Beranda / Rumah Tangga / Obsesi Gila Atasan Suamiku / Bab 4 Lukisan gadis kecil dengan tanda lahir di leher.

Share

Bab 4 Lukisan gadis kecil dengan tanda lahir di leher.

last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-31 15:53:49

Alina mendongakkan wajahnya, mata hazelnya beradu dengan bola mata hitam Nolan.

Dari pada di tegur suaminya lagi, Alina memilih segera menyendok nasi goreng di depannya.

Tangan kirinya tiba-tiba di genggam Nolan dengan lembut, "Kamu kurusan, kamu harus makan yang banyak."

Alina mengangguk patuh, dan membiarkan tangannya di genggam suaminya. Walaupun ada rasa tidak nyaman yang menderanya.

Suasana pun hening.

Sebenarnya Nolan bisa merasakan perubahan kecil dalam diri istrinya, tapi teringat kalau istrinya selama ini sangat sibuk bekerja apalagi menjadi sekretaris Kaiden yang super sibuk.

Nolan memilih untuk membuang pikirannya dan menganggap sikap aneh Alina sekarang ini, karena istrinya itu kecapean banyak bekerja.

Semalam ia sempat mengira, kalau pelayan yang menjatuhkan minuman itu adalah Alina. Tapi sebelum pulang, ia mematikan dengan mendatangi HRD klub dan meminta identitas pelayan itu.

Akhirnya ia bisa bernapas lega, kalau pelayan itu bukan istrinya yang menyamar dan posisinya memang pelayan itu sedang sakit.

"Sebenarnya hari ini ibuku mengundang kita kerumah utama, nenekku baru pulang dari luar negeri, tapi sepertinya kamu sibuk. Jadi aku akan datang kesana sendiri," ujar Nolan bohong.

Karena datang ke rumah utama hanyalah alasan, sebenarnya Nolan ingin datang ke pesta ulang tahun temannya Vino yang diadakan secara meriah.

Vino adalah sahabat dekat Kaiden, kekayaan Vino hampir setara dengan Kaiden.

Walaupun tidak terlalu dekat dengan Vino, bahkan terkadang Vino terang-terangan menjaga jarak dengannya.

Tapi Nolan tetap bersikap baik, terkadang juga menjilat Vino, mengingat keluarga Vino Fernandez adalah salah satu dari empat keluarga penguasa di kota Utara.

Dan hari ini, ia berniat mengajak dan juga memperkenalkan Ghea sebagai istrinya di acara itu.

Alina hanya menjawab anggukan, tidak bertanya lebih lanjut.

Karena rumah utama suaminya cukup memberikan luka mendalam untuknya, selain sering dihina dan di kata-katai dengen ucapan kasar.

Alina pernah jatuh terpeleset yang mengakibatkan tulang belakangnya cedera. Butuh waktu hampir 6 bulan untuk pulih.

Nolan waktu itu marah besar, bahkan saking marahnya tidak mau pulang ke rumah utama selama beberapa tahun.

Alina teringat, waktu itu Nolan-lah yang merawatnya siang dan malam, jika mengingat kebaikan suaminya. Ia masih tidak mempercayai kalau Nolan yang menghamili Ghea.

Ponsel Nolan berdering, hal itu membuyarkan lamunan Alina.

Nolan bangkit berdiri, "Aku pamit angkat telepon dulu!"

Alina mendongakkan wajahnya, melihat punggung suaminya menjauh. Ia pun bangkit berdiri, berjalan ke arah tong sampah dan membuang sepiring nasi goreng suaminya.

"Rasanya seperti mengunyah pecahan kaca," gumamnya.

Setelah selesai menelpon, Nolan yang melihat istrinya mencuci piring lantas memeluknya dari belakang.

Jika biasanya Alina sangat bahagia, tapi sekarang tubuhnya nampak tegang.

Nolan pun lantas mengendus leher belakang istrinya, saat tangan Nolan ingin menyentuh bagian dada istrinya.

Alina menghentikannya, "Aku sedang menstruasi." ujarnya datar, ia tahu setelah ini apa yang akan suaminya lakukan padanya.

Wajah Nolan nampak murung, ia terlihat kecewa dengan jawaban istrinya.

Sebenarnya setahun lebih, ia tidak menyentuh Alina karena tidak ingin menyakiti Ghea.

Tapi sudah lebih dari dua Minggu, Ghea kurang bisa memuaskannya. Ditambah perut istri ke duanya yang semakin hari bertambah besar, Nolan yang ingin menyentuhnya kadang merasa tidak tega sendiri.

Nolan kembali naik ke lantai atas, setelah itu berpamitan pada Alina untuk pulang ke rumahnya.

Alina yang melihat jika suaminya sudah meninggalkan rumah, ia pun langsung menghubungi Kai.

Sementara itu ditempat lain.

Setelah menutup telepon Alina, Kai berniat bangkit untuk meninggalkan ruang kerja sahabatnya.

"Sepertinya kamu terlihat begitu tak sabar ingin bertemu Alina."

