Share

Bab 259

Author: Liazta
last update Last Updated: 2024-12-31 23:01:53

Rizky sedang sibuk memeriksa bukti kejahatan yang telah dilakukan oleh Indra. Dia juga memeriksa semua bukti-bukti yang sudah disiapkan oleh pengacara Edwin.

"Dengan bukti-bukti yang kita berikan ke pihak kepolisian, Saya pastikan saudara Indra akan menjalani hukuman mati." Pengacara Edwin berkata dengan optimis.

"Saya ingin dia mendapatkan hukuman yang setimpal. Tapi bagaimana dengan Nita, istri pertama Indra. Apakah benar dia tidak terlibat?" Rizky berkata dengan wajah kesal.

Bagaimana mungkin wanita licik itu bisa melepaskan dirinya dari tuduhan melakukan penganiayaan terhadap Yura.

"Istri pertamanya tidak terlihat dalam kasus apapun. Semua tindakan kejahatan yang dilakukan Indra sendiri." Pengacara Edwin menjelaskan berdasarkan bukti yang ada.

Rizky diam memandang perkataan pengacara Edwin. Jika Nita tidak terlibat dalam kasus apapun, itu artinya wanita itu akan terbebas dari hukum.

"Setelah menggugat Indra, saya akan fokus dengan aset yang dimiliki Indra. Kita meminta pengadi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Siti Juleha
jahatnya seorang ayah cuma karena uang. Yura kan anak kandung walau dari istri ke2
goodnovel comment avatar
Nova Ugara
bagus om dokter....hukum.buat yura dan mama ny harus di tegakan...
goodnovel comment avatar
Erni Watti
sangat bagus cerita nya saya suka sekali
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 797

    Eliza menghela napas panjang untuk kesekian kalinya sore itu.Ia berdiri di dekat jendela mansion Michael, menatap taman luas di bawah sana, namun pikirannya sama sekali tidak tenang. Bayangan kelakuan putranya dan calon menantu terus berputar di kepalanya.“Ya Tuhan…” gumamnya pelan. “Kenapa anakku makin ke sini makin berani…”Langkah kaki terdengar mendekat.Nathan muncul sambil membawa dua cangkir teh hangat. Wajahnya santai. Terlalu santai untuk seseorang yang istrinya sedang hampir migrain.Ia menyerahkan satu cangkir ke tangan Eliza. “Minum dulu. Kamu kelihatan seperti mau menegur satu mansion sekaligus.”Eliza menoleh cepat. “Mas tahu kenapa aku pusing?”Nathan duduk tenang di sofa. “Karena Noah?"“Dan Aishwa,” Eliza menambahkan cepat. “Dua-duanya. Itu bukan lagi ‘curi-curi waktu’, itu sudah level… berbahaya. Bukan hanya Noah dan Ais saja, Samuel dan Violet juga mas. ”Nathan mengangkat alis. “Berbahaya bagaimana?”Eliza menatap suaminya dengan ekspresi antara kesal dan frus

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 796

    Aishwa langsung refleks menarik lengan Noah. Matanya membesar.Noah berbisik cepat, “Lihat? Mommy seperti punya radar pelacak.” Ia membuka pintu dengan wajah terlalu tenang.“Iya, Mi?”Eliza menatap mereka bergantian. “Kalian ngapain di sini?”Noah tersenyum polos. “Diskusi… masa depan.”Eliza menyipitkan mata. “Diskusi kok mukanya merah?”Noah langsung melirik Aishwa. “Karena masa depan kami cerah, Mi.”Aishwa hampir tersedak.Eliza menghela napas panjang. “Kalian sebentar lagi menikah. Untuk sementara tidak boleh terlalu dekat. Apa lagi berdua-duaan seperti ini."“Iya, Mi,” jawab Noah patuh.Begitu Eliza pergi—Aishwa menepuk dada. “Hampir ketahuan!”Noah tersenyum puas. “Tuh kan. Deg-degan bareng.”Aishwa mendongak, kesal tapi tersenyum. “Mas tuh bikin jantung aku copot.”Noah menunduk sedikit, suaranya melembut. “Aku bukan bikin jantung kamu copot. Tapi aku bikin kamu enak.”Aishwa terdiam. Lalu tersenyum malu.Dan di tengah mansion yang penuh mata itu,dua calon pengantin kembal

