Pangeran Langit Mencari Cinta

Pangeran Langit Mencari Cinta

By:  Sachie  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
25 ratings
45Chapters
5.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Raja Kerajaan Langit sedang melangsungkan pesta. Pangeran Kerajaan Langit akan menentukan calon pendampingnya. Raja Matahari, Raja Bulan, dan Raja Bintang hadir dalam pesta tersebut. Mereka datang bersama putrinya masing-masing. Saat pesta sedang berlangsung, Raja Petir tiba-tiba datang. Ia marah lantaran ia dan putrinya tidak diundang ke pesta. Kemarahan Raja Petir menjadi-jadi, ia pun menembakkan kilatan ke berbagai penjuru arah Kerajaan Langit. Akibatnya, langit pun berlubang. Pangeran Langit terjerumus ke dalam lubang. Bersama dengan dua orang pengawalnya, Pangeran Langit jatuh ke bumi. Bagaimanakah nasib Pangeran Langit di bumi? Akankah ia menemukan pasangan di bumi?

View More
Pangeran Langit Mencari Cinta Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Yoru Akira
semangat Kak. izin promo ya Kak Thor. yg tertarik buat baca cerita fantasi transformasi bisa mampir ke cerita aku, Kak. 99 Hari Bersama Kaisar Tiran. makasih Kak Thor ...
2023-09-08 16:49:01
0
user avatar
Ursa Mayor
Fantasy tapi romansa. Pembukaan yang bagus menurutku.
2021-10-20 13:07:10
1
user avatar
Amanda Syiefa
Sukaaa... wajib masuk rak
2021-10-16 23:12:33
1
user avatar
Cadburry♥
Seru kak! Semangat ya^^
2021-10-16 19:58:36
1
user avatar
aledphia
Nemu cerita fantasi berbeda!
2021-10-16 19:51:24
1
user avatar
Diganti Mawaddah
Cakep ini mah, kalian wajib baca
2021-10-16 19:49:53
1
user avatar
Jasmine
Fantasi...uwu....lanjut kk! ^^
2021-09-26 16:44:02
1
user avatar
Cadburry♥
Bagus bngt! Next up kak!
2021-09-26 15:17:48
1
user avatar
Ryuzy_hdr
uniiik! next kakk
2021-09-23 19:38:43
1
user avatar
Quin
Wah penasaran! Up kak!
2021-09-23 16:48:15
1
user avatar
Sasakiya
Ceritanya menarik, semangat kak ...
2021-09-23 14:01:25
1
user avatar
V I L
idenya unik, semangatt
2021-09-23 13:58:32
1
user avatar
Ra_ca
keren Thor, lanjut
2021-09-20 09:12:44
1
user avatar
Sung Rae Ri
Ditunggu lanjutannya..
2021-09-20 08:48:31
1
user avatar
Anggrek Bulan
Semangat..
2021-09-20 08:18:16
1
  • 1
  • 2
45 Chapters
1. Pesta Kerajaan Langit
Kerajaan Langit sedang berpesta. Raja Langit tengah mengadakan pesta besar-besaran. Hari ini, Pangeran Langit akan memilih calon pendampingnya. Seluruh kerajaan dipenuhi dengan hiasan-hiasan, seluruh rakyat mengenakan pakaian terbaik mereka. Di halaman kerajaan, para penari dengan lincahnya bergerak sesuai alunan musik.  Raja Langit tampak sangat menikmati penampilan pembuka dari para penari tersebut. Raja Langit tampak tertawa lebar bersama Raja Matahari, Raja Bulan, dan Raja Bintang. Sembari menikmati hidangan yang tersaji di atas meja, keempat raja tersebut bertepuk tangan setelah para penari mengakhiri penampilan mereka. Penampilan berikutnya sudah sangat ditunggu-tunggu. Secara bergantian, Putri Matahari, Putri Bulan, dan Putri Bintang akan menunjukkan kebolehan mereka. Saat Putri Matahari memasuki pang
Read more
2. Kemarahan Raja Petir
Kemarahan Raja Petir menimbulkan suara keras yang membuat langit bergetar dan mendadak menjadi gelap gulita. Situasi hingar-bingar saat pesta kini telah berubah seratus delapan puluh derajat. Suasana mencekam menyelimuti semua orang. "Kau sudah salah paham, Raja Petir. Aku sama sekali tidak punya maksud untuk meremehkan dirimu," Raja Langit tampak tengah berusaha keras untuk menenangkan amarah Raja Petir."Kau tidak mengundangku dan putriku ke acaramu, ini sudah menjadi bukti kuat bahwa kau merendahkanku dan Kerajaan Petir! Kau menganggap putriku tidak layak bersanding dengan putramu. Iya, kan?""Bukan begitu, aku ha..ha..han...nya…"Kilat kembali terlihat. Keragu-raguan ayah dalam menjawab pertanyaan Raja Petir tampaknya semakin memperkeruh suasana. 
