Sore hari.
Julian menggandeng tangan Leira tanpa rasa malu di depan para pengunjung yang juga menikmati sore di kota paris, cuaca cerah mendukung segalanya, udara sejuk dan langit yang sudah mulai berubah warnanya menjadi lebih orange, warna sempurna untuk menara yang begitu tinggi di hadapan mereka.Kota romantis adalah paris, jadi itulah yang menjadi destinasi kota ini?Ketika kaki Leira sudah berhasil berdiri disini, rasanya luar biasa mengagumkan dari yang di bayangkan, euforia yang terasa begitu langsung mengenang di dalam hatinya, jauh-jauh dalam hal yang tidak bisa di katakan, jadi ini adakah kata yang bisa menggantikan kata indah, Liera akan terus menggunakannya.Dan kebahagian lainnya, adalah ketika dirinya tidak takut jika tangannya bertautan dengan tangan Julian, tidak ada yang akan melarangnya dan hanya dirinya dengan Julian, Leira merasa inilah momen terbaik selama dirinya menikah dengan Julian.Leira tersenyum menatap bagaimana Julian membawanya entah kenapa tujuannya, dia ingin menyimpan foto dirinya bersama Julian sebagai kenang-kenangan, berpose seperti sepasang kekasih, Leira ingin melakukan hal itu.Itu juga alasan kenapa dirinya ingin membawa ponsel sekarang."Kamu yakin ingin berjalan? Padahal aku bisa menggendongmu," Ucap Julian, pria itu membalik tubuhnya untuk melihat sang istri yang berada di belakangnya, tanpa melepaskan tautan tangan mereka."Aku sungguh baik-baik saja, tidak merasa sakit apapun!" Ucap Leira, sudah berulang dirinya mengatakan tapi Julian memang sulit di bantah keinginannya, Leira menyerah jika sudah berdebat dengannya."Kamu ingin melakukan apa?" Tanya Julian, dirunua tidak punya rencana apapun, selain ide mengajak Leira keluar dari hotel, sebenarnya honeymoon ini Julian pikirkan untuk membiarkan Sean beradaptasi dengan kantornya, bisa membuat dirinya berpikir tentang pernikahan mereka.Bohong jika selama ini Julian tidak memikirkan tentang perjanjian pernikahan mereka, dirinya yang dahulu mengajukan hal itu jadi hal itu sudah terjadi sekarang, kertas dan tinta hitam menjadi saksi pertama, pernikahan itu memiliki jangka waktu dan begitu singkat karena hanya tiga bulan di berikan batas waktunya.Jika dalam waktu tiga bulan Leira tidak kunjung hamil, maka Julian akan menikahi gadis lain dan tentu saja menceraikan Leira, ini adalah permintaan dari pihak Julian dan ayahnya.Pranikah peraturan pihak ibu Leira, jika dalam kurung waktu tiga bulan Leira berhasil hamil anak Julianz maka pernikahan mereka akan di rahasiakan pada publik, dan Leira akan tetap bercerai dengan Julian, dengan syarat jika Leira tidak akan menjadi janda setelah perceraian rahasia itu terjadi.Istilahnya Leira hanya memberikan seorang anak tapi diikat dalam pernikahan kontrak.Jukuan tidak bisa berbuat apapun, tentang perjanjian pranikah itu, yang pada akhirnya membuatnya menyesal sekarang.Tidak ada yang bisa membuat dirinya mempertahankan pernikahan mereka, kedua belah pihak memiliki jalan yang berpisah dan Julian menyesali akan hal itu sekarang.Hatinya sepenuhnya sudah memilih Leira sebagai pelabuhan terakhir, cinta yang akan selamanya menjadi miliknya, Julian tidak mau sampai kata berpisah itu terucapkan dalam persidangan perceraian."Aku ingin berfoto bersamamu di dekat menara itu," Ucap Leira, setidaknya satu foto saja cukup untuk dirinya, jika suatu hari nanti saat dirinya merindukan Julian, mungkin dengan melihat foto itu bisa membuatnya bahagia.Julian langsung tersadar dari lamunannya, pria itu langsung mengangguk ucapan Leira, kembali melihat ke depan dan melangkah ke arah menara, untuk sekarang jika Leira tidak hamil atau bisa, Julian tidak peduli.Selama bisa bersama Leira, Julian tidak akan butuh apapun."Gaya seperti apa yang kamu inginkan?" Tanya Julian, dirinya tidak pernah menyimpan fotonya di ponselnya, hanya ada laporan jadwal dan dokumen yang