Mistress: Dendam Wanita Simpanan

Mistress: Dendam Wanita Simpanan

Oleh:  5Lluna  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
136Bab
5.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

 Erika Wiratama. Perempuan, muda, cantik dan cerdas, tapi memiliki masa lalu kelam yang tak banyak diketahui orang. Seorang sekretaris handal, sekaligus selingkuhan atasannya sendiri. Semua itu dia lakukan demi balas dendam pada Kaisar Arya Jayantaka.    Kaisar yang tak tahu masa lalu keluarga dan rahasia besar perusahaannya yang nyaris bangkrut, terpaksa menerima pernikahan bisnis, juga Erika sebagai sekretaris. Dan ketika Erika memberikan tawaran untuk berselingkuh, Kaisar menerimanya dengan tujuan menghindari sang istri dan mencari tahu motif Erika kembali melengket pada keluarganya.    Lalu ketika akhirnya Kaisar mengetahui semua rahasia yang pernah ditutupi ayahnya, pria yang pada awalnya membenci Erika itu, seketika merasa bersalah. Sialnya bukan hanya perasaan bersalah saja yang muncul, tapi juga cinta. Demi cinta dia rela melakukan apa saja.    Akankah Erika yang sudah terlanjur tersakiti mampu menerima Kaisar, walau tujuan awalnya berhubungan dengan pria itu hanya demi dendam? Terlebih di yang saat bersamaan adik Kaisar, Bima juga menawarkan rasa yang sama.

Lihat lebih banyak
Mistress: Dendam Wanita Simpanan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
5Lluna
Hai, saya 5Lluna. Semoga suka dengan bukunya ya. Jangan lupa tinggalin jejak kalian. Thanks a lot.
2022-10-11 08:49:51
1
136 Bab
Hubungan Tidak Sehat
“Pak Kaisar, sebentar lagi kita harus rapat.” Suara perempuan yang terdengar lembut dan manja itu tak terbalas. Yang ditanya sedang sibuk melakukan hal lain yang membuatnya tak bisa berkata banyak. Melakukan sesuatu yang menimbulkan suara decapan dan memancing lenguhan lawannya. “Fine. Lima belas menit saja,” akhirnya pemilik nama lengkap Erika Wiratama itu mengalah. “Lima belas menit tidak cukup kurasa,” Kaisar akhirnya membalas dengan suara serak. Pria itu kemudian mendonggak. Menatap mata sekretarisnya sejenak, sebelum memagut bibir perempuan cantik itu dengan sangat menggebu-gebu. “Lima belas menit, Pak. Kalau tidak rapatnya akan terlambat dimulai,” Erika membalas dengan suara sedikit serak dan napas terengah. “Aku bosnya, Erika. Rapat tidak akan mulai jika aku tidak ada.” Erika masih sempat memutar bola matanya, sebelum menggigit bibir bawahnya. Dia terpaksa melakukan itu agar suara rintihannya tidak sampai terdengar keluar. Bagaimana pun mereka sedang ada di kantor. Kais
Baca selengkapnya
Kamar Rahasia
“Jadi untuk proyek berikutnya mungkin akan lebih baik kita ambil yang minuman kesehatan ini,” Kaisar berbicara sembari membandingkan dua berkas yang tadi diberikan Erika. Setelah tertunda beberapa saat, akhirnya rapat bisa dilaksanakan. Kaisar merasa beruntung karena Flora hanya menyita waktunya sebentar saja. Dan merasa beruntung karena tadi bisa lolos karena perempuan itu menerima panggilan telepon. “Saya minta sampel produknya bisa segera dibuat ya. Kalau bisa sebelum akhir bulan barangnya sudah ada.” Kaisar merasa sangat lega karena sebenarnya ini rapat yang cukup penting yang akan membahas produk baru perusahaan. Apalagi di situasi seperti sekarang ini. Perusahaan keluarga Kaisar bergerak dalam bidang farmasi dan mereka baru saja merangkak naik dari jurang kebangkrutan. Ini membuat Kaisar perlu memutar otak untuk mempertahankan perusahaannya, bahkan membuatnya lebih maju lagi. Yah, walau sebenarnya di sini Kaisar lah yang paling rugi karena harus merelakan masa mudanya. Se
Baca selengkapnya
Misi
Kaisar menghembuskan asap rokok dari mulutnya. Dia yang baru pulang dari kantor, tidak langsung masuk ke dalam rumahnya. Dia butuh untuk mengosongkan pikiran dengan cara merokok. Pria itu bukan perokok, tapi dia kadang melakukannya untuk mengosongkan pikiran atau menemani temannya merokok. “Ck. Sialan banget sih. Kenapa juga sih aku harus nikah sama dia,” geram Kaisar menendang puntung rokok yang baru saja dia buang ke rumput di taman. “Hah.” Helaan napas Kaisar terdengar. Pria itu menatap rumah yang sudah dia tinggali selama kurang lebih dua bulan terakhir. Rumah yang dibelikan oleh mertua dan membuat ego Kaisar sebagai lelaki sangat tersentil. “Kalau bukan demi uang investasi, aku pasti gak akan menikah dengan si bodoh itu,” geramnya benar-benar kesal. “Kalau begini, rasanya lebih baik menghabiskan waktu dengan si murahan Erika,” gumamnya lagi dengan wajah marah. Yes, dia merasa marah. Marah karena pada akhirnya Kaisar lebih memilih menyalahi prisip hidupnya dan menjalin hu
