Jack yang baru pulang dari kantor, langsung berjalan menuju kamar nya.
"Selamat sore Tuan..." Sapa para pelayan yang berpapasan dengan Jack.
Jack tidak membalas sapaan mereka semua, Jack terus berjalan dengan angkuhnya menuju kamarnya.
Ceklek.
Jack masuk ke dalam kamarnya.
Jack mengangkat sebelah alis nya, saat melihat seseorang berada di dalam kamarnya.
Jack terus memperhatikan orang itu. Tampaknya orang itu sedang memperhatikan foto nya.
"I hate you...."
Samar-samar Jack mendengarkan apa yang orang itu ucapkan.
Jack tersenyum miring, saat mendengar orang itu bilang dia membencinya.
Saat orang itu berbalik dan melihat Jack.
Jack langsung menatap Arum dengan tajam. Berani sekali Arum bilang seperti itu tentang dia.
"Ja.. Jack..." Ucap nya terbata.
Terlihat Arum sangat kaget saat melihat kehadiran Jack.
"I hate you..." Jack menirukan apa yang Arum bicarakan.
Arum langsung menunduk.
"Ma..maaf..." Ucap Arum terbata.Jack melangkah maju mendekat ke arah Arum. Satu langkah Jack maju, satu langkah pula Arum mundur.
Arum sangat was-was sekarang, apa yang akan Jack lakukan padanya.
Arum terus mundur, sampai punggungnya bertabrakan dengan tembok.
Jack meraih dagu Arum dengan tangannya.
Lalu Jack mencengkeram dagu Arum dengan kuat.
Arum meringis kesakitan.
"I hate you..." Ucap Jack kembali menirukan apa yang Arum katakan tadi.
Arum menelan ludahnya susah payah, sungguh sial dia, kenapa Jack sampai mendengar ucapan nya. Seharusnya Arum cepat-cepat keluar dari sini tadi.
Jack menatap Arum dengan remeh.
"Bukan nya harusnya aku yang bilang begitu..." Ucap Jack.
Harusnya Jack yang bilang kalau dia membenci Arum.
Karena Arum dia harus terjebak dengan pernikahan bodoh ini.
"Karena kau, aku harus terjebak di pernikahan ini..."
"Aku tidak Sudi punya istri menjijikan seperti mu..." Ucap Jack kesal.
Hati Arum sangat sakit saat mendengar ucapan Jack.
"Dan karena anak sialan yang ada di perut mu, aku harus bertanggung jawab..." Ucap Jack.
Arum yang tadinya menunduk, langsung mengangkat wajahnya, dia menatap Jack dengan mata yang berkaca-kaca.
"Kau boleh hina aku, tapi jangan anak aku..." Ucap Arum tak terima.
"Anak ini nggak pernah salah, dan dia bukan anak sialan..." Ujar Arum.
Hati Arum sakit ketika mendengar anaknya yang tidak berdosa di kata-katai.
Jack tersenyum miring, saat mendengar ucapan Arum.
"Ibu yang baik..." Ujar Jack menyindir.
Jack sangat menyebalkan sekarang di mata Arum.
"Memang aku ibu yang baik, dan di sini bukan aku yang menjijikan, tapi kau..." Ucap Arum balik mengatai Jack.
Entah Arum mendapatkan keberanian darimana, sampai dia berkata begitu pada Jack.
Rahang Jack langsung mengeras saat mendengar ucapan Arum.
Dia semakin kuat mencengkram dagu Arum.
"Kau menjijikan, dasar tukang perkosa..." Ucap Arum mengatai Jack.
Pak.
Jack langsung menampar pipi Arum dengan kuat.
Sampai Arum terjatuh ke lantai, dan keluar darah segar dari sudut bibir Arum.
"BERANI-BERANINYA KAU BICARA SEPERTI ITU!" Bentak Jack nyaring.
"KAU HARUSNYA BERTERIMAKASIH KEPADA KU, KARENA AKU KAU BISA TINGGAL DI RUMAH YANG BAGUS, DAN TIDAK JADI GELANDANGAN LAGI..." Teriak Jack.
"DASAR TIDAK TAU DIRI..." Ucap Jack marah.
Arum sudah menangis sesegukkan.
Jack hendak menendang Arum. Namun teriakan Sean menghentikan nya.
"Berhenti Boss..." Teriak Sean, dengan berlari ke arah Arum.
Sean sangat tau bagaimana watak Jack kalau sedang marah.
Jangan sampai Jack membuat Arum babak belur.
Jack mengusap wajahnya kasar, napas Jack memburu menahan emosi.
Bisa-bisanya perempuan di depannya ini, mengatai Jack menjijikan.
Arum masih terduduk di lantai, dia terus menunduk tidak berani menatap Jack.
"Bawa dia keluar..." Suruh Jack ke Sean.
Jack sungguh muak melihat wajah Arum.
Sean buru-buru membantu Arum berdiri dan membawanya keluar dari kamar Jack.
Buk.
Buk.
Jack meninju tembok dengan kuat, hingga tangannya memerah.
"Menjijikan..." Ucap Jack.
