Rania mengerjapkan matanya, setelah pulang sekolah tadi dia memutuskan untuk tidur, dan sekarang sudah menunjukan pukul 7 malam. Rania membersihkan diri dan turun kelantai bawah untuk mengecek apakah ayahnya sudah pulang.
Sampainya dilantai bawah rania tidak menemukan ayahnya hanya ada bi asih dan beberapa maid yang masih membereskan rumahnya." Bi, nia mau ke supermarket depan bentar ya "
" Mau dianter supir non?"
" Gausah bi, nia mau jalan kaki aja, lagian cuma kedepan "" Yaudah non hati hati ya "
Rania berjalan kedepan dengan bersenandung ria, sesampainya di supermarket dia mengambil berbagai macam cemilan rencananya dia akan begadang untuk menonton drama thailand.
Diperjalanan pulang terdapat beberapa remaja yang sedang berkumpul disamping trotoar, mereka memperhatikan rania dari atas sampai bawah dan itu membuat rania risih.
Kenapa harus ada mereka si padahal tadi ngga ada rania hanya bisa membatin.
" Mau kemana cantik " salah satu dari mereka menghampiri rania.
" Main sini bentar " dengan berani orang tersebut memegang lengan rania.
Rania yang diperlakukan seperti itu rasanya ingin menangis saja dia takut, belum genap sehari kejadian disekolahnya dan sekarang dia harus berhadapan dengan hal seperti inu lagi, siapapun tolong rania." Lepass ga, gasopan banget pegang pegang " Rania berusaha melepaskan tangannya dari cekalan orang tesebut meskipun akhirnya nihil. Dan yang mebuat rania gemetar sampai melepaskan belanjaannya adalah ketika teman teman orang tersebut menghampirinya.
" Ayo neng main bentar, kita ga gigit ko "
Rania sudah menangis dia takut, sangat takut. Sampai akhirnyaBugh bugh bugh
" Lepasin dia bangsat "
Rania membuka matanya ketika mendengar suara yang tak asing di telinganya dan benar saja.......
Arya terpaksa harus pulang kerumahnya ketika mendapat kabar dari papahnya jika mamahnya sakit, mau tidak mau dia harus pulang. Sudah setahun arya tinggal di apartemen dekat bashcamp nya, dia tinggal di apart karena memang tidak mau sendirian dirumah meskipun di apart dia juga sendiri tapi itu lebih baik. Orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya masing masing, dan arya benci itu.
Dipertengahan jalan dia tidak sengaja melihat gerombolan laki laki sebaya nya tengah menarik lengan seorang perempuan. Awalnya dia tidak perduli karena mungkin itu hanya jalang yang mereka sewa karena pakaiannya yang hanya memakai hotpants dan tentop yang ditutupi cardigan sepaha. Tapi tunggu melihat wajah perempuan itu dia merasa tak asing ditambah suara tangisannya yang terasa jelas karena memang jalanan sedanng sepi, dan ya itu gadisnya. Arya langsung turun dari motornya dan berlari untuk menyelamatkan gadianya.
Tanpa menunggu waktu, dia langsung meninju wajah wajah mereka yang berani menyakiti gadisnya, sialan. Melihat wajah gadinya yang ketakutan arya marah. Dia meninju mereka tanpa ampun, meskipun sendiri arya cukup tangkas ditambah kondisinya yang sedang marah membuatnya seperti kesetanan." Cabut lo anjingg, kalo gue liat muka lo lagi, Abis lo sama gue " Arya mengatur nafasnya. Dia melihat kearah rania yang menangis.
" Jangan nangis, ada gue "
........
Rania shock melihat kejadian didepannya, disana ada arya yang sedang memukuli gerombolan lelaki yang akan menyentuhnya. Rania takut itu seperti bukan arya, dia seperti orang yang kesetananan.
" Jangan nangis, ada gue "
Rania melihat tepat kearah mata arya, dia hanya menhangguk sebagai jawaban dan memunguti belanjaannya.
