Share

Chapter 55

Author: Iamyourhappy
last update Huling Na-update: 2025-06-10 09:03:34

Siulan itu membuat Yerin menoleh.

Ia segera menutup panggilan teleponnya dengan Arsen.

“Kau pasti merindukan tubuhku.” Seorang siswa mendekati Yerin dengan wajah yang mengejek.

Yerin menatap name tag siswa itu. “James Ryder.”

James tersenyum lebar dan menunduk.

Menyamakan tingginya dengan Yerin. “Bu Guru…” panggilnya.

“Apa bu Guru sering bermain dengan kekasih bu Guru?” tanya James.

Sungguh tidak sopan.

Tapi Yerin juga ceroboh.

Ia tidak mengamati lingkungan sekitar dengan teliti sebelum berbicara.

Ia kira jalan belakang perpustakaan ini sepi.

Tapi ternyata ada anak-anak yang berkumpul sembari merokok.

Yerin menunduk—terdiam sebentar sebelum tertawa.

“Iya.” kemudian mengangguk. “Tapi apa itu urusan kamu?” tanyanya.

James menegakkan tubuhnya sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam saku.

Tidak hanya perkataan James saja yang lancang tapi mata laki-laki itu.

Menatap tubuh Yerin dengan seksama.

“Benar juga.” James mengangguk dengan senyum miring. “Panta
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 83

    Bastian dan Arsen bertemu di sebuah restoran. Bersama satu orang yang menjadi orang kepercayaan Arsen. “Apa dia tahu videonya tersebar?” tanya Arsen. Bastian menggeleng. “Dia mungkin tidak tahu. Aku mendapatkan video itu di grup angkatan kelasku. Di sana, wajah Aurel sangat jelas tapi wajah James sengaja diblur.” “Video itu sudah tersebar di media sosial. Dan banyak ditonton di platfrom bernama K.” K merupakan platfrom berbincang yang bisa menyebarkan video dengan bebas tanpa adanya pelanggaran. Arsen menyipitkan mata. “Aku tidak melihat videonya. Kau bisa menunjukkannya pada Tio.” Arsen memang tidak ingin melihat tubuh wanita lain. Apalagi murid Yerin sendiri. Di mana masih di bawah umur. Ia ingin di kepalanya hanya ada tubuh Yerin saja. Mengingat tubuh wanita lain akan mengotori kepalanya saja. Bastian menatap Arsen. “Kenapa kau melihatku seperti itu?” tanya Arsen dengan nada ketus. Bastian menggeleng. “Minggir.” Mengusir Arsen dari tempat duduknya. Arsen

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 82

    Pagi ini, Yerin terbangun lebih awal dari Arsen. Ia menatap pria yang sedang memeluknya ini. Wajah Arsen nampak begitu damai. Meski suka marah-marah dan mengomelinya, tapi Arsen sangat tulus menemaninya di rumah sakit. “Kau sudah bangun?” Arsen memeluk Yerin. Meski memeluk Yerin hangat, Arsen tetap berhati-hati. Jangan sampai menyakiti kaki Yerin yang masih belum sembuh. “Butuh waktu berapa lama ya sampai kakiku sembuh?” tanya Yerin. “Santai saja. Jangan buru-buru ingin pergi ke sekolah.” Arsen bergumam di ceruk leher Yerin. “Lebih baik mengajar dan kelelahan daripada istirahat tapi tidak bisa melakukan apapun.” Yerin menyipitkan mata. “Jangan bilang kau berharap aku sakit saja supaya tidak bertemu dengan pak Rudy?” tanyanya. Arsen menggeleng. “Tidak!” jawabnya keras. “Siapa yang bilang begitu?” “Siapa tahu…” lirih Yerin. “Aku juga ingin kau juga cepat sembuh. Tapi, aku memang tidak suka kalau kau kembali bekerja ke sekolah dan bertemu dengan Rudy. Lalu, kau

