Share

UCAPAN KOTOR ANISA!

last update Last Updated: 2025-03-30 10:36:27

"Ma, jangan seperti ini, aku tidak pernah mencuci otak Bagas, keputusan itu dia sendiri yang memutuskannya, enggak ada campur tangan dari aku sama sekali, aku enggak pernah mengatakan bahwa-"

"Tidak perlu banyak alasan kamu! Aku benar-benar benci sama kamu, Clara! Aku benar-benar menyesal sudah memberikan restuku untuk kamu menikah dengan Bagas, aku menyesal!!"

Bella berusaha untuk menahan ibunya yang histeris ingin memukul dan menjambak rambut Clara. Kesempatan itu digunakan oleh Clara untuk berlalu dari hadapan ibu mertuanya daripada ia harus bertengkar dengan perempuan tersebut karena Anisa.

Clara berhasil masuk ke dalam kamar dengan wajah yang terlihat suram. Bagas menatapnya dengan tatapan mata ingin tahu mengapa sang istri berwajah seperti itu sekarang.

"Ibu kamu enggak terima dengan apa yang sudah kamu putuskan, Gas."

Sebelum Bagas bicara, Clara sudah lebih dulu mengucapkan kalimat tersebut dan Bagas menarik napas panjang mendengar hal itu.

"Terima tidak terima, dia tetap harus
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DITEMUKAN PAK CHRIST!

    Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Sean, Clara sebenarnya sedikit terkejut, hingga ia terdiam sejenak dan itu membuat Sean merasa ada yang salah dari isi pertanyaannya tadi pada Clara."Maaf, kalau pertanyaanku tadi mungkin membuat kamu merasa tidak enak hati, tidak apa-apa, tidak perlu dibahas."Sean buru-buru menambahkan, khawatir semakin membuat Clara jadi terpojok. "Kamu kenal Anisa? Atau kita pernah membahas ini tapi aku lupa? Heeem, lupakan pertanyaan tadi, yang ingin aku tahu, kenapa kamu kayak tau banget tentang Anisa? Nina banyak cerita soal dia sama kamu?"Clara akhirnya melontarkan pertanyaan, dan Sean menghela napas mendengarnya. Ditatapnya Clara untuk sesaat, sebelum akhirnya ia menjawab pertanyaan Clara yang sekiranya harus ia jawab."Aku tidak kenal dengan Anisa, tapi...."Sean menggantung ucapannya, seolah ragu untuk mengatakan hal yang sebenarnya pada Clara. Namun, karena Clara terlanjur penasaran, Clara meminta Sean untuk meneruskan saja ucapannya yang haru

    Last Updated : 2025-04-01
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TANGISAN CLARA

    "Oh, jadi kau mengira, aku menekan suamimu? Dengar, Clara, suamimu itu melakukan apa saja untuk membuat perusahaannya bangkit kembali, jadi salah besar jika kau percaya bahwa aku dan Anisa itu menekan suamimu, yang benar adalah, suamimu sudah melakukan perjanjian dengan Anisa, dan setelah semua terealisasi, suamimu tidak menepati janjinya pada Anisa!"Penuturan Pak Christ semakin membuat Clara jadi penasaran, hingga perempuan itu semakin tercambuk ingin mengorek informasi tentang seberapa jauh Anisa dan Bagas melakukan hal di belakangnya dengan dalih atas nama kerja sama."Perjanjian apa yang Bapak maksud?" tanya Clara seraya menahan napas karena sekarang Pak Christ sudah berada sangat dekat dengan dirinya."Kenapa kau tidak menanyakan masalah itu langsung pada suamimu? Dia tidak mau bercerita?" tanya Pak Christ dengan wajah yang masih sangat menyebalkan menurut Clara. "Dia hanya bilang, Anisa membantunya itu saja.""Oh, tentu saja pria yang sedang selingkuh tidak akan berani mengata

    Last Updated : 2025-04-02
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    YAKIN BAHWA BAGAS SELINGKUH....

    Sean menarik kembali jemari tangannya yang sempat terulur hingga kemudian untuk sesaat ia terpaksa hanya diam karena tidak tahu apa yang akan ia lakukan untuk membuat Clara terhibur.Yang bisa dilakukannya hanya memberikan sapu tangan pada Clara dan dengan tangan gemetar, Clara menerima sapu tangan itu sambil mengusap sudut matanya dengan punggung tangannya.Clara berusaha untuk menghentikan tangisannya, karena ia sadar tidak seharusnya ia menangis di hadapan orang lain yang notabene tidak tahu detail permasalahannya. "Maaf," katanya pada Sean, hingga Sean menghela napas mendengar permintaan maaf itu diucapkan oleh Clara."Kamu tidak apa-apa?" tanya Sean mengulang kembali pertanyaan yang tadi tidak dijawab oleh Clara."Entahlah. Aku enggak tahu," jawab Clara dengan nada suara yang serak, pertanda ia sangat tidak baik-baik saja sekarang ini."Kamu bisa menuntut dia, Clara," ucap Sean dengan wajah yang terlihat sangat serius. "Menuntut Pak Christ?""Ya!""Masalahnya akan semakin panja

    Last Updated : 2025-04-03
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    PERGI DARI RUMAH....

