Mendadak Dinikahi CEO Galak

Mendadak Dinikahi CEO Galak

By:  SY  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
31Chapters
292views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Reva Queen Arabella adalah gadis remaja biasa yang baru saja lulus SMA namun disaat remaja seusianya sibuk meraih cita-citanya, ia malah terpaksa menikah muda, menggantikan kakak perempuannya yang kabur di hari pernikahan bersama sang kekasih. Bagai mimpi buruk akhirnya ia terpaksa menikah dengan seorang CEO di sebuah perusahaan manufaktur ternama yang terkenal dengan sifat cuek dan galaknya. Mereka sama-sama tidak mencintai pada awalnya dan di sanalah ide perjanjian pernikahan selama satu tahun dicetuskan oleh Zidan Adnan Fernando, suami Reva dengan persetujuan kedua belah pihak. Bagaimana nasib pernikahan Zidan dan Reva? Apakah pernikahan itu hanya bertahan 1 tahun seperti yang tertulis di perjanjian? atau mereka akan saling jatuh cinta dan membuat perjanjian itu tidak berlaku lagi?

View More
Mendadak Dinikahi CEO Galak Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
31 Chapters
Bab 1
“Reva! Reva, bangun nak!” seru wanita paruh baya di pagi-pagi buta, membangunkan anak bungsunya yang baru saja lulus SMA.“Emmm ... masih ngantuk Ma, aku ‘kan juga masih libur,” ucap Reva, gadis bertubuh pendek mungil itu dengan suara serak bahkan matanya masih terpejam.“Bangun nak! cepat siap-siap sekarang, hari ini kamu nikah!” Mata Reva seketika terbuka, langsung duduk, menatap mamanya dengan mata melotot. “Apa Ma? nikah? Mama jangan bercanda dong. Bukannya hari ini Kak Risa yang nikah?” “Kakakmu enggak ada, dia kabur dari rumah., Mama enggak tahu lagi harus gimana, Mama pusing. Hari ini pernikahannya tapi dia malah kabur enggak tahu ke mana,” ungkap Dina, Mama Reva seraya mengusap dahinya yang terasa berdenyut.“Hah, Kak Risa kabur? kok bisa?” kepala Reva tiba-tiba berdenyut, terlalu banyak kabar mengejutkan pagi ini, bahkan ini baru beberapa jam setelah hari berganti. “Udah, kamu jangan banyak tanya dulu ya. Sekarang, kamu mandi terus siap-siap.” Mama Reva menarik tangan anakn
Read more
Bab 2
Setelah akad dan resepsi usai, Reva langsung mengurung diri di kamarnya. Menangis terisak, meratapi nasibnya yang kini sudah berstatus sebagai seorang istri. Hatinya sangat sakit, di saat anak seumurannya sedang sibuk melanjutkan pendidikan untuk menggapai cita-cita-citanya dan masih bisa bebas bermain dengan anak sebayanya, ia malah terpaksa menikahi pria yang tidak dicintainya, yang bahkan usianya jauh di atasnya. Zidan dan Reva akan tinggal di kediaman mempelai wanita dan kediaman mempelai pria untuk beberapa hari ke depan sebelum pindah ke rumah sendiri.“Zidan, Mama harap kamu bisa ngertiin Reva ya. Dia pasti belum siap untuk menerima semua ini. Kamu ‘kan juga tahu kalau dia baru saja lulus SMA,” tutur Dina, mamanya Reva meminta pengertian kepada menantunya. Orangtua Reva dan Zidan sekarang tengah berada di ruang tamu kediaman keluarga Reva.“Iya Zidan. Sekali lagi kami juga minta maaf dan mohon pengertian dari kamu atas semua masalah yang terjadi hari ini,” tambah Reno.“Iya Ma,
Read more
Bab 3
Seminggu kemudianTelah seminggu berlalu sejak pernikahan Zidan dan Reva dilangsungkan. Setelah tinggal bersama di kediaman orangtua masing-masing selama beberapa hari, akhirnya mereka tinggal bersama di sebuah rumah mewah nan mahal yang dihadiahkan oleh Mama Zidan sebagai kado pernikahan.Dan di sinilah mereka baru saja tiba di perkarangan rumah besar itu bersama orangtua mereka yang menaiki mobil yang berbeda. Zidan memarkirkan mobil sedan mewah hitam miliknya di sebelah mobil sedan putih mamanya. Mamanya Zidan tampak keluar lebih dulu bersama kedua orangtua Reva yang ikut bersamanya.Reva keluar lebih dulu tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Selama perjalanan, ia memang hanya diam saja. Zidan tidak terlalu peduli karena dia orangnya juga tidak suka banyak bicara.Rumah untuk Zidan dan Reva itu tampak sangat besar nan mewah. Pilar rumah yang terdapat di depan terlihat menjulang tinggi dan kokoh. Rumah bergaya klasik modern itu memiliki 2 lantai. Halamannya pun begitu luas, terlihat
