Share

Bab 516

Author: Liazta
last update Last Updated: 2025-07-19 16:46:24

Meskipun permasalahan yang mereka hadapi belum sepenuhnya selesai, pagi ini suasana rumah sudah kembali hangat seperti biasanya. Tawa kecil dan obrolan ringan mewarnai waktu sarapan mereka. Seolah untuk sejenak, semua beban bisa ditinggalkan di luar rumah.

Albert pun terlihat berbeda. Wajahnya tak lagi suram seperti sebelumnya. Tatapannya lebih hidup, bibirnya tak segan mengulas senyum.

Setelah selesai sarapan, Albert bangkit dari tempat duduk lebih dulu. Ia merapikan jasnya, lalu mengambil ponsel dan kunci mobil yang terletak di meja samping.

“Aku ke kantor lebih awal, banyak urusan yang harus aku selesaikan,” ucap Albert kepada Hermawan.

Karena permasalahannya dengan Sherly, membuat Albert tidak bisa berkonsentrasi dalam bekerja. Pada akhirnya pekerjannya jadi menumpuk.

"Hati-hati," jawab Hermawan.

Albert yang sudah berlalu pergi, hanya menjawab dengan melambaikan tangannya.

Namun langkahnya terhenti saat melihat Aruna lewat di depannya. Tanpa berpikir panjang, Albert segera mem
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Gani Roslika
cerita nya bosaaaan ... jadi urutan yg ke 3
goodnovel comment avatar
Nur Elifa
sabar dulu Aruna, jangan buruk sangka. Albert duluang brengsek dan agak ga waras. tapi sekarang sudah baik dan Albert orangnya tulus dengan orang yg dia cintai dan sayangi. jangan pergi dulu Aruna.
goodnovel comment avatar
Nova Ugara
wah....aruna...jangan pergi dong ya.... pikirkan baik²...albert dan keluarga ny baik kok..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 601

    Pintu ICU perlahan terbuka. Rizky keluar dengan langkah berat, wajahnya pucat dan mata merah berair. Semua orang yang menunggu langsung berdiri. Rizky menanggung beban untuk menjelaskan kondisi sebenarnya.Mawar langsung maju, memegang lengan anak angkatnya itu. “Bagaimana keadaan Michael?” suaranya bergetar, nyaris tak keluar.Rizky menghela napas panjang. Dadanya naik-turun, mencoba menahan emosi. “Tadi… sempat menurun drastis. Detak jantungnya melemah, tekanan darahnya turun.” Suaranya serak, menahan tangis. “Aku pikir… aku kehilangan dia.”Nathan mengepalkan tangan, wajahnya menegang, seolah menyiapkan diri menerima kabar buruk. “Lalu sekarang?” tanyanya tegas, namun nadanya jelas mengandung ketakutan.Rizky menunduk sesaat, lalu menatap mereka dengan mata berkaca-kaca. “Tapi… Michael merespons. Kondisinya berangsur stabil. Detak jantungnya kembali menguat.” Suaranya pecah, air matanya jatuh juga. “Dan yang membuatnya bangkit… adalah Yura. Dia terus bicara, terus menggenggam tang

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 600

    Kiara langsung memeluk Yura dari belakang, air matanya pecah. “Kamu hebat, Sayang… Mas Michael mendengarkan kamu…”Perawat yang tadi panik kini terdiam, tertegun melihat perubahan mendadak itu.Rizky berdiri kaku, napasnya berat. Air matanya menetes tanpa bisa ia cegah. Hatinya campur aduk, lega karena Michael merespons, tapi juga dihantui rasa bersalah yang begitu dalam. Bagaimana ia harus menjelaskan semua ini pada Albert? Bagaimana ia bisa menebus kesalahannya karena sudah membawa Michael dan Samuel ke dalam misi berbahaya? Ia merasa gagal melindungi anak dari sahabatnya itu."Sayang, kondisi Mas Michael sudah stabil. Kita pulang ya." Kiara berkata sambil mengusap kepala Yura. "Yura, kamu harus istirahat, Daddy akan menjaga Michael di sini." Rizky meyakinkan gadis kecil tersebut. Saat ini kondisi Yura juga tidak baik. Ia butuh istirahat.Namun Yura menggelengkan kepalanya. "Aku sudah janji untuk menjaga dan menemani mas Mic di sini." "Nak, kamu juga harus istirahat," kata Rizky.

