Share

Huru Hara Di Hari Bahagia

"Selamat menempuh hidup baru."

"Semoga berbahagia, sampai kakek nenek."

"Semoga cepat dapat momongan."

Begitulah untaian doa yang mengalun dari bibir para tetamu. Ada juga ucapan berupa candaan.

"Cie ... cie ... akhirnya laku juga."

"Wuih, yang bakal belah duren, mukanya cerah banget."

"Semoga belum karatan, Bro."

Kalimat-kalimat nyleneh itu, terlontar dari mulut usil teman-teman Mas Prabu, mereka sama gesreknya dengan suamiku.

Tak pernah kubayangkan sebelumnya, aku bersanding dengan dr. Prabu Wijaya Spa. Di pelaminan, lelaki tampan yang menjadi pujaan para perawat dan dokter wanita itu, akhirnya menikahi ku.

Sebenarnya aku merasa minder, Mas Prabu terlalu sempurna untukku, dia tampan dan mapan tetapi kenapa dia justru memilihku, seorang janda beranak dua.

"Mas, kenapa memilih aku. Di luar sana banyak gadis cantik yang rela ngantri jadi istrimu, kamu tinggal tunjuk, pasti banyak yang mau. Aku janda lho, sudah punya anak dua. Aku takutnya kamu kecewa," tolakku kala Mas Prabu terus m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status