šHappy Reading š
āApa!!āāGak mau!ā Tolak sepasang sejoli yang duduk berdampingan mendengar kabar mengejutkan dari kedua orang tua mereka.āTidak ada penolakan, ini sudah kesepakatan bersama,ā ucap Papah dari perempuan yang akan di jodohkan itu, berusaha memberi pengertian kepada pasangan tersebut.āTapi Pah!ā rengek perempuan itu.āIya sayang, ini juga demi kalian.ā Ibu dari lelaki yang sedang duduk di sebelahnya itu juga ikutBersuara, untuk memberi pengertian.āTapi Tante, Rio juga gak mau. Iya kan?ā tanyanya pada Lelaki yang tepat berada di sampingnya.Malam ini lelaki tersebut tampak gagah dan tampan dengan setelan jas seperti biasanya. Dengan balutan kemeja warna putih, kancing paling atas tidak terkait dan dasi yang sedikit longgar. Lalu di balut dengan jas berwarna biru malam.Sangat mendukung pesona lelaki itu malam ini. Dan dengan menampilkan wajah datar khasnya, menambah aura ke tampan-an lelaki itu.Perempuan tersebut pun melayangkan cubitan andalannya pada paha lelaki itu, dengan geram iaPun berbisik, āNgomong dong, jangan diam aja.āLelaki tersebut hanya diam tanpa bersuara dan mengucapkan sepatah kata pun. Karena tidak mendapatkan jawaban dari Putra tunggalnya.Wanita paruh baya yang masih awet muda itu, kembali bersuara, āSepertinya Rio juga setuju sayang, walaupun tadi sempat menolak.āāMama??ā tanya perempuan itu kepada sang Mama.Dengan tatapan bertanya yang iya layangkan kepada orang tua yang telah mengandung dan membesarkannya, memastikan apakah orang tuanya itu menyetujui perjodohan ini.Perjodohan yang menjadi topik pembicaraan yang cukup serius malam ini adalah sebuah kata yang tidak pernah terlintas dalam pikirannya atau bahkan dalam rencana hidup perempuan muda itu, kini dengan gamblang orang tuanya menyatakan bahwa ia akan di jodohkan dengan sahabatnya sendiri.Persahabatan yang sangat lama terjalin sedari kecil kini akan berakhir dalam sebuah ikatan pernikahan.Sang Mama pun tersenyum dengan bahagia lalu berkata, āMama tentu saja setuju, karena sudah sejak lama mama menginginkan kalian berjodoh.āSetelah memberi jawaban dari pertanyaan putrinya, ia pun berpaling memandang wanita sebaya yang ada di sampingnya, mereka pun saling melempar senyum bahagia. Lalu, berpelukan setelahnya untuk menyalurkan ke bahagiaan mereka karena sebentar lagi akan jadi besan.āTapi bagaimana usaha yang Stella mulai? Dan sekarang sedang berkembang sangat pesat.āāMama rasa Rio juga tidak keberatan jika kamu menjalankan usaha kamu, dan juga itu usaha kamu sendiri, hal itu tidak akan bikin kamu sangat sibuk. Iyakan Rio?ā tanya Mama Stella kepada calon menantunya itu yang mendapat anggukan ragu olehnya.Gadis yang saat ini terdiam tak bisa berkata apa-apa, hanya bisa pasrah dengan keputusan kedua keluarga terpandang tersebut. Sedangkan lelaki di sampingnya masih tetap diam, dan tak berniat membantunya untuk menolak perjodohan ini.āBaiklah, saya rasa keputusan sudah tepat dan kami selaku orang tau sudah setuju. Kapan pertunangan akan di laksanakan?ā tanya Papah dari lelaki yang sangat menyebalkan malam ini menurut gadis itu.āMinggu depan saja Pah, semakin cepat itu semakin baik,ā usul sang Istri.āBagaimana?ā tanya Papah lelaki itu lagi kepada calon besannya.āSaya sangat setuju.ā ā¢ā¢āāāā¢ā¢ Perempuan cantik dengan rambut hitam yang tergerai indah, dengan helaian yang sedikit mengganggu wajah menawan perempuan itu, akibat di terpa angin malam. Bola mata indah yang sesekali tertutup oleh kelopak mata yang cantik, seirama dengan bulu mata yang ikut mengayun sedang memandang indahnya bulan dengan berhiaskan bintang di sekitarnya.