    "Mau ke mana kamu?" tanya Berlina tanpa peduli wajah Clara yang terlihat suram dan mata yang masih menyisakan air mata."Aku mau menenangkan diri dahulu, Ma," sahut Clara sambil berusaha untuk melewati ibu mertuanya, tapi itu tidak diizinkan oleh sang ibu mertua karena perempuan itu tetap saja menghalangi Clara hingga Clara tidak bisa mencapai pintu depan untuk keluar."Menenangkan diri? Rumah kamu di sini, buat apa mencari ketenangan di luar rumah? Kamu sama Bagas bertengkar? Soal Anisa? Wajarlah! Anisa lebih baik daripada kamu!"Clara menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak mau menanggapi perkataan sinis ibu mertuanya, ingin menerobos sang ibu mertua, tapi Berlina tetap tidak mau membiarkan itu terjadi.Ia mencegah sang menantu keluar karena ia ingin tahu ada apa antara Bagas dan Clara.Bagas akhirnya mampu mengejar istrinya, dan Berlina semakin yakin Anisa adalah topik yang membuat Clara serta Bagas bertengkar ketika ia mendengar berulang kali Bagas mengatakan bahwa antara ia dan An

    Last Updated : 2025-04-04
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TERPAKSA KEMBALI PULANG

    Seketika, Nina mengakhiri panggilan tersebut, dan ia merenggangkan pelukannya pada tubuh Clara. Ditatapnya Clara yang juga saat itu melakukan hal yang sama padanya."Kenapa?" tanya Clara dengan tatapan mata penuh rasa ingin tahu. "Bagas."Nina sampai tidak bisa membeberkan apa yang dikatakan oleh Bagas ketika ia menerima panggilan itu untuk Clara. Ia hanya mampu mengatakan namanya saja, dan ini membuat Clara semakin penasaran dengan apa yang sebenarnya dikatakan oleh Bagas sampai Nina menampilkan ekspresi demikian padanya. "Bagas cari aku?"Nina mengangguk mendengar pertanyaan Clara, hingga Clara mengambil alih ponsel yang ada di tangan Nina dan bersiap untuk menghubungi balik suaminya tersebut, tapi dengan cepat Nina mencegah. Karena dicegah, Clara menjadi heran, dan ia meminta Nina untuk mengatakan apa yang sebenarnya diucapkan oleh Bagas pada sahabatnya tersebut. Sampai kemudian, sedikit demi sedikit, Nina mulai mengatakan."Bagas ingin kamu pulang, kalau kamu enggak pulang, di

    Last Updated : 2025-04-05
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANISA HAMIL!

    Rasa marah Bagas membuat pria itu mendorong tubuh sang istri dengan kasar ke atas tempat tidur.Clara berusaha untuk melakukan perlawanan, karena ia sedang marah pada Bagas, tentu saja perempuan itu tidak mau melayani sang suami meskipun sang suami memaksanya sedemikian rupa.Apa yang dilakukan oleh Clara semakin menambah kemurkaan hati Bagas. Pria itu tidak suka ditolak apalagi jika sedang bernafsu seperti sekarang. Satu tangannya menarik paksa pakaian sang istri hingga apa yang dilakukan oleh Bagas membuat tubuh Clara tersentak. Rasa sakit tidak hanya dirasakan oleh Clara di hatinya saja sekarang tapi juga di tubuhnya. Bagas benar-benar memperlakukan dirinya dengan kasar hingga kekuatannya untuk menolak apa yang diinginkan oleh Bagas jadi menurun dan dengan mudahnya Bagas menyetubuhi istrinya yang hanya bisa menangis disentuh dengan kasar oleh sang suami seperti itu."Kau benar-benar memuaskan, Clara!" puji Bagas setelah berhasil mencapai puncak dan terbaring telentang di samping

    Last Updated : 2025-04-06
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TAMPARAN UNTUK BAGAS!

