Share

DIPERGOKI ISTRI?

last update Last Updated: 2025-02-23 12:49:32

Bagas melotot membaca pesan yang ditulis oleh Anisa. Ini membuat Fauzi yang saat itu sedang ada di ruangan kerjanya mengerutkan keningnya melihat wajah Bagas yang seolah melihat hantu di ponselnya.

"Kenapa? Ada pesan dari siapa?"

Fauzi melontarkan pertanyaan, dan Bagas tergagap karena ia lupa ada sahabatnya di ruang itu juga dan seharusnya ia tidak bertindak sembarangan jika tidak mau diketahui sedang berinteraksi dengan siapa di ponsel.

"Ah, tidak. Ini dari Clara," bohong Bagas sambil mengusap wajahnya untuk menyamarkan kebohongan yang diucapkannya.

"Clara? Kenapa muka kamu seperti orang yang terkejut?"

Fauzi tidak puas hanya dijawab seperti itu oleh Bagas. Ia kembali melontarkan pertanyaan, dan itu membuat Bagas sedikit tersudut.

Namun, bukan Bagas jika mudah untuk didesak. Meskipun tersudut, Bagas tetap berusaha untuk mengatasi semua itu dengan cara meneruskan kebohongannya tersebut.

"Ini, belakangan ini kan, ibuku selalu mendesak dia untuk menjadi istri yang mesra pada suami, di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DISERANG ANISA DENGAN LIAR

    Seraya bicara seperti itu pada Carli, Anisa bangkit dari tempat duduknya dan mencekal pergelangan tangan Carli hingga anak sulung Pak Christ itu terkejut. "Apa yang Anda lakukan?" protesnya tidak suka Anisa menyentuhnya."Anda mau melihat apa yang ayah Anda lakukan pada saya, kan? Ikut saya ke toilet sekarang!"Perkataan Anisa membuat Carli melepaskan cengkraman tangan perempuan itu di lengannya dengan kasar."Anda tidak malu? Mengajak saya melihat hal hal seperti itu?" katanya dengan mata yang melotot. "Untuk pembuktian, saya tidak akan malu, saya akan membuktikan bahwa yang bersalah di sini bukan saya, pelakor nya itu Clara, bukan saya! Saya cuma menjalankan perintah ayah Anda! Jadi saya akan menuntut balik jika Anda melaporkan saya ke pihak yang berwajib, pengusaha seperti Anda pasti sangat menjaga nama baik keluarga, bukan?"Telapak tangan Carli mengepal mendengar apa yang dikatakan oleh Anisa padanya. Di satu sisi, ia tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh Anisa, ikut pere

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANISA MEMILIH NEKAT

    "Berisik! Aku itu bosen setiap ketemu sama kamu, Hasnah! Selalu aja ceramah! Kalau aja aku enggak malas pulang karena punya mertua bawel, aku enggak bakal ke sini, malas ketemu sama kamu!"Dengan nada suara yang meninggi, Anisa mengucapkan kalimat tersebut pada Hasnah, hingga Hasnah hanya bisa mengusap dada."Mana pembalutnya! Kamu mau kasih enggak? Kalau enggak mau, aku minta Ibu beliin buat aku!" lanjut Anisa ketika pembalut yang ia minta tidak kunjung diberikan oleh Hasnah.Terpaksa, Hasnah bergerak mengambil apa yang diinginkan oleh saudara angkatnya. Lalu memberikan pembalut itu pada Anisa yang langsung disambar Anisa dengan cepat. Setelah itu ia meraih handuk dan melilitkan nya ke tubuh lalu keluar kamar untuk ke kamar mandi. Ditinggal begitu saja oleh Anisa setelah semua yang ia lihat, Hasnah hanya bisa istighfar kembali. Merasa miris karena Anisa semakin melupakan aturan agama yang benar padahal pakaian syar'inya masih dipakai.Beberapa saat kemudian, Anisa kembali ke kamar

