Share

Tujuh.

Jack yang baru pulang dari kantor, langsung berjalan menuju kamar nya.

"Selamat sore Tuan..." Sapa para pelayan yang berpapasan dengan Jack.

Jack tidak membalas sapaan mereka semua, Jack terus berjalan dengan angkuhnya menuju kamarnya.

Ceklek.

Jack masuk ke dalam kamarnya.

Jack mengangkat sebelah alis nya, saat melihat seseorang berada di dalam kamarnya.

Jack terus memperhatikan orang itu. Tampaknya orang itu sedang memperhatikan foto nya.

"I hate you...."

Samar-samar Jack mendengarkan apa yang orang itu ucapkan.

Jack tersenyum miring, saat mendengar orang itu bilang dia membencinya.

Saat orang itu berbalik dan melihat Jack.

Jack langsung menatap Arum dengan tajam. Berani sekali Arum bilang seperti itu tentang dia.

"Ja.. Jack..." Ucap nya terbata.

Terlihat Arum sangat kaget saat melihat kehadiran Jack.

"I hate you..." Jack menirukan apa yang Arum bicarakan.

Arum langsung menunduk.

"Ma..maaf..." Ucap Arum terbata.

Jack melangkah maju mendekat ke arah Arum. Satu langkah Jack maju, satu langkah pula Arum mundur.

Arum sangat was-was sekarang, apa yang akan Jack lakukan padanya.

Arum terus mundur, sampai punggungnya bertabrakan dengan tembok.

Jack meraih dagu Arum dengan tangannya.

Lalu Jack mencengkeram dagu Arum dengan kuat.

Arum meringis kesakitan.

"I hate you..." Ucap Jack kembali menirukan apa yang Arum katakan tadi.

Arum menelan ludahnya susah payah, sungguh sial dia, kenapa Jack sampai mendengar ucapan nya. Seharusnya Arum cepat-cepat keluar dari sini tadi.

Jack menatap Arum dengan remeh.

"Bukan nya harusnya aku yang bilang begitu..." Ucap Jack.

Harusnya Jack yang bilang kalau dia membenci Arum.

Karena Arum dia harus terjebak dengan pernikahan bodoh ini.

"Karena kau, aku harus terjebak di pernikahan ini..."

"Aku tidak Sudi punya istri menjijikan seperti mu..." Ucap Jack kesal.

Hati Arum sangat sakit saat mendengar ucapan Jack.

"Dan karena anak sialan yang ada di perut mu, aku harus bertanggung jawab..." Ucap Jack.

Arum yang tadinya menunduk, langsung mengangkat wajahnya, dia menatap Jack dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kau boleh hina aku, tapi jangan anak aku..." Ucap Arum tak terima.

"Anak ini nggak pernah salah, dan dia bukan anak sialan..." Ujar Arum.

Hati Arum sakit ketika mendengar anaknya yang tidak berdosa di kata-katai.

Jack tersenyum miring, saat mendengar ucapan Arum.

"Ibu yang baik..." Ujar Jack menyindir.

Jack sangat menyebalkan sekarang di mata Arum.

"Memang aku ibu yang baik, dan di sini bukan aku yang menjijikan, tapi kau..." Ucap Arum balik mengatai Jack.

Entah Arum mendapatkan keberanian darimana, sampai dia berkata begitu pada Jack.

Rahang Jack langsung mengeras saat mendengar ucapan Arum.

Dia semakin kuat mencengkram dagu Arum.

"Kau menjijikan, dasar tukang perkosa..." Ucap Arum mengatai Jack.

Pak.

Jack langsung menampar pipi Arum dengan kuat.

Sampai Arum terjatuh ke lantai, dan keluar darah segar dari sudut bibir Arum.

"BERANI-BERANINYA KAU BICARA SEPERTI ITU!" Bentak Jack nyaring.

"KAU HARUSNYA BERTERIMAKASIH KEPADA KU, KARENA AKU KAU BISA TINGGAL DI RUMAH YANG BAGUS, DAN TIDAK JADI GELANDANGAN LAGI..." Teriak Jack.

"DASAR TIDAK TAU DIRI..." Ucap Jack marah.

Arum sudah menangis sesegukkan.

Jack hendak menendang Arum. Namun teriakan Sean menghentikan nya.

"Berhenti Boss..." Teriak Sean, dengan berlari ke arah Arum.

Sean sangat tau bagaimana watak Jack kalau sedang marah.

Jangan sampai Jack membuat Arum babak belur.

Jack mengusap wajahnya kasar, napas Jack memburu menahan emosi.

Bisa-bisanya perempuan di depannya ini, mengatai Jack menjijikan.

Arum masih terduduk di lantai, dia terus menunduk tidak berani menatap Jack.

"Bawa dia keluar..." Suruh Jack ke Sean.

Jack sungguh muak melihat wajah Arum.

Sean buru-buru membantu Arum berdiri dan membawanya keluar dari kamar Jack.

Buk.

Buk.

Jack meninju tembok dengan kuat, hingga tangannya memerah.

"Menjijikan..." Ucap Jack.

Setelah mengantar Arum keluar, Sean kembali masuk ke kamar Jack.

"Bos, ingat Arum itu istrinya Bos..." Ujar Sean memperingati.

Jack langsung menatap Sean dengan tajam.

"Sekali lagi kau bicara seperti itu akan ku tembak..." Ancam Jack.

Jack tidak Sudi mengakui Arum sebagai istrinya.

Sean langsung bergidik ngeri, Jack tidak pernah main-main dengan ucapannya.

Sean sudah pernah di tembak oleh Jack, sebanyak dua kali. Di kaki dan di bahu.

Sean tidak mau di tembak lagi, rasanya sangat sakit.

"Kalau begitu saya permisi..." Ucap Sean.

Sean buru-buru keluar dari kamar Jack.

Jack menatap kepergian Sean dengan kesal.

Semenjak kehadiran perempuan sialan itu.

Hidup Jack selalu saja tidak tenang.

Kalau bukan demi nama baik nya, Jack pasti akan segera menceraikan Arum.

Liat saja cepat atau lambat Jack akan mencari cara untuk bisa berpisah dengan Arum.

Dia akan cari cara agar secepatnya bisa lepas dari pernikahan bodoh ini.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status