Share

5. Imbalan

Pagi hari ini suasana meja makan dikediaman Adi putra terasa berbeda, jika biasanya arya enggan sarapan lain hal nya dengan sekarang. Pagi ini dia dibangunkan seperti anak pada umumnya oleh faradillah mamahnya, disiapkan sarapan dan lagi keadaan meja makan yang lengkap dengan keberadaan papahnya. Sudah lama dia menginginkan hal ini terjadi, dan sekarang semua sudah terwujudkan. 

" Mamah mau berusaha jadi ibu yang baik buat kamu " 

faradillah menghampiri arya seraya mengelus kepala anaknya, dia menyesal karena tidak mengikuti tumbuh kembang anaknya, dan sekarang lihat lah anaknya sudah sebesar ini.

" Papah juga, papah akan berusaha untuk menjadi papah yang baik buat kamu dan menomor duakan pekerjaan "

Arya hanya diam saja, dia masih tidak bisa mencerna semuanya yang terasa tiba tiba, tapi tidak bisa dipungkiri dia terseyum bahagia kepada orang tuanya. 

........

Disisi lain rania sedang sibuk menyiapkan Bekal makanan untuk dia berikan kepada arya, dia memutuskan untuk membawa nasi goreng telur mata sapi, alasannya karena simpel. 

Dia mengedarkan pandangannya ke arah meja makan yang tidak terdapat siapapun, ayahnya pergi pagi pagi sekali tanpa dia ketahui. Rania menghelas nafasnya pelan seraya memandang sendu sarapan didepannya dengan tak selera, dia memakannya sendirian tanpa ditemani siapapun. 

.......

" Kayanya boss kita lagi seneng nih " revi membuka obrolannya. Sekarang mereka sedang berada di dalam kelas, dan pandangannya tak lepas dari arya yang sedari tadi memancarkan kebahagiaan. 

" Lah iya ya gue juga ngerasa gitu si " Kavi menjawab seraya meneliti wajah arya. 

Yang ditatap hanya diam, dan kembali melanjutkan kegiatan ngobrolnya bersama ardan. 

" Mampuss lo berdua dicuekin " memang dasar Raka adalah orang yang wajib diumpati. 

" Gimana dan,  udah ada datanya?  "

Arya bertanya mengenai informasi tentang keluarga Rania kepada Ardan. Ardan memang hecker handal dia bisa menerobos situs situs dengan mudah.

" Lengkap, semua ada disitu " Ardan menyerahkan flashdisk yang berisikan tentang informasi rania kepada arya. Arya langsung mengambilnya dan mengucapkan terima kasih kepada ardan, temannya memang bisa diandalkan. 

........

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu sesuai keinginan arya, rania menunggu arya di roftoop dia membawa makanan untuk arya. Tapi sudah sepuluh menit rania menunggu, yang ditunggu belum datang.

" Apa gue ditipu, ah kayanya iya. Bisa bisanya gue nurutin cowo mesum " Rania terus mengumpat sampai tidak menyadari kedatangan Arya yang sudah berada tepat didepannya. 

" Nyerocos mulu udah kaya ibu ibu pkk "

Kedatangan arya membuat rania menghentikan umpatannya, dia melihat arya yang terlihat kelelahan dengan keringat yang menetes di dahi dan bajunya yang basah. 

Kenapa ganteng banget si anjim, rania berkata dalam hati seraya memejamkan matanya. 

 

" Nih makanan buat lo, gue pergi " Rania menyerahkan paperbag nya dan siap untuk beranjak dari tempat duduknya, namun urung ketika arya mencekal pergelangan tangannya. 

" Suapin gue "

Rania membulatkan mulutnya, apa katanya? Suapin oh my god. 

" Gamau, gue mau kekelas lagian lo kan ada tangan ngapain nyuruh orang "

" Emang salah?  Kapan lagi gue bisa disuapi cewe cantik kaya lo " 

Sial sial kenapa pipinya mendadak memerah ah memalukan.

" Ayo cepet suapin gue "

Dengan terpaksa rania duduk kembali seraya membuka makanan yang dia bawa dan menyuapi arya debgan telaten. 

........

Arya memperhatikan rania yang sedang menyuapinya, satu kata yang ada dibenaknya. Cantik, ya rania sangat cantik dengan bulu matanya yang lentik, hidung yang tak terlalu mancung, kulit pucat dan jangan lupakan bibirnya yang berwarna merah alami, ingin rasanya arya mencecapknya, kira kira bagaimana ya rasanya ah sial dia sudah gila. 

" Gue kenyang "

 

Arya memperhatikan rania yang sedang membereskan bekas makannya, dia merasa dilayani selayaknya suami, aaa arya memang benar benar sudah gila. 

" Lo masih harus nurutin 2 permintaan dari gue "

" Lah apa apaan si lo, ngga gamau gue makanan udah cukup buat bales pertolongan lo ke gue "

" Lo bayangin gimana kalo gada gue waktu itu? Lo udh diperkosa sama bocah bocah disana "

Rania hanya diam.

Arya yang merasa dirinya diabaikan pun kesal, dia mendongakkan kepala rania untuk menatap matanya. 

" Gue gamau tau intinya lo harus nurutin 2 permintaan gue, gaboleh bantah atau lo bakal tau akibatnya " Arya menatap tepat dikedua bola mata rania, dia tau gadis itu sedang ketakutan sekarang apalagi arya mengeluarkan aura dinginnya. Arya meninggalkan rania yang masih bergeming disana.

Rania mengerjapkan matanya ketika arya sudah tidak berada di dekatnya, dia mengehentak hentakan kakinya seraya mengacak rambutnya. Sial, kenapa dia harus berurusan dengan ketua geng lexa. 

 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status