Share

Bab 140. Rasa Bersalah

Penulis: Dera Tresna
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-20 07:17:43

Dengan begitu ringan Austin mengangkat Gabriella dan membawanya ke ranjang, tanpa melepaskan ciuman mereka.

“Kamu bilang malam ini kita akan tidur di kamar masing-masing. Lepaskan aku!” goda Gabriella saat Austin melepaskan bibirnya.

“Kapan aku pernah mengatakannya?” kata Austin yang pura-pura lupa.

Gabriella tersenyum sambil memukul pelan dada pria itu. “Jangan menelan kembali ucapan yang telah kamu keluarkan.”

“Mulai detik ini, kamu tidak boleh tidur tanpaku. Aku tidak akan membiarkanmu tersentuh oleh pria manapun,” ancam Austin masih tersirat kecemburuan di matanya.

Bukannya terkekang, Gabriella malah merasa senang dengan sikap posesif Austin karena memang tidak ada pria lain yang akan dia perbolehkan menyentuh dirinya, hanya Austin seorang.

“Aku juga tidak akan membiarkanmu disentuh oleh wanita mana pun, mengingat tubuhmu sudah bisa disentuh dan akan menjadi santapan lezat untuk banyak wanita.”

Lagi-lagi Austin tidak bisa menahan tawanya. “Tubuh dan hatiku hanya milikmu, Sayang,”
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 141. Satu Per Satu Masalah Selesai

    Austin terbangun saat mendengar pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Saat dia melihat jam di dinding, ternyata dirinya dan Gabriella telah melewatkan waktu sarapan.Karena mengira Nani yang mengetuk pintu kamar untuk mengantarkan sarapan, dia pun tidak perlu repot-repot memakai pakaian terlebih dahulu. Dia hanya memakai celana pendek dan langsung membuka pintu kamar.Buck terkejut saat Austin membuka pintu kamar, hatinya langsung memanas saat tanpa sengaja melihat Gabriella tidur meringkuk di ranjang Austin. Buck yakin jika Gabriella tidak memakai apa pun di balik selimut yang menutupi tubuhnya. Rahangnya seketika mengeras menatap tubuh Austin yang memerah.Terlihat jelas jika itu adalah bekas cakaran dan goresan kuku wanita. Buck tidak bisa membayangkan, sepanas apa malam yang Austin dan Gabriella lewati.“Ada apa? Apakah kamu hanya ingin berdiri di sini tanpa berbicara apapun,” tanya Austin yang langsung menutup pintu di belakangnya karena tidak mau tubuh Gabriella terekspos.“Aku

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 140. Rasa Bersalah

    Dengan begitu ringan Austin mengangkat Gabriella dan membawanya ke ranjang, tanpa melepaskan ciuman mereka.“Kamu bilang malam ini kita akan tidur di kamar masing-masing. Lepaskan aku!” goda Gabriella saat Austin melepaskan bibirnya.“Kapan aku pernah mengatakannya?” kata Austin yang pura-pura lupa.Gabriella tersenyum sambil memukul pelan dada pria itu. “Jangan menelan kembali ucapan yang telah kamu keluarkan.”“Mulai detik ini, kamu tidak boleh tidur tanpaku. Aku tidak akan membiarkanmu tersentuh oleh pria manapun,” ancam Austin masih tersirat kecemburuan di matanya.Bukannya terkekang, Gabriella malah merasa senang dengan sikap posesif Austin karena memang tidak ada pria lain yang akan dia perbolehkan menyentuh dirinya, hanya Austin seorang.“Aku juga tidak akan membiarkanmu disentuh oleh wanita mana pun, mengingat tubuhmu sudah bisa disentuh dan akan menjadi santapan lezat untuk banyak wanita.”Lagi-lagi Austin tidak bisa menahan tawanya. “Tubuh dan hatiku hanya milikmu, Sayang,”

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 139. Sekarang Kamu Bisa Menyentuhku