" Makasih karena udah nolong gue lagi "
Arya hanya diam." Ayo gue anter balik "
Hal ini kembali terjadi, ini kedua kalinya rania dibonceng oleh arya, dan kedua kalinya juga arya menggenggam tangannya meskipun tak selama tadi.
Sesampainya di rumah rania, arya tak langsung melajukan motornya begitupun rania yang masih setia memandangi kakinya seraya memilin jarinya, dia gugup." Makasih udah nganter pulang dan makasih juga udah nolongin gue lagi "
" Lain kali pake baju yang panjang kalo mau keluar biar ga bikin cowo nafsu "
Mata rania membulat, apa katanya? Nafsu?
" Itu cowonya aja yang mesum "Arya hanya memutar bola matanya malas, dia teringat tujuan awalnya untuk pulang." Gue pulang, untuk pertolongan gue kali ini gue mau minta imbalan, gacuma ucapan terima kasih "
" Imbalan apa? "
" Disekolah jam Istirahat, dateng ke roftop bawain gue makan "
Arya melajukan motornya tanpa menunggu jawaban dari rania, rania yang melihat itu menghentakan kakinya kesal.
Dasar cowo mesum
.........
Arya sampai dirumahnya dia langsung memasukan motornya di garasi sepertinya dia akan menginap dirumahnya.
" Assalamualaikum "
" Waalaikumsalam aaaaa anak mamah akhirnya pulang juga " Faradillah senang melihat anaknya berada dirumah, karena memang arya jarang pulang semenjak tinggal di apartemen.
" Papah bilang mamah ga sehat, jangan bilang kalo mamah nyuruh papah buat boong sama arya "
Faradillah hanya menanggapinya dengan senyuman, karena memang arya tidak akan pulang jika tidak di bohongi.
" Ayo masuk sayang, papah udh nunggu didalem "
" Kenapa nyuruh arya pulang "
" Kamu berantem lagi kemaren?" putra bertanya kepada anaknya yang berada di depannya.
" Iyah "
" Menang ga? Apa kalah? Malu maluin keturunan adi putra aja "
" Menang lah, kapan coba arya kalah lawan sekolah sebelah "
" Bagus, jangan sampe kalah nanti papah malu "
Faradillah yang mendengar pernyataan dari suaminya mendengus, putra memang mantan ketua geng motor sama seperti arya, hanya saja putra lebih seperti mafia.
" Kamu udah punya pacar belum ya? "
" Bawa kerumah dong kenalan sama mamah"" Mamah kan sibuk kerja mana ada waktu, jangankan buat orang lain buat anak sendiri aja belum bisa luangin"
Faradillah yang mendengar jawaban anaknya merasa bersalah, tapi dia tetap tersenyum karena arya memang benar.
" Jaga ucapan kamu son " Putra menegur arya, melihat istrinya yang hanya menanggapi dengan senyuman.
" Gapapa pah, arya bener ko. Maafin mamah ya sayang, tapi mamah punya kabar bagus lo buat kamu "
" Apa? "
" Mamah mau resign kerja, mamah bakal selalu ada dirumah. Kamu seneng ga? "
" Seneng "
" Pulang ya nak, pulang kerumah tinggal disini "
" Hm, Arya ke kamar. Malem mah pah "
Faradillah berharap semoga dia bisa lebih dekat dengan arya yang notabene adalah anaknya, karena memang dari kecil arya diasuh oleh babysyter.
" Ayo mah tidur "
" Apa arya bakal kembali tinggal disini pah? "
" Pasti mah dia akan tinggal disini "......
Di kamarnya arya tidak langsung tidur, dia sedang berkirim pesan dengan ardan.
Arya
Dan tidur?Ardan
Blm, ngp?Arya
Lo bisa cari data tentang Rania?Ardan
BsArya
Besok gue minta udh beresArdan
OkArya menatap langit langit kamarnya, dia tak menyangka bisa mempunyai perasaan kepada perempuan yang baru dijumpainya beberapa hari ini. Tapi apa dia benar benar menyukai rania? Pasalnya semenjak hari itu dia tidak percaya lagi akan adanya cinta dan lagi dia masih sedikit mencintai. Sialll kenapa dia jadi mengingat masalalu. Ini tidak bisa dibiarkan, dia haru segera tidur.
