Share

Bab 85

Author: Elenor
"Oke!"

Elsa segera berlari ke atas dengan gembira.

Clara baru saja mematikan komputer, mengemasi barang-barangnya, dan berjalan keluar dari kamar utama ketika Elsa melemparkan dirinya ke dalam pelukannya dan memeluknya, "Mama!"

"Iya." Clara hanya menyentuh rambutnya dan tidak memeluknya.

Elsa tidak menyadarinya dan berbicara dengan gembira kepada Clara. Pada saat itu, Edward juga naik. Clara mendengar suara langkah kaki dan ketika dia menoleh, pandangan mereka bertemu.

Wajah Edward tanpa ekspresi, dan ekspresi Clara juga relatif tenang. Dia berkata kepada Elsa yang sedang berbicara dengannya, "Biarkan Bi Sari bantu kamu mandi ya. Mama mau bicara dengan Ayah."

Edward yang mendengar ini langsung menghentikan langkahnya.

Elsa telah bermain selama dua hari, jadi suasana hatinya sangat baik. Walaupun dia tidak senang mendengar itu, dia tetap diam saja dan kembali ke kamarnya untuk mandi dengan dibantu oleh Bibi Sari.

Clara memandang Edward yang sedang bersandar di dinding sambil sibuk denga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (27)
goodnovel comment avatar
Kalimaru Indah
ya tuhan terkutuklah penulis ini, yg bikin cerita muter muter
goodnovel comment avatar
Ajil bule Bule
gak bakal happy ending ini mh
goodnovel comment avatar
Septia Julian
sekalian ngomonging cerai clara, jgn itu doang
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 464

    Ketika Clara meninggalkan kantor dan kembali ke kediaman Keluarga Hermosa, Elsa sedang tidak ada di sana.Katanya, dia kembali untuk menemani Edward.Kondisi Nenek Anggasta masih buruk, dan Clara merasa khawatir. Jadi dia pergi ke rumah sakit untuk menjenguknya setiap pagi selama beberapa hari ini.Ketika Clara pergi ke rumah sakit, terkadang Edward yang ada di sana, terkadang Sinta dan Maya yang ada di sana.Sinta tidak suka Clara menjadi menantunya, tetapi ketika dia pergi menjenguk Nenek Anggasta, Sinta tetap akan berterima kasih dengan sopan.Meskipun Maya juga tidak menyukai Clara, tetapi dia berpikir bahwa Edward dan Clara sedang dalam proses perceraian, dan merasa tidak ada gunanya lagi bicara banyak padanya, jadi dia tidak mengatakan hal-hal yang menyakitkan ketika bertemu dengan Clara.Hari itu, ketika Clara pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Nenek Anggasta di pagi hari, Maya, Edward, dan Dustin, ketiga adik kakak itu berkumpul semua di sana, termasuk Sinta. Setelah Clara d

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 463

    Agar orang lain tidak melihat kejanggalan di wajahnya, Vanessa berusaha bersikap normal dan aktif berpartisipasi dalam percakapan Edward, Dani, dan Gading.Malamnya, ketika Vanessa pulang, Diana dan Nenek Sanjaya sedang duduk mengobrol di sofa.Melihatnya sudah pulang, Diana sambil memakan semangka, bertanya padanya, "Kak, apa Nenek Anggasta sudah sadar?"Vanessa menggelengkan kepalanya dan berkata, "Belum.""Oh iya? Kalau begitu, kapan dia akan sadar?"Vanessa menggelengkan kepalanya.Mendapat jawaban itu, Diana dan Lily mengerutkan kening.Mereka tahu tentang kondisi Nenek Anggasta tak lama setelah dia dilarikan ke ruang gawat darurat.Karena Nenek Anggasta jatuh sakit, Edward memutuskan untuk menunda urusan perceraian selama beberapa hari, jadi dia segera memberi tahu Vanessa hal itu.Perceraian memang bukan hal yang baik bagi banyak orang. Nenek Anggasta sedang sakit parah, memang tidak pantas bagi Edward dan Clara untuk tetap mengurus perceraian mereka sekarang.Oleh karena itu, m