Baca selengkapnya
Masalah Bulan Madu
Kaisar memijat pangkal hidungnya. Kepalanya yang sudah penuh dengan pekerjaan, kini harus ditambah bebannya. Membuat kepalanya nyaris pecah.“Argh.” Geraman kesal Kaisar menyentak seisi ruang rapat. Mereka sontak menatap pimpinan tertinggi perusahaan itu, bertanya dengan tatapan mata apa yang salah. Terutama pembawa materi yang sudah terlihat pucat. “Lanjutkan saja,” hardik Kaisar terlihat tak sabaran. Hembusan napas lelah terdengar setelahnya dan Erika yang melihat itu bisa menebak apa yang terjadi. Erika sudah menyampaikan keinginan sang nyonya dan Kaisar tentu menolak ide itu. Padahal Kaisar sudah berusaha menahan diri. Padahal dia sudah berjanji tak akan termakan omongan Erika lagi. Tapi kalau istrinya yang selalu berusaha mendekatkan mereka walau tidak sengaja, lama-lama dia bisa terjebak lagi. Istrinya yang bodoh itu meminta Erika ikut dalam acara bulan madu. Luar biasa kan? “Sialan.” “Kenapa, Pak?” Seseorang yang mendengar gumaman itu bertanya sepelan mungkin.“Tidak ad
Baca selengkapnya
Tangga Rahasia
Kaisar mengumpat kesal. Lagi-lagi dia baru saja bertengkar dengan istrinya. Dan coba tebak, ini semua gara-gara dia menolak ide bulan madu ramai-ramai. Yeah. Ramai-ramai. Rupanya bukan cuma Erika saja yang diajak, tapi juga beberapa orang teman dan keluarga. Tentu saja ini terasa menyebalkan bagi Kaisar. Mana ada bulan madu rombongan seperti itu? “Kenapa pintunya lama sekali baru dibuka sih?” Kaisar bergumam kesal, sembari terus menekan bel. Lelaki itu menatap pintu unit penthouse mewah di depannya dengan tatapan bimbang. Haruskah dia pergi saja atau haruskah dia menerobos masuk saja? “Masa bodoh. Aku sedang tidak ingin tidur di rumah.” Akhirnya Kaisar memutuskan masuk menggunakan pin yang sudah dia tahu sebelumnya. Dan ya, itu adalah rumah Erika. Sesungguhnya Kaisar punya apartemen sendiri, tapi letaknya lebih jauh. Dia pun pernah dua kali datang ke unit Erika ini. Sekali datang bersama sang adik, sekali ketika akhirnya dia menerima ajakan perempuan itu. Dan ya, dia diberitahu
Baca selengkapnya
Maniak
“Aku bertengkar dengan Kai.” Erika meringis mendengar penuturan Flora. Perempuan blasteran yang menjadi istri dari bosnya di kantor, sekaligus juga bisa dikatakan sebagai sahabatnya. “Dia pergi meninggalkan rumah dan aku tak tahu apa dia sudah baca chatku atau tidak, tapi dia tidak membalas.” Ringisan Erika makin menjadi mendengar hal itu. Dia tahu kalau Kaisar sudah membaca pesan Flora. Hanya saja pria itu menonaktifkan fitur laporan dibaca, sehingga tanda centang dua yang ada pada chat tak akan berubah biru walau sudah dibaca. “Mungkin Pak Kaisar menginap di apartemennya. Dan mungkin saja sekarang dia sudah tidur,” jawab Erika mencoba menenangkan. “Tapi gimana kalau dia malah pergi cari perempuan di klub?” “Ehm... aku rasa tidak. Hari ini kami lembur, jadi beliau pasti lelah dan tak punya tenaga lagi pergi ke tempat seperti itu.” Tentu saja sebagian besar dari kalimat Erika itu bohong. Buktinya Kaisr tadi sempat ada di rumahnya, walau pria itu segera diusir setelah Flora men
Baca selengkapnya
Hukuman
“Ngapain sih si Kai pakai acara kabur dari rumah segala?” Erika meringis mendengar pria tinggi di sebelahnya. Dia adalah adik kandung dari Kaisar. Radja Bima Jayantaka. Pria yang berprofesi sebagai model itu, katanya ada yang ingin dia bicarakan dengan kakaknya. Dan di sini lah mereka berada. Di lobi hotel yang tiba-tiba saja dijadikan sebagai tempat menginap Kaisar. Erika tadi sempat menghubungi Kaisar, agar pria itu segera berpindah ke hotel yang tak jauh dari rumahnya dengan sang istri. Ini tentu saja agar Bima tidak curiga. “Saya juga kurang tahu, tapi Nyonya ada di rumah saya,” jawab Erika setengah berbohong. “Oh ya? Kok bisa?” Bima terlihat cukup terkejut. “Sepertinya ini soal bulan madu yang tertunda itu. Mereka sepertinya tidak sejalan soal itu,” jawab Erika kali ini jujur. “Ah, pasti karena Flora mau mengajak banyak orang kan ya? Dia mengajakku juga.” Erika mengangkat kedua alisnya. Mengajak satu orang saja Kaisar sudah menolak, apalagi mengajak lebih dari satu orang.