......Dikamarnya rania sedang menonton drama thailand kesukaannya, meskipun jam sudah menunjukan pukul 12 malam dia masih enggan untuk tidur, sampai pada akhirnya dia teringat pesan dari arya
" Jam istirahat ke roftoop bawain gue makan "
Duh besok bawa makan apa ya buat ka arya? Apa sandwich aja? Atau nasi goreng? Aaaa bingung. Lagian nolongin orang ga ikhlas banget, masa mau imbalan si. Rania terus memikirkan makanan apa yang akan dia bawa sampai akhirnya dia terlelap dengan posisi cemilan yang berserakan serta laptop dalam kondisi yang menyala.
Tak lama kemudian pintu kamarnya terbuka, menampilkan wajar ayahnya.
Surya yang melihat rania tidur tanpa membersihkan tempat tidur dan mematikan laptopnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Kebiasaan Raisa ternyata menurun ke rania, surya membereskannya. Dia mengelus kepala rania dengan sayang." Maafin ayah yang jarang ada waktu buat kamu sayang. Setiap ngeliat kamu ayah seperti melihat mendiang bundamu. Ayah tidak seharusnya menyalahkan kamu atas kematian bundamu. Kalau saja bundamu masih ada dia pasti senang melihatmu, bunda menginginkan anak perempuan. Sampai akhirnya kamu dilahirkan, tapi bundamu pergi sebelum melihat parasmu. Ayah akan berusaha menjadi ayah yang terbaik untuk kamu, ayah sayang nia. Selamat malam putri kecil " Surya mencium kening putrinya sebelum beranjak meninggalkan rania yang belum tidur sepenuhnya.
Rania terbangun setelah surya keluar dari kamarnya, dia menangis. Ternyata ayah sayang sama nia, nia seneng. Nia juga sayang banget sama ayah. Rania kembali melanjutkan tidurnya, berharap bisa bertemu dengan bundanya di mimpi.
Arya mengacak rambutnya asal, saat ini dia dkk sudah berada di apart tempat dia dan rania tinggal. Sayangnya apart nya kosong, tidak ada rania didalamnya. Istrinya yang dia fikir sudah pulang ternyata salah, istrinya tidak berada di apartnya. " Bangsat, ini semua gara gara lo rev. Kalo aja gue ga ngikutin saran lo, mungkin rania ga akan salah faham kaya gini." Arya menarik kerah baju yang revi kenakan sedikit lagi tangannya akan mengenai pipi mulus temannya jika ardan tak menghalangi niatnya. " Lepas ya." Ardan berusaha melepas cekalan tangan arya pada kerah revi yang lumayan kuat sehingga membuat revi terbatuk karenanya. " Uhuk uhuk, lee paash uhuk yaa." " LEPAS BANGSAT." " Apa hah? Ini semua juga salah kalian. Kalo aja kalian ga nahan gue buat ngejar rania, mungkin sekarang dia udah ada di apart sama gue." " Lo juga salah ya, kalo aja lo ngikutin alur rencananya rania ga akan salah faham. Lo sendiri yang mau ngobrol sama karina
Sudah seminggu Zeko berada di Bandung, dia dan teman temannya mewakili sekolahnya mengikuti Turnamen Basket. Seharusnya dua hari lalu mereka sudah bisa pulang, tapi karena ada perubahan jadwal mereka dipulangkan dua hari lebih lama dari perkiraan. Zeko dan teman temannya berhasil meraih juara 2, jika kalian bertanya pemenang utama turnamen tersebut, jawabannya sudah pasti Highstar School. Meskipun bukan Arya dkk yang mewakili sekolahnya tapi anggota lainnya juga cukup mumpuni untuk melawan Moonschool. Saat ini Zeko tengah berada di Bashcamp Lexo, dia memandang langit langit markasnya dengan rokok yang berada diantara telunjuk dan jari tengahnya. Menghisap pelan seraya memejamkan Matanya. "Apa gue bisa rebut lo dari Arya?" "Gimana ya reaksi lo pas tau kalo gue yang salah jebak Arya sama lo." "Tapi gue tertarik buat milikin lo, Rania. Persetan sama lo yang udah hamil anak Arya. Gue bakal rebut lo dari dia." Zeko berkata dengan raut datarnya.