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 81

    “Akh!” bastian mengeluh lagi. Kali ini tekanan yang dari Eve yang begitu kuat. Eve segera menjauh. “So-sorry. Aku tidak sengaja.” “Kau pasti tidak tulus mengobatiku!” Bastian menatap Eve dengan kesal. “Hei! Kalau begitu obati saja lukamu sendiri. jangan menyuruhku!” Eve melempar kapas dengan kesal. Bastian mengerjap. Ia membangunkan singa yang ada di dalan diri Eve. Seperti dirinya yang tidak mau membayar uang kas. Bukannya tidak mau, tapi memang sengaja menjahili bendahara. Namun, jika Eve yang turun tangan memarahinya—teriakan Eve bisa membuat telinganya berdenging. “Aku minta maaf.” Bastian menatap Eve. “Maafkan aku, Eve…” Bastian pelan. Eve menyipitkan mata. Kemudian melirik laki-laki itu. sempat melihat wajah Bastian apakah tulus meminta maaf atau tidak. Tapi sepertinya Bastian memang tulus. “Aku akan mengobatimu, tapi kau harus diam. Jangan banyak protes!” Eve mengambil lagi kapas yang sudah ia buang. Eve menatap Bastian. laki-laki itu sedang ters

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 80

    “AAAA!” teriak perempuan itu saat Bastian menariknya masuk bersama Aurel. Bastian segera menutup mulut Eve yang berteriak. “Aku Bastian! Cepat tutup pagarmu!” Eve melotot. Karena begitu panik—ia langsung menuruti perintah Bastian dengan menekan tombol otomatis agar pagarnya kembali terkunci. Bastian terjatuh dengan nafas yang tersenggal. Begitupun dengan Aurel yang melepaskan Melepaskan masker dan topinya. “Aaa—” Eve segera menutup mulutnya sendiri. Ia mengerjap—melihat wajah Bastian yang babak belur. Ada banyak keterkejutan yang tidak dimengerti oleh Eve. Ia juga hampir melupakan perempuan yang bersama Bastian. Bukankah itu kakak kelas mereka? “Sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Eve. Bastian mendongak. “Bisakah kau membawa kita ke dalam sebentar? Aku haus.” Eve menatap Bastian yang kurang ajar. Ngelunjak lama-lama. Tapi untungnya orang tuanya tidak dirumah karena melakukan perjalanan bisnis. Kedua orang tuanya memang sangat sibuk. Ayahnya yang seorang

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chqpter 79

    “Fuck!” umpat Bastian pelan. Jumlah preman itu sangat banyak. Tidak mungkin melawannya. Bastian mengeratkan genggamannya pada tangan Aurel. “Satu dua tiga!” Bastian memilih berlari. Membawa Aurel berlari daripada menghadapi banyaknya preman. Aurel mengikuti Bastian berlari meski susah payah. Ia melihat tangan mereka yang saling menggenggam. Bastian yang menggenggam dan menarik tangannya dengan erat. Aurel menoleh ke belakang. Preman itu masih mengerjar mereka. bahkan kekuatan mereka bertambah. Bastian menoleh ke belakang sebentar. “Shit!” umpatnya lagi. “Aku akan menyerah saja!” teriak Aurel. “Kita akan tertangkap!” “Jangan gila!” teriak Bastian. Bastian semakin erat menarik Aurel. Bastian melihat ada belokan di depan. Ia memilih untuk berbelok di sebuah gang lagi. Menaiki tangga yang begitu banyak. Berbelok dan berbelok lagi. Terus berlari mereka sempat berhenti. Aurel mengatur nafasnya yang terengah. “Aku tidak sanggup… hoos hoos!” kedua tangan Aurel

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 78

    Bastian yang bertanggung jawab atas Aurel di rumah. Bastian yang selalu memastikan Aurel berada di Mansion. Tapi Bastian tidak menemukan keberadaan Aurel di manapun. Bahkan maid dan Satpam pun tidak tahu keberadaannya. Setelah dicari tahu ternyata, Aurel pergi diam-diam melewati pagar belakang. Menuliskan satu kertas yang membuat Bastian kesal. [Aku pergi sebentar. Hanya sebentar aku akan kembali lagi] Untungnya, di ponsel baru yang diberikan oleh Arsen memiliki pelacak. Sehingga Bastian bisa melacak kepergiaan Aurel. Pasti perempuan itu pergi karena ada hubungannya dengan James. Benar saja. Ketika Bastian sampai di sebuah gang sempit dengan pencahayaan yang remang-remang. Di sanalah Aurel sedang diseret oleh James kasar. Aurel yang memberontak dan berteriak meminta tolong membuatnya semakin geram. Bastian meregangkan ototnya sebentar sebelum berlari. Membuat tembok sebagai pijakan dan menedang punggung James dari atas. BUGH! Tubuh James yang tidak siap dengan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status