Untuk membayar utang perusahaan ayahnya pada Keluarga Alvendra, Senja harus bersedia menjadi istri kedua Langit dan melahirkan ahli waris untuk pria itu dan istrinya. Hanya saja, Senja sama sekali tidak menyangka sosok kejam Langit akan memperlihatkan sedikit perhatian pada dirinya yang sedang hamil. Sayangnya, ketika perasaan cinta bertumbuh, istri pertama Langit menganggapnya sebagai perebut! Lantas, bagaimana kisah Senja selanjutnya? Akankah kisahnya dan Langit benar-benar berakhir setelah melahirkan bayi presdir dingin itu?
Lihat lebih banyakReality show My Farming Life menampilkan episode pertamanya di televisi dengan antusiasme yang luar biasa. Para artis dan aktor yang terlibat dalam acara tersebut langsung menarik perhatian penonton dengan cepat. Ekspresi kaget dan ngeri mereka saat pertama kali melihat gubuk reyot tempat mereka harus tinggal selama beberapa hari menjadi momen yang sangat menghibur.Di media sosial, komentar netizen membanjiri setiap platform. Meme dan gif dari reaksi para bintang tamu segera viral, menambah popularitas acara tersebut. "Lihat ekspresi Senja! Dia kelihatan benar-benar kaget!" tulis salah satu pengguna Twitter, disertai tangkapan layar wajah terkejut Senja. "Gubuk reyot itu benar-benar tantangan, tapi reaksi mereka sangat lucu," tambah yang lain.Episode pertama dimulai dengan adegan para bintang tamu tiba di desa terpencil, mata mereka membelalak saat melihat kondisi tempat tinggal mereka. Kamera menangkap momen-momen lucu dan menegangkan saat mereka memasuki gubuk dengan hati-hati, me
Selama tiga bulan, Senja disibukkan dengan syuting yang padat. Setiap hari dimulai lebih awal dari matahari terbit dan sering berakhir larut malam, meninggalkan sedikit waktu untuk istirahat. Setiap adegan memerlukan dedikasi penuh, dan Senja berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap pengambilan gambar.Di lokasi syuting, atmosfernya selalu penuh dengan hiruk-pikuk. Kru sibuk mempersiapkan set, mengatur pencahayaan, dan memastikan setiap detail sempurna. Para aktor dan aktris berdiskusi dengan sutradara, mencari cara terbaik untuk menghidupkan karakter mereka. Senja merasakan adrenalin yang sama setiap kali kamera mulai merekam, tenggelam sepenuhnya dalam peran yang ia mainkan.Selama jeda antar adegan, Senja sering kali menghabiskan waktu bersama rekan-rekan aktornya. Mereka berbagi cerita, tawa, dan dukungan. Persahabatan yang terjalin selama syuting menjadi sumber kekuatan bagi Senja. Khususnya Lolita, yang bermain sebagai Wulan, menjadi sahabat sejati di luar l
Byur!Senja memejamkan matanya, mencoba menghalangi air dingin yang disiramkan oleh beberapa gadis di toilet perempuan itu agar tidak masuk ke dalam matanya. Suara tawa nyaring langsung memenuhi ruangan, menggema di antara dinding-dinding keramik yang dingin. Lima orang perempuan seumuran Senja tampak tertawa penuh ejekan, sementara satu perempuan yang membawa ember tadi dengan kasar melemparkannya ke sudut toilet.Senja menggigit bibirnya, menahan amarah dan rasa malu. Ketika suara dentuman ember yang membentur lantai keras terdengar, Senja membuka matanya. Di hadapannya, berdiri seorang gadis dengan dandanan mencolok dan pakaian yang terlalu terbuka. Tatapannya penuh penghinaan, seolah-olah Senja hanyalah debu di bawah sepatunya."Jangan pernah bermimpi kalau kau bisa jadi pemeran utama dalam film ini," gadis itu mendesis, nadanya penuh dengan kebencian yang hampir bisa dirasakan. "Kau hanyalah anak baru yang tidak punya pengalaman dan tidak punya koneksi. Jadi, jangan pernah bermim
Setelah makeover selesai, Senja hampir tidak mengenali dirinya sendiri di cermin. Rambutnya kini berkilau, bergaya modern, dan bekas jahitan hampir tidak terlihat lagi. Kulitnya tampak lebih bersih dan bekas luka di lengan serta pundaknya tersamarkan. "Wow, aku... terlihat berbeda," komentar Senja dengan ragu, matanya memperhatikan refleksi dirinya yang baru.Dean tersenyum lebar melihat reaksi Senja. "Kau terlihat menakjubkan, Senja. Ini baru permulaan. Langkah berikutnya adalah memperkenalkan dirimu pada dunia.""Tapi... akankah mereka mengenaliku?" tanya Senja dengan keraguan yang masih terasa.Dean mengerjap, baru menyadari kekhawatiran Senja. "Tentu saja, mereka akan mengenalimu. Wajahmu tidak berubah, hanya potongan rambutmu yang berbeda. Dan, percayalah, penampilanmu yang baru ini akan memberimu kepercayaan diri yang lebih besar."Senja mengangguk perlahan, mencoba menerima kata-kata Dean. Mereka berdua meninggalkan salon, melangkah pulang dengan s