Kai menoleh ke arah Vino dan tersenyum tipis.

"Bukankah aku sudah merelakan salah satu mobil mewah ku hanya demi sebuah undangan bodoh ini," ucapnya seraya menunjukkan sebuah undangan berornamen emas itu.

Vino menyahut, "Awalnya aku pikir, Nolan akan mengajak Alina, makanya aku memberikannya dua undangan, tak ku sangka si idiot itu malah mengajak Ghea."

Kai tidak menanggapi ucapan Vino, ia pergi begitu saja dengan membawa undangan pesta ulang tahun yang akan di adakan sore ini.

**

Alina mencengkram tasnya, ia masih berdiri seraya menatap bangunan mewah yang terasa tak asing.

Pintu pun terbuka, menampilkan Kaiden yang keluar di ikuti beberapa pelayan.

"Kamu dari tadi hanya diam dan berdiri disini?" tegur Kaiden seraya menaikkan satu alisnya.

Alina mengigit bibir bawahnya.

"Ayo masuk!" Ajak Kai.

Alina terlihat enggan, ia pun berkata, "Pak presdir. Kita bicarakan di sini saja. Nggak perlu masuk."

"Kalau begitu kamu harus membayar 100 miliar padaku."

Alina membelalakkan matanya, "Apa?"

Kai tersenyum tipis, lalu dengan sabar ia menjelaskan. "Kemarin kamu sudah membuat perjanjian denganku. Kalau aku bisa membuktikan suamimu selingkuh, kamu harus membayarku dengan tubuhmu."

"Tapi kalau kamu ingkar janji, kamu harus membayar denda seratus miliar padaku!"

Alina tertegun dan ingin menyangkal, tapi ia teringat dengan surat perjanjian yang sudah ia tandatangani.

Ia menghembuskan napas kasar, dengan wajah sedikit enggan akhirnya ia masuk ke dalam rumah.

Saat baru masuk, ia tertegun saat melihat beberapa lukisan gadis kecil yang mirip dengannya.

Tangannya tanpa sadar memegang lehernya, dimana disana ada tanda lahir yang mirip dengan gadis tangan ada di lukisan itu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Obsesi Gila Atasan Suamiku   Bab 6

    Teman Risma, Freya menyahut, "Alina itu mandul. Pantas saja, kak Nolan memilih kak Ghea." Risma berkata dengan nada dingin, "Sebenarnya Alina itu nggak mandul. Kakakku selama ini selalu mencampurkan obat pencegah kehamilan pada minuman Alina setelah keduanya melakukan hubungan suami istri." Alina mengeratkan pegangannya pada tas ditangannya. Rasanya tubuh dan juga hatinya sakit, seperti di jatuhkan dari ketinggian. "Jadi selama ini Nolan sengaja membuatku nggak bisa hamil." Gumamnya, ia teringat beberapa cacian dan hinaan yang di lontarkan oleh keluarga besar suaminya tentang dirinya yang tak kunjung hamil. Hal itu sangat menyakitkannya, tapi beberapa kali Nolan membelanya didepan keluarga besarnya. "Nggak mungkin kalau Nolan selama ini memberikan obat padaku, pasti Risma bohong karena selama ini dia paling membenciku." gumam Alina dalam hatinya. "Risma, aku tahu kamu nggak mungkin bicara omong kosong. Tapi kenapa kakak mu nggak membiarkan Alina hamil anaknya?" tany

  • Obsesi Gila Atasan Suamiku   Bab 5 Napsu Kaiden yang Gila.

    Kaiden tidak terkejut, saat melihat respon Alina. Karena tak sabar dengan langkah kaki Alina yang lambat seperti siput, lantas Kaiden pun menggendong Alina horizontal ke kamar yang ada di lantai atas. Setelah sampai kamar, Kaiden melemparkan Alina ke ranjang. Ia yang sudah di kuasai napsu sulit mengendalikan dirinya, ia langsung menindih tubuh Alina. Saat ingin membuka bajunya, Alina berkata dengan nada sedikit berteriak. "Tunggu, aku sedang datang bulan! Jadi aku nggak bisa melayani mu." Kaiden mengangkat satu alisnya, "Apakah kamu berniat membohongi ku?" Alina menggeleng, tapi ia tidak berani menatap Kaiden. "Aku tidak berani membohongi mu." Kaiden bangkit. Sementara Alina menghembuskan napas kasar, ada sedikit rasa lega. Karena hari ini ia tidak akan melayani napsu Kaiden yang gila. Baru saja bernapas lega dan bersiap bangkit, Kaiden malah menarik kedua kakinya, lalu menarik celana dalamnya. Tanpa rasa jijik dan hanya wajah datar sangar yang di tunjukkan,

  • Obsesi Gila Atasan Suamiku   Bab 4 Lukisan gadis kecil dengan tanda lahir di leher.