Read more
3. Bumi
Aku dapat merasakan tubuhku meluncur turun. Jauh. Sangat jauh. Ke bawah.Bluk!Akhirnya, tubuhku berhenti melayang. "Pangeran, kau tidak apa-apa?"Aku dengan perlahan mencoba untuk membuka mata. Kudapati kedua pengawalku yang melihatku dengan tatapan penuh rasa khawatir."Aku tidak apa-apa," jawabku akhirnya.Aku pun bangun, melihat ke sekeliling. Mencoba untuk menerka-nerka di mana gerangan kami berada saat ini.Tempat ini sangat asing bagiku. Hari sedang gelap namun banyak benda bergerak yang mengeluarkan cahaya. TIN TIINN TIIINNN!!!
Read more
4. Bertahan
Aku memejamkan mataku. Cukup lama. Aku mencoba untuk mencerna perkataan pelayan tersebut."Ini bukan Kerajaan Langit, ini bumi!"Kata-katanya itu terus berputar di kepalaku. Bumi. Akhirnya teka-teki ini terjawab. Rupanya, aku terjatuh ke bumi! Mengapa tidak terpikirkan sebelumnya olehku?Aku pun membuka mataku lebar-lebar. Berharap tubuhku dapat kembali ke Kerajaan Langit. Sayangnya, aku masih berada di tempat yang sama. Di hadapanku, pelayan itu menatap lekat diriku. Kulihat kilatan kemarahan di kedua bola matanya. Aku pun terkejut melihat hal tersebut. Kilatan mata itu membuat diriku teringat kembali dengan Raja Petir. Bulu kudukku pun langsung merinding dibuatnya."Ada apa ini ribut-ribut?" tanya seorang pria bertubuh jangkung.
Read more
5. Si Penyelamat
Aku berlari dan terus berlari. Seorang diri. Dua pengawalku berada entah di mana. Sekelilingku gelap. Aku tak mampu melihat dengan jelas jalan di depanku. Meski begitu, aku tetap terus berlari. Rasanya seperti berada di dalam api. Aku merasa sekujur tubuhku sangat panas."Pangeran… Pangeran…"Aku mendengar suara pengawal yang berulang kali memanggil namaku. Terus kulangkahkan kaki, berlari mencari sumber suara."Pangeran, kau mendengarku?"Berulang kali aku tolehkan kepala ke kanan dan ke kiri. Aneh, aku tak dapat menemukan sumber suara itu. Di mana sebenarnya mereka?"Hei, cepat bangun!" Suara melengking itu
Read more
6. Selamat Tinggal
Keesokan harinya, aku terbangun dengan keadaan yang jauh lebih baik. Badanku tidak terasa panas lagi. Aku tidur dengan sangat nyenyak kemarin. Aku bersyukur karena meskipun ranjang yang kutiduri saat ini tidak seempuk ranjangku di Kerajaan Langit, setidaknya aku tidak bermimpi buruk. Aku malah tidak terbangun sampai akhirnya suara berisik Nari menyadarkanku dari tidur.“Suhu tubuhmu sudah normal. Bangunlah dan makan sarapanmu,” ujar Nari.Aku langsung beranjak dari ranjang. Perutku sudah sangat keroncongan. Kami berempat duduk melingkar mengelilingi meja bundar di ruangan tersebut. Langsung kusantap dengan lahap makanan yang disodorkan oleh Nari. Makanan di mangkukku sedikit demi sedikit langsung berpindah ke dalam perutku.“Bagaimana, makanan buatanku enak, kan?” tanya Nari.
