Share

Bab 15

NASI KOTAK BUATANKU DISHARE DI GROUP

"Dek," panggil Mas Ihsan saat aku dan Dila pulang dari rumah Bu Kadus. Mas Ihsan sendiri baru pulang kerja.

"Dari mana kalian?" tanya Mas Ihsan ketika kami sudah masuk ke dalam angkot.

"Habis nyelesein masalah, Mas." Menghembuskan napas kasar sambil menyadarkan kepala di sandaran jok.

"Masalah apa?" Mas Ihsan menjalankan angkotnya.

"Ceritanya panjang, Mas. Nanti aku ceritain kalau sudah sampai rumah."

Setelah sampai rumah, aku masak air untuk mandi Mas Ihsan dan membuatkan teh hangat.

"Ini, Mas. Diminum dulu," tawarku.

Mas Ihsan meraih teh dari tanganku dan meneguk tanpa sisa. "Terima kasih, Dek. Teh buatan kamu selalu pas dan nikmat," pujinya. Kata-kata yang membuatku merasa dihargai sebagai istri.

"Oh, ya, Ci. Tadi kamu belum jawab pertanyaan Emak. Kenapa Dila diminta ke rumah Bu Kadus. Memangnya ada apa?" tanya emak penasaran.

Mas Ihsan menatapku, menunggu penjelasan yang sudah kujanjikan tadi.

"Soal Bu Yati, Mak. Suci minta balik uang yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status