Share

Bicarakan Lagi

“Kamu tahu, aku selalu iri dengan kisah hidup  Mama Rara dan Papa. Tidak seindah kidah Mama Sabrina dan Papa. Mereka memiliki romantisme yang tidak terbatas,” tuturnya. Aku memandang kearah wajahnya.

***Meyyis***

POV DAVIN

Malam ini, aku sendirian berada di beranda rumah. Memandang rembulan, terasa hambar tanpa dirinya. Mengapa rindu terasa sangat menyiksa. Menikah dengannya, mungkin setelah itu kami tidak akan terpisah. Sungguh, aku mirip ABG yang jatuh cinta. Setiap wakti, hanya berpikir tentangnya.

Setelah aku memutuskan sambungan, terdengar dering ponselku. Ternyata, itu kembaranku. Aku mengeser tombol jawab. “Ada apa pengantin baru?” Terdengar suara tawa dari Devan.

“Keluar, yuk. Aku pingin main bilyard,” ucapnya.

“Tunggu aku.” Ini kesempatan punya teman, agar tidak terlalu merindukannya. Tanganku menarik jas yang ada di gantungan, meraih kunci mobil. Kakiku berlari untuk mencapai rua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status