Share

Bab 12 - Martabak

Perlahan Embun menghampiri Kaisar yang tengah duduk di sofa dengan tenang dengan kaki bersilang. Punggung pria itu tampak sedang menyandar nyaman di sandaran sofa.

Lelaki itu memandangi kedatangan Embun dengan tajam, membuat gadis itu menelan ludah ketika melihat wajah suaminya itu terlihat sangat masam. Tak ada senyum tersungging di bibir Kaisar. Wajah kaku dan dingin seperti yang dilihat Embun tadi pagi saat pertama kali bertemu.

Apakah suaminya itu marah padanya karena dia baru saja pulang?

Ada rasa tak enak menjalar di hati Embun. Dia bersalah karena sudah pulang lebih lambat dari suaminya itu.

“Maaf, saya pulang terlambat,” cicit Embun mencoba memecah kebekuan di antara mereka. Tak ada respon apa pun dari Kaisar.

Langkah kaki Embun mengitari sofa dan duduk di seberang Kaisar, sambil menaruh bungkusan makanan yang dia bawa dari luar ke atas meja kaca di hadapan mereka.

“Waktu pulang tadi saya melewati kedai martabak yang terkenal. Jadi saya beli satu untuk kita makan berd
Creative Words

Halo pembaca-pembaca buku ini. Author sangat berterima kasih dan senang sudah menunggu bab terbaru dari buku ini. Author usahakan untuk memberikan bab baru setiap harinya, jadi ditunggu terus buku ini ya~ Akan ada banyak kejutan-kejutan di bab-bab berikutnya yang berbeda tidak pernah terbayangkan akan terjadi di buku ini~:D Jika menyukai buku ini terus berikan like, vote dan comment, ya! Author menghargai semua dukungan yang diberikan untuk buku ini, terima kasih!

| 6
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (14)
goodnovel comment avatar
Nur Husniwati
lanjut toorcerita bagus
goodnovel comment avatar
Harini Rini
sepertinya bagus
goodnovel comment avatar
Nhini Nhini
lanjuuuuut
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status