Share

Bab 24 Diantar

Author: yourayas
last update Last Updated: 2025-07-16 23:42:30

Cahaya matahari pagi hari Sabtu menembus celah gorden, membangunkan Elena. Ia menggeliat, merasakan sisa-sisa kelelahan dari seminggu penuh pekerjaan dan drama pribadi. Pikirannya langsung tertuju pada hari Minggu besok: beribadah di gereja bersama orang tua Gerald. Sebuah tugas tambahan dalam daftar panjang kewajibannya sebagai 'istri' Gerald Aiden Mahatma.

Sabtu biasanya adalah hari yang lebih longgar bagi Elena, meskipun sebagai CEO Atmaja Televisi, pekerjaan jarang benar-benar berhenti. Hari ini ia memiliki janji bertemu dengan kepala divisi konten untuk meninjau beberapa draf proposal program baru, namun pertemuan itu dijadwalkan di sebuah kafe dekat kantor, bukan di gedung Atmaja itu sendiri. Ia menghargai keleluasaan itu.

Ia bangkit dari tempat tidur, mandi, lalu memilih pakaian santai namun rapi: kemeja linen berwarna krem dan celana panjang palazzo putih. Saat ia melangkah keluar kamar, aroma kopi sudah tercium samar dari dapur. Gerald sudah bangun.

Ia menemukan Gerald di mej
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Bisnis Dua CEO   Bab 24 Diantar

    Cahaya matahari pagi hari Sabtu menembus celah gorden, membangunkan Elena. Ia menggeliat, merasakan sisa-sisa kelelahan dari seminggu penuh pekerjaan dan drama pribadi. Pikirannya langsung tertuju pada hari Minggu besok: beribadah di gereja bersama orang tua Gerald. Sebuah tugas tambahan dalam daftar panjang kewajibannya sebagai 'istri' Gerald Aiden Mahatma.Sabtu biasanya adalah hari yang lebih longgar bagi Elena, meskipun sebagai CEO Atmaja Televisi, pekerjaan jarang benar-benar berhenti. Hari ini ia memiliki janji bertemu dengan kepala divisi konten untuk meninjau beberapa draf proposal program baru, namun pertemuan itu dijadwalkan di sebuah kafe dekat kantor, bukan di gedung Atmaja itu sendiri. Ia menghargai keleluasaan itu.Ia bangkit dari tempat tidur, mandi, lalu memilih pakaian santai namun rapi: kemeja linen berwarna krem dan celana panjang palazzo putih. Saat ia melangkah keluar kamar, aroma kopi sudah tercium samar dari dapur. Gerald sudah bangun.Ia menemukan Gerald di mej

  • Pernikahan Bisnis Dua CEO   Bab 23 Makan Malam

    Jam dinding di ruang kerja Atmaja Televisi menunjukkan pukul tujuh malam. Elena membereskan berkas-berkas terakhir di mejanya, merasakan campuran kelelahan dan kepuasan. Hari ini berjalan lancar. Rapat direksi sukses, negosiasi konten digital berjalan sesuai rencana, dan timnya menunjukkan performa yang solid. Ia telah membuktikan dirinya, sekali lagi, bahwa ia adalah CEO yang mampu membawa perusahaannya melangkah maju.Namun, di balik kepuasan profesional itu, ada rasa hampa yang perlahan menyelinap. Apartemen mewah Gerald menanti, tempat di mana ia adalah 'istri' di atas kertas, bukan seorang pemimpin yang dihormati. Ia memikirkan Leo, yang mungkin sedang mengirim pesan menanyakan kabarnya atau mengeluh tentang pekerjaannya. Ia tahu Leo akan menuntut perhatian dan validasi emosional, sesuatu yang seringkali menguras energinya lebih dari pekerjaan kantor. Kemudian, ada Gerald. Pria dingin yang pagi ini secara implisit menunjukkan perhatian melalui sarapan mewah itu, namun tetap kokoh

