Tako, Azriel, dan beberapa pengikut Tako sedang memakan daging bakar di bagian belakang kelas. Tentu saja dengan luka yang ada di wajah Azriel, Azriel sedikit kesulitan untuk memakan daging bakar yang ada di hadapannya.
Berita tentang pertarungan Azriel dengan Darkshield kemarin sudah menyebar ke mana-mana. Membuat semua murid tau bahwa sampai saat ini tidak ada satu pun murid yang berhasil mengalahkan salah satu dari Archangel.
Bisa dibilang sekarang Azriel adalah yang terkuat di angkatannya. Jadi kalau Azriel saja belum bisa mengalahkan salah satu dari Archangel, bagaimana dengan para murid yang kemampuannya ada di bawahnya?
"Archangel tahun ini sepertinya sangat agresif. Mereka tidak memperbolehkan satu pun murid naik ke atas untuk menantang pemimpin mereka," ujar Tako setelah menguyah daging bakar yang ada di mulutnya.
"Tahun ini? Bukannya tahun ini sama tahun lalu beda?" tanya Azriel yang sama sekali belum tau tentang sejarah Archangel.
"Sangat berbeda. Tahun lalu para anggota Archangel sangatlah pasif. Mereka di antara ada dan tiada. Mereka sangat jarang terlihat. Tetapi sekalinya mereka muncul, tidak ada satu pun murid di sekolah ini yang bisa selamat dari amukan mereka. Dari berita yang aku dengar, para Archangel tahun lalu berhasil memberantas seluruh Yakuza yang ada di sekitar sini tanpa mendapatkan luka sedikit pun."
"Oh, berita itu. Aku dengar wakil ketua dari Archangel tahun lalu ditangkap polisi karena membunuh lima orang Yakuza," sahut Tatsuya yang juga ikut makan daging bakar bersama Tako dan Azriel.
"Membunuh Yakuza? Bukannya itu sangatlah fatal?" tanya Azriel terheran-heran.
"Benar. Itu sangatlah fatal. Makanya sekolah ini mengeluarkannya dan dia menyerahkan diri ke polisi. Kabarnya dia sekarang masih ditawan," ujar Tako.
"Padahal menurut cerita. Wakil ketua Archangel sebelumnya sangat jarang bertarung. Bahkan bisa dibilang dia sama sekali tidak tertarik pada sebuah pertarungan. Jadi saat ada berita tentang dia membunuh Yakuza itu muncul, ada beberapa orang yang tidak mempercayainya," ujar Tatsuya.
"Ya kalau disuruh membandingkan, Archangel tahun ini tidak ada apa-apanya jika dihadapkan dengan Archangel tahun lalu," ujar Tako.
"Kalau memang benar begitu, kenapa tidak ada satu orang pun dari angkatan kita yang bisa mengalahkan Archangel tahun ini?" tanya Azriel.
"Karena kita lemah. Kalau melawan Archangel tahun ini saja kita tidak sanggup, apalagi melawan Archangel tahun lalu. Mungkin saja di hadapan Archangel tahun lalu kita hanya dianggap sebagai batu jalanan oleh mereka," jawab Tatsuya.
"Ha?! Jangan bercanda! Archangel tahun ini lebih kuat dari tahun yang lalu," sahut seorang laki-laki dengan jaket berwarna hitam.
Laki-laki itu adalah Tsubaki Mikazuki. Seorang pemimpin dari kelompok Bionce. Kelompok yang paling mendukung Archangel tahun ini dan selalu menjadi tameng bagi Archangel di setiap ada pertempuran.
Di belakang Tsubaki ada sekitar sepuluh orang. Dan semua orang itu adalah bagian dari kelompok Bionce. Bisa dibilang kelompok Bionce adalah kelompok yang paling kuat setelah Archangel.
"Memangnya kalian tau apa tentang Archangel tahun sekarang? Kalian hanyalah ikan kecil di lautan dalam. Jadi kalian hanya perlu menunggu waktu saja sampai para Archangel menghabisi kalian semua," ujar Tsubaki sambil menendang pemanggang milik Tako.
"Tapi kan memang seperti itu ceritanya," ujar Tako sambil berdiri.
