đHappy Reading đâApa!!ââGak mau!â Tolak sepasang sejoli yang duduk berdampingan mendengar kabar mengejutkan dari kedua orang tua mereka.âTidak ada penolakan, ini sudah kesepakatan bersama,â ucap Papah dari perempuan yang akan di jodohkan itu, berusaha memberi pengertian kepada pasangan tersebut.âTapi Pah!â rengek perempuan itu.âIya sayang, ini juga demi kalian.â Ibu dari lelaki yang sedang duduk di sebelahnya itu juga ikutBersuara, untuk memberi pengertian.âTapi Tante, Rio juga gak mau. Iya kan?â tanyanya pada Lelaki yang tepat berada di sampingnya.Malam ini lelaki tersebut tampak gagah dan tampan dengan setelan jas seperti biasanya. Dengan balutan kemeja warna putih, kancing paling atas tidak terkait dan dasi yang sedikit longgar. Lalu di balut dengan jas berwarna biru malam.Sangat mendukung pesona lelaki itu malam ini. Dan dengan menampilkan wajah datar khasnya, menambah aura ke tampan-an lelaki itu. Perempuan tersebut pun melayangkan cubitan andalannya pada paha lelaki
đHappy ReadingđâCantik bangat putri Mama,â ujar Diana yang baru saja memasuki kamar Stella. âBagaimana sudah siap?âStella pun mengangguk dangan Ragu, âSiap Ma!ââIya dong harus siapa, mari mama bantu.âStella pun keluar dari kamar menuju acara pertunangan yang di gelar hari ini, dengan di bantu sang Mama yang memeganginya saat berjalan dari samping.Satu minggu telah berlalu, acara pertunangan Stella dan juga Rionard sahabatnya telah tiba. Hari di mana seharusnya salah satu hari yang paling bersejarah dan membahagiakan bagi sepasang kekasih. Tapi, tidak bagi Stella.Dirinya sama sekali tidak menantikan hari ini datang dengan cepat, apalagi hari pernikahannya nanti. apalagi setalah acara ini selesai sudah di pastikan bahwa nanti ia akan sibuk mempersiapkan pernikahan di hari-hari berikutnya.Walaupun begitu, hari ini tidak cukup buruk baginya, karena adanya hari ini Kakaknya Alvin Geovandra yang sedang kuliah S3 di jurusan arsitek itu memberi kejutan dengan ke pulangannya. Dan hal
đHappy ReadingđTok tok tokâPermisi Nona Stella!â ujar salah satu pelayan memanggil sang majikan dari luar kamar, setelah ia mengetuk pintu.âIya, ada apa?â sahut Stella dari dalam.âTuan Rio sedang menunggu.ââSebentar lagi saya akan turun, tolong sampaikan pada Rio.âSetelah menerima perintah dari Nonanya, pelayan tersebut pun permisi, undur diri untuk menyampaikan yang di titahkan pada dirinya.2 minggu telah berlalu, setelah acara pertunangan Stella dan Rionard di gelar, yang berarti tinggal menyisakan waktu setengah bulan lagi menuju hari pernikahan. Dalam kurun waktu 2 minggu itu Stella dan Rionard sama sekali tidak saling bertemu. Kalau sempat pun mereka hanya saling berbalas pesan, itu pun hanya pesan-pesan penting yang mereka bahas.Berbeda dengan Rionard yang menghabiskan waktunya dengan bekerja, untuk mencapai target agar bisa mengambil cuti untuk persiapan nikah dan juga honeymoon . Stella menghabiskan waktu dengan Kakaknya, pergi jalan-jalan, ke Mall, ke pantai, dan
đHappy ReadingđâSejak kapan aku melarang?â ujar Rionard, sambil mengangkat kedua alisnya.Di luar dugaan, ternyata Stella mempertanyakan hal lain, yang tidak ada di pikirannya. Padahal ia sudah mempersiapkan jawaban, jika pertanyaan itu di lontarkan kembali oleh Stella.Stella menatap Rionard intens dengan binar di matanya. Dan memastikan apakah itu artinya ia mendapat izin untuk mengelola Restoran, walau sudah menjadi seorang istri nanti.âBerarti kamu mengizinkan?â tanya Stella memastikan.Rionard pun menganggukkan kepala. Lalu berkata, âaku gak melarang hal baik, dan juga aku tahu itu impian kamu.ââTerima kasih Rio, kamu memang sahabat aku yang pengertian.â Stella pun menggenggam tangan Rio yang berada di atas meja, untuk menggambarkan betapa senangnya ia. âAku janji akan jadi istri baik, dan mengurusmu.âMendengar kata terakhir Rionard ber-dehem singkat, lalu memperbaiki posisi duduknya.Sebenarnya Stella ingin mengutarakan niatnya mengenai ia yang ingin memperluas usahanya it