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 599

    “Mommy, bagaimana kondisi Mas Mic?” tanya Yura pelan, matanya menatap Kiara dengan penuh cemas.Kiara berusaha tersenyum, namun bukan senyum menenangkan, melainkan senyum yang justru dipenuhi kegelisahan.“Mas Mic baik-baik saja, kan?” Yura kembali bertanya, suaranya bergetar.Kiara menggenggam tangan Yura, lalu menciumnya lembut. “Operasinya sudah berjalan dengan baik, Sayang. Tapi kondisi Mas Mic masih belum stabil. Sekarang dia sedang dirawat di ruang ICU.”Mendengar itu, wajah Yura langsung murung. Air matanya jatuh tanpa bisa ditahan. “Mommy… setelah pemeriksaan selesai, Yura ingin lihat Mas Mic. Mas Mic tertembak karena Yura…” Gadis kecil itu menangis, tubuhnya gemetar, rasa bersalah menghantam hatinya.Kiara menarik napas panjang, berusaha tegar. Ia mengusap kepala Yura penuh kasih sayang. “Setelah pemeriksaan selesai, Mommy akan ajak kamu menemui Mas Mic.”---Yura baru saja menyelesaikan pemeriksaan medis. Dokter memang memastikan kondisi fisiknya baik, tapi trauma tidak bisa

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 598

    Albert meremas ponselnya begitu kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Setelah menutup telepon dengan Samuel, tubuhnya seperti kehilangan tenaga. Ia jatuh terduduk di tepi ranjang hotel, wajahnya pucat pasi, matanya kosong menatap lantai.Aruna yang duduk di sampingnya menatap cemas. “Sayang… apa yang dikatakan Samuel?”Dengan suara serak dan bergetar, Albert menjawab lirih, “Michael… ditembak. Dia di ruang ICU sekarang. Kondisinya… kritis.”Aruna menutup mulutnya, menahan isak tangis. Tubuhnya ikut bergetar mendengar kabar itu. “Kita harus ke Jakarta malam ini juga!”Albert langsung berdiri, mengambil ponsel dan menelepon agen penerbangan. Namun satu demi satu jawaban yang ia dapat sama: seluruh penerbangan menuju Jakarta malam itu sudah tidak ada. Bahkan ketika ia menghubungi pihak bandara untuk jet pribadinya, jawaban tetap sama. Pesawat tidak bisa lepas landas tanpa izin resmi, dan izin itu hanya bisa diproses keesokan pagi.“Tidak! Aku tidak peduli dengan aturan itu! Anakku sedan

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 597

    Samuel duduk di kursi tunggu rumah sakit, kedua tangannya menutupi wajah. Tubuhnya yang besar bergetar halus, menandakan ia tengah berjuang menahan rasa takut akan kehilangan kakak sulungnya. Olivia duduk tepat di sebelahnya, masih pucat setelah donor darah, tapi matanya justru tajam menatap Samuel.“Sam…” Olivia memanggil pelan.Samuel menurunkan tangannya, menoleh pada adiknya. Matanya merah, basah oleh air mata yang nyaris tumpah. “Aku… aku takut, Oliv. Kalau Michael…” suaranya tercekat, tak sanggup melanjutkan.Olivia menggenggam tangan Samuel erat-erat. “Michael itu sangat kuat. Dari kecil sampai sekarang, dia selalu melindungi kita. Masa sekarang dia menyerah begitu saja?”Samuel menunduk, tersenyum tipis di balik air matanya. “Kamu benar… dia memang selalu yang paling kuat di antara kita. Tapi kali ini… lukanya terlalu parah.”Olivia menggeleng cepat, wajahnya serius meski tubuhnya masih lemah. “Sam, ingat waktu aku jatuh dari sepeda dan berdarah? Michael yang pertama kali gend

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 596

    Sementara itu, di ruang operasi, suasana semakin genting. Monitor jantung menunjukkan detak Michael mulai melambat. Wajah Rizky pucat pasi, tangannya berlumuran darah saat menekan area luka yang masih mengucurkan darah deras.“Tekanan darahnya turun drastis! Arteri brakialis hampir tidak bisa dikendalikan!” seru dokter bedah sambil berusaha menjahit pembuluh darah yang robek.“Kita butuh darah sekarang juga!” Rizky menoleh panik ke arah perawat. “Kalau terlambat sedikit saja, dia tidak akan bertahan!”Seorang perawat berlari masuk sambil mendorong troli penuh kantong darah segar. “Darah A- baru saja masuk, Dokter! Dari keluarga pasien.”Rizky langsung menyambar satu kantong. “Cepat pasang transfusi! Jangan buang waktu!”Jarum besar segera dimasukkan ke pembuluh vena Michael, darah merah segar mulai mengalir masuk. Monitor memperlihatkan sedikit perubahan, namun kondisinya belum stabil. Rizky menggertakkan giginya, keringat bercucuran di dahi.“Ayo, Mic… bertahanlah,” bisiknya lirih, s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status