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 795

    "Sayang, kamu benar-benar menguji ku." Noah berkata sambil menahan diri."Ini bukan ujian mas, tapi rasa penasaran."Jawaban jujur Aishwa membuat tubuh Noah membeku.Bukan karena kaget— tapi karena jawab Aishwa yang terlalu jujur. Noah menutup mata sejenak. Menarik napas dalam-dalam.Seperti orang yang sedang membaca doa dalam hati.“Sayang,” katanya akhirnya, suaranya rendah dan berat, “kamu benar-benar mengujiku.”Calon istrinya yang genit ini sangat pandai membuat Noah tidak bernapas. Otaknya masih bisa berpikir jernih, namun bagaimana dengan tubuhnya? Aishwa yang baru sadar apa yang ia katakan, langsung panik.“E-eh… maksudku—bukan gitu—”Noah membuka mata. Menatapnya dengan senyum yang… bahaya.“Oh, aku tahu maksudmu,” katanya santai. “Dan itu masalahnya.”Aishwa menelan ludah. “Mas jangan senyum kayak gitu…”“Kenapa?” tanya Noah sambil menatap Aishwa. “Kayak mau bikin dosa.” Aishwa menjawab dengan gugup. Jantungnya berdebar dengan cepat. Apa lagi melihat cara Noah menatapnya.

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 794

    Mansion Michael sore itu ramai seperti biasa.Suara langkah kaki pelayan, obrolan keluarga di ruang tengah, dan tawa yang sesekali pecah—semuanya terasa terlalu hidup untuk dua calon pengantin yang sedang… kehabisan privasi.Aishwa melirik sekeliling dengan waspada.“Mas,” bisiknya pelan, menarik lengan Noah.“Semua orang kayaknya ngeliatin kita.”Noah menoleh santai.“Bukan kayaknya. Emang.”Aishwa mendengus kecil.“Terus kenapa kamu malah senyum?”“Karena mereka belum tahu,” jawab Noah sambil menggenggam tangannya, “kalau kita mau kabur sebentar.”“Kabur?” mata Aishwa membesar. “Ke mana?”Noah melirik koridor samping, lalu mencondongkan tubuhnya sedikit.“Ruang baca lama. Yang jarang dipakai. Kamera nggak sampai situ.”Aishwa menatapnya tidak percaya.“Kamu hafal kamera?”Noah mengangkat bahu.“Calon suami harus siap segalanya.”Mereka berjalan pelan, pura-pura berbincang ringan, sampai akhirnya berbelok dan masuk ke ruang baca lama yang sunyi.Begitu pintu tertutup—Aishwa menghela

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 793

    Di kamar yang tenang, Jasmine duduk bersila di atas sofa empuk. Ponselnya terangkat sejajar wajah, layar menampilkan wajah seseorang yang membuat alisnya naik-turun sejak lima menit lalu.Attar.Putra Dirga dan Yuna itu tampak santai di layar, bersandar malas dengan ekspresi yang—menyebalkan."Susah sekali menghubungi kamu," kata Attar dengan gaya santai."Aku tidak mungkin melakukan video call denganmu, sedangkan semua orang sedang berkumpul di sini. "Jasmin memberikan penjelasan singkat. "Iya tapi kan nggak mesti harus aku di reject terus," protes Attar."Ya Aku tahu aku salah. Tapi kenapa begitu aku menghubungi kamu, lama sekali dijawab. Aku bahkan sampai menelpon berulang-ulang kali” Jasmine mendengus.Namun Attar tidak menjawab.“Aku nanya kenapa gak di jawab.”Attar mengangkat bahu.“Aku lagi mikir jujur atau bohong?”“Kamu mikir apa sampai matamu ke mana-mana gitu?” Jasmine menyipitkan mata. “Jangan bilang kamu sambil main game.”“Enggak kok,” jawab Attar cepat. Terlalu cepat.

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 792

    Leo tersenyum memandang wajah Anisa yang sudah jauh lebih segar. “Kalau kamu mau turun dari tempat tidur, bilang,” katanya sambil merapikan selimut.“Jangan coba-coba sendiri.”Beberapa saat kemudian, Anisa berbisik,“Aku mau ke ruang tamu…”Belum selesai kalimatnya—Leo sudah langsung mengangkat tubuhnya. “Leo—!” Anisa kaget.“Kamu terlalu ringan,” katanya tenang. “Dan terlalu keras kepala.”Ia menggendong Anisa seolah itu hal paling wajar di dunia. Langkahnya mantap, tidak tergesa, tidak ragu.Anisa menunduk, jantungnya berdebar pelan.Sudah lama… sangat lama… tidak ada seseorang yang memperlakukannya seperti ini.Bukan karena kasihan.Tapi karena peduli.Ia menatap wajah Leo dari dekat.Lelah. Namun matanya tetap fokus.“Kenapa kamu sebaik ini, Leo?” tanya Anisa lirih.Leo berhenti melangkah sesaat.Lalu berkata pelan,“Kamu sudah berulang kali menanyakannya dan aku juga sudah menjawab, Anisa.”Kalimat sederhana itu— membuat Anisa tersenyum malu. Leo meletakkan tubuh Anisa ke at

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status