Share

112|Panggilan Manis

Aku tidak akan pernah lupa hancurnya hatiku kehilangan janin yang baru berusia dua puluh minggu. Walau aku tidak tahu harus bagaimana menjalani hidupku tanpa seorang suami, aku sudah sayang kepadanya. Kepergiannya tidak sendiri, dia juga membawa kesempatanku untuk menjadi seorang ibu. Wanita mana yang tidak akan kehilangan kewarasannya?

Semua pria yang pernah dekat denganku, menginginkan seorang anak. Karena itu, aku menjaga jarak dari mereka. Untuk apa menjadi akrab, lalu jatuh cinta ketika aku tahu, aku tidak akan bisa memberi anak yang dia idamkan? Hingga Galang gila ini tidak berhenti melamar pun, aku menolak.

Dia adalah satu-satunya pria di dunia ini yang tidak akan tega aku seret dalam masalah hidupku. Dia sangat menyayangi anak-anak. Hal yang tidak akan pernah bisa aku berikan kepadanya. Ternyata aku salah. Dia sudah puas hidup berdua denganku saja.

“Kalian bilang apa tadi?” tanyaku kepada mereka.

“Aku sayang Papa dan Mama,” ucap mereka, meluluhkan hatiku. Dia maupun adiknya
Meina H.

Terima kasih sudah membaca~ Semoga teman-teman terhibur dengan banyaknya bab yang aku tambahkan pada hari ini.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status