Setelah mengantar Arum keluar, Sean kembali masuk ke kamar Jack.
"Bos, ingat Arum itu istrinya Bos..." Ujar Sean memperingati.
Jack langsung menatap Sean dengan tajam.
"Sekali lagi kau bicara seperti itu akan ku tembak..." Ancam Jack.
Jack tidak Sudi mengakui Arum sebagai istrinya.
Sean langsung bergidik ngeri, Jack tidak pernah main-main dengan ucapannya.
Sean sudah pernah di tembak oleh Jack, sebanyak dua kali. Di kaki dan di bahu.
Sean tidak mau di tembak lagi, rasanya sangat sakit.
"Kalau begitu saya permisi..." Ucap Sean.
Sean buru-buru keluar dari kamar Jack.
Jack menatap kepergian Sean dengan kesal.
Semenjak kehadiran perempuan sialan itu.
Hidup Jack selalu saja tidak tenang.
Kalau bukan demi nama baik nya, Jack pasti akan segera menceraikan Arum.
Liat saja cepat atau lambat Jack akan mencari cara untuk bisa berpisah dengan Arum.
Dia akan cari cara agar secepatnya bisa lepas dari pernikahan bodoh ini.
Pagi ini Arum sudah berada di dapur membantu pelayan yang lain untuk memasak sarapan."Arum kenapa mata mu bengkak, apa kau habis menangis semalam?" Tanya Diana ke Arum.Arum yang sedang mengiris sayur langsung menoleh ke arah Diana."Tidak.." Ucap Arum berbohong.Padahal dia memang habis menangis semalaman, karena bertengkar dengan Jack.Arum menangis sejadi-jadinya semalam."Kalau mau ngobrol jangan di sini..." Celetuk salah satu pelayan.Menghentikan pembicaraan Arum dan Diana.Arum langsung menoleh ke arah pelayan itu.Arum mengerutkan keningnya, perasaan kemarin Arum tidak melihat pelayan ini.Apa dia pelayan baru, batin Arum.Arum melihat penampilan perempuan di depannya ini. Dia memakai seragam pelayan seperti yang Arum kenakan, tapi se
Jack keluar dari hotel dimana dia dan pelayan nya selesai melakukan hal-hal yang menyenangkan. Seperti janji mereka tadi pagi.Setelah bermain dengan Beti, Jack meninggalkan Beti begitu saja. Setelah Jack memberikan Beti uang. Di luar gajinya sebagai pelayan.Sean yang menunggu Jack di lobi, langsung menggelengkan kepalanya, melihat tingkah Jack.Memang Jack tidak pernah berubah, bahkan pelayan nya sendiri saja di tiduri.Jack masuk ke dalam mobilnya, Sean pun ikut masuk."Ke klub..." Ucap Jack ke supirnya.Sean langsung menoleh ke arah Jack tidak percaya, sekarang sudah jam satu pagi dan Jack masih mau ke klub.Apa Jack tidak lelah."Tapi Bos...""Diam..." Jack langsung memotong ucapan Sean.Jack malas mendengar ocehan Sean. Sean terlalu banyak protes.Sean
Byur....Jack menyiram tubuh Arum dengan air seember, entah sudah ember yang ke berapa.Setelah kejadian tadi pagi, Jack langsung menyeret tubuh Arum sampai ke tepi kolam renang. Jack langsung mendorong tubuh Arum hingga masuk kedalam kolam renang, untungnya Arum bisa berenang, jadi dia masih selamat.setelah itu Jack tidak henti-hentinya menyiram tubuh Arum dengan air.Sekarang sudah jam enam pagi, Jack masih terus menyiram Arum.Bahkan semua pelayan yang lain, sangat terkejut saat melihat kondisi Arum.Apa yang terjadi sampai Jack menghukum Arum sebegitu nya.Mereka semua berkumpul di pinggir kolam renang sekarang.Sean sangat terkejut melihat apa yang Jack lakukan pada istrinya sendiri.Buk.Jack melempar ember
Jack menghisap rokok di jari nya dengan perlahan, lalu menghembuskan nya.Jack sedang berada di kantor, dan sekarang dia sedang bersantai dengan menikmati sebatang rokok dan juga Wine.Bahkan Jack kadang, saat sedang meeting pun Jack pasti merokok.Jangan pikir di kantor Jack bakalan sibuk, dan bekerja keras.Kerjaan Jack hanya memantau apa yang karyawannya kerjakan.Kalau ada yang salah Jack akan memarahi mereka.Untuk apa Jack bayar mereka mahal-mahal, kalau semuanya masih saja Jack yang mengerjakan.Jadi kerja Jack hanya menandatangani berkas, mengecek laporan, dan selebihnya karyawannya lah yang mengerjakannya. Sesantai itu pekerjaan nya.Kalau tidak yang di tanda tangani dan di cek, ya seperti ini kerjaan Jack, hanya bersantai.Ceklek.Pintu ruangan Jack terbuka dari luar.Membuat Jack menatap ke arah pintu itu dengan kesal. Siapa berani masuk tanpa ketuk pintu dulu.Apalagi orang itu sudah mengganggu waktu bersantai Jack."Jack..." Panggil seseorang yang masuk kedalam ruangan Jac