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANISA BERDARAH LAGI

    Dia ini ayah macam apa? Kenapa dia seperti menawarkan anaknya sendiri padaku? Tapi, kalau memang lebih tampan dari Bagas, boleh juga sepertinya, apalagi aku juga harus punya cadangan, anak Pak Christ kalau benar-benar tampan dia juga kaya, boleh juga untuk cadangan kalau Bagas tidak bisa sepenuhnya membuang Clara, enak saja aku hanya tetap jadi yang kedua....Otak perhitungan Anisa bekerja ketika ia mendengar apa yang diucapkan oleh Pak Christ padanya. Hatinya bicara panjang lebar dan ia yang tadinya kesal karena Pak Christ seolah tidak mau menepati janji, akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran dari Pak Christ. Yang penting, aku bisa membuat keluarga Bagas berutang budi padaku, tidak masalah, kan aku melakukan sedikit penyimpangan? Siapa suruh Clara itu tetap saja menjadi yang spesial di hati Bagas.Anisa kembali bicara di dalam hati, dan ia semakin yakin keputusan menerima tawaran dari Pak Christ itu adalah sebuah keputusan yang tepat.Pak Christ tersenyum penuh arti mendengar

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TAWARAN PAK CHRIST

    "Terserah, sekarang aku pergi dulu."Anisa yang tidak tahan untuk bicara dengan Pak Christ mengabaikan ucapan sinis yang dikatakan oleh Bagas.Meskipun ia kesal mendengarnya, tapi Anisa menepis dahulu perasaan kesal itu karena ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga Pak Christ bisa membatalkan semuanya padahal mereka sudah menyepakati.Sebenarnya, Bagas penasaran apa yang akan dilakukan oleh Anisa untuk mencegah Carli yang meminta mereka mengosongkan rumah, tapi karena Bagas hanya fokus memikirkan Clara di mana, pria itu membiarkan Anisa pergi dan Berlina kesal melihat Bagas tidak mendampingi."Kamu itu bagaimana, Gas! Anisa itu sedang hamil, kamu tidak mendampingi dia pula bertemu dengan pria itu, kalau terjadi apa-apa pada dia bagaimana?" Berlina bicara seperti itu hingga Bagas mengusap wajahnya dengan kasar. "Susul sana! Dampingi istri kamu, dia sedang berjuang untuk kita, Bagas!"Tanpa peduli dengan rasa enggan Bagas, Berlina bicara seperti itu pada sang anak hingga Bag

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SEMAKIN MENDAPAT TEMPAT

    "Aku tidak pernah bisa menerima kembali orang yang sudah mengkhianati aku, Sean. Aku bisa memaafkan, tapi untuk menerima lagi, aku tidak bisa."Sean menarik napas lega mendengar jawaban Clara yang melegakan hatinya."Ya. Seseorang yang sudah pernah berselingkuh memang tidak bisa diterima lagi karena akan mengulang apa yang ia lakukan, karena selingkuh itu bisa membuat pelakunya akan kembali berbuat atas nama khilaf.""Aku hanya ingin lepas dari Bagas, mungkin dengan begitu, aku bisa memulai hidup baru.""Aku akan membantu.""Sean, tidak perlu. Selama ini juga kamu sudah terlalu banyak membantuku, jangan melakukan sesuatu yang membahayakan reputasi mu apalagi kamu juga akan menikah, kamu-""Aku tidak akan menikah! Tidak akan menikah dengan perempuan yang tidak aku sukai, kamu tidak perlu memikirkan masalah itu!"Sean tidak suka Clara membahas tentang perjodohan yang diatur oleh orang tuanya hingga Clara terpaksa tidak meneruskan ucapannya khawatir membuat Sean semakin tidak enak hati m

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MERASA TIDAK NYAMAN

    "Pi, kapan Papi pulang?" Sean tidak tahan untuk melontarkan pertanyaan, dan pertanyaan itu mampu membuat ayahnya dan Clara mengarahkan pandangan padanya."Oh, kamu sudah pulang? Darimana saja kamu?" tanya Pak Steven pada sang anak.Sean segera ikut bergabung dengan keduanya dengan duduk di dekat Clara yang saat itu terlihat tegang raut wajahnya."Aku sedang mengurus sesuatu, Pi.""Banyak wartawan di luar, ini karena kamu bertindak sembarangan, jika mereka menulis berita yang tidak-tidak, saham perusahaan kita akan anjlok, Sean!" ucap Pak Steven pada sang anak dengan raut wajah yang serius."Aku pastikan, mereka tidak akan melakukan hal itu, Pi.""Clara istri orang, kamu tidak bisa menyembunyikan dia terus menerus di sini."Pak Steven langsung bicara seperti itu dan Clara langsung menundukkan kepalanya dalam-dalam seolah tidak tahu akan bicara seperti apa menanggapi ucapan ayah Sean."Hanya sementara, Pi. Tidak lama. Sampai masalah dia selesai, itu saja.""Kamu bisa menyewakan tempat