menghiasi ponselnya, Julian bahkan tidak punya akun sosial media.Leira mengeluarkan ponselnya, dia memikirkan sebuah foto konsep untuk couple, membuat hati dengan menara di tengah antara dirinya dan Julian, saat melakukan pose love dimana tangan mereja yang akan menyatu, Leira menunjukan contoh foto pada Julian."Bukankah itu membutuhkan seseorang untuk memotretnya?" Tanya Julian, sebenarnya dia tidak terlalu percaya diri pose seperti itu, gaya itu sepeeti menunjukan jika mereka sepasang kekasih, Julian ingin menunjukan lebih dewasa, tapi gadis yang dirinya nikahi masih muda."Tidak perlu, aku hanya perlu menaruh ponselnya di bawah dan kita bisa berfoto, aku yakin kita bisa," Ucap Leiraz dirinya begitu bersemangat untuk melakukannya.Dia meletakan ponsel nya setelah menentukan angle yang bagus, lalu menarik pria itu untuk mengikuti dirinya."Ingat seperti ini!" Ucap Leira, dia kembali mengingatkan Julian, setelah siap gadis itu menggerakan kelima jarinya, dan kamera ponselnya siap memotret keduanya.Leira langsung berlari saat menurutnya sudah berhasil terfoto, dirinya tersenyum senang saat fotonya sesuai harapannya, walau Julian terlihat begitu kaku, pria itu bahkan tidak tersenyum sama sekali."Dia masih tetap tampan, walau tidak tersenyum," Ucap Leira, dirinya membawa ponselnya kembali, sudah cukup sesi fotonya."Bagaimana hasilnya?" Tanya Julian, pria itu juga berjalan mendekati sang istri.Leira memberikan anggukan atas ucapan Julian, "Ayo kita lihat tempat lainnya,""Hanya sekali? Aku juga belum melihatnya, jadi kita berfoto seperti mereka?"Leira memperlihatkan hasil foto pada Julian, lalu disana seperti ada tempat penyewaan pakaian pengantin dan juga photografer, Julian ingin mencobanya?Tidak mau menunggu keputusan Leira, Julian langsung menyeret gadis itu untuk mendekati mereka, ini aneh kenapa Julian lebih tertarik dengan konsep seperti ini?"Aku akan membayarnya, jadi bisakah aku mencoba juga dengan istriku?" Tanya Julian, pria itu langsung mendekati sang photografer itu dan menawarkan beberapa dolar, padahal yang ingin mencoba cukup banyak."Maaf Tuan, anda harus menunggu seperti yang lain,"Leira dengan senyuman terpaksa, menyeret Julian untuk ikut berbaris seperti yang lain, kenapa pria itu selalu saja ingin di utamakan."Kamu ini kenapa Leira?" Tanya Julian, padahal Julian ingin membuat kenangan lebih dari sebuah foto, konsep yang photografer itu sewakan cukup membuat Julian berpikir mereka tidak pernah punya foto pernikahan yang sesungguhnya, Julian ingin berpose dengan bahgia dan menganggap itu sebagai kenangan terbaik."Kamu tidak bisa mendahului orang lain, mereka juga punya hak dan sebanyak apapun uang yang ada kamu berikan, keadilan itu penting Julian!" Ucap Leira, dia tahu jika Julian sangat ingin tapi ini kota asing, mereka bukanlah siapa-siapa, jadi Leira mengerti tatapan itu."Tapi, Leira—""Aku tahu Julian, mari kita bersabar sedikit, aku juga ingin seperti pasangan sederhana lainnya, aku tidak masalah jika harus menunggu selama berada di dekatmu," Ucap Leira.Julian hanya bisa menghela nafas, mendengarkan ucap Leira yang begitu dewasa membuat dirinya yakin jika Leira tahu jika Julian sangat ingin, senang Liera bisa sedewasa itu dalam berpikir."Baiklah, Maafkan aku jika aku tidak bisa memahami keadaan, aku selalu ingin bisa memberikanmu kenangan terindah,"Leora hanya bisa tersenyum, jadi Julian memikirkan tentang kenangan secara tidak langsung jika Julian memikirkan pernikahan mereka, jika seperti ini rasanya takut kehilangan semakin kuat, padahal kita masih bersama bahkan saling menatap satu sama lain.'Bisakah aku mengatakan jika aku menyesal sekarang? Aku ingin menikah dengan atas dasar cinta, bisakah kertas dan tinta itu di hapuskan, bersama perjanjian itu?'Hingga sekitar tiga puluh menit Julian dan Leira menunggu. Kini waktu giliran mereka