"Cerita? Cerita apa? Cerita tentang Archangel tahun sebelumnya menghabisi Yakuza? Bukankah itu hanyalah cerita karangan?" balas Tsubaki dengan nada mengejek.
"Ditambah lagi, pemimpin Archangel tahun sebelumnya sama sekali tidak pernah kelihatan. Terus apa yang kalian harapkan dari Archangel tahun kemarin? Archangel tahun kemarin hanyalah sebuah khayalan!" teriak Tsubaki dengan keras sehingga seluruh murid yang ada di dalam kelas dan di luar kelas bisa mendengarnya dengan jelas.
"Apa kamu yakin dengan hal itu?" sahut seorang laki-laki dengan sebuah kacamata di tangannya.
"Ha?! Siapa kamu?" tanya Tsubaki sambil menatap ke arah laki-laki itu.
"Natsume?" ujar Azriel menyebutkan nama laki-laki itu.
"Aku tanya, apakah kamu serius mengatakan hal itu semua?" tanya Natsume sambil menatap tajam Tsubaki.
"Jangan membuatku mengulangi perkataan ku lagi, Bocah. Intinya Archangel tahun kemarin hanyalah sampah. Mereka hanyalah pengarang handal."
Tanpa waktu yang panjang. Ada pertarungan langsung terjadi. Antara Natsume melawan kelompok Bionce. Satu orang melawan sepuluh orang. Tidak ada satu orang pun yang berani membantu Natsume, karena membantu laki-laki itu sama saja dengan menantang Archangel secara langsung. Ditambah lagi, kalau pun mereka membantu Natsume, mereka tidak memiliki kemungkinan untuk menang, karena kelompok Bionce sekarang sudah lengkap dengan seluruh anggotanya.
Mata Azriel membulat sempurna melihat cara bertarung Natsume. Gerakan yang diperlihatkan oleh Natsume sangatlah simpel. Tetapi tidak ada satu pun orang dari kelompok Bionce yang berhasil mendaratkan sebuah pukulan di tubuh Natsume. Sedangkan Natsume sudah mulai berhasil menjatuhkan satu persatu anggota kelompok Bionce.
Pukulan Natsume sangatlah keras, sehingga bisa membuat lawannya langsung terluka parah hanya dengan satu pukulan.
Serangan Natsume sangatlah cepat, sehingga mata Azriel sendiri tidak bisa melihatnya secara jelas. Saat Azriel memalingkan pandangannya ke arah mata Natsume, Azriel langsung tertegun saat mengetahui pandangan Natsume terlihat kosong. Seakan Natsume sama sekali tidak merasakan apa pun saat bertarung. Tidak merasakan kasihan pada seluruh orang yang telah ia habisi.
Sedangkan Natsume sendiri sama sekali tidak merasa kesulitan. Memang sedikit merepotkan jika dirinya harus melawan sepuluh orang secara bersamaan. Tetapi mustahil untuk dirinya kalah dari mereka yang bahkan sama sekali tidak sebanding dengan orang-orang yang pernah ia lawan sebelum-sebelumnya.
Sepuluh orang memang merepotkan. Tetapi tidak sulit.
Pertarungan berakhir dengan kemenangan Natsume. Seluruh anggota Bionce terkapar lemah dengan seluruh luka yang ada di wajah dan badan mereka. Ada juga beberapa orang yang sudah pingsan dengan wajah mereka yang mengeluarkan banyak darah.
Natsume mengambil kacamatanya yang ia lepaskan tadi. Ia menghembuskan nafas lega saat menyadari bahwa kacamata miliknya tidak rusak sedikit pun, jadi ia tidak perlu membeli kacamata baru.
Memang terdengar sedikit mustahil. Tetapi Natsume berhasil mengalahkan sepuluh orang sekaligus. Dan orang-orang yang dikalahkan oleh Natsume bukanlah orang-orang biasa. Melainkan orang-orang dari kelompok terkuat kedua setelah Archangel.
"Pergilah, sebentar lagi Darkshield akan muncul. Jangan sampai kalian melawannya, karena kalian yang sekarang tidak sebanding dengannya," ujar Natsume sebelum menggunakan kacamatanya.
Setelah mengucapkan hal itu, Natsume langsung melenggang pergi. Berjalan dengan santainya seakan tidak ada yang terjadi.