āAku belum ingin menikah,ā gumaman terdengar lirih keluar dari bibir milik perempuan itu.Tampaknya perempuan yang memiliki nama indah itu terlihat sendu malam ini. Stella Keyline, perempuan muda yang sebentar lagi akan menginjak usia 23 tahun itu tampak sedih. Bagaimana tidak, ia memikirkan bagaimana nasib usaha yang ia bangun dari nol setelah dirinya menikah nanti.Ia sedang memulai usaha restoran yang memperkenalkan makanan lokal, dengan sentuhan internasional sehingga terlihat mewah dan berkelas. Usahanya itu sangat berkembang pesat saat ini. Sedangkan di tahun depan, ia dan timnya berencana memperluas jaringan dengan membuka cabang keluar negeri, tapi sekarang ia akan menikah, maka bagaimana dengan planning yang sudah ia susun dengan matang.āEhemm!!āSuara bariton lelaki itu dari dulu sangat sering ia dengar kembali menyapa gendang telinganya dengan lembut.āNgelamunin apa sih?ā tanya lelaki itu.Mendengar pertanyaan konyol itu Stella hanya memutar bola mata nya malas.āUdah lah Stell, jangan di pikirin lagi.ā Ucap lelaki itu dengan santainya.āAku belum ingin menikah, lagi pula kenapa kamu gak nolak? Apa sih yang di pikiran kamu Rio?ā lirih Stella tak habis pikir apa yang ada di dalam otak sahabatnya itu.Rionard Steven, sahabat Stella dari kecil sekaligus lelaki yang dijodohkan dengannya adalah seorang lelaki yang tahun ini menginjak usia 24 tahun, satu tahun lebih tua dari Stella dan merupakan pewaris tunggal dari perusahaan V&E Company.V&E Company adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi kendaraan dan listrik. Perusahaan tersebut sangat besar dan luas, sehingga sangat terkenal di Negeri ini.Sebenarnya tidak ada kecacatan dalam seorang Rionard Steven sehingga membuat Stella menolak perjodohan tersebut. Wajah tampan dengan bentuk sempurna, rahang yang tegas, hidung mancung, bibir tipis bervolume, alis tebal yang menambah kesan tatapan tajam pada warna mata hitam pekatnya.Pembawaan yang selalu dingin, penuh karisma dan wibawa menjadikannya calon suami idaman. Belum lagi ia pun memiliki penggemar, atau bahkan dari kalangan model dan artis berusaha untuk mendekatinya, tapi tidak ada satu pun dari mereka yang berhasil.Lalu apa yang membuat Stella begitu enggan dijodohkan dengan seorang lelaki nyaris sempurna seperti Rionard? Jelas saja karena mereka bersahabat.Stella sama sekali tidak ingin persahabatan mereka hancur oleh perasaan berlebihan satu sama lain. Apa lagi persahabatan yang terjalin antara dirinya dengan lelaki yang sekarang berada di sampingnya itu tulus, tanpa melibatkan perasaan apa pun itu.āKamu pernah bilang tidak ingin kita berpisah, dan selalu bersama selamanya. Jadi ya ... aku pikir gak ada salahnya.āāTapi gak gitu juga Rio, kalau misal setelah kita menikah nanti salah satu dari kita mencintai orang lain bagaimana?ā tanya Stella cukup cemas.Stella kembali berucap, āYa mungkin bisa saja aku jatuh cinta sama kamu, atau kamu yang jatuh cinta sama aku. Tapi bagaimana jika salah satunya lagi mencintai orang lain?āāMemangnya kamu sudah mencintai orang lain?ā Rio kembali bertanya, ia meneguk wine dalam botol yang di pegangnya tanpa menggunakan gelas di atas meja tepat di sampingnya.āEnggak ada sih.āāKalau gitu, aku akan berusaha membuat diriku cinta sama kamu, dan membuat Kamu cinta sama aku.āMendengar penuturan dari mulut Rio yang kelewat santai dan enteng, Stella hanya mendelik sinis ke arah lelaki itu.āItu jika kita bisa saling suka, tapi bagaimana setelah kita menikah malah merasa tidak cocok dan akhirnya bercerai? Menikah tidak segampang itu Rio.ā Tutur gadis itu bersungguh-sungguh.Dengan gemas Rio menoyor kepala Stella lalu tertawa setelahnya, ia benar-benar tidak tahu apa yang bersarang di otak kecil Stella itu pikirnya. Apa selama ini Stella sering menonton drama keluarga yang membosankan itu.āStella, Stella ... mikir itu jangan kejauhan. Sudah sana istirahat saja daripada kamu mikir seperti ini.āāYa sudah, aku duluan ya Rio.āRio pun mengangguk mengiyakan sambil berkata, āSelamat malam calon istri.āāRio!ā ššššHappy ReadingšāCantik bangat putri Mama,ā ujar Diana yang baru saja memasuki kamar Stella. āBagaimana sudah siap?