Share

Chapter 14. Geram yang Terluap

Setelah kemarin bertemu dengan mantan yang tak diundang, Dinka terbangun karena mimpi buruk yang menyambutnya. Mimpi itu seolah menyambung dan tak ingin membuat Dinka tidur dengan nyenyak malamnya. Pagi hari penampakan tubuh Dinka yang bercucuran keringat, rambut yang basah, wajah pucat dan tangan yang gemetar sangat miris untuk melihat hal itu.

Dinka yang benci traumanya kembali hinggap, berusaha meraih laci meja belajar dimana ia menyembunyikan obat yang selama ini masih ia minum diam-diam tanpa sepengetahuan Diki kalau-kalau ia mengalami trauma kembali.

Dinka meminum obat itu dengan jumlah yang cukup banyak, berusaha menelannya dengan dibantu air minum yang tersisa sedikit sejak semalam. Sesak masih terasa, ia lakukan memukul pelan bagian dadanya untuk mencoba menghilangkan rasa sakit itu. Gadis itu berusaha untuk kembali normal, sebelum ia turun dan disambut oleh keluarganya di pagi hari

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status