Azriel menatap punggung Natsume secara saksama. Setelah pertarungan tadi, Azriel menyadari satu hal. Dan sebenarnya bukan cuma Azriel yang menyadari hal itu. Seluruh orang yang melihat pertarungan itu pun menyadarinya juga. Menyadari bahwa Natsume lebih kuat dari yang mereka kira. Bahkan bisa dibilang Natsume lebih kuat dari Azriel yang sekarang menyandang status sebagai orang terkuat di angkatannya.
Tetapi mereka belum tau sekuat apa Natsume sekarang. Karena memang ini adalah pertama kalinya Natsume bertarung semenjak Natsume dipindahkan ke sekolah ini.
Pertarungan Natsume pertama melawan anggota Bionce dan Natsume berhasil memenangkannya dengan waktu yang singkat. Itu saja sudah cukup menjadi bukti bahwa memang kemampuan Natsume tidak bisa anggap remeh. Bahkan sekarang ada yang beranggapan bahwa Natsume adalah yang terkuat. Tetapi kalau memang Natsume adalah yang terkuat, kenapa Natsume tidak mengincar posisi pertama? Kenapa Natsume menyembunyikan kekuatannya dan memilih untuk tidak melakukan pertarungan apa pun?
Semua pertanyaan itu muncul di pikiran Azriel. Azriel tau bahwa semua pertanyaan itu tidak akan bisa ia jawab saat itu juga. Jadi ia putuskan untuk mengawasi dan mengikuti Natsume. Dan membiarkan waktu yang menjawab pertanyaan itu.
Natsume dan Yuji berada di rooftop sejak setengah jam yang lalu. Mereka menikmati keindahan sore dari atas sana sambil bersantai. Natsume duduk di sofa lama yang sudah cukup usang. Sedangkan Yuji berdiri di pinggir rooftop sambil menatap ke arah perdesaan yang memang terlihat dari atas sana. Kalau diingat-ingat lagi, sudah lama sekali Natsume mengambil posisi puncak dan Yuji turun menjadi kursi kedua. Archangel yang sekarang memiliki enam anggota. Tidak ada satu pun anggota Archangel sebelumnya yang diubah. Hanya saja Natsume masuk sebagai pemilik kursi pertama sedangkan Archangel sebelumnya turun satu kursi. Suasana yang sangat damai. Tidak ada satu pun kelompok lagi yang ingin mencari masalah dengan Tengoku Gakuen saat berita tentang Ace telah kembali ke sekolah itu dan memperkuat sekolah itu sebagai penguasa. Ryu Gakuen dan Ryuji Gakuen pun tidak pernah menyentuh atau pun menggangu Tengoku Gakuen. Sekarang ketiga sekolah itu memiliki prioritasnya masing-masing dan sampai pri
Sebuah pesta pernikahan mewah di adakan di sebuah taman. Ada beberapa tamu pentingnya yang diundang. Dan ada beberapa orang-orang penting dari Tengoku Gakuen yang diundang khusus untuk menghadiri pernikahan ini. Pernikahan ini termasuk ke dalam sebuah acara yang penting bagi para murid dan guru Tengoku Gakuen. Karena orang yang menikah saat ini adalah salah satu orang yang telah membuat sejarah baru dan berhasil membawa Tengoku Gakuen ke puncak kejayaannya. Orang yang paling ditakut-takuti dan dihormati oleh setiap orang yang berada di jalanan. Sakura Yui. Perempuan dengan paras cantik itu menikah hari ini dengan seorang laki-laki yang ia kenal sudah lebih dari lima tahun.Perempuan itu terlihat sangat anggun dan cantik menggunakan gaun berwarna putih dengan sebuah mahkota kecil menghiasi kepalanya. Hari ini adalah hari bahagianya. Dan para tamu dari Tengoku Gakuen datang untuk mengucapkan selamat sekaligus berjaga-jaga jika seandainya ada orang luar yang ingin menggangu atau pun m
