Share

#2. Rencana Awal

Penulis: azzurayna
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-27 19:01:38

Namun, Mei Anqi tidak menggubris protes pelayannya. “Kamu tinggal katakan padanya untuk tetap menemuiku sesuai rencana semula.”

Mei Anqi berpikir, Sun Lun pasti paham maksudnya.

Jika Mei Anqi tidak salah ingat, ini adalah waktu di mana si pemilik tubuh merampok gudang penyimpanan dengan kekasihnya, lalu tertangkap. Pria itu sebenarnya hanya memanfaatkan Mei Anqi, bukannya benar-benar mencintai Anqi.

Sun Lun justru mencintai wanita lain dan saat ini diam-diam sedang mempersiapkan pernikahan dengan uang yang ia curi dari Mei Anqi.

Di dalam novel, Sun Lun akan tetap mendapat apa yang dia mau, sementara Mei Anqi mati sia-sia.

Mei Anqi tidak akan membiarkan itu terjadi.

“Nona, apakah ini baik-baik saja?” Xiao Bai bertanya cemas sembari menarik gaun kuning Mei Anqi.

Kini, mereka sedang menunggu kedatangan Sun Lun.

Di sisi lain, Xiao Yun ikut menimpali, “Benar sekali! Siang-siang bolong ...”

“Kenapa ribut? Kami hanya akan bertemu,” sahut Mei Anqi. Ia menengok ke persimpangan jalan. “Bukannya tidur bersama.”

“Tapi Yang Mulia tetap tidak akan senang jika mendengar Anda menemui kekasih Anda, Nona,” balas Xiao Bai. “Nanti Anda akan terkena masalah….”

“Kalian tenanglah.” Mei Anqi menghela napas.

Sebenarnya, ia tidak menyalahkan kedua pelayannya karena cerewet sejak tadi. Ia paham kekhawatiran mereka karena sebelumnya, tubuh ini adalah pembuat onar yang gemar menentang Raja Yan demi kekasihnya.

Namun, kali ini, Mei Anqi akan patuh. Setidaknya sampai ia menemukan waktu yang tepat untuk benar-benar pergi dengan aman.

“Qiqi.” Suara lembut seorang pria akhirnya muncul dari balik persimpangan kecil.

Lamunan Mei Anqi buyar, dia mendongak menatap pria muda tinggi rupawan di depannya.

“Tuan muda,” balasnya sopan.

“Qiqi, mengapa memanggilku begitu?” Pria berjubah terlihat sedih. “Panggil saja aku seperti biasanya.”

Mei Anqi hanya tersenyum.

“Qiqi….” Sun Lun mendekati Mei Anqi. Tangannya terulur untuk memeluk perempuan itu.

Namun, Mei Anqi langsung menghindarinya tanpa kentara.

“Mari masuk dan bicara di dalam,” ucap Mei Anqi kemudian.

Pria muda itu muram sekilas, tapi segera tersenyum lembut. “Oke. Di dalam aman?” tanyanya.

Mei Anqi mengangguk kalem, pura-pura terlihat malu, “Raja Yan pergi ke istana untuk melapor urusan militer. Kita akan aman.”

Di belakang, Xiao Bai dan Xiao Yun saling menatap, bingung.

Bukankah Raja Yan sedang ada di ruang belajar? Tetapi mereka tutup mulut, menunduk.

Mei Anqi menuntun Sun Lun masuk ke dalam mansion melalui pintu belakang. Hampir tidak ada orang karena pelayan sedang menerima jam istirahat.

Di belokan timur, Mei Anqi berjalan lurus ke arah sana.

Namun pria lembut di belakangnya sedikit panik, “Qiqi, aku rasa belokannya berbeda dari tempo hari.”

“Aku meminta halaman baru belum lama ini, yang lebih besar dan mewah.”

“Sungguh?” Walau terkejut, pria muda itu justru senang. “Raja Yan sangat menyayangimu?”

Mendengarnya, Mei Anqi berakting kesal, “Jika bukan demi tuan muda. Aku tidak ingin bersamanya.”

“Aku tahu, aku tahu, Qiqiku paling mencintaiku di dunia ini. Aku adalah pria beruntung.”

Mei Anqi menahan diri untuk tidak meninju wajah munafik pria tersebut.

“Tentu saja, Qiqi sangat menyayangi tuanku. Uang yang dibutuhkan juga sudah Qiqi siapkan.”