Read more
Bab 4
“Halo Kak,” Zidan tengah duduk seorang diri di ruang makan pagi ini. Sambil mengoles roti, ia menerima panggilan dari Kakak perempuannya yang menetap di Inggris bersama suaminya.“Zidan, kamu beneran nikah sama mempelai wanita pengganti? aku baru sempat lihat kabar pernikahanmu di sosial media.” “Kakak ke mana saja? aku udah nikah seminggu yang lalu dan seharusnya kalau adik kandung nikah itu, kakak kandungnya wajib datang," jawab Zidan sekaligus menyindir kakaknya yang sudah lama tidak pulang ke Indonesia.“Maafin kakak ya Zidan, bukannya kakak enggak mau datang. Kakak enggak bisa datang waktu itu karena kamu tahu ‘kan suami kakak itu sibuk, enggak bisa libur. Kakak juga harus ngurus Kayana, dia masih kecil.”“Oke, aku paham,” ucap Zidan seraya menyantap roti yang sudah dioles selai coklat tadi. “Terus itu yang kakak tanyain tadi benar?” “Iya, yang mau dijodohin sama aku itu kabur saat hari pernikahan jadi adiknya yang menggantikannya.” “Hah! serius? jadi benar istri kamu itu rem
Read more
Bab 5
3 Minggu kemudianTepat sebulan Zidan dan Reva melangsungkan pernikahan dan tinggal bersama. Kehidupan pernikahan mereka berjalan dengan baik atau lebih tepatnya kehidupan pernikahan di depan orangtua mereka. Zidan dan Reva memang tinggal satu atap tapi tidak satu kamar dan sibuk mengurusi kehidupan pribadi masing-masing. Beberapa hari yang lalu Reva sudah mendaftar ujian seleksi masuk perguruan tinggi dan ujian akan dilaksanakan hari ini jam 9 pagi. Jam telah menunjukkan pukul setengah 9 pagi, ia bangun kesiangan tadi gara-gara semalam begadang nonton drama korea favoritenya sehingga membuatnya harus melakukan segala sesuatunya secara terburu-buru. Sementara Zidan terlihat sudah rapi dengan setelan jas biru tua dengan dalaman kemeja putih dilengkapi dengan dasi dan rompi dengan warna senada. Ia tengah duduk bersantai di ruang keluarga sembari menyesap segelas kopi susu di pagi hari. Sebentar lagi ia akan berangkat kerja. Beberapa saat kemudian, Reva datang ke ruang keluarga, hendak
Read more
Bab 6
“Jadi mau sampai kapan kita di sini Rian? sebulanan ini aku sudah berusaha untuk menghindari kontak dengan keluargaku. Keluargaku pasti marah besar padaku terutama adikku karena dia terpaksa harus menggantikanku untuk menikah,” omel seorang wanita berwajah kecil dengan rambut pendek berponi. “Loh, kok kamu malah jadi nyalahin aku? rencana kabur itu ‘kan rencana kita berdua, kamu juga terlibat dalam rencana ini Risa,” ucap seorang pria berwajah bulat dengan rambut pendek belah tengah. Sebenarnya pria itu lebih muda dari wanita itu namun pria itu agak risih bila harus memanggil dengan sebutan kakak karena mereka berpacaran walaupun kekasihnya lebih tua 2 tahun darinya dan kekasihnya juga tidak masalah dengan itu.Risa dan Rian, sepasang kekasih yang saling mencintai itu kabur dari rumah karena salah satunya akan dijodohkan. Mereka kini tengah terlibat pertengkaran kecil di sebuah kafe yang terletak di kota Surabaya. “Iya. Itu karena awalnya aku pikir kamu bakal nikahin aku secepatnya k
Read more
Bab 7