  • Pernikahan Bisnis Dua CEO   Bab 22 Mulai Kepikiran

    Gerald memasuki mobilnya, melemparkan tas kerjanya ke jok belakang. Pikirannya tidak sepenuhnya terpaku pada rapat penting dengan investor yang akan datang. Sebagian kecil otaknya masih mengulang percakapan sarapan tadi, dan wajah Elena yang lelah semalam.Ia melirik ke arah apartemen, gedung tinggi yang kini tampak sepi dari luar. Mengapa ia harus merasa begitu terganggu dengan keberadaan wanita itu? Kesepakatan mereka sudah jelas. Tidak ada intervensi dalam kehidupan pribadi. Itu adalah salah satu poin pertama yang ia tekankan. Namun, semalam, saat ia duduk di ruang televisi yang gelap, menunggu, pertanyaan itu terus menggerogoti. Siapa yang Elena temui? Mengapa ia pulang selarut itu dengan wajah yang tampak begitu lelah dan rumit?Pikirannya kembali ke sarapan tadi. Wajah Elena yang sedikit terkejut melihat hidangan berlimpah itu. Lalu tatapannya yang lelah ketika ia mengatakan 'pikiranku masih ramai'. Gerald tidak bertanya lebih jauh. Itu bukan bagian dari kesepakatan mereka. Tapi

  • Pernikahan Bisnis Dua CEO   Bab 21 Sarapan

    Pagi menyingsing perlahan, menyelinap masuk melalui celah gorden tebal, membangunkan Elena dari tidur yang tidak sepenuhnya nyenyak. Pertengkaran dengan Leo, kecemburuan dan tuntutan emosionalnya, disusul dengan ketegangan sunyi bersama Gerald, telah menguras energinya hingga ke tulang. Ada beban di dadanya, campuran antara kekesalan dan kelelahan mental. Tetapi, Elena harus tetap menjalani aktivitasnya seperti biasa. Ia tahu hari ini akan panjang, dengan segudang pekerjaan di Atmaja Televisi yang menantinya.Elena bangkit dari tempat tidur, meregangkan tubuh yang terasa kaku sebelum menyeret langkahnya menuju kamar mandi. Menikmati air hangat yang menyentuh kulitnya, seakan tiap tetesnya bisa membasuh lelah yang menempel di sekujur tubuhnya.Hanya butuh waktu dua puluh menit bagi Elena untuk menyelesaikan rutinitas mandinya. Setelah selesai, ia melilitkan handuk ke tubuhnya dan berjalan keluar kamar mandi. Udara pagi yang menyelinap dari celah jendela terasa lebih dingin dari biasany

  • Pernikahan Bisnis Dua CEO   Bab 20 Gengsi Menunggu

    Malam semakin larut saat Elena kembali ke apartemen mewah Gerald. Pikirannya masih dipenuhi perdebatan sengit dengan Leo. Ada rasa lelah yang menusuk, bukan hanya fisik, tetapi juga mental. Leo selalu berhasil menariknya ke dalam pusaran emosi yang melelahkan, di antara cinta yang dalam dan tuduhan-tuduhan pahit yang tak henti-hentinya. Ia menghela napas, berusaha menyingkirkan semua itu dari benaknya. Begitu pintu lift terbuka di lantainya, ia merasakan keheningan yang lebih pekat dari biasanya.Elena melangkah perlahan ke dalam apartemen, melepas sepatu hak tingginya di dekat pintu. Udara terasa dingin, dan lampu di ruang tamu hanya menyala remang-remang, menciptakan suasana yang suram. Ia mengernyit. Gerald biasanya sudah di kamar pada jam segini, atau setidaknya, ia tidak akan membiarkan lampu menyala redup jika sedang beraktivitas.Saat ia berbelok ke arah ruang televisi, matanya menangkap siluet seseorang duduk di sofa tunggal. Itu Gerald. Pria itu bersandar, dengan satu tangan

  • Pernikahan Bisnis Dua CEO   Bab 19 Seseorangnya Elena

    Elena mengemudikan mobilnya menyusuri jalanan Jakarta yang ramai, menuju sebuah sudut sepi di area parkir stasiun kereta. Jantungnya berdebar, bukan karena terburu-buru, tetapi karena antisipasi. Setelah seharian penuh bergelut dengan citra seorang pewaris tunggal Atmaja Televisi sekaligus ‘istri’ dari Gerald Aiden Mahatma, saat ini ia akan kembali ke dunianya yang lebih personal, lebih rentan, lebih rahasia.Elena mengetuk-ngetuk kemudi pelan menggunakan jemari tangannya yang lentik, memandang stasiun yang cukup ramai dengan orang berlalu-lalang. Tak lama, ponselnya berdering. Nama Leo tertera di layar.Elena berdehem pelan, jantungnya semakin berdebar. “Halo, Leo?” sapa Elena, suaranya melembut, kontras dengan nada tegas yang sering ia gunakan di ruang rapat maupun di depan Gerald.“Halo, sayang. Aku baru saja turun dari kereta,” suara Leo terdengar lelah, namun ada nada veria saat mendengar suara Elena. “Maaf ya, kamu jadi harus menjemput. Tadi bosku masih cerewet soal proyek di Ba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status