Home / Romansa / Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif / Bab 63. Kecurigaan Reyvan

Share

Bab 63. Kecurigaan Reyvan

Author: Angsa Kecil
last update Last Updated: 2025-08-03 23:39:27
David sudah bak hama dalam rumah tangga, mana mungkin mau ditambah mantan kekasih sang istri.

Mata Reyvan menajam. "TIDAK!" pekiknya.

Dari pada Dion, Reyvan masih bisa toleransi pada David. Ya, meski harus menahan gemuruh di dadanya. Tapi tunggu dulu-. Kata hati Reyvan tetap menolak

'Tidak! David juga nggak akan aku beri toleransi!' jerit batin Reyvan.

Mata Amber sedikit melebar, meski wajah masih pucat lemah. "Kenapa nggak boleh, Rey?"

Reyvan menarik napas dalam-dalam, menahan gemuruh emosi. Harus tetap tenang dulu dan menjaga aura elegannya di depan musuh.

David kini tersenyum remeh pada Reyvan. "Kamu dengar sendiri. Sekarang pilihan ada di tanganmu. Kamu cari Dion atau biarkan aku di sini?" Dia merasa sudah menang kali ini.

Reyvan meremas kepalan tangannya di bawah. Dadanya kembang kempis menahan emosi. Tatapannya tajam pada David. "Baiklah. Kalau itu yang istriku mau. Tapi jangan dikira bisa duduk di sini, berati tujuanmu tercapai."

Amber masih menampilkan wajah bingung. "
Angsa Kecil

🙏🙏 Othor cuma kasih sedikit belokan, biar nanti makin manis 🥰🥰🥰🥰

| 23
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rina Damayanti
aaaa ...amber "main²" sama suami ya ......
goodnovel comment avatar
Adfazha
Rey instingnya kuat yaa sebucin itu jd suami Amber gpp meskipun gengsi & telat sadar km posesif sm Istri smpe2 David dianggap hama yg hrs disingkirkan gk terima kalah dr rivalnya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV--58.

    Irish melirik arah swing door, karyawannya pasti sedang menanti suami romantis pamit. Dan tidak ada yang namanya suami romantis pamitnya main nyelonong.'Jatuh harga diriku sebagai bos kalau David nggak bisa aku ajak kerja sama!' batin Irish.Lalu,"HEM!" Irish melotot dan sedikit menghentak dahinya saat kembali mendorongnya.David memicing tajam menatap dahi Irish. "Masih sakit? Sudah kubilang kalau harus tetap kompres dan berikan salep. Lalu, makan obat yang aku berikan. Cuma bukannya kemarin yang sakit pipi, bukan kening?"Irish terdiam cemberut.'Hah, dasar korban patah hati. Begini saja nggak paham. Terpaksa aku harus turun tangan, jadi Translator,' batin Boy.Lalu, Boy bergeser pelan pada bosnya dan berbisik sesuatu. Dia memberikan terjemahan dari bahasa 'Hem' Irish.Seketika mata David melebar tegang, lalu matanya berkedip-kedip sambil berpikir, disusul laju ludah di tenggorokannya. "Ehem!" Lalu, Boy berdeham, dilanjut memutar arah tubuhnya membelakangi pasangan itu. Ya, cerit

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV-57

    Victor tidak terima dengan status level yang diberikan David. "Apa kamu bilang? Level menengah? Hey, jangan sembarangan bicara. Aku juga CEO. Tapi masih CEO. Sedang kamu? Mantan CEO. Ya, memang masuk dokter. Tapi hartaku nggak akan habis untuk membeli rumah sakitmu. "Vid! Vic! Kalian-" Irish jadi serba salah. Dia ingin membela David karena gengsi, tapi juga ingin memarahi David karena datang datang langsung buat ulah. Dia ingin Victor pergi, tapi juga ingin tahu, David marah karena cemburu atau karena gengsinya. "David!" Sorot matanya Irish menajam sambil mengangguk kecil, berharap suaminya itu paham. Jangan buat situasi makin rumit. David menatap sorot mata yang malah tampak menggemaskan itu. Apalagi rahang Irish yang ditekan malah membuat dua pipi wanita itu menggembung. "Kamu sedang merayuku? Kebiasaan. Lihat, masih ada orang. Nanti saja kalau kita di kamar berdua." Langsung saja, wajah Irish jadi lemas. Percuma! Pokoknya percuma membuat bahasa mimik muka dengan suaminya itu. D