“Perkenalkan saya Riri dan ini Pak Anton. Kami diperintahkan Bu Eva untuk bekerja di sini,” jawab wanita muda berambut panjang lurus berponi itu.‘Disuruh mama Eva? tapi kenapa Mama Eva enggak ngabarin aku dulu ya sebelumnya?’ batin Reva. “Hm, Mbak, Pak. Maaf saya permisi ke dalam sebentar ya.” “Oh iya Mbak, silakan.” Reva pun bergegas kembali ke kamarnya, mengambil ponsel dan pas sekali ada panggilan masuk dari mamanya Zidan. “Halo, assalamualaikum Ma,”“Waalaikumussaalam. Kamu ke mana aja Rev? Mama telepon dari tadi, enggak diangkat-angkat.” “Ya, Ma tadi aku lagi enggak megang hp, maaf ya Ma. Ada apa ya Ma?” “Ini Mama cuma mau kasih tahu kalau nanti ada seorang ART sama seorang satpam yang datang ke rumah kalian. Mama udah bayar mereka untuk kerja jaga rumah sama bantu-bantu kamu. Kasihan kalau kamu harus ngurus rumah sendirian. Mama sengaja memperkerjakan ART yang muda biar bisa akrab sama kamu, bisa jadi teman atau kakak untuk kamu jadi kamu enggak merasa kesepian di rumah k
Read more
Bab 8
Seminggu kemudian“Rosa, hasilnya udah keluar belum sih?” tanya Reva di telepon. Ia sedang duduk di kamarnya, bersandar di sandaran ranjang, menghubungi sahabatnya sejak SMA, menanyakan hasil ujian seleksi masuk perguruan tinggi yang akan keluar sore ini. Mereka memang sudah berencana untuk masuk ke kampus dan fakultas yang sama.“Belum. Katanya sih jam 3 keluarnya."Reva melirik jam dinding di kamarnya yang baru menunjukkan pukul 2 siang. “Oh, masih 1 jam lagi dong. Kita ketemuan aja yuk, biar meriksanya bareng nanti.” “Ayo! ke kafe biasa ya~” “Oke, aku siap-siap dulu. Sampai jumpa di sana ya bye-bye~” “Bye~” Setelah memutuskan sambungan, Reva beranjak dari kasur, berdiri di depan lemari, memeriksa koleksi pakaiannya cukup lama sampai pilihannya jatuh kepada celana highwaist snowblack dengan atasan blouse crinckle putih lengan panjang, ada hiasan pita di bagian dadanya. Setelah mengenakan pakaian, ia duduk di depan meja hias, menata rambutnya. Ia membuka kotak yang berisi banyak a
Read more
Bab 9
“Tumben belum berangkat, Om? biasanya cepat,” celetuk Reva yang terus memandang Zidan sampai duduk di kursi yang berhadapan dengan Zidan.Zidan mendongak menatap Reva datar. “Kamu enggak lihat aku masih makan?”“Wes santai dong Om, nanya doang padahal,” ucap Reva seraya menyendokkan nasi goreng ke atas piringnya. Zidan pun hanya diam.Setelah menyendokkan nasi, Reva kembali menatap orang di hadapannya. “Ehem!” Reva berdehem sekali namun Zidan tak terganggu sama sekali. “Hmm semalam siapa ya yang ngasih lampu hias ke aku?” sambung Reva kembali berbicara dengan pandangan mata yang pura-pura melirik ke arah lain.Zidan kembali menatap Reva. Reva ikut melirik Zidan. “Kamu lagi ngomong sama siapa?”Reva menghela napas kesal. “Ya, sama kamu lah Om. Memangnya di ruang makan ini ada siapa saja selain kita berdua?”“Oh, kirain kamu ngomong sendiri. Anak remaja kayak kamu ‘kan hobi ngomong sendiri.”Reva menyipitkan matanya, menatap sinis suaminya yang enggak jelas itu. “Dih, apaan sih. Udah ng
Read more
Bab 10
Hari terus berganti sampai tibalah saat mahasiswa baru menjalani pengenalan kehidupan kampus dan disinilah Reva, di kediamannya sudah sibuk bersiap-siap pagi-pagi sekali pasalnya pkkmb akan dilaksanakan jam 7 pagi, mau tak mau Reva, si calon mahasiswa baru harus datang sebelum jam 7. Tok tok tok!“Om, buka pintunya!”Reva mengedor pintu kamar Zidan, berseru membangunkannya.Ceklek! “Kenapa sih? Pagi-pagi udah ribut aja kamu.” Zidan keluar dengan muka kusut, dan mata yang belum sepenuhnya terbuka.“Om cepat mandi, antarin aku ke kampus. Hari ini, hari pertama aku pkkmb.”“Kamu ‘kan ada motor. Kenapa enggak berangkat sendiri?” tanya Zidan setelah menguap lebar.“Kalau lagi pkkmb enggak dibolehin bawa kendaraan sendiri Om. Ayolah cepat pleasee, udah jam 6 lewat ini. Kamu aja belum siap-siap, aku masuknya jam 7.”“Ya udah iya-iya. Kamu tunggu di bawah aja, aku mau siap-siap dulu.”“Oke. Jangan lama-lama tapi, awas aja kalau lama,” ucap Reva seraya menunjuk wajah Zidan, mengancamnya.“Hm
Read more
DMCA.com Protection Status