Share

Aku Juga Bisa Marah

Aku memandangi kursi putih itu terpaku sesaat akan kisah di belakangnya, lalu menghela napas dan kembali menutup pintu. Di waktu itu Papa sedang bersama dengan pacarnya entah yang keberapa. Kaki kecilku berlari ke bawah dengan panik. Aku tahu tak seharusnya mamaku melayang di udara seperti itu. Aku berlari segera menuju dapur tempat biasa para pengasuhku berkumpul, air seniku mengalir sepanjang jalan sehingga membuat jejak panjang yang berbau pesing. Dengan panik para pengasuh segera mengurusku dan menghubungi papa dan opa. Opa Jacob segera datang, dan mengurus semua, sedangkan baru keesokan paginya papa dapat dihubungi dan datang hanya untuk berpura-pura meratap di peti mati mama. 

Aku tidak pernah percaya papaku pernah sedetikpun mencintai mamaku walaupun setelah itu papaku tampak begitu terpukul dan terdiam sepanjang wa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status