“Bagus sekali, Qiqi memang luar biasa. Aku benar-benar ingin menikahimu!”

“Tuan ...” Mei Anqi memeras emosinya agar terlihat lebih pemalu. Tak lupa memberikan kode lirikan mata ke dua pelayan di belakang.

Xiao Bai dan Xiao Yun mengangguk samar.

Mereka akhirnya sampai di ruang belajar Raja Yan. Lokasinya strategis, mewah dan berhiaskan banyak emas.

Kekasih pemilik tubuh asli semakin yakin bahwa Mei Anqi tidak berbohong.

Sayangnya, suara Mei Anqi berikutnya menghancurkan kebahagiaannya.

“Yang Mulia, ini Anqi, hamba ingin meminta waktu anda sebentar.”

Ada suara samar dari dalam, “Masuk.”

“Qiqi, apa yang—argh!” Tubuh kurus pemuda itu terpaksa jatuh berlutut di tanah. Tertahan oleh Xiao Bai dan Xiao Yun.

Terlebih mereka berdua juga ahli bela diri, sehingga pemuda itu tidak bisa kabur sama sekali. Mengerang kesakitan di tanah.

“Sayangku, kerja bagus!” Mei Anqi mengacungkan jempol. Lantas membuka pintu ruang belajar, mendapati ruangan sangat berantakan.

Dewa, apakah dia salah memilih waktu? Raja Yan terlihat menakutkan dengan mata merah dan baju berantakan.

Di meja belajar, Raja Yan melirik Mei Anqi penuh kobaran nafsu. Keningnya berkerut seolah menahan sesuatu.

“Mengapa kau membawa bajingan itu ke hadapanku?” tanyanya mencibir. “Apa kau ingin berciuman dengannya di sini?”

Mei Anqi menahan diri agar tidak jatuh berlutut. Raja adalah Raja! Auranya membuat orang ingin tunduk secara naluriah.

“Yang Mulia, kehadiran saya kemari mengganggu anda karena saya ingin menjelaskan sesuatu," tegasnya sambil menahan gugup.

“Oh,” Raja Yan terlihat tertarik. Menatap bergantian antara pria muda di tanah dan Mei Anqi. “Katakan padaku.”

Mei Anqi menunduk sopan dan berkata dengan lembut, “Saya akan memutuskan hubungan saya dengan bajingan busuk ini demi Yang Mulia. Setelah ini, Qiqi hanya bisa menjadi milik Yang Mulia seorang.”

Pria di tanah berteriak ketakutan, berteriak panik, “Jalang! Kau menipuku!”

Mei Anqi menendang perut si pria hingga sosoknya jatuh terkapar ke tanah.

“Kau pikir aku bisa ditipu lagi?” ucap Mei Anqi. Wajah cantiknya tampak marah. Lalu sebisa mungkin ia mengontrol ekspresinya kembali saat menghadap Raja Yan.

“Yang Mulia, pria ini menggoda saya dan berniat merampok harta kerajaan. Mohon berikan hukuman.”

“Kau!” Sun Lun murka. Ia menatap Mei Anqi dengan tatapan membunuh.

Pria itu hendak bangkit dan menerjang Mei Anqi, tapi sebelum itu, tangannya terinjak oleh sepatu hitam mewah.

“Argh! Tanganku! Tanganku!”

“Berisik,” tandas Raja Yan dingin. Rambut hitamnya berserakan karena terikat longgar. Hanfu hitamnya melorot berantakan menunjukkan bahu lebar kokoh nan eksotis.

Matanya begitu tajam seakan ingin menelan manusia mentah-mentah.

“Xiao Bai.”

“Hamba di sini, Yang Mulia.”

“Seret dia ke penjara bawah tanah.”

“Ah, jangan! Jangan! Yang Mulia!” Sun Lun merangkak ketakutan menyentuh ujung sepatu Raja Yan. “Mohon berbelas kasih, ini semua salah Mei Anqi si jalang penuh tipu daya! Yang Mulia jangan sampai terpedaya olehnya! Saya telah ditipu, saya digoda olehnya–”

Raja Yan mencekal erat leher pria tersebut, mengangkat tubuhnya dengan mudah. Cekikannya nyaris membunuh, beruntung Mei Anqi menarik lengan bajunya tepat waktu.