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 462

    Memikirkan hal itu, Gading sebenarnya ingin sedikit bergosip, tetapi melihat Elsa dan pelayan ada di sana, dia pun mengurungkan niatnya karena merasa tidak pantas untuk mengobrol soal seperti itu.Edward dan Dani sama-sama memiliki urusan penting. Jadi, setelah menjenguk Nenek Anggasta, Dani dan Gading tidak tinggal lama di rumah sakit.Namun, mereka sudah lama tidak makan bersama.Jadi sebelum pergi, Gading berkata, "Kalau kalian punya waktu, gimana kalau kita makan bareng nanti malam?"Edward dan Dani serempak berkata, "Oke."Edward sibuk mengurus pekerjaannya di rumah sakit seharian. Sore harinya, Sinta datang untuk menggantikannya, dan dia pun pergi ke restoran yang telah dipesan Gading.Elsa sudah pulang ke kediaman Keluarga Hermosa pada siang hari.Jadi, Edward pergi ke restoran sendirian pada malam hari.Ketika dia tiba di restoran, Dani dan Gading sudah tiba. Vanessa adalah orang terakhir yang tiba.Setelah mendorong pintu hingga terbuka dan memasuki ruangan, Edward menoleh dan

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 461

    Clara hendak bicara ketika Edward duluan berkata, "Mamamu sedang sibuk kerja, jangan ganggu Mamamu dulu."Elsa langsung cemberut, dia merasa tidak senang dan menatap Clara.Clara berkata, "Mama ada rapat di kantor, dan harus pergi ke perusahaan lain untuk membahas urusan pekerjaan. Kalau ajak kamu, agak susah. Lain kali saja, ya."Mendengar Clara mengatakan itu, suara Elsa terdengar lesu, tetapi akhirnya dia melepaskan pegangannya. "Iya..."Nenek Anggasta belum juga sadar, dan tidak ada yang perlu dibicarakan antara Nenek Hermosa dan Edward, jadi ketika Clara pergi, Nenek Hermosa juga mengikutinya.Setelah memasuki lift, dia berkata dengan suara tenang, "Dia bukannya takut Elsa akan mengganggu pekerjaanmu, tapi dia takut Elsa akan dikenali dan hubungan kalian bisa ketahuan, ‘kan?"Clara mengerti maksudnya.Jika kabar bahwa dia dan Edward adalah suami istri resmi dan belum bercerai tersebar, Vanessa akan menjadi orang pertama yang terdampak buruk.Demi melindungi Vanessa, Edward tentu s

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 460

    Kapan Nenek Anggasta akan sadar pun masih belum pasti.Clara menunggu di rumah sakit bersama yang lainnya selama lebih dari satu jam. Melihat Nenek Anggasta belum juga bangun, Sinta berkata kepada Clara dengan suara tenang, "Kamu pulang saja dulu. Aku akan mengabarimu kalau Ibu bangun atau ada kabar lainnya."Clara menatap Nenek Anggasta yang terbaring di tempat tidur dengan alat bantu ventilator, melihat ponselnya, lalu berkata, "Ini masih sore, aku mau tunggu di sini saja."Mendengarnya mengatakan hal itu, Sinta tidak mengatakan apa-apa lagi.Dustin dan Maya juga tidak pergi.Clara menunggu di sana hingga sekitar jam sebelas malam. Setelah mendengar dokter mengatakan bahwa kondisi Nenek Anggasta sudah mulai stabil, tetapi dia tidak akan sadar secepat itu, dia akhirnya kembali untuk beristirahat.Lebih dari satu jam setelah Clara pergi, Edward dan Elsa tiba di rumah sakit. Edward sudah tahu bahwa Clara telah mengunjungi Nenek Anggasta di rumah sakit.Dia dan Sinta memutuskan untuk tin

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 459

    Setelah Clara dan Bu Yuni pergi, dia terdiam kaku tak bergerak di dalam mobil untuk waktu yang cukup lama.Hingga setelah Rita yang sudah menunggu di restoran, menyadari dia belum juga datang setelah cukup lama, dan meneleponnya, barulah dia tiba-tiba tersadar.Setelah menutup telepon dan memasuki restoran, Rita melihat wajahnya terlihat aneh dan bertanya, "Ada apa? Apa kamu nggak enak badan?"Vanessa menggelengkan kepalanya. "Nggak apa-apa."Nada suaranya sangat ringan, seolah-olah seseorang telah menguras seluruh tenaganya. Dia tampak sedikit linglung. Seluruh tubuhnya tampak tidak fokus dan hilang arah.Rita pun mengerutkan kening melihat keadaannya.…Setelah makan malam, Clara langsung kembali ke rumah. Tak lama kemudian, dia menerima pesan dari Edward.[Aku ada urusan mendesak di Kota Gama. Setelah sampai Marola, aku baru bisa balik ke ibukota setelah dua atau tiga hari.]Clara menatap pesan itu, menarik napas dalam-dalam. Suasana hatinya menjadi sedikit kesal.Namun, mengingat d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status