Share

Kolam

"Hey, kalian! Cepat sedikit jalannya!" teriak kakak pembina dari arah pos satu.

Aku  langsung berlari dan di susul dengan Rahmat.

Aku lebih dulu maju untuk melapor, selanjutnya aku di suruh untuk ke pos dua beristirahat seraya menunggu yang lain.

Sudah ada Bima dengan gayanya yang santai duduk di atas tanah tanpa alas.

 

Aku juga ikut duduk di samping Bima dan di ikuti dengan Rahmat.

Jam sudah menunjukan pukul tiga pagi, tapi masih ada sekitaran 8 orang lagi yang masih mengambil kacu.

Kini Rere juga sudah selesai mengambil kacu, sepertinya Rere ketakutan. Terlihat dari wajahnya yang pucat dan nafasnya yang tidak karuan.

"Tegang,Re?" tanyaku.

"Terakhir ini lah,Ci, aku ikut kek gini. Jantungan aku!" ucapnya mengundang tawa orang yang mendengarnya.

"Baru gitu aja udah takut. Anak Pramuka harus berani!" sahut kakak pembina.

"Hehe ... Tapi ini serem banget, kak.!" jawab Rere.

Tiba tiba kami mendengar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status