Ada sebuah suara laki-laki yang terdengar jelas oleh Hanashita dan Darkshield. Hanashita merasa bahwa suara itu hanyalah sebuah imajinasi saja. Pasalnya mereka berdua sekarang berada di dalam alam bawah sadar. Jadi tidak mungkin ada orang lain selain mereka di sana. Namun Hanashita dapat melihat wajah kebingungan di wajah Darkshield. Yang menandakan bahwa suara itu benar-benar nyata adanya. Dan dari suara tadi, Hanashita mengetahui betul siapakah pemilik suara itu. Sang pemilik suara itu sekarang sedang bertarung dengannya. Jadi semakin mustahil jika laki-laki itu berada di alam bawah sadar sekarang. Tetapi kalau memang suara itu bukan milik laki-laki itu, lantas suara siapakah itu. Secara cepat bunga Higanbawa yang tadi berwarna merah berganti warna menjadi biru. Di saat yang sama juga, ada angin dingin yang berhembus kencang ke arah mereka berdua.Hanashita sadar bahwa hal ini bukanlah hal yang wajar terjadi. Jadi kemungkinan besar ada seseorang yang berhasil menyusup ke alam baw
Pertarungan Natsume dan Darkshield terus berlanjut sampai saat ini. Darkshield tidak memiliki niatan untuk mengalah. Begitu juga dengan Natsume. Karena Natsume paham, bahwa jika ia mengalah dan melepaskan mode invensi nya maka jiwa Darkshield akan tenggelam dalam alam bawah sadar selamanya. Semakin lama, Natsume semakin sulit untuk menerka dan mengantisipasi serangan dan pergerakan Darkshield. Hal itu menandakan bahwa memang semakin lama jiwa murni Darkshield semakin hilang dan naluri binatang buasnya sudah hampir menguasai tubuhnya secara utuh. Itu adalah hal yang sangat membahayakan. Karena jika naluri binatang buas Darkshield menguasai tubuh Darkshield, maka Inversi Darkshield tidak akan pernah berhenti, hal itu akan menyebabkan kerusakan pada beberapa organ dalam Darkshield sampai pada akhirnya Darkshield akan meninggal. Nyawa Darkshield dipertaruhkan pada pertarungan kali ini. Satu-satunya untuk menyelamatkan Darkshield hanya dengan cara mengalahkannya dan menyadarkan jiwa Dar
Di pertarungan yang semakin sengit, Natsume masih terpikirkan tentang serangan Darkshield yang bisa membuatnya merasakan sakit walaupun ia berada di dalam mode inversi. Secara konsep, di dalam mode inversi semua perasaan akan dilenyapkan secara total dan akan dimunculkan kembali secara bersamaan pada saat mode inversi telah berakhir. Perasaan sedih, senang, sakit, dan yang lain-lainnya akan lenyap dari hati pengguna saat pengguna masih dalam mode inversi. Hal itulah yang membuat sang pengguna bisa terus menerus bertarung walau di tubuhnya terdapat banyak sekali luka. Namun entah kenapa kali ini ada yang berbeda. Untuk memastikan perbedaan itu, Natsume secara sengaja tidak menahan serangan dari seluruh anggota Archangel. Dan benar saja, satu-satunya rasa sakit yang tercipta hanyalah dari serangan Darkshield. Selama ini hanyalah Sakura yang bisa menciptakan rasa sakit saat ia sedang memasuki mode inversi. Dan itu pun Sakura juga berada di dalam mode inversi. Dari hal itu, Natsume d
Pertarungan masih terus berlanjut. Natsume terus menerus memberikan sebuah serangan yang tidak bisa ditahan oleh para Archangel. Sedangkan para Archangel sendiri pun masih kewalahan untuk mencari tau di mana dan kapan Natsume akan muncul untuk melangsungkan sebuah serangan. Keberadaan Natsume yang tak bisa dilihat dengan mata membuat semua Archangel bingung harus berbuat apa selain melakukan sebuah pertahanan. Sudah ada banyak sekali serangan Natsume yang berhasil mengenai tubuh dari para Archangel. Dan setiap serangan itu berakibat sangat menyakitkan. Membuat para Archangel sadar bahwa melakukan pertahanan seperti sekarang bukanlah hal yang benar. Pasalnya tidak peduli seketat dan sekuat apa pun pertahanan mereka, Natsume pasti bisa menemukan celah dan memanfaatkannya. Darkshield mulai tertarik dengan kondisinya sekarang. Ia memang tidak tau pasti di mana kah tempat Natsume berdiri sekarang. Jadi ia putuskan untuk mengikuti naluri nya dan menghempaskan tangannya ke segala arah me