    Setelah mengobati luka Buck, Gabriella pergi ke kamar Austin. Ada rasa khawatir, jika Austin akan melukai dirinya sendiri karena kemarahan yang dirasakan. Menghindari hal tersebut, dia berjalan semakin cepat menuju kamar pria itu.Sesampainya di depan kamar, dia mengetuk pintu beberapa kali, tetapi tidak ada suara dari dalam. Perlahan dia membuka pintu yang ternyata tidak terkunci.Saat masuk ke kamar Austin, suasananya begitu gelap hanya cahaya dari jendela yang menerangi kamar tersebut. Gabriella harus memicingkan mata dan beradaptasi dengan kegelapan tersebut. Setelah matanya mampu beradaptasi, dia mulai bisa melihat remang-remang kamar Austin.“Austin!” panggilnya, tetapi tidak ada jawaban.Karena tidak menemukan Austin di atas ranjang, dia mencarinya di tengah kegelapan, mengitari ruangan dan terkejut melihat Austin duduk di lantai dengan menundukkan kepala serta menopang kepala tersebut dengan lutut.Perlahan Gabriella duduk di samping pria itu sambil menatap kepala Austin yang

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 138. Ketika Tidak Saling Mengenal, Hubungan Menjadi Rapuh

    Setelah Austin tidak terlihat, Gabriella menutup pintu kamar dan memutuskan untuk mencari udara segar di luar. Seharian dia mengurung diri di kamar sehingga membuatnya bosan.Dia pergi ke dapur untuk membuat secangkir coklat panas, mengingat dirinya melewatkan makan malam sehingga perutnya saat ini tidak terisi apa pun. Sambil membawa coklat panas tersebut dia keluar dari rumah dan duduk di teras.Pikirannya mengembara ke mana-mana, memikirkan tentang Austin, tentang hati dan perasaannya serta hubungan mereka ke depan. Gabriella menengadahkan wajah sambil menatap bintang yang tidak terhitung di langit.Dia terkejut saat seseorang menyelimuti bahunya dari belakang. Bibir Gabriella tersenyum senang, mengira Austin yang datang. Senyuman langsung menghilang, saat menoleh dan mendapati Buck berdiri di belakangnya.“Sedang apa kamu sendiri di sini?” tanya Gabriella.“Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, sedang apa kamu di sini? Asistenmu bilang, kamu sedang tidak enak badan,” balas Buc

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 137. Tidak Sesuai yang Dipercayai Selama Ini

    Austin tersenyum senang melepaskan ciumannya dari wanita di depannya.“Bagaimana? Apakah kamu sudah membuktikan sesuatu?” tanya Mama Buck pada Austin.“Ya, aku telah membuktikannya,” jawab Austin.“Lalu apa kesimpulannya?”“Kamu tidak berarti dalam hidupku dan tidak bisa mempengaruhi pikiranku lagi.” Austin sudah tidak bersikap formal lagi terhadap wanita itu.“Bagus, aku senang mendengarnya. Sebelum kamu menemui calon istrimu yang cantik itu, aku ingin berbicara tentang Mamamu karena ini ada kaitannya antara dirimu dengan keluarga Pierre. Aku ingin kamu tahu kisahnya sehingga tidak ada lagi yang mengganjal di hatimu.”Mendengar mamanya disebut apalagi berhubungan dengan keluarga Pierre, membuat Austin bersikap waspada dan ekspresinya berubah serius.“Ceritakan tentang mamaku dan apa yang terjadi dengannya.”“Aku dan Sisilia adalah teman baik,” Mama Buck memulai ceritanya.“Teman baik tetapi malah tidur dengan anaknya yang masih kecil. Teman macam apa itu?” sindir Austin.Mata Mama Bu

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 136. Kejadian di Masa Lalu Kembali Terulang

    Sore harinya, Austin, Buck dan Mamanya sudah kembali ke rumah. Ada insiden kecil yang membuat sapi-sapi di peternakan marah pada Buck.“Tubuhmu kotor dan bau. Pergilah! Bersihkan kotoran itu dari tubuhmu!” kata Mama Buck pada putranya.“Aku tidak tahu kenapa sapi-sapi itu marah padaku hingga mengotori baju dan tubuhku dengan kotorannya,” kata Buck dengan kesal dan marah.“Kamu bisa memakai kamar dan kamar mandi tamu untuk membersihkan tubuhmu. Biar Nani yang akan mengantarmu,” sahut Austin yang kemudian memanggil Nani untuk mengantarkan Buck ke kamarnya. Tidak lama kemudian, Nani pun muncul dan mengajak Buck untuk mengikutinya.Setelah Buck pergi bersama Nani, Mama Buck mendekati Austin.“Kita perlu bicara,” kata Mama Buck pada Austin.“Tidak ada yang perlu kita bicarakan. Jika ini menyangkut tentang apa yang pernah terjadi di masa lalu kita, itu semua sudah berlalu. Aku telah mempunyai kehidupan baru. Jadi lupakan saja semuanya itu,” Austin tampak menghindar dari Mama Buck.“Masa lal

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status