    Untuk sesaat, Bagas terlihat mati kutu, tidak tahu apa yang akan ia katakan, dibentak sedemikian rupa oleh sang istri, namun itu hanya sesaat. Sebagai pria yang terbiasa melakukan kebohongan semenjak bermain belakang dengan Anisa, Bagas sudah lihai mengucapkan kebohongan untuk membuat posisinya aman."Aku sudah bilang sama kamu, aku khilaf, Sayang. Aku memang khilaf melakukan itu dengan Anisa, tapi bukan aku yang menggoda, dia yang menggodaku dan aku pria normal, wajar jika aku akhirnya tergoda, yang penting bukan aku yang memulainya!" katanya membela diri."Wajar kata kamu? Kalau semua pria punya cara berpikir kayak kamu, enggak ada wanita yang bahagia setelah menikah, Bagas! Banyak kok pria di luar sana digoda perempuan penggoda, tapi mereka menolak, kenapa kamu enggak menolak dan menguatkan diri? Kamu selalu cemburu pada Sean padahal aku dan Sean berinteraksi sewajarnya, tapi kamu dan Anisa?"Clara tetap menyalahkan Bagas tidak terima dengan alasan Bagas yang mengatakan bahwa waja

    Last Updated : 2025-04-07
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KEMBALI MENEMUI PAK CHRIST!

    "Ah, Mama. Aku mau keluar sebentar, sebentar aja, mau pergi sama Hasnah!" bohong Anisa sengaja menyebut Hasnah karena sang ibu mertua pasti akan setuju jika ia pergi dengan Hasnah."Oh, aku boleh ikut, Kak?"Tiba-tiba saja, Bella muncul dan langsung bicara seperti itu dengan wajah penuh harap. Selama kembali dari luar negeri, Bella memang tidak ada kegiatan yang berarti karena ia tidak mau menuruti apa kata Bagas untuk tidak kuliah di luar negeri.Praktis, Bella hanya di rumah, hingga adik Bagas itu merasa bosan. Bepergian dengan Anisa adalah hal yang disukai oleh Bella namun ketika Anisa menolak dengan dalih tidak nyaman dengan Hasnah karena mereka hanya pergi berdua saja Bella merasa kecewa."Ma, Kak Anisa sekarang enggak pernah ngajakin aku jalan, padahal sudah jadi istri Kak Bagas, kayak beda sama dulu waktu belum nikah sama Kak Bagas!" keluh Bella pada Berlina hingga Berlina menghela napas panjang. Sebenarnya, bukan hanya Bella yang mengeluhkan tentang Anisa yang dinilai tidak

    Last Updated : 2025-04-08

Latest chapter

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SEMAKIN MENDAPAT TEMPAT

    "Aku tidak pernah bisa menerima kembali orang yang sudah mengkhianati aku, Sean. Aku bisa memaafkan, tapi untuk menerima lagi, aku tidak bisa."Sean menarik napas lega mendengar jawaban Clara yang melegakan hatinya."Ya. Seseorang yang sudah pernah berselingkuh memang tidak bisa diterima lagi karena akan mengulang apa yang ia lakukan, karena selingkuh itu bisa membuat pelakunya akan kembali berbuat atas nama khilaf.""Aku hanya ingin lepas dari Bagas, mungkin dengan begitu, aku bisa memulai hidup baru.""Aku akan membantu.""Sean, tidak perlu. Selama ini juga kamu sudah terlalu banyak membantuku, jangan melakukan sesuatu yang membahayakan reputasi mu apalagi kamu juga akan menikah, kamu-""Aku tidak akan menikah! Tidak akan menikah dengan perempuan yang tidak aku sukai, kamu tidak perlu memikirkan masalah itu!"Sean tidak suka Clara membahas tentang perjodohan yang diatur oleh orang tuanya hingga Clara terpaksa tidak meneruskan ucapannya khawatir membuat Sean semakin tidak enak hati m

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MERASA TIDAK NYAMAN

    "Pi, kapan Papi pulang?" Sean tidak tahan untuk melontarkan pertanyaan, dan pertanyaan itu mampu membuat ayahnya dan Clara mengarahkan pandangan padanya."Oh, kamu sudah pulang? Darimana saja kamu?" tanya Pak Steven pada sang anak.Sean segera ikut bergabung dengan keduanya dengan duduk di dekat Clara yang saat itu terlihat tegang raut wajahnya."Aku sedang mengurus sesuatu, Pi.""Banyak wartawan di luar, ini karena kamu bertindak sembarangan, jika mereka menulis berita yang tidak-tidak, saham perusahaan kita akan anjlok, Sean!" ucap Pak Steven pada sang anak dengan raut wajah yang serius."Aku pastikan, mereka tidak akan melakukan hal itu, Pi.""Clara istri orang, kamu tidak bisa menyembunyikan dia terus menerus di sini."Pak Steven langsung bicara seperti itu dan Clara langsung menundukkan kepalanya dalam-dalam seolah tidak tahu akan bicara seperti apa menanggapi ucapan ayah Sean."Hanya sementara, Pi. Tidak lama. Sampai masalah dia selesai, itu saja.""Kamu bisa menyewakan tempat

