“Sayang, mesum!” Jessy beringsut mundur dan menutup tubuh bagian depan dengan kedua tangannya. “Heh,” Yoshi terkekeh sejenak kemudian menunjukan raut wajah seriusnya. “Kamu mencariku pasti ada sesuatu? Apa lagi yang kamu inginkan, hm?” Jessy menelan ludahnya sendiri, dia kembali gugup setiap kali suaminya dalam mode serius. “Aku hanya ingin memastikan kamu menyetujui perjanjian kita semalam.” “Kamu sungguh pantang menyerah, ya!” “Sure…” Jessy menatap Yoshi penuh harap, pria itu begitu menyukai wajah cantik dan teduh istrinya, seolah menemukan kenyamanan yang tidak pernah ditemuinya dari wanita manapun selain Ibunya. “Minggu depan, kamu bisa datang ke Grup Lin. Kamu berhak mengetahui jalannya rapat, kamu jangan takut, kamu adalah salah satu pemegang saham.” Jessy masih menunjukkan raut wajah sendu dan ragu membuat Yoshi mengerutkan keningnya. “Aku– Bagaimana jika aku ditolak disana?” Jessy mengungkapkan kegelisahan hatinya selama ini. “Apa Sayang akan menemaniku, menjadi dewa peno
Kiyoshi Kaviandra adalah putra ketiga pasangan tuan besar Keenan Kaviandra beserta istrinya Farah Lee. Kiyoshi memiliki dua kakak, satu kakak tertua bernama Keano Kaviandra, adapun kakak perempuannya bernama Greicillia Kaviandra. Dia juga memiliki tiga keponakan, dua diantaranya memiliki jarak usia yang dekat dan satu lagi masih berusia lima tahun. Keponakan terdekatnya adalah Michell Kaviandra dan Micheilla Kaviandra, kakak beradik kembar, putra dan putri Keano Kaviandra dengan istrinya Fellycia Park. Sedangkan anggota keluarga yang paling kecil bernama Alreschander Adamson, putra sulung dari kakak kedua Yoshi, Greicillia dengan suaminya Jade Adamson.Sekilas mengenai Klan Kaviandra Kedua, tuan besar Keenan Kaviandra atau lebih dikenal dengan sebutan Mr. K adalah putra sulung dari tetua Kaviandra. Dia mendirikan perusahaan besar KTech atau Kaviandra Technology, beliau juga meneruskan bisnis keluarga dalam nama besar KGroup. Setelah tetua Kaviandra lengser, tuan besar Keenan menggabun
“Uncle!” Micheilla bangkit dan mendekat merangkulkan tangannya di tangan paman kecilnya. “Kalau Uncle tidak menemukan wanita yang pantas, Uncle sama Cheilla aja yaaa~” “Ya!” Yoshi tersenyum dan mengecup kening keponakannya. “Heiii!” Farah menyela dan tidak menyukai sikap keduanya. “Sudah cukup rumor keluarga kita ini, jangan kalian tambah lagi!” Semua orang kembali terkekeh, Al meminta untuk diturunkan dari pangkuan tuan besar, lalu dia berlari menuju paman kecilnya. “Uncleee~ Al rindu!” “Hai, Baby~ Uncle juga rinduuu~” Yoshi bersimpuh dan mencubit lemah hidung keponakan kecil menggemaskannya. Tak lama kemudian, semua anggota keluarga duduk di tempatnya masing-masing. Mereka melanjutkan perbincangan secara random sekaligus menyantap kudapan yang sudah terhidang seluruhnya di meja makan. “Uncle!” seru Cheilla memecah kesunyian. “Ya?” Yoshi mendongak menunjukan raut wajah kebingungannya di depan Cheilla. “Dengar-dengar sudah beberapa waktu Uncle sering ke Negara B, ya?” “Uhhuukk
Tuan Lin terbelalak seketika mendengar dan melihat bagaimana gadis kecil dihadapannya begitu berani dan lantang menyatakan keinginannya. Lain hal dengan Georgio Lin yang justru semakin terpikat dengan Jessy yang seperti orang baru di matanya.“Ah... I-tu–” Tuan Lin mulai gelagapan, dia tidak memiliki persiapan akan kedatangan Jessy saat ini. Seluruh peserta rapat saling menoleh dan berbisik membuat keadaan semakin ricuh.‘Bagaimana ini? Kenapa dia tiba-tiba datang tepat saat aku ingin mengakuisisi perusahaannya. Apa mungkin selama ini Jessy menyembunyikan dirinya demi hari ini?’ batin tuan Lin semakin bergejolak menatap tajam keponakan jauhnya.“Jessy, bukan begitu— Kamu mana mengerti dengan kondisi perusahaan. Justru, Paman melakukan hal ini demi kebaikan perusahaan yang ditinggalkan oleh Wang!” Tuan Lin mencoba tenang dan memberi penjelasan sesederhana mungkin agar Jessy mengerti.“Heh, kebaikan yang mana, Paman?” Jessy tak gentar, dia semakin terlihat mengolok pamannya di hadapan b