“Yang Mulia–”

“Kau tidak ingin aku membunuhnya?” Raja Yan menatap Mei Anqi. Sepasang matanya menyorot dingin. “Kenapa? Masih mencintainya?”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Menjadi Budak Nafsu sang Raja Arogan   #6. Terpojok

    “Biar aku lihat siapa pelacur tak tahu diri yang berani merebut pria milik Putri!” Yipeng berteriak kesal, berjalan cepat ke arah kereta kayu di seberang. Di dalam kereta, Mei Anqi memutar akal secepat kilat. Bagaimana ini? Bagaimana ini? Dewa, bisakah Mei Anqi bernafas nyaman sejenak? Ia benar-benar dihantam masalah tiada akhir begitu bertransmigrasi! ‘Semoga cara ini berhasil, Dewa tolong beri kemudahan pada pengikutmu!’ pekik Mei Anqi dalam hati. Ia menarik nafas panjang, kemudian menarik sejumput rambut dari sanggulannya agar terlihat berantakan. Tak lupa membuat hanfu merah mudanya terlihat kusut. Bagus! Dia akan berpura-pura seperti kelinci putih yang baru bangun tidur dan memanfaatkan keindahan wajahnya! “Pelacur—!” Putri Yipeng terkejut kaku ketika menyibak tirai rusak. Sosoknya tinggi dan ramping, dengan sentuhan pesona prajurit wanita. “Zhen Ming,” panggilnya tiba-tiba tanpa mengalihkan padangan dari wajah Mei Anqi. Pria tinggi gagah di atas kuda hitam lan

  • Menjadi Budak Nafsu sang Raja Arogan   #5. Bertemu Penjahat Lainnya

    “Jika kau berpikir untuk memanjat status melalui ranjangku, berhentilah berkhayal! Kau tidak pantas!” Sial, siapa yang mau menjadi istrimu! Mei Anqi bahkan tidak mau menjadi wanita menyedihkan itu! Seberapa suram hidupnya ketika menikahi pria galak dan kasar ini! “Yang Mulia, Qiqi tidak berani!” serunya secepat kilat. Akan buruk kalau kesalahpahaman dibiarkan berlanjut. Mei Anqi menyentuh lengan tebal Raja Yan yang masih mencengkeram wajahnya. Seraya menahan sakit, dia bersumpah, “Demi Dewa, saya bersumpah bahwa saya tidak berniat untuk memanjat status melalui ranjang Yang Mulia!” Sumpah atas nama Dewa dianggap sangat sakral. Itulah yang diketahuinya melalui ingatan pemilik tubuh asli. Benar saja, Raja Yan perlahan kembali tenang. Mengibaskan tangan, membuat si gadis terhuyung mundur beberapa langkah. Nyaris jatuh terjerembab. “Karena kau sudah bersumpah, lakukan sesukamu.” ‘Berhasil!’ Diam-diam Anqi bersorak penuh kemenangan. “Terima kasih, Yang Mulia! Saya p

  • Menjadi Budak Nafsu sang Raja Arogan   #4. Lewat Ranjangku

    Keesokan harinya, Mei Anqi terbangun sendirian di atas ranjang. Sisi kosong di sebelah sudah dingin, Raja Yan pasti bangun sejak subuh.Anqi memanggil lemah, suaranya serak parah, “Xiao Bai, Xiao Yun.”“Anda sudah bangun, nona,” Xiao Bai menyapa sopan. Meletakkan baskom air ke tanah. “Nona, saya akan membersihkan anda.”“Um.” Mari lupakan rasa malu, tubuhnya sakit semua. Mei Anqi disiksa kembali kemarin malam hingga jam 2 pagi.Xiao Bai meraih kain basah, mulai membersihkan bagian intim Mei Anqi. Pelayan kecil itu meringis untuk nonanya.Dengan tubuh mungil Mei Anqi, Raja Yan masih bersikap kasar.Mei Anqi tidak tahu ketika dua pelayan kecil ternyata diam-diam mengasihaninya. Karena dia pun mengasihani kemalangannya sendiri.Di kehidupan pertama, dia dicap sebagai istri tidak berguna karena sulit hamil, mertuanya membencinya, dan dia sendirian.Suaminya bahkan lebih tak berguna lagi. Hanya tahu cara menuntut, marah, dan memukulinya.Yah, setidaknya, meski dia ditakdirkan mati ditangan