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KETERKEJUTAN SEAN

    "Aku mencintai Clara, Fauzi! Aku tidak akan pernah membiarkan dia dengan pria lain, titik!""Bagaimana dengan Clara terhadapmu? Dia dulu juga mencintaimu, dia pasti juga tidak mau kamu bersama dengan wanita lain, tapi nyatanya apa? Kamu sekarang poligami!""Diam! Kau ini temanku atau bukan? Aku itu minta dukungan, Fauzi, bukan ingin disudutkan!""Sudahlah. Tenangkan dirimu. Sekarang, apa yang akan kau lakukan? Istrimu tidak kembali, bagaimana caranya kamu mengatasi itu semua?""Clara pasti dengan Sean! Aku yakin itu!""Tapi kamu ada buktinya tidak?""Bukti apa lagi? Jika Clara tidak bersama dengan Nina, pasti dia dengan Sean, hanya pria itu yang selalu ikut campur masalahku dengan Clara, karena dia menyukai Clara!""Bagas. Jika kamu memang curiga Sean ingin merusak hubunganmu dengan Clara, kau harus punya bukti, Sean anak Pak Steven, kalau Pak Steven tidak terima dengan apa yang kamu tuduhkan, maka dia bisa membuat mu berada dalam kesulitan sekejap mata."Bagas hanya bisa mengepalkan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SEMAKIN MEMANAS!

    "Aku datang menemui Anda di sini bukan ingin mengatakan istri Anda ada di mana, itu bukan urusanku, bukankah dia sudah pulang? Jika dia pergi lagi memangnya ada kaitannya dengan ku?" jawab Carli yang tahu tentang Sean yang mengantarkan Clara pulang tapi Clara melarikan diri lagi dari rumah karena Sean yang bercerita.Kalo emang Clara menjadi pelakor dalam pernikahan orang tua lu, gue kagak mungkin menyembunyikan Clara di rumah gue, Carli. Dia hanya korban, dan ini perlu diselidiki!Begitu kata Sean pada waktu itu saat Carli melancarkan aksi protes padanya, mengapa Sean mau menyembunyikan Clara di rumahnya padahal ada resiko besar jika wartawan tahu apa yang sudah dilakukannya.Karena tahu kepribadian Sean seperti apa, Carli percaya, Sean tidak mungkin berbuat sembarangan jika tidak ada tujuan yang jelas dan benar itu sebabnya meskipun kesal dengan Clara yang dianggapnya sebagai selingkuhan ayahnya, Carli berusaha untuk menahan diri untuk tidak ikut campur dengan apa yang sudah diputu

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MELAKUKAN PERTEMUAN

    "Mungkin kalian salah lihat, tidak ada perempuan di rumah ini kecuali para pelayan dan ibuku, sesekali ada tapi keluarga di Jakarta yang datang, selebihnya tidak ada, mungkin saat itu yang kalian lihat adalah sepupuku."Sean terpaksa berbohong untuk menjawab pertanyaan para wartawan. Lalu ia menutup kaca mobilnya setelah itu segera memberikan isyarat pada para wartawan itu untuk menyingkir karena gerbang rumahnya sudah terbuka.Meski para wartawan itu tidak puas dengan jawaban Sean, tapi mereka terpaksa membiarkan mobil Sean masuk ke dalam pekarangan rumah besar tersebut dan akhirnya setelah itu pintu gerbang ditutup.Mereka kembali tidak bisa melihat situasi di dalam dengan bebas padahal mereka penasaran dengan perempuan yang perawakannya mirip Clara itu di dalam sana. Sean segera masuk ke dalam dan bergegas menutup pintunya, tidak mau sedikitpun para wartawan itu tahu bahwa ia menyembunyikan Clara di dalam."Clara. Jangan keluar. Ada banyak wartawan di luar, mereka melihat kamu ent

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIKELILINGI WARTAWAN!

