Share

BAB 25

Serena keluar membantingkan pintu mobil. Dia tidak seperti Serena yang ku kenal. Dia benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya. 

"Serena kenapa kamu begitu marah?" Aku menarik tangannya sebelum dia masuk ke rumah.

"Saya tak habis pikir, Anda masih bertanya kenapa saya marah?" Ini adalah sisi ke kanak-kanak an Serena yang baru ku ketahui. Ia seperti seorang gadis yang marah pada kekasihnya lantaran ketahuan selingkuh. Padahal posisi ku adalah bosnya sendiri.

"Kamu sudah tahu apa yang akan aku lakukan. Harusnya kamu tidak semarah ini."

"Saya tahu Anda akan balas dendam," .

"Serena pelankan suaramu!" Perkataan Serena terhenti oleh pekataanku.

Aku menoleh ke belakang melihat pak Badri yang masih berada di mobil seolah penasaran dengan kami yang sedari tadi hanya bungkam dalam perjalanan pulang.

Ku beri tanda dia untuk pergi. 

"Ayo masuk dan duduk!" Suaraku tenang. 

Kami berdua masuk dan duduk di sofa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status