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV-56

    "Aku tidak memintamu menjawabku hari ini. Cuma ingin kamu tahu. Aku tidak akan pernah menyerah pada keinginan hatiku. Dan aku akan selalu menunggumu di pelabuhan cinta kita. Tolong kamu simpan cincin ini, Irish." Lalu, Victor meletakkan cincin itu tepat di dekat Irish. Irish menatap kotak itu, hatinya mencelos. Dia sangat menyesalkan momen ini. Dia sangat menyukai Victor, tapi sebagai sahabat. Lalu, Irish mendorong kotak cincin itu. "Aku sungguh minta maaf, Victor. Aku nggak bisa. Cincin ini lebih pantas dipakai oleh wanita lain yang bisa memberimu seluruh hatinya. Bukan aku." Victor menatapnya lekat. "Irish, entah kenapa aku sangat meragukan pernikahanmu dengan David. Aku melihat foto-foto pertunangannya di media sosial. Dia tidak terlihat mencintaimu, Irish. Apa kamu yakin dia peduli padamu?" Irish terdiam. Rasanya sakit mendengar keraguan Victor, karena dia sendiri meragukannya. Tapi tiba-tiba, dia teringat sesuatu. Dia mengambil ponselnya, membuka pesan terakhir dari David, da

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV-55

    'Hah?' batinnya. Mata Irish melebar tegang. Tak ada hujan tak ada badai, tapi tiba-tiba saja mendapat pesan yang isinya emoji LOVE besar. Seketika dia malah merinding. 'Apa maksudnya? Dia nggak salah pencet, kan? Atau lagi salah makan obat? Atau udah sadar? Menakutkan,' batin Irish lagi.Saat menerima pesan itu, Irish juga sudah duduk bersama Victor.Lalu, pria yang duduk di depannya itu mengetuk-ngetuk meja. "Irish? Hay, Irish? Kamu baik-baik saja?" Dia mengerutkan dahi karena sedari tadi bicara panjang lebar tapi wanita di depannya itu malah tersenyum-senyum sendiri menata ponsel. "Hah?" Mulut Irish terbuka melongo dan buru-buru out dari aplikasi obrolan hijau itu."O-oh, maaf, Victor. Tadi, apa yang kamu katakan?" Irish mengusap lehernya dengan ringisan kaku.Victor tersenyum lebar kaku. Lalu, mereka kembali berbincang.Hingga, sekian saat. Tanpa Irish tahu di depan sana sudah ada mobil suaminya.Irish duduk gelisah dan Victor menatap ragu Irish. "Jadi, sekarang kamu sudah tahu,

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV-54

    "Katakan dengan jelas siapa saja yang menyuruhmu, atau kupatahkan semua rusukmu di hadapan mereka?" sentak David. Supir itu tidak tahan lagi. Rasa takut pada David jauh lebih besar daripada kesetiaan pada bosnya. "Ampun. Bos saya ... dia yang menyuruh. Dan karena pesanan dari pria itu!" Mata supir itu melirik pada sekretaris Henry. Henry menatap sekretarisnya heran. Dia memang membenci istrinya David, tapi dia sungguh belum menyuruh sejauh penculikan itu. Hanya sedang terlintas dalam benaknya. Semua anggota keluarga terbengong ngeri, menatap David yang kini dianggap benar-benar kejam dan tak berperasaan. David kembali menatap semua orang, dan tatapannya berhenti pada Sekretaris itu. "Sekarang kalian dengar baik-baik. Kalau kakinya tidak Papa berikan padaku, maka aku akan pulang, hanya membawa kepalanya." Deg! Ancaman itu meresap sampai tulang sektretaris itu. Ancaman David terasa menakutkan. Semua orang tersentak. "Kamu memang monster, David. Kamu benar-benar nggak punya hati!

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV-53

    David menunjuk ke arah sekretaris Henry, dengan sorot mata merah tajam. "Berikan aku kakinya!"Deg!Ruangan hening seketika. Semua tercengang, tatapan mereka bergerak lambat dari David yang tampak seperti malaikat pencabut nyawa, dan beralih pada sekretaris Henry. Lalu, pandangan mereka bergulir ngeri menatap mantan supir yang terkapar berlumur darah di lantai.'Akh, sial! Kenapa semua jadi begini? Semua gara-gara Irish, wanita rendahan itu malah masih hidup! Tapi, bagaimana dia bisa selamat? Bahkan ketua gangster itu saja tapi bisa aku hubungi lagi,' batinnya. Sekretaris Henry berkeringat dingin, tangan kanannya refleks mengusap lehernya. Jantungnya berdetak kencang seperti genderang perang. Dia juga berusaha menyembunyikan getaran di kakinya."Kenapa masih diam saja? Heran, kenapa aku bisa menangkap kaki tanganmu?" David tertawa sinis."Maaf, Tuan. Saya sungguh tidak paham dengan ucapan Tuan David." Sekretaris itu pura-pura tidak memahami maksud dari kata-kata David.Henry mendecih

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status