āStella pun mengangguk dangan Ragu, āSiap Ma!āāIya dong harus siapa, mari mama bantu.āStella pun keluar dari kamar menuju acara pertunangan yang di gelar hari ini, dengan di bantu sang Mama yang memeganginya saat berjalan dari samping.Satu minggu telah berlalu, acara pertunangan Stella dan juga Rionard sahabatnya telah tiba. Hari di mana seharusnya salah satu hari yang paling bersejarah dan membahagiakan bagi sepasang kekasih. Tapi, tidak bagi Stella.Dirinya sama sekali tidak menantikan hari ini datang dengan cepat, apalagi hari pernikahannya nanti. apalagi setalah acara ini selesai sudah di pastikan bahwa nanti ia akan sibuk mempersiapkan pernikahan di hari-hari berikutnya.Walaupun begitu, hari ini tidak cukup buruk baginya, karena adanya hari ini Kakaknya Alvin Geovandra yang sedang kuliah S3 di jurusan arsitek itu memberi kejutan dengan ke pulangannya. Dan hal
šHappy ReadingšTok tok tokāPermisi Nona Stella!ā ujar salah satu pelayan memanggil sang majikan dari luar kamar, setelah ia mengetuk pintu.āIya, ada apa?ā sahut Stella dari dalam.āTuan Rio sedang menunggu.āāSebentar lagi saya akan turun, tolong sampaikan pada Rio.āSetelah menerima perintah dari Nonanya, pelayan tersebut pun permisi, undur diri untuk menyampaikan yang di titahkan pada dirinya.2 minggu telah berlalu, setelah acara pertunangan Stella dan Rionard di gelar, yang berarti tinggal menyisakan waktu setengah bulan lagi menuju hari pernikahan. Dalam kurun waktu 2 minggu itu Stella dan Rionard sama sekali tidak saling bertemu. Kalau sempat pun mereka hanya saling berbalas pesan, itu pun hanya pesan-pesan penting yang mereka bahas.Berbeda dengan Rionard yang menghabiskan waktunya dengan bekerja, untuk mencapai target agar bisa mengambil cuti untuk persiapan nikah dan juga honeymoon . Stella menghabiskan waktu dengan Kakaknya, pergi jalan-jalan, ke Mall, ke pantai, dan
šHappy ReadingšāSejak kapan aku melarang?ā ujar Rionard, sambil mengangkat kedua alisnya.Di luar dugaan, ternyata Stella mempertanyakan hal lain, yang tidak ada di pikirannya. Padahal ia sudah mempersiapkan jawaban, jika pertanyaan itu di lontarkan kembali oleh Stella.Stella menatap Rionard intens dengan binar di matanya. Dan memastikan apakah itu artinya ia mendapat izin untuk mengelola Restoran, walau sudah menjadi seorang istri nanti.āBerarti kamu mengizinkan?ā tanya Stella memastikan.Rionard pun menganggukkan kepala. Lalu berkata, āaku gak melarang hal baik, dan juga aku tahu itu impian kamu.āāTerima kasih Rio, kamu memang sahabat aku yang pengertian.ā Stella pun menggenggam tangan Rio yang berada di atas meja, untuk menggambarkan betapa senangnya ia. āAku janji akan jadi istri baik, dan mengurusmu.āMendengar kata terakhir Rionard ber-dehem singkat, lalu memperbaiki posisi duduknya.Sebenarnya Stella ingin mengutarakan niatnya mengenai ia yang ingin memperluas usahanya it
šHappy ReadingšāHah? Itu semua adalah Dress dengan model terbaru dan di sukai tahun ini, terus dengan gampangnya kamu bilang itu kekurangan bahan?ā sewot Stella, ia pun mengambil tasnya yang ada di atas meja dengan kasar lalu keluar terlebih dahulu dari butik itu, meninggalkan Rionard.Rionard pun menghela nafas panjang, ia harus sabar menghadapi tingkah Stella yang akhir-akhir ini tampak marah terhadapnya.Rionard berdiri dari soffa untuk meninggalkan butik tersebut, dan menyusul Stella yang sudah keluar dari butik itu terlebih dahulu. Sesampainya di luar, ia menatap Stella yang sudah duduk di kursi penumpang dengan mimik wajah yang sulit di artikan.Ia pun bergegas menuju mobil dan membuka pintunya, lalu duduk di sisi samping Stella, tepatnya di kursi kemudi.āKey!ā panggil Rionard sambil memutar kunci kontak lalu menjalankan mobil tersebut.Stella hanya berdiam diri, tanpa beniat untuk menanggapi atau bahkan sekedar menyahut panggilan Rionard.āAku minta maaf,ā ujar Rionard sambi
