Share

BAB 81

Author: Ranisipenulis
last update Last Updated: 2025-12-04 18:54:53

Dona mencubit pipi Jihan pelan.

"Tentu boleh, Sayang. Semua orang yang kamu sayangi boleh ikut," jawab Dona dengan senyum manisnya.

"Yeay," seru Jihan sambil melompat kecil.

"Kalau begitu, Mbak Novi juga ikut, ya?" tanya Jihan lagi.

Novi mengangguk sambil tersenyum manis.

"Tentu saja, Nona kecil. Mbak akan ikut menjaga Nona," jawab Novi.

"Wah, nanti di pesawat ramai, aku tidak akan bosan," ucap Jihan girang.

Dona kembali meraih tubuh kecil itu dan memeluknya erat.

"Sayangnya Mama… kamu membuat semua orang bahagia," ucap Dona sambil mencium gemas kedua pipi anak kesayangannya itu.

Ergan menatap pemandangan itu dengan mata teduh.

"Dona, kamu lihat sendiri. Anak ini bukan hanya membuat kita bahagia, tapi juga seluruh rumah ini," ucap Ergan yang menatap istri dan anaknya.

"Iya, Dia adalah anugerah yang sangat berharga," jawab Dona.

Suasana ruang bermain sore itu benar-benar terasa hangat. Lampu bintang di langit-langit berpendar lembut, tawa Jihan menggema, dan senyum semua orang mere
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menikahi Papa Karyawanku   BAB 87

    Malam turun perlahan, lampu-lampu hangat di koridor villa menyala lembut. Salju yang turun tipis terlihat dari jendela besar kamar mandi suite Jihan. Dona menyiapkan air hangat di bathtub, meneteskan minyak esensial khusus anak yang beraroma lavender.Jihan berdiri di sampingnya sambil memegang boneka kecil."Mama, airnya hangat sekali. Aku boleh masuk sekarang?" tanya Jihan.Dona tersenyum lembut sambil menunduk sejajar dengan Jihan."Silakan, Sayang. Mama akan memandikan Jihan perlahan, agar Jihan nyaman," jawab Dona.Jihan masuk ke bathtub dan langsung tertawa kecil karena gelembung sabun menyentuh dagunya."Mama, baunya enak sekali," ucap Jihan."Mama memang memilihkan yang terbaik untukmu, Sayang. Kamu sudah banyak bergerak hari ini, pasti kamu lelah," Dona sambil menyiramkan air hangat pelan-pelan ke pundak Jihan."Sedikit… tapi aku senang, Mama," jawab Jihan.Dona mengusap rambut Jihan dengan hati-hati."Hari ini kamu sangat pintar. Besok Mama akan ajak Jihan melihat toko maina

  • Menikahi Papa Karyawanku   BAB 86

    Perjalanan Menuju VillaMobil meluncur pelan menyusuri jalan bersalju. Di sepanjang jalan, pohon-pohon pinus tinggi tertutup salju putih.Jihan menempelkan wajahnya ke jendela."Saljunya lucu, Mama. Seperti gula," ucap Jihan.Dona mengusap rambutnya."Kita bisa bermain nanti, Sayang. Mama akan ikut membuat boneka salju bersamamu," ucap Dona."Benarkah, Mama?""Tentu."Ergan memandangi pemandangan luar sambil berbicara perlahan."Saya tidak menyangka tempat ini akan seindah ini," ucap Ergan dengan kagum.Dona tersenyum bangga."Mas akan lebih terkejut lagi ketika melihat villa kita.""Villa?" tanya Ergan."Iya. Villa yang khusus aku bangun untuk musim dingin. Ada perapian besar, kamar tidur luas, dan taman yang sangat cantik," jelas Dona.Jihan menarik lengan Dona."Mama, di villanya ada tempat main salju?" tanya Jihan."Banyak, Sayang. Bahkan Mama siapkan seluncuran kecil untukmu," jawab Dona."Seluncuran?" mata Jihan langsung berbinar."Benar. Mama ingin ulang tahunmu tahun ini menja