“Apa pantas seorang pria menampar seorang wanita di hadapan banyak orang?”Gio yang baru saja menampar mantan tunangannya menoleh dengan perasaan tak menentu. Dia mendapatkan tatapan maut dari salah satu orang yang berpengaruh di jagat dunia bisnis, bahkan pria besar itu juga merupakan orang penting di dalam Grup Lin dan Wang. Gio menelan ludah serat, tubuhnya bahkan merasakan udara dingin yang tiba-tiba menyusup ke dalam pori-pori kulitnya.“T-tuan, Yoshi!” Tuan Lin segera mengambil tindakan dan menyelamatkan reputasi putranya dan grup miliknya tentu saja. “M-maafkan atas kekacauan yang tidak seharusnya anda lihat saat ini…” Tuan Lin terus menundukkan tubuhnya mengharap sedikit perhatian dari satu-satunya pemegang saham tertinggi disana.Gio yang panik ikut serta menundukkan tubuhnya dan mengutarakan permintaan maafnya. “Ma-afkan keteledoran saya, semua karena emosi saya yang terpancing begitu saja… Mohon pengertiannya—”Jessy kembali menoleh pria yang pantas disebut pecundang. Seten
Ketua Lin juga putranya masih tidak bergerak dari ruang meeting yang hanya tersisa mereka berdua saja.“Papa tidak menyangka, Jessy kembali dan mengacaukan hari baik kita!” Tuan Lin berucap kesal berkacak pinggang di depan putranya.“Lalu, apa yang akan kita lakukan kedepannya, Pah?” Gio ikut cemas dan merasa tidak tenang.‘Sepertinya Jessy memiliki hubungan khusus dengan Tuan Muda Kaviandra Keempat, apa mungkin gadis itu menggoda Tuan Yoshi dan meminta perlindungan padanya? Huh, sungguh merepotkan!’ Tuan Lin menerawang jauh mencari jawaban atas rasa penasarannya.“Sebaiknya kita jangan gegabah! Jessy tengah beruntung… Tuan Yoshi berada di pihaknya! Lain kali, kita akan pikirkan cara untuk menjebak gadis kurang ajar itu!” Tuan Lin mengucapkan jawaban sementara dari kegagalan mereka hari ini.Gio sendiri justru tengah berpikir yang bukan-bukan, melihat perubahan yang cukup besar pada diri Jessy. Pria itu merasa bergairah untuk kembali merajut asa dengan mantan tunangan yang diselingkuh
“Bagaimana, jika aku ternyata menyukaimu?”Pertanyaan tiba-tiba yang keluar dari mulut mungil istrinya membuat Yoshi mengembangkan senyuman tampan di wajah rupawannya.“Itu urusanmu, bukan urusanku!” sahut Yoshi datar.Mendadak perasaan berbunga sebelumnya, kembali tandus dalam jiwa Jessy saat ini.“Apa kamu lupa? Kita hanya sedang mengambil keuntungan dalam kontrak kerja sama kita!” Yoshi menggigit cuping telinga istrinya tanpa melukainya. Jessy melenguh perlahan dan sekuat tenaga menahan rintihan. “Aku cukup puas dengan pelayananmu sebagai istriku, sedangkan kamu— aku sudah membantumu mendapatkan Grup Wang-mu kembali!”“Jangan berharap lebih padaku, aku sudah mengatakan sebelumnya, bukan? Diantara kita— jangan pernah ada perasaan saling jatuh cinta!”Sakit rasanya mendengar setiap kata yang terlontar dari mulut Yoshi saat ini. Lidah memang tidak bertulang. Tapi, ucapan yang keluar terasa seperti sembilu bagi Jessy. Dia tidak lagi ingin memperpanjang pembahasan.“Heh– aku lupa… Aku h
Hari ini Jessy dan Yoshi berangkat bekerja bersama, Jessy sempat mengeluh dan mengkhawatirkan rumor yang mungkin akan muncul setelah keduanya kedapatan datang bersama. Sayangnya, Yoshi tidak peduli, pria arogan itu tetap saja memaksa istrinya untuk pergi bersama. Semakin lama, sikap Yoshi semakin membuat Jessy dilema.“Uncle~”Yoshi mendongak cepat menatap ke arah asal suara. “Cheilla? Ngapain kamu kesini?”Saat tengah bekerja, Yoshi dikejutkan dengan kedatangan salah satu keponakan kesayangannya.“Issh, bukannya sambut aku, malah keliatan kayak gak suka aku kesini!”Keponakan Yoshi itu merutuk cepat dan tanpa basa-basi duduk di pangkuan Yoshi yang tengah berkutat dengan berkasnya.“Cheillaaa~” Yoshi berbalik protes pada keponakan kesayangannya.“Uncle jahaaat!”“Aku jahat gimana coba?” rutuk Yoshi setengah kesal. “Bagaimana bisa kamu seperti ini di kantor!” Yoshi mendadak risih dengan kelakuan manja keponakannya.“Uncle tidak biasanya menolakku!” Cheilla bersedekap tangan menunjukan