untuk berdiri di depan kamera, setelah keduanya memilih pakaian yang disediakan disana, keduanuanyetap memutuskan untuk memilih konsep pernikahan, karena sejak awal Julian sudah mengingatkan konsep itu, walau cukup menguras dompetnya.Karena selain pakaian yang di sewakan, foto akan langsung jadi dan dibuat seindah mungkin dalam rangkai bingkai yang tidak biasa.Julian memilih layanan dengan kualitas HD, jadi foto dan konsep di buat sebaik mungkin dan seakan real mereka sedang melakukan pernikahan mereka, tidak hanya itu Julian juga memilih sampai di foto lebih dari lima.Leira sudah berdiri di samping pria itu dengan buket bunga di tangannya, untuk pertama kalinya mereka memilih untuk berpose pernikahan pada umumnya, yaitu kedua pasangan yang seakan melemparkan buket bunga ke arah para undangan, Julian juga ikut menggenggam buket bunganya."Oke, satu, dua tiga! N
Matahari kembali menyapa para penghuni bumi dengan cahaya yang memiliki sejuta manfaat.Cahaya itu menembus cela gorden, lalu cahaya sampai mengenai wajah kedua orang yang tertidur di ranjang, keduanya kompak membuka kedua matanya dan tidak sengaja saling bertatapan, Julian menunjukan senyumannya.Pria itu menarik Leira lebih dekat lagi, hanya dengan di balutkan selimut saja kedua saling memeluk satu sama lain, Leira menyandarkan kepalanya di lengan Julian, jujur rasanya masih begitu mengantuk untuk Leira tapi hari sudah terlalu siang juga, dirinya di buat lelah oleh jalan-jalan sore mereka dan pergulatan malam bersama Julian."Kamu ingin melanjutkan tidurnya?" Tanya Julian pria itu sampai mengangkat kepalanya untuk melihat apa yang sang istrinya lakukan, dia malah bersandar dan kembali menutup matanya."Hm, tidak aku hanya akan memejamkan mataku selama lima menit saja," Ucap Leira, dia sedang berjuang untuk membangunkan dirinya dari rasa kantuk, tapi tubuhnya benar-benar lelah dan
Keduanya duduk di ruang tamu dengan menikmati sarapan paginya, wajah Julian sedikit terlihat datar dan hanya memilih untuk menikmati kopi yang dirinya buat, menatap bagaimana Leira menikmati sarapan pagi, apakah gadis itu tidak menyadari apa yang membuat dirinya begitu marah?Siapa yang sudah menyuruh Leira untuk membeli pakaian itu? Bukan hal apa-apa dan juga bukan hal yang harus di bicarakan, hanya saja untuk apa Leira melakukan hal itu? Tanpa perlu melakukan apapun Julian sudah pasti akan menyentuh istrinya, itu haknya dan tidak mungkin Julian hanya menunggu Leira memulainya lebih dahulu.Pakaian victoria secret, pasti sudah banyak yang tahu, tentang pakaian dalam wanita yang begitu seksi dan sangat tipis."Leira, katakan siapa yang mengajari tentang memiliki pakaian seperti itu? Apakah kamu nyaman menggunakannya?" Leira jadi tidak bersemangat lagi menikmati sarapannya, kenapa dirinya harus membuat alasan? Kenapa juga Julian sampai member
Perihal kebohongan yang telah Julian katakan pada ayahnya membuat dirinya begitu hati-hati dalam bertindak, ataupun berinteraksi dengan ayah mertuanya, dia tidak ingin mengecewakan tapi kebohongan itu tidak akan pernah baik untuk di sembunyikan.Karena sebaik apapun kau menyimpan kebohongan, maka selalu ada cela untuk mengungkapkan kebohongan itu.Leira sempat ingin menanyakan kembali pada Julian, tapi jola dirinya membahas itu saat mereka sedang berlibur rasanya bukan hal yang tepat, jadi setelah kembali Leira akan langsung pembicaraan pada Julian, dan menyuruhnya untuk memberikan solusi atau mengatakan hal sejujurnya pada Ayahnya.Walau waktunya tinggal bulan lagi, tidak masalah jika pada akhirnya mereka harus berpisah bukan? Tapi Leira tidak akan rela jika julian menikahi gadis lain, dia bersumpah akan melupakan apa yang telah terjadi di paris, tidak peduli jika suatu hari Julian mengungkapkan tentang itu.Leira bukan seseorang yang mau membagi