  • Menikahi Papa Karyawanku   BAB 85

    Kabin pesawat pribadi itu tenang dan penuh aroma lavender lembut. Lampu ambient emas menciptakan suasana hangat seperti ruang keluarga mewah. Jihan duduk di kursi kecilnya sambil memeluk boneka saljunya.Dona mencondongkan badan dengan penuh kasih sayang."Sayang, apakah kursinya nyaman? Jika kurang nyaman, Mama akan meminta pramugari menggantinya."Jihan tersenyum manis. "Nyaman sekali, Mama. Aku suka sekali pesawat Mama."Dona mencium pipinya dua kali. “B"Bagus sekali kalau anak kesayangan Mama merasa nyaman."Ergan menatap itu semua sambil tersenyum lemah."Dona, kamu tampaknya akan mencium Jihan sampai pipinya memerah," ucap Ergan sambil terkekeh pelan.Dona menoleh sambil tersenyum kecil. "Mas, Jihan memang pantas mendapatkan kasih sayang sebanyak itu," jawab Dona.Jihan tertawa kecil. "Papa, Mama tadi cium aku banyak sekali," Jihan mengadu kepada Dona.Ergan mencondongkan tubuh ke arahnya. "Apa kamu suka?" tanya Ergan."Suka," jawab Jihan dengan bangga, membuat Dona mengusa

  • Menikahi Papa Karyawanku   BAB 84

    Hendrian kembali berbicara dengan nada resmi, "Nyonya, saya akan berangkat lebih dulu dengan tim pengawalan. Begitu tiba, saya pastikan semua perimeter villa dalam keadaan aman.""Pastikan juga kendaraan pengantar sudah siap di bandara Eropa," perintah Dona lagi. "Saya ingin dua konvoi besar. Satu untuk keluarga, satu untuk tim.""Siap, Nyonya."Jihan berlari kecil menghampiri Dona dan menarik ujung bajunya. "Mama… aku boleh bawa boneka saljuku tidak," tanya Jihan.Dona tersenyum dan mengelus rambut putrinya. "Tentu saja boleh, Sayang. Mama bahkan sudah menyiapkan koper khusus untuk mainanmu," jawab Dona."Yeay!" teriak Jihan senang sambil melompat kecil.Ergan terkekeh melihat tingkah anaknya. "Dua ratus pengawal, tiga asisten, satu sekretaris pribadi… dan satu putri kecil yang heboh karena boneka salju," ucapnya sambil menggeleng lucu.Dona ikut tertawa. "Itu sebabnya semua ini aku atur sedetail mungkin. Supaya aku bisa fokus jadi Mama, bukan sibuk urus yang lain," jawab Dona.

  • Menikahi Papa Karyawanku   BAB 83

    Dona menatap anaknya penuh kasih. "Sabar, Sayang. Kita akan berangkat sore ini. Sekarang kamu harus tidur siang supaya nanti tidak kelelahan," ucap Dona."Tapi aku tidak ngantuk," protes Jihan kecil.Ergan mendekat dan berjongkok di samping kursi anaknya. "Kalau kamu tidur sekarang, kamu akan bangun dengan semangat. Dan nanti kamu bisa duduk di dekat jendela pesawat seperti yang kamu mau."Mata Jihan langsung berbinar. "Benarkah, Papa?""Tentu saja," jawab Ergan tenang."Baiklah… aku akan tidur sekarang," seru Jihan lalu melompat dari kursi dengan semangat.Dona terkekeh kecil. "Kamu ini cepat sekali berubah.""Karena aku mau duduk dekat jendela pesawat," jawab Jihan polos.Para pegawai yang ada di ruang tengah ikut tersenyum melihat keceriaan itu. Dona berdiri lalu merapikan rambut anaknya. "Ayo, Mama antar ke kamar. Tidur siang yang nyenyak," ajak Dona."Baik, Ma," jawab Jihan.Ergan memperhatikan mereka berdua sambil menyandarkan punggungnya pada kursi. Ia menarik napas panjan

  • Menikahi Papa Karyawanku   BAB 82

    Ergan menunduk sedikit. "Dan kamu melakukannya dengan sangat baik."Jihan menyelesaikan sikat gigi dan berkumur. "Selesai," ucap Jihan.Dona mengeringkan tangan anaknya dengan handuk kecil. "Ayo kembali ke tempat tidur," pinta Dona.Mereka bertiga kembali ke kamar. Jihan naik ke tempat tidur dan merapikan selimutnya sendiri. "Mama, Papa, temani aku sebentar sebelum tidur, ya.""Tentu, Sayang," jawab Dona.Ergan duduk di tepi ranjang, Dona duduk di sisi lain. Lampu utama dimatikan, digantikan oleh lampu tidur kecil berbentuk bulan sabit yang menyinari kamar dengan lembut."Papa, terima kasih sudah makan malam bersama aku," ucap Jihan sambil memeluk bonekanya.Ergan menatap wajah kecil itu dengan penuh kasih. "Terima kasih juga sudah menjadi anak yang baik dan penurut, Sayang," jawab Ergan."Mama, terima kasih juga sudah buat aku bahagia," lanjut Jihan sambil menguap kecil.Dona membelai rambut anaknya dengan lembut. "Mama selalu ingin kamu bahagia, Sayang. Selalu," jawab Dona sam

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status