Jack pulang ke rumahnya dengan raut wajah yang sangat kesal.Sean saja sampai takut untuk menegur Jack."Keluarkan dia dari ruang bawah tanah..." Suruh Jack ke Arnold.Dia yang Jack maksud adalah Arum."Baik Tuan..." Ucap Arnold.Jack berjalan masuk menuju salah satu ruangan di rumahnya.Jack mendudukkan dirinya di salah satu sofa.Sekarang Jack akan menuruti semua kemauan Alexander. Biar Ayahnya itu puas."Sudah kau pindahkan semua barang Arum ke kamar yang ada di lantai dua?.." Tanya Jack ke salah satu bodyguard nya."Sudah Tuan..." Ucap bodyguard itu, mereka sudah mengerjakan semua perintah Jack.Semua pelayan di sana sangat terkejut, saat mendengar Jack meminta memindahkan semua barang-barang Arum.Mereka jadi bertanya-tanya ada hubungan apa antara Jack dan Arum.Kenapa Jack tiba-tiba memindahkan kamar Arum.Yang semula berada di paviliun bersama dengan pelayan yang lain, sekarang pindah ke bangunan utama di Mansion Jack.Beti terlihat paling kesal sekarang, Beti kira setelah dia t
Arum berjalan masuk kedalam kamar barunya.Kamarnya benar-benar luas dan bagus.Bahkan kamar ini lebih luas daripada rumah yang pernah dia tempati bersama Ayahnya dulu.Tapi walaupun kamar ini bagus dan luas, tetap saja Arum tidak suka. Entah mengapa perasan Arum menjadi tidak enak, karena Arum yakin Jack pasti punya niat buruk kepadanya setelah ini.Jack pasti punya rencana yang akan membuat Arum menderita.TokTokTokPintu kamar Arum di ketuk dari luar. Membuyarkan lamunan Arum."Masuk..." Ucap Arum.Ceklek.Pintu kamar Arum pun terbuka dari luar.Ternyata Diana yang datang."Arum.." panggil Diana.Arum tersenyum ke arah Diana, dia langsung menyuruh Diana untuk masuk dan duduk di sebelahnya."Ini baju-baju kamu..." Diana memberikan baju Arum yang dia ambil di paviliun."Makasih Di..." Ucap Arum.Diana menganggukkan kepalanya."Gimana keadaan kamu?" Tanya Diana."Aku baik..." Jawab Arum."Aku khawatir banget sama kamu, karena di ruang bawah tanah itu katanya serem banget. Aku aja ng
Jack sedang duduk di balkon kamarnya.Malam ini dia tidak datang ke klub.Dia hanya minum alkohol, dan duduk termenung di balkon kamarnya.Jack menatap foto seseorang yang ada di tangannya."Happy birthday..." Ucap Jack dengan menatap foto itu.Sudah sepuluh tahun semenjak kepergian seseorang yang ada di foto ini."Miss you Mom..." Ucap Jack.Perempuan di foto ini adalah ibunya.Semenjak kepergian ibu nya, hidup Jack rasanya sangat sepi. Tidak ada lagi tempat Jack untuk pulang dan mengadu.Hari terburuk bagi Jack adalah hari kematian ibunya. Dunia Jack rasanya hancur waktu itu. Bahkan rasanya Jack ingin mati bersama ibunya.Apalagi ibunya meninggal secara tragis.Ibu Jack meninggal karena bunuh diri.Jack memejamkan matanya, kenangan buruk itu kembali berputar di kepalanya.Kenangan di mana saat pertama kali dia menemukan ibunya, sudah tidak bernyawa di dalam kamar. Ibunya meminum racun, dan Jack lah orang pertama yang menemukan jasad ibunya.Jack tersenyum miris, saat mengetahui fakt
Sekitar jam delapan pagi, Arum berjalan menuju kamar Jack.Karena jam segini biasanya para pelayan menyiapkan air hangat untuk Jack. Dan keperluan Jack yang lain.Arum sebenarnya takut untuk datang ke kamar Jack. Arum tidak mau berurusan dengan Jack lagi.Tapi karena sekarang tugasnya mengurusi semua keperluan Jack, mau tidak mau Arum harus datang ke kamar Jack.Walaupun Arum yakin pasti ada maksud terselubung di balik ini semua, pasti Jack sudah merencanakan sesuatu untuk menyiksanya sekarang.Arum tidak mengenakan baju pelayan seperti biasanya, karena katanya Jack tidak boleh lagi Arum mengenakan baju itu.Akhinya sekarang Arum mengenakan bajunya sendirian.Baju kaos bewarna coklat dan rok selutut berwarna coklat juga.Badan Arum rasanya panas dingin, Arum takut apa yang akan Jack lakukan kepadanya.Semakin mendekati kamar Jack, langkah Arum rasanya semakin berat. Kalau boleh memilih lebih baik Arum mengerjakan yang lain saja.Tapi sayang Arum tidak bisa memilih, karena hanya Jack y