Penerbangan dari paris menuju rusia membutuhkan waktu sekitar 12 jam perjalanan, jika tidak transit, jadi melewati jalur itu mungkun akan lebih lama lagi nantinya.Julian dan Leira memilih penerbangan di siang hari, jadi mereka akan tiba pada malam hari waktu rusia karena kedua negara itu melintasi zona waktu yang berbeda hampir 5 jam kurang lebih seperti itu.Biasanya perjalanan jauh umumnya setiap orang akan memanfaatkannya dengan beristirahat, dan meluangkan waktunya untuk menyibukkan diri dengan buku atau sebuah laporan pekerjaan, dua belas jam cukup menguras separuh hari, akan bosan jika hanya di habiskan untuk membaca buku dan juga terlalu berlebihan juga jika di gunakan untuk tidur.Seperti yang Leira lakukan dengan Julian untuk mengusir kebosanan mereka, keduanya memutuskan untuk memainkan sebuah permainan dari ponselnya masing-masing, keduanya tidak bisa tidur karena memang hari masih siang, jarang sekali digunakan untuk tidur siang. Apalagi akan sulit untuk keduanya jika aka
Leira duduk bersama Sean di depan ruang dimana Julian ada di dalam igd, semenjak kembali Leira sudah tahu ada sesuatu tidak di benar pada Julian, rasa bersalah menyelimuti hati Leira, seharusnya dia tidak membiarkan Julian dan mengikuti ucapannya, seharusnya Julian mengikuti ucapannya, seharusnya saat pramugari itu menawarkan pemeriksaan untuk Julian, dirinya tidak diam saja di sana.Leira mengusap wajah dengan frustasi, perasaan buruk semakin membuat tidak berpikir jernih, dirinya tidak bisa memikirkan resiko apa yang akan di ambilnya jika hal yang telah terjadi membuat Julian mendapatkan kesulitan, berharap semua akan baik-baik saja.Saat keheningan menghampiri keduannya, ada seseorang yang berlarian ke arah mereka dengan jas putihnya bersama seorang gadis yang mengikutinya dari belakang, itu dokter Jake dan Asyla.Bagaimana bisa keduanya secara kebetulan berada di rumah sakit ini? Bukankah tadi Dokter Jake bersama mereka saat Julian tadi.Asyla
Liera keluar sețelah rasanya sudah cukup banyak hal yang dirinya sampaikan pada Julian, walau ada beberapa kalimat yang seharusnya pria itu jawab, tapi sungguh Liera tidak akan pernah sanggup mendengar jawabannya, gadis tu menutup pințu ruangan rawat julian.Di depan ruangan itu sudah ada Asyla dan Sean saja, kebețulan Jake sedang membeli sesuatu diluar, karena seharusnya mereka semua makan malam tapi di situasi seperti ini siapa yang ingin makan, jadi Jake berpikir untuk membeli makanan ringan dan beberapa minuman untuk mereka.Liera berusaha untuk tersenyum, seperti yang Sean katakan jika Julian hanya punya dirinya sebagai satu kekuatan untuknya, Liera berjalan mendekat dan ikut duduk di sana."Kamu baik-baik saja?" Tanya Asyla, dari raut wajah Liera terlihat jika gadis itu mencoba untuk menutupi hal yang dirinya pikirkan, pasti saat berat menjadi Liera, dia baru saja menikmati indahnya honeymoon dan saat kembali malah situasi seperti ini.Jika
Liera keluar sețelah rasanya sudah cukup banyak hal yang dirinya sampaikan pada Julian, walau ada beberapa kalimat yang seharusnya pria itu jawab, tapi sungguh Liera tidak akan pernah sanggup mendengar jawabannya, gadis tu menutup pințu ruangan rawat julian.Di depan ruangan itu sudah ada Asyla dan Sean saja, kebețulan Jake sedang membeli sesuatu diluar, karena seharusnya mereka semua makan malam tapi di situasi seperti ini siapa yang ingin makan, jadi Jake berpikir untuk membeli makanan ringan dan beberapa minuman untuk mereka.Liera berusaha untuk tersenyum, seperti yang Sean katakan jika Julian hanya punya dirinya sebagai satu kekuatan untuknya, Liera berjalan mendekat dan ikut duduk di sana."Kamu baik-baik saja?" Tanya Asyla, dari raut wajah Liera terlihat jika gadis itu mencoba untuk menutupi hal yang dirinya pikirkan, pasti saat berat menjadi Liera, dia baru saja menikmati indahnya honeymoon dan saat kembali malah situasi seperti ini.Jika