Baca selengkapnya
Menggoda Suami Orang
Suara ketukan jari terdengar sangat jelas karena Kaisar melakukannya dengan sengaja. Pria itu mengetukkan jemarinya di atas meja rapat untuk memperlihatkan benda yang terpasang di sana pada lawan bicaranya. Perempuan yang menjadi klien hari ini, terus-terusan menatapnya dengan intens. Dan itu jelas saja membuat Kaisar risih. Dia tak pernah suka dengan perempuan jenis seperti ini. Teman perempuan itu saja mengernyit sebal, apalagi Kaisar yang diperlakukan seperti ini sejak kemarin. Klien yang ditemui Kaisar setelah bertemu sang adik kemarin pun sama ganjennya. Dan itu menyebalkan. “Maaf, Bu. Apa penjelasannya sudah bisa dimengerti?” Erika bertanya dengan nada kesal. Erika sangat pantas merasa kesal karena penjelasannya sedari tadi tidak didengar. Perempuan yang mewakili salah satu distributor obat terbesar itu, hanya memandang Kaisar dan hanya mendengar ketika pria itu bicara. Terlalu menyebalkan. “Oh, apa kau baru saja mengatakan sesuatu?” tanya perempuan itu menoleh sebentar pa
Baca selengkapnya
Hal Bodoh
“Astaga Flora. Apa kau pikir ini ring tinju?” Kaisar memekik keras diikuti bantingan pintu ruangannya. Pria itu baru saja melerai pertengkaran istrinya dengan wakil dari distributor. Tak tanggung-tanggung, Flofa tidak hanya menampar, tapi juga menjambak rambut perempuan itu. “Salahkan saja dia yang menggodamu duluan.” Kening Kaisar berkerut mendengar pernyataan istrinya itu. Dia kemudian langsung memandang ke arah pintu yang baru saja menutup karena Erika baru saja masuk. Dan dengan mudah Kaisar mengetahui kalau ini adalah ulah sekretarisnya. Ya. Pasti seperti itu. Erika pasti mengerjainya lagii, seperti kala itu. Ketika dia dengan sengaja memberi cap lipstik pada cangkir yang dipakainya. Kaisar sampai harus menghadapi kemarahan semua orang karena Flora menemukannya dan ngambek. “Maaf, Pak. Nyonya sepertinya tidak sengaja mendengar percakapan saya tadi ketika turund ari lift,” Erika menjelaskan tanpa meminta. “Dan untuk apa juga kau mengantar perempuan itu sampai di lobi,” hard
Baca selengkapnya
Persiapan Bulan Madu
“Melelahkan.” Erika menghempaskan dirinya ke atas tempat tidur. Dia tak peduli lagi dengan tubuhnya yang terasa lengket dan kotor. Pekerjaan beberapa hari ini sangat melelahkan. Apa lagi ditambah dengan mempersiapkan perjalan bulan madu yang bahkan belum sempat dia lakukan. Sebenarnya bukan hanya beberapa hari belakangan dia sibuk. Sejak pertama masuk pun Erika sebenarnya sudah cukup sibuk. Hanya saja kala itu dia masih ditemani oleh senior yang dia gantikan kedudukannya, jadi kala itu masih tak terlalu sibuk. Tapi saat itu Erika juga tidak bisa berbuat banyak. Tidak mungkin anak baru tiba-tiba meminta data perusahaan tiga tahun lalu kan? Itu terlalu mencurigakan. “Aku tidak melakukan kesalahan kan? Ini sudah benar kan?” gumam Erika yang menjadikan lengannya untuk menutupi mata. “Kamu sudah melakukan hal yang benar Erika.” Dia yang bertanya dan dia yang pula menjawab. Inginnya sih Erika langsung tidur saja, tapi dering ponselnya malah membuat dirinya kembali duduk. Apa lagi it
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status