šHappy ReadingšāHuft ... cape banget,ā kelus Stella seraya membanting diri di atas kasur queensize-nya, tanpa melepas dress pengantin yang melekat di tubuhnya.Jam menunjukkan pukul 7:00 malam. Yang berarti acara sudah di pastikan selesai cukup lama. Stella sudah meminta izin kepada orang tuanya, untuk terlebih dahulu ke kamarnya yang ada di lantai atas, untuk beristirahat.Dan saat ini ia berusaha untuk bangkit dari tempat tidurnya yang nyaman, untuk melepas dress pengantin lalu membersihkan make up yang cukup tebal di wajahnya.Dan terakhir mandi untuk membuat badannya cukup segar, sebelum akhirnya ia pergi ke alam mimpi. Sebelum ia membersihkan make up. Stella tampak kesulitan melepas dress pengantin yang ia kenakan dari tubuhnya, ia pun memanggil salah seorang pelayan untuk membantu melepaskannya.Tok, tok, tok ...āMasuk,ā titah Stella kepada orang yang mengetuk pintu, yang ia yakini itu adalah salah satu pelayannya.Benar saja, seorang pelayan wanita pun muncul dari balik pin
šHappy ReadingšStella meneguk ludahnya kasar setelah mendengar perkataan Rionard, dengan debaran dada yang tak kunjung berhenti sejak tadi.āA, aku tau. Ta, tapi kan gak mesti sekamar secepat ini,ā jawab Stella sedikit gugup.Jujur saja ia masih tidak bisa menerima jika harus berada dalam satu ruangan dengan seorang laki-laki, apalagi untuk tidur bersama.Walaupun Stella sudah bertekat untuk berusaha menerima semua ini, tetap saja ia tidak dapat melakukan itu sekaligus. Perlu bertahap untuk menerima sesuatu yang sulit untuk ia terima sedari awal.Rionard tersenyum samar nyaris tak terlihat, dan senyumnya itu pun tidak dapat di sadari oleh Stella. Rionard pun bertanya, āLalu kapan?āāYang pasti tidak sekarang?āāApakah setiap pasangan pengantin seperti itu?ā tanya Rionard dengan wajah yang di buat sepolos mungkin.āAyolah Rio, mereka-mereka itu menikah atas dasar saling suka, dan mencintai. Sedangkan kita? Hanya terikat karena perjodohan.āRionard yang mendengar penuturan yang kelua
šHappy ReadingšPerempuan cantik yang sudah mendapat gelar sebagai seorang istri itu, baru saja membuka matanya. Setelah merasakan cahaya matahari yang masuk dari celah gorden, dan mengganggu tidurnya.Posisi yang semula berbaring, dengan perlahan ia pun bangun dengan posisi kini sedang duduk.Ia mengucek matanya dengan lembut. Dengan keadaan setengah sadar tiba-tiba ingatan tentang tadi malam, menyeruak masuk ke dalam otaknya yang masih setengah berfungsi.Karena hal itu, ia pun bergegas menolehkan kepalanya ke arah samping tempat tidurnya. Benar saja, ada seorang lelaki yang sedang terbaring di sana. Dan dia merupakan suaminya sendiri.Menyaksikan sesuatu hal yang ia harap itu cuman mimpi, membuatnya menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan, lalu terdengar raungan kecil yang tertahan dibaliknya.āApa yang harus aku lakukan,ā gumam perempuan bernama Stella Keyline itu, atau sekarang bisa di sebut dengan Mrs. Steven.Ada sesuatu yang sepertinya ia lihat dan abaikan. Hal itu mem
šHappy ReadingšĀ Rionard tersenyum simpul, lalu dudu di kursi yang ada di samping Stella.Lelaki itu berkata, āaku bercanda Stella, kau seperti tidak mengenal aku.āāHal seperti itu tidak bisa di buat sebagai canda-an,ā ujar Stella, masih tetap fokus memandang ke depan.āBaiklah, baiklah. Aku minta maaf.āStella tidak menghiraukan perkataan Rionard, sehingga membuat laki-laki itu menyenggol lengan Stella dengan sikunya.āHmm ... maaf di berikan,ā ujar Stella dengan wajah datarnya.Melihat wajah Stella yang lucu menurut Rionard, ia pun mengusap-usap kepala Stella sedikit kasar. Sehingga membuat empunya cemberut, karena rambutnya di buat berantakan oleh lelaki itu.āRio!ā tegur Stella.āHahahaa!! maaf, maaf ... Oh! Kau habis keramas Stella?ā tanya Rionard dengan wajah di buat terkejut.āIya, aku gak kaya kamu, gak mandi!āMendengar jawaban Stella yang sial nya itu benar. Rion