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KETERKEJUTAN SEAN

    "Aku mencintai Clara, Fauzi! Aku tidak akan pernah membiarkan dia dengan pria lain, titik!""Bagaimana dengan Clara terhadapmu? Dia dulu juga mencintaimu, dia pasti juga tidak mau kamu bersama dengan wanita lain, tapi nyatanya apa? Kamu sekarang poligami!""Diam! Kau ini temanku atau bukan? Aku itu minta dukungan, Fauzi, bukan ingin disudutkan!""Sudahlah. Tenangkan dirimu. Sekarang, apa yang akan kau lakukan? Istrimu tidak kembali, bagaimana caranya kamu mengatasi itu semua?""Clara pasti dengan Sean! Aku yakin itu!""Tapi kamu ada buktinya tidak?""Bukti apa lagi? Jika Clara tidak bersama dengan Nina, pasti dia dengan Sean, hanya pria itu yang selalu ikut campur masalahku dengan Clara, karena dia menyukai Clara!""Bagas. Jika kamu memang curiga Sean ingin merusak hubunganmu dengan Clara, kau harus punya bukti, Sean anak Pak Steven, kalau Pak Steven tidak terima dengan apa yang kamu tuduhkan, maka dia bisa membuat mu berada dalam kesulitan sekejap mata."Bagas hanya bisa mengepalkan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SEMAKIN MEMANAS!

    "Aku datang menemui Anda di sini bukan ingin mengatakan istri Anda ada di mana, itu bukan urusanku, bukankah dia sudah pulang? Jika dia pergi lagi memangnya ada kaitannya dengan ku?" jawab Carli yang tahu tentang Sean yang mengantarkan Clara pulang tapi Clara melarikan diri lagi dari rumah karena Sean yang bercerita.Kalo emang Clara menjadi pelakor dalam pernikahan orang tua lu, gue kagak mungkin menyembunyikan Clara di rumah gue, Carli. Dia hanya korban, dan ini perlu diselidiki!Begitu kata Sean pada waktu itu saat Carli melancarkan aksi protes padanya, mengapa Sean mau menyembunyikan Clara di rumahnya padahal ada resiko besar jika wartawan tahu apa yang sudah dilakukannya.Karena tahu kepribadian Sean seperti apa, Carli percaya, Sean tidak mungkin berbuat sembarangan jika tidak ada tujuan yang jelas dan benar itu sebabnya meskipun kesal dengan Clara yang dianggapnya sebagai selingkuhan ayahnya, Carli berusaha untuk menahan diri untuk tidak ikut campur dengan apa yang sudah diputu

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MELAKUKAN PERTEMUAN

    "Mungkin kalian salah lihat, tidak ada perempuan di rumah ini kecuali para pelayan dan ibuku, sesekali ada tapi keluarga di Jakarta yang datang, selebihnya tidak ada, mungkin saat itu yang kalian lihat adalah sepupuku."Sean terpaksa berbohong untuk menjawab pertanyaan para wartawan. Lalu ia menutup kaca mobilnya setelah itu segera memberikan isyarat pada para wartawan itu untuk menyingkir karena gerbang rumahnya sudah terbuka.Meski para wartawan itu tidak puas dengan jawaban Sean, tapi mereka terpaksa membiarkan mobil Sean masuk ke dalam pekarangan rumah besar tersebut dan akhirnya setelah itu pintu gerbang ditutup.Mereka kembali tidak bisa melihat situasi di dalam dengan bebas padahal mereka penasaran dengan perempuan yang perawakannya mirip Clara itu di dalam sana. Sean segera masuk ke dalam dan bergegas menutup pintunya, tidak mau sedikitpun para wartawan itu tahu bahwa ia menyembunyikan Clara di dalam."Clara. Jangan keluar. Ada banyak wartawan di luar, mereka melihat kamu ent

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status