Read more
7. Melanjutkan Perjalanan
Setelah berpisah dengan Nari, aku melanjutkan perjalanan menuju Kerajaan Langit bersama dengan Kenji dan Masaki. Kami bertiga terus melangkah meski tak tahu betul arah mana yang harus dituju agar bisa kembali ke Kerajaan Langit.Sepanjang perjalanan, aku memperhatikan tingkah laku manusia di sekeliling. Mereka semua tampak aneh di mataku. Bagaimana tidak? Kebanyakan dari mereka menggenggam benda kecil berbentuk persegi panjang. Pria dewasa berpakaian rapi mendekatkan benda tersebut di telinganya kemudian terus berbicara seorang diri, padahal tidak ada orang di hadapannya. Dua orang gadis duduk di taman sambil memegang benda serupa. Mereka tiba-tiba tertawa keras sambil menunjuk-nunjuk ke arah benda tersebut. Tak hanya sampai di situ, di bangku taman lainnya ada seorang anak kecil. Awalnya, sang anak menangis kencang, namun tiba-tiba tangisan tersebut berubah menjadi senyum begitu sang ayah menyodorkan bend
Read more
8. Lagi-Lagi Bertemu
Benda yang kami naiki melaju menyusuri jalan. Terkadang, benda itu berhenti sebentar namun kembali melaju saat lampu di pinggir jalan berubah warna menjadi hijau. Benda yang kami tumpangi ini sangat menarik perhatianku. Menaiki benda ini lebih praktis daripada menaiki kuda kerajaan.Tak lama kemudian, benda itu berhenti lagi. Pria di depan mengatakan bahwa kami sudah sampai di tujuan. Aku melihat keluar dari jendela. Terlihat bangunan menjulang tinggi. Kami pun tak sabar untuk keluar dari benda ini dan memanjat bangunan tinggi tersebut.“Biayanya 2.435 yen,” ujar pria di kursi depan.Aku memandang Kenji dan Masaki secara bergantian. Kami tidak paham dengan maksud pria tersebut.Pria dewasa yang awalnya berbicara dengan lembut itu mendadak berubah sikap. Raut
Read more
9. Semua Demi Uang
Nari berdiri di hadapan kami bertiga dengan kedua tangan terlipat di dada. Ia berulang kali menarik napas lalu mengembuskannya kembali.“Kalian sadar apa yang telah kalian lakukan tadi itu salah?” ujar Nari.Aku sadar kalau pertanyaannya tadi adalah kalimat pembuka dari omelannya.“Apanya yang salah? Kami cuma makan onigiri,” jawabku dengan nada tidak bersalah.“Aku kan sudah membekali kalian dengan onigiri!”“Iya, tapi kau hanya memberikan kami 3 onigiri sehingga masing-masing dari kami hanya bisa makan satu saja sedangkan kami tadi sudah berlari jauh, menghindar dari kejaran pria sangar,” kataku membela diri.“Hah? Aku tidak
Read more
10. Hikari
Aku menatap lekat wanita di hadapanku. Ia menatap balik ke arahku dengan raut wajah penuh tanda tanya.Siapa sangka aku bisa bertemu dengan Putri Matahari di bumi? Cara berpakaiannya sudah benar-benar menyerupai manusia bumi lainnya. Apa hanya aku saja yang belum terbiasa dengan pakaian manusia bumi yang sekarang aku kenakan ini?Perasaan kaget dan senang berkecamuk di dadaku. Aku kaget lantaran Putri Matahari ternyata juga terjatuh ke bumi. Aku pun senang karena bisa menemukan makhluk kerajaan atas lainnya yang juga jatuh di bumi.Terlepas dari bagaimana perasaanku saat ini, aku sangat ingin mengetahui apa yang ada di pikiran wanita yang ada di hadapanku ini.“Apa maksudmu?” tanyanya bingung.“Putri Matahar
Read more
DMCA.com Protection Status