    "Itu juga tidak bisa dipastikan sebenarnya.""Dengan kata lain, kemungkinan kalau dia punya itu memang benar, kan?""Bisa jadi, tapi Clara, meskipun demikian apakah kamu yakin akan selalu di bawah kuasanya hanya karena kamu khawatir video itu tersebar?""Apa yang harus aku lakukan, Sean? Selain patuh padanya apa yang bisa aku lakukan? Kamu kerja di dunia entertainment, kamu pasti sangat tahu perasaanku tentang itu.""Clara. Jika dia melakukan hal itu, kamu bisa melaporkan dia balik karena pencemaran nama baik."Clara menutup wajahnya dengan telapak tangannya mendengar apa yang diucapkan oleh Sean. Perempuan itu seolah tidak sanggup jika video itu terpublikasi dan semua orang bisa melihat apa yang dilakukannya. Ia benar-benar tidak punya mental untuk menerima situasi seperti itu."Kamu yang berhak menentukan apa yang akan kamu lakukan, hidup cuma sekali, Clara. Jangan sampai kamu hidup hanya untuk memuaskan orang lain saja yang sudah sangat jelas tidak pernah menghargai kamu."Suara S

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MELARIKAN DIRI!

    Clara berusaha untuk melakukan perlawanan, dan itu semakin membuat Bagas kalap hingga ia juga semakin memperlakukan Clara dengan kasar. Apa yang dilakukan oleh Bagas benar-benar membuat Clara ikut membabi buta untuk mempertahankan dirinya agar tidak disentuh secara brutal oleh Bagas.Segala cara dilakukan oleh Clara tapi Bagas justru semakin merajalela untuk melakukan apa yang ia inginkan pada Clara. Bagas melakukan hal itu dengan kasar dan Clara tambah merasa keberatan hingga perempuan itu menendang bagian bawah perut sang suami dan Bagas seketika tersungkur menerima itu semua. Kesempatan itu digunakan oleh Clara untuk keluar dari kamar setelah menyambar tasnya yang berisi dompet dan ponselnya.Tanpa peduli Berlina yang berteriak ke arahnya, Clara terus keluar sebelum Bagas berhasil bangun dan mengejarnya. Clara juga tidak sempat membenahi pakaiannya hingga dua tangannya merapatkan pakaian itu sembari terus berlari ke arah jalan untuk pergi sejauh mungkin dari rumah. Saat itulah

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TETAP DISALAHKAN!

    Sean segera mengusap wajahnya perlahan, tidak mau rasa perih itu membuat ia jadi hilang kendali dan merusak hubungan pertemanannya dengan Clara."Aku tahu. Kamu tenang saja. Yang penting sekarang, kamu sudah baikan, dan kamu harus mengusut ini sampai tuntas."Sean menanggapi beberapa menit setelahnya, usai ia mampu mengatasi perasaannya tentunya. Clara mengucapkan terima kasih. Pikirannya penuh sekarang. Meskipun ia menurut ketika Sean memintanya untuk makan, namun di hati, Clara benar-benar menyimpan amarah. Apakah benar, Anisa sedang berniat menjebak dirinya hingga ia hampir jatuh ke dalam pelukan Pak Christ?***"Darimana saja kamu?" Bagas langsung mengucapkan kalimat tersebut ketika melihat Clara pulang dengan wajah yang terlihat tidak nyaman dipandang."Aku mau bicara dengan Anisa!" katanya tanpa menjawab pertanyaan Bagas dan berniat menerobos Bagas untuk masuk ke dalam rumah, tapi Bagas mencengkram erat salah satu tangannya hingga gerakan Clara terhenti seketika."Aku bertanya

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIANGGAP PASANGAN

    Wajah Clara terlihat terkejut ketika mengucapkan kalimat itu pada Sean. Namun, Sean buru-buru menjelaskan, bahwa mereka tidak melakukan hubungan intim sama sekali hingga Clara menjadi lebih tenang sekarang. "Kita tidak melakukan apa-apa, Clara. Kecuali...."Sean menggantung ucapannya dan Clara yang tadi mulai tenang kini khawatir kembali."Kecuali apa?" tanya Clara seraya menatap wajah Sean tanpa berkedip. "Kecuali kecelakaan, tapi itu tidak masalah, kau sedang berada di bawah pengaruh obat perangsang itu, pasti sangat sulit untuk mengatasi, jadi aku paham.""Apa yang kita lakukan? Ah, maksudnya, apa yang aku lakukan padamu? Apakah aku melakukan sesuatu yang seharusnya tidak aku lakukan?" Wajah Clara semakin panik, dan Sean berusaha untuk meminta perempuan itu untuk kembali tenang.Namun, semakin diminta tenang, Clara justru terlihat semakin panik. "Aku sudah menikah, kamu lajang, kalau aku sampai melakukan sesuatu yang buruk sama kamu, mau ditaruh di mana wajahku? Aku malu, Sean!

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status