đHappy ReadingđâHah? Itu semua adalah Dress dengan model terbaru dan di sukai tahun ini, terus dengan gampangnya kamu bilang itu kekurangan bahan?â sewot Stella, ia pun mengambil tasnya yang ada di atas meja dengan kasar lalu keluar terlebih dahulu dari butik itu, meninggalkan Rionard.Rionard pun menghela nafas panjang, ia harus sabar menghadapi tingkah Stella yang akhir-akhir ini tampak marah terhadapnya.Rionard berdiri dari soffa untuk meninggalkan butik tersebut, dan menyusul Stella yang sudah keluar dari butik itu terlebih dahulu. Sesampainya di luar, ia menatap Stella yang sudah duduk di kursi penumpang dengan mimik wajah yang sulit di artikan.Ia pun bergegas menuju mobil dan membuka pintunya, lalu duduk di sisi samping Stella, tepatnya di kursi kemudi.âKey!â panggil Rionard sambil memutar kunci kontak lalu menjalankan mobil tersebut.Stella hanya berdiam diri, tanpa beniat untuk menanggapi atau bahkan sekedar menyahut panggilan Rionard.âAku minta maaf,â ujar Rionard sambi
đHappy ReadingđâHuft ... cape banget,â kelus Stella seraya membanting diri di atas kasur queensize-nya, tanpa melepas dress pengantin yang melekat di tubuhnya.Jam menunjukkan pukul 7:00 malam. Yang berarti acara sudah di pastikan selesai cukup lama. Stella sudah meminta izin kepada orang tuanya, untuk terlebih dahulu ke kamarnya yang ada di lantai atas, untuk beristirahat.Dan saat ini ia berusaha untuk bangkit dari tempat tidurnya yang nyaman, untuk melepas dress pengantin lalu membersihkan make up yang cukup tebal di wajahnya.Dan terakhir mandi untuk membuat badannya cukup segar, sebelum akhirnya ia pergi ke alam mimpi. Sebelum ia membersihkan make up. Stella tampak kesulitan melepas dress pengantin yang ia kenakan dari tubuhnya, ia pun memanggil salah seorang pelayan untuk membantu melepaskannya.Tok, tok, tok ...âMasuk,â titah Stella kepada orang yang mengetuk pintu, yang ia yakini itu adalah salah satu pelayannya.Benar saja, seorang pelayan wanita pun muncul dari balik pin
đHappy ReadingđStella meneguk ludahnya kasar setelah mendengar perkataan Rionard, dengan debaran dada yang tak kunjung berhenti sejak tadi.âA, aku tau. Ta, tapi kan gak mesti sekamar secepat ini,â jawab Stella sedikit gugup.Jujur saja ia masih tidak bisa menerima jika harus berada dalam satu ruangan dengan seorang laki-laki, apalagi untuk tidur bersama.Walaupun Stella sudah bertekat untuk berusaha menerima semua ini, tetap saja ia tidak dapat melakukan itu sekaligus. Perlu bertahap untuk menerima sesuatu yang sulit untuk ia terima sedari awal.Rionard tersenyum samar nyaris tak terlihat, dan senyumnya itu pun tidak dapat di sadari oleh Stella. Rionard pun bertanya, âLalu kapan?ââYang pasti tidak sekarang?ââApakah setiap pasangan pengantin seperti itu?â tanya Rionard dengan wajah yang di buat sepolos mungkin.âAyolah Rio, mereka-mereka itu menikah atas dasar saling suka, dan mencintai. Sedangkan kita? Hanya terikat karena perjodohan.âRionard yang mendengar penuturan yang kelua
đHappy ReadingđPerempuan cantik yang sudah mendapat gelar sebagai seorang istri itu, baru saja membuka matanya. Setelah merasakan cahaya matahari yang masuk dari celah gorden, dan mengganggu tidurnya.Posisi yang semula berbaring, dengan perlahan ia pun bangun dengan posisi kini sedang duduk.Ia mengucek matanya dengan lembut. Dengan keadaan setengah sadar tiba-tiba ingatan tentang tadi malam, menyeruak masuk ke dalam otaknya yang masih setengah berfungsi.Karena hal itu, ia pun bergegas menolehkan kepalanya ke arah samping tempat tidurnya. Benar saja, ada seorang lelaki yang sedang terbaring di sana. Dan dia merupakan suaminya sendiri.Menyaksikan sesuatu hal yang ia harap itu cuman mimpi, membuatnya menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan, lalu terdengar raungan kecil yang tertahan dibaliknya.âApa yang harus aku lakukan,â gumam perempuan bernama Stella Keyline itu, atau sekarang bisa di sebut dengan Mrs. Steven.Ada sesuatu yang sepertinya ia lihat dan abaikan. Hal itu mem