Share

Eps 2. Mulai Kuliah.

    Ayah mengantar sampai Terminal. Sendu menatap putrinya sebentar lagi akan jauh darinya. Tapi kini dia telah dewasa, biarkan memilih jalan hidup. 

Bus datang tepat di hadapan mereka. Sebelum naik Ivana berpamitan dulu sama Ayahnya. 

"Ayah, Ivana Pamit ya," ucap Ivana sambil mencium punggung tangan lelaki paruh baya di depanya. 

"Hati- hati Ya ... ingat pesan Ayah," 

Ivana menganguk lemah, sedih harus berpisah dengan keluarganya. Tapi ini juga demi masnya juga untuk mereka.   Ia masuk ke dalam Bus dan duduk di barisan tengah pinggir jendela.  Ayah melambaikan tangan, Ivana tersenyum tipis sambil melambaikan tangan untuk Ayahnya. 

Bus berjalan membelah jalan menuju Kota Jogyakarta. Jarak dari kampung Ivana lumayan jauh memakan waktu lima jam. 

Akhirnya Bus sampai di Depan kampus. Ia sejenak kagum dengan Keindahan kampus ini. Lantai tiga menjulang tinggi dengan  Aksen modern menambah kesan mewah gedung ini. Ivana melangkah masuk kelas. Dua penjaga duduk menyambut Ivana dengan senyuman. Di depanya  Pendaftaran.

"Mbak, mau daftar Diklat?" Sapa petugas pendaftaran ramah.

"Iya Mas," ucap Ivana ramah. Petugas itu lalu memberi formulir pendaftaran. Ivana masuk kedalam kelas. Sudah banyak  calon siswa duduk sedang mengisi pendaftaran. Ivana celingukan mencari bangku kosong. 

"Mbak, mau ngisi formulir?" Tanya cewek cantik berambut sebahu. 

"Sini aja Mbak, aku udah selesai ko," ucap orang itu sambil menunjuk kursinya. 

"Makasih ya," ucap Ivana ramah. 

Orang itu pun menganguk. Ivana mengisi formulir pendaftaran. Setelah selesai ia serahkan pada petugas. Hari ini cuma mengisi formulir saja. Besok ujian tes masuk Diklat. 

Orang yang tadi telah menolong Ivana, sedang memainkan hpnya. Mungkin sedang Wa nan dengan orang rumah, atau kekasihnya. 

"Mbak, makasih tadi ...." 

"Santai aja Mbak," orang itu tersenyum. Ivana coba memperkenalkan diri. 

"Namaku Ivana dari Kendal," ucap Ivana sambil mengulurkan tanganya. Cewek itu menyambut uluran tangan Ivana. 

"Aku Norma dari Salatiga," ucap Norma tersenyum ramah. 

"Mbak, mau tanya di sekitaran sini ada kos- kos an yang murah?" 

"Mbak nyari kos- kos an?" 

"Iya," 

"Mending kos bareng aku aja Mbak, aku juga kos sendirian ko," 

"Ayo Mbak aku antar ke kosan, juga sekalian kenalan sama Ibu kosnya. Ibu kos baik ko. Kadang kami suka ngobrol bareng," 

Ivana tertegun dengan Norma, dia sangat cantik. Tinggi, kulitnya putih bersih mata lebar hidung mancung bibir seksi. Sekilas mirip Artis Nabila Syakieb. 

'Pasti Norma selalu di kejar- kejar cowok, Aku yang cewek aja suka liatnya' batin Ivana. 

Merasa minder jalan sama Norma, dirinya berkulit sawo matang. Tapi untungnya Ivana suka merawat tubuhnya dengan baik. Jadi terlihat bersih dan nggak dekil. 

Akhirnya mereka sampai di Kosan Norma.

Kosan Modern dengan kamar mandi dalam. Kamar yang luas  tersedia kulkas dan dapur. Ivana merasa sreg hingga memutuskan kos bareng Norma. 

Esok Hari. 

   

   Ivana dan Norma bersiap ke kampus. Jarak kampus dan kosan cukup dekat. Jalan kaki sudah sampai. Sampai di kampus masih sepi, Ivana putuskan untuk belajar dulu. Jam delapan seluruh calon siswa di suruh masuk ke ruangan kelas. Mereka di beri lembar soal. Semua peserta tampak konsentrasi mengerjakan lembar soal di depanya. Tak ada yang berani saling nyontek. Ini sudah peraturan, kalau menyontek akan di coret dari calon siswa. 

Mereka semua selesai mengerjakan beberapa soal dalam satu hari. Saatnya pengumuman tiba. Ivana dan Norma deg- degan menunggu hasil pengumuman. Petugas menempelkan nama siswa yang di terima. Saat Ivana dan Norma di terima mereka teriak histeris. Ivana tak sanggup membendung rasa harunya hingga mengeluarkan air mata. Sedangkan yang tidak di terima di suruh mengulang ujian periode kedua. Mereka berdua bersyukur telah di terima. 

Ivana menghubungi orang tuanya di kampung. 

"Haloo  Nak," sapa Suara Ibu. 

"Haloo Ibu, Alhamdulilah Ivana di terima Diklat," ucap Ivana senang. 

"Alhamdulilah Nak, belajar yang rajin biar nilai kamu bagus," 

"Iya, Ayah  sama Ines mana Bu?" 

"Ayah sedang ke sawah, terus Ines belum pulang sekolah," 

"Ya udah salam buat Ayah dan Ines ya Bu," 

"Iya Nak," 

Ivana mengakhiri panggilan teleponya. Ivana juga mempunyai Adik satu- satunya namanya Ines. Kelas 2 Sma.  

Raut wajah bahagia para siswa memasuki ruangan kelas. Hari pertama masuk Diklat di Jalani Ivana dengan semangat. Ia juga mendapatkan teman baru selain Norma. 

Ivana sangat bersemangat menjalani Diklat. Kadang ada praktek memasak juga. Ivana yang sudah terbiasa memasak sangat menyukai praktek ini. Tak terasa hampir enam bulan berjalan Ivana dan Norma menjalani Diklat ini. Besok adalah ujian kelulusan Diklat pramugari. Norma menerawang saat baru pertama kali menginjakan kaki di Kota Jogya. 

"Van, ternyata besok kita ujian ya, nggak terasa kita akan lulus," ucap Norma sendu.

"Iya, yuk kita belajar aja, nggak usah mikir yang nggak- nggak.

"Van, nanti kalau udah kerja jadi Pramugari jangan lupakan aku ya,"

"Iya, tenang aja. Kamu juga ya,"

Norma menganguk, mereka berpelukan bak teletabies. Sebentar lagi akan terpisah oleh kesibukan masing- masing.

Bersambung.. 

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status