Pagi ini Rania sedang berkutat didapur, menyiapkan sarapan untuk nya dan em suaminya? Ah mengingat semalam pipinya mendadak memanas, dia tidak menyangka akan melakukannya untuk kedua kalinya. Lamunannya terganggu ketika sepasang lengan kekar melingkar di pinggangnya, badannya ditarik sedikit kebelakang sehingga tak ada jarak antara mereka. " Iss ngagetin tau ga " " Hem " arya hanya bergumam sebagai jawaban. " Lepasin dulu tangannya, aku lagi masak " " Gamau " " Lepas dulu sayang " Arya mengerjapkan matanya, dia tidak tuli kan? Rania memanggilnya dengan sebutan sayang. " Coba ulangin " " Apanya? " " Iss tadi kamu bilang apa? " " Apa nya? " Arya tidak menjawab dan malah memeluk Rania semakin kencang, tak lupa bibirnya mengecup leher jenjang yang terpampang jelas dimatanya, karena Rania menggelungkan rambutnya keatas. " Kamu mau godain aku ya? " "
Sore sudah berganti malam, Rania sekarang sedang mencak mencak tidak jelas diruang tamu. Bagaimana bisa arya belum pulang sampai sekarang. Setelah membeli sate untuk rania, arya pamit pergi lagi, karena sedang ada urusan, katanya. Rania hanya mengangguk sebagai ucapan, karena menurutnya dia tidak berhak mengatur arya. Tapi sekarang, bolehkah dia menyesal karena tidak minta arya untuk membawanya. Sungguh, dia bosan sekarang. Rania menghembuskan nafasnya berkali kali, mendudukan diri diatas sofa dengan kaki yang diangkat keatas, tak lupa bibirnya yang manyun dengan mata yang berkaca. " Iss dimana si, ko ga pulang pulang " " Udah tau istri lagi hamil, malah ditinggal sendirian " Rania mengelus perutnya yang berbunyi, dia kembali melanjutkan ocehannya. " Kamu laper ya sayang, sabar ya kita tunggu daddy " " Hikss daddy lama sayang, mamah laper huaa hiks hiks " rania menangis seperti anak kecil ketika pertunya
Hari ini rania memutuskan untuk tidak datang ke sekolah, bukan tanpa alasan dia enggan untuk datang. Pasalnya kelas Xii memang dibebaskan pasca ujian maka dari itu dia memilih untuk tidak datang kesekolah. Rania juga mengabari aurel karena memang semalam mereka melakukan vidio call. Rania tersenyum mengingat kejadian semalam. Flashback on. Jam sudah menunjukan pukul 9 malam tapi rania belum bisa memejamkan matanya padahal rasanya sangat lelah. Karena bosan dia memainkan sosmednya yang memang jarang sekali dibuka, tiba tiba arya datang dengan membawa susu hamil untuknya dan jangan lupakan tangan kiri nya yang juga terdapat laptop. " Nih minum dulu " arya menyodorkan segelas susu yang dibuatnya dan langsung di sambut oleh rania. " Makasih " Setelah nya mereka sibuk dengan kegiatannya masing masing, sampai pada arya yang mengalihkan tatapannya dari laptop ke rania. " Gue mau ngomong " " Apa? "
Sudah dua minggu berlalu sejak kejadian diparkiran, sekarang tidak ada yang berani mengganggu raina karena memang tidak ada yang mau berurusan dengan anak dari pemilik sekolah, yap siapa lagi jika bukan arya. Jangankan muridnya guru saja sudah lelah memarahi nya tapi yang namanya arya tidak akan pernah kapok membuat ulah. Saat ini