  • Menjadi Budak Nafsu sang Raja Arogan   #3. Budak Nafsu

    Mei Anqi menggeleng. Suaranya lembut saat mengatakan. “Yang Mulia, dia masih putra bangsawan. Saya hanya tidak ingin reputasi Yang Mulia jadi buruk karena saya.”Raja Yan tidak mengatakan apa pun. Tatap tajamnya tertuju pada sepasang mata cantik Mei Anqi yang tampak berkaca-kaca, tapi wanita itu tetap tidak membiarkan air matanya jatuh.Bruk!Pria itu kemudian melepaskan cekalannya pada leher Sun Lun.“Hanya keluarga bangsawan jatuh. Putra selir rendah tidak berharga sama sekali.”“Tetap saja, Yang Mulia. Anda–eh?” Mei Anqi terkejut saat tubuhnya tiba-tiba terangkat ke udara. “Yang Mulia?” Mei Anqi hendak memprotes. “Apa yang–”“Diam.”Mei Anqi seketika mengunci bibir rapat-rapat. Ia sama sekali tidak mengeluarkan suara, meski jantungnya berdebar keras. Apalagi saat ia menyadari Raja Yan membawanya ke kamar pribadinya.Sepasang mata cantik berwarna almond itu terbelalak. Jangan-jangan–“Ah!” Mei Anqi mengaduh pelan saat tubuhnya jatuh di ranjang kayu yang keras. “Yang Mulia–”Belum

  • Menjadi Budak Nafsu sang Raja Arogan   #2. Rencana Awal

    Namun, Mei Anqi tidak menggubris protes pelayannya. “Kamu tinggal katakan padanya untuk tetap menemuiku sesuai rencana semula.”Mei Anqi berpikir, Sun Lun pasti paham maksudnya.Jika Mei Anqi tidak salah ingat, ini adalah waktu di mana si pemilik tubuh merampok gudang penyimpanan dengan kekasihnya, lalu tertangkap. Pria itu sebenarnya hanya memanfaatkan Mei Anqi, bukannya benar-benar mencintai Anqi.Sun Lun justru mencintai wanita lain dan saat ini diam-diam sedang mempersiapkan pernikahan dengan uang yang ia curi dari Mei Anqi.Di dalam novel, Sun Lun akan tetap mendapat apa yang dia mau, sementara Mei Anqi mati sia-sia.Mei Anqi tidak akan membiarkan itu terjadi.“Nona, apakah ini baik-baik saja?” Xiao Bai bertanya cemas sembari menarik gaun kuning Mei Anqi.Kini, mereka sedang menunggu kedatangan Sun Lun.Di sisi lain, Xiao Yun ikut menimpali, “Benar sekali! Siang-siang bolong ...”“Kenapa ribut? Kami hanya akan bertemu,” sahut Mei Anqi. Ia menengok ke persimpangan jalan. “Bukannya

  • Menjadi Budak Nafsu sang Raja Arogan   #1. Tubuh Baru

    “Ungh–ah!” Suara lenguhan lembut memenuhi ruangan. Seorang gadis bertubuh elok, kini tengah dipaksa tunduk di atas ranjang diiringi desahan penuh kenikmatan dan derit tempat tidur akibat gerakan panas dua sosok di atasnya. Wanita muda itu, Mei Anqi, terkesiap ketika kesadarannya mulai terkumpul.Ini di mana? Batinnya bertanya. Namun, belum sempat kesadarannya kembali sepenuhnya, sesuatu yang melaju di antara kakinya terasa menyengat.“Ah!” Mei Anqi berteriak kesakitan, terbelalak kaget. Isakannya lolos begitu saja. “Sakit–terlalu dalam!” Gadis itu hanya bisa menangis dan mendesah dalam jeratan liar pria gagah tinggi dengan setelan baju kuno itu.Ini di mana? Siapa dia? Dan siapa pria di atas tubuhnya sekarang?Mei Anqi ketakutan. Bukankah dia seharusnya sudah mati? Tapi kenapa anehnya ia justru terjerat dengan pemerkosa liar ini!Tunggu!Mei Anqi memikirkan sebuah kemungkinan tak masuk akal.Mungkinkah dia bereinkarnasi ke suatu era secara acak!?“Ah!” Mei Anqi terkesiap saat tib

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status