"Dean, apa kau tahu keluargaku? Bagaimana kalau kita menemui mereka?" tanya Senja dengan ragu ketika Dean membawakan tas yang berisi pakaian baru. Mereka sedang menaiki kereta menuju kota tetangga, tempat tinggal Dean.Dean menggeleng pelan, wajahnya mencoba tetap tenang meskipun hatinya bergejolak. "Sayangnya, kau tidak pernah menceritakan tentang keluargamu padaku, Senja. Jadi, aku tidak tahu kemana kita akan pergi," jawabnya, berusaha menyembunyikan nada dan ekspresi bersalah yang membayang. Dia tahu dia tidak mungkin menemui keluarga Alvendra. Dia akan mati jika menemui mereka!Senja menatap keluar jendela kereta, melihat pemandangan yang melintas cepat. "Itu aneh. Rasanya seperti ada yang hilang, tapi aku tidak tahu apa itu."Dean duduk di sampingnya, berusaha memberikan kenyamanan dengan kehadirannya. "Aku mengerti. Tapi, kita akan mencari tahu bersama. Sementara itu, kota tempat tinggalku bisa menjadi awal yang baik. Kau bisa mendapatkan perawatan yang le
Pagi berikutnya, Crystal bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan bagi keluarga Alvendra. Dia ingin memastikan semuanya sempurna: aroma kopi yang menguar harum, roti panggang yang renyah, dan omelet keju yang lembut. Setiap detail diperhatikan, dari susunan meja hingga hiasan bunga segar yang diletakkan di tengah meja makan.Ketika Langit turun ke dapur, wajahnya memperlihatkan kelelahan yang mendalam. Namun, dia terkejut melihat betapa ramah dan hangat suasana pagi itu."Selamat pagi, Langit," sapa Crystal dengan senyum lebar, menyalurkan semangat pagi yang cerah. "Aku membuatkan sarapan untuk kita semua. Semoga kau suka."Langit duduk dan mengambil secangkir kopi yang disodorkan Crystal. Aroma kopi yang kuat dan segar seolah memberinya sedikit ketenangan. "Terima kasih, Crystal. Kau tidak perlu repot-repot seperti ini."Crystal menggeleng, matanya bersinar lembut. "Aku ingin melakukannya. Kau dan Bintang sudah menjadi bagian penting dalam hidupku. Aku
Langit yang panik langsung melesat ke tempat kejadian setelah menerima telepon darurat tentang penculikan Bintang. Mobilnya berhenti dengan suara rem mendadak, dan dia keluar dengan wajah penuh kecemasan. Hatinya berpacu kencang, ketakutan akan kemungkinan terburuk.Melihat Bintang yang aman di pelukan Crystal, Langit merasa campuran antara lega dan terkejut. Dia berlari mendekat, langsung memeluk Bintang erat-erat, merasakan kehangatan dan keberadaan anaknya yang selamat. Air mata kebahagiaan bercampur ketegangan membasahi wajahnya."Crystal, terima kasih," ucap Langit dengan suara yang masih bergetar. "Aku tidak tahu bagaimana aku bisa membalasmu."Crystal tersenyum tipis, menyembunyikan kegembiraan batinnya. "Tidak perlu berterima kasih, Langit. Aku hanya melakukan apa yang seharusnya. Yang penting sekarang adalah keselamatan Bintang dan memastikan tidak ada lagi ancaman seperti ini."Langit menarik napas dalam-dalam, masih memeluk Bintang yang mulai t
Dean mengamati bagaimana Langit seolah memutarbalikkan dunia untuk menemukan Senja. Berita pencarian ini tidak henti-hentinya muncul di televisi dan media sosial. Setiap hari, wajah cemas Langit dan Bintang yang terus bertanya tentang ibunya menghantui pikiran Dean. Sudah hampir satu bulan berlalu, dan hingga kini, mereka sama sekali tidak mendekati rumah sakit tempat Senja dirawat.Awalnya, Dean berpikir untuk memberikan tip anonim kepada Langit. Namun, ada keraguan yang menghantui hatinya. Senja masih dalam keadaan koma penyembuhan dan belum menunjukkan tanda-tanda sadar. Dokter telah meyakinkannya bahwa kondisi ini adalah hal yang normal setelah trauma parah, tetapi Dean tahu bahwa memberikan informasi sekarang bisa sangat berisiko. Jika Langit mengetahui keberadaan Senja dan menemukan bahwa Dean terlibat, dia bisa dicurigai dan dimasukkan kembali ke dalam penjara.Setiap hari, Dean datang ke rumah sakit dengan identitas palsu, berpura-pura menjadi kerabat jauh yang
Pria itu menatap lembaran uang yang diletakkan Crystal di meja dengan ekspresi datar, namun matanya menyiratkan pertarungan batin yang mendalam. Dia menghela napas pelan sebelum mengambil ponselnya, mengetik dengan cepat untuk mencari tahu tentang target wanita yang disebutkan Crystal. Sudah lama sejak dia terakhir kali terlibat dalam tindakan kriminal, dan sebenarnya dia tidak ingin kembali ke jalan gelap itu. Namun, tumpukan uang di depannya mengingatkannya bahwa alasan pragmatis sering kali mengalahkan prinsip.Senja Selena, 21 tahun, seorang Aquarius, istri dari Langit Alvendra, dan baru saja melahirkan seorang putra, Bintang Alvendra. Pria itu membaca informasi tersebut dengan seksama, setiap detailnya menciptakan gambaran yang jelas tentang kehidupan wanita muda itu.Perasaan campur aduk menghantamnya. Di satu sisi, dia merasakan dorongan kuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya demi uang yang sangat dia butuhkan. Namun di sisi lain, ada kera
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.