    Alina mendongakkan wajahnya, mata hazelnya beradu dengan bola mata hitam Nolan. Dari pada di tegur suaminya lagi, Alina memilih segera menyendok nasi goreng di depannya. Tangan kirinya tiba-tiba di genggam Nolan dengan lembut, "Kamu kurusan, kamu harus makan yang banyak." Alina mengangguk patuh, dan membiarkan tangannya di genggam suaminya. Walaupun ada rasa tidak nyaman yang menderanya. Suasana pun hening. Sebenarnya Nolan bisa merasakan perubahan kecil dalam diri istrinya, tapi teringat kalau istrinya selama ini sangat sibuk bekerja apalagi menjadi sekretaris Kaiden yang super sibuk. Nolan memilih untuk membuang pikirannya dan menganggap sikap aneh Alina sekarang ini, karena istrinya itu kecapean banyak bekerja. Semalam ia sempat mengira, kalau pelayan yang menjatuhkan minuman itu adalah Alina. Tapi sebelum pulang, ia mematikan dengan mendatangi HRD klub dan meminta identitas pelayan itu. Akhirnya ia bisa bernapas lega, kalau pelayan itu bukan istrinya yang meny

  • Obsesi Gila Atasan Suamiku   Bab 3 Warisan keluarga Alina.

    Alis Nolan berkerut, saat melihat tubuh pelayan itu bergetar. Ntah kenapa intuisinya mengatakan jika pelayan itu adalah Alina istrinya. Tiba-tiba suara berat Kai memecah suasana. "Cepat kalian bawa pelayan tidak berguna itu!! Dan suruh petugas kebersihan untuk membereskan kekacauan ini!" Kaiden adalah salah satu pemilik saham terbesar di klub ini, semua orang tahu termasuk para pelayan. Mereka dengan patuh langsung membawa Alina keluar dari ruangan itu. Alina sendiri hanya bisa pasrah, saat tubuhnya di seret keluar oleh beberapa pelayan yang lain. "Kamu mau bersenang-senang tanpa ku dan bayi kita ya ... " Ucapan Ghea masih terus berputar di otaknya. Hati Alina berusaha menyangkal fakta yang terjadi, tapi ingatannya masih memutarkan adegan saat suaminya menatap Ghea penuh cinta. "Nggak mungkin-kan kalau selama ini Nolan mengkhianati ku," gumam Alina yang sekarang ini sudah berada didalam kamar mandi. Hatinya sakit, seperti di tusuk-tusuk oleh pisau. Dia sudah beb

  • Obsesi Gila Atasan Suamiku   Bab 2 Kesepakatan.

    Alina menggelengkan kepalanya, "Nggak mungkin. Anda pasti bohong!" Kai malah mencium bibirnya dan membisikkan sesuatu padanya. "Menurutmu apa untungnya aku membohongimu?" Setelah itu, ia mendekatkan wajahnya ke wajah Alina, keduanya saling bertatapan. Alina menyadari, jika ucapan Kai ada benarnya. Atasannya itu memang tidak akan mendapatkan keuntungan apapun setelah memberitahunya tentang perselingkuhan suaminya. Kai yang melihat Alina sudah mempercayai ucapannya, lantas mengeluarkan senyuman tipis. "Apakah kamu ingin melihatnya sendiri?" Pertanyaan dari Kai barusan hampir saja membuat tubuh Alina jatuh, bagaimana tidak. Tiba-tiba ingatan Alina memutarkan saat suaminya Nolan membantunya memasak dan berkebun di rumah. Bahkan suaminya selalu bertanya padanya, "Alina apakah kamu bahagia?" Setelah mengingat semua momen bahagia itu, Alina yakin kalau Kai membohonginya. "Iya aku ingin tahu, karena aku sama sekali nggak mempercayai ucapanmu!" ujarnya dengan wajah yakin,

  • Obsesi Gila Atasan Suamiku   Bab 1 Tidak akan berhenti sebelum puas.

    Alina Nigel membuka matanya, ia terkejut saat mendapati dirinya berada di tempat asing. Kepalanya berdenyut, ia berusaha melihat dengan jelas siapa pria yang sekarang ini menindihnya, mengingat suaminya Nolan Anjasmara tidak pernah menggunakan parfum beraroma kayu yang manis. "Presdir Kai ... " celetuk Alina, setelah dirinya bisa melihat dengan jelas, tampang pria yang menindihnya. "Kenapa? Bukankah semalam kamu memintaku untuk memuaskan mu beberapa kali?" ujar Kai dengan senyuman ambigu. Alina memegang kepalanya, sontak ingatan semalam terus berputar di kepalanya. "Nggak mungkin ... " ujar Alina, tapi suaranya berganti dengan suara desahan, karena Kai dengan semangat menciumi lehernya. "Pak Presdir, tolong berhenti. Tindakan kita berdua itu salah, saya sudah punya suami dan anda sudah punya tunangan," pinta Alina dengan suara polos. Kai tersenyum tipis mendengar ucapan Alina, tak kuasa menahan geli. Dengan lembut, ia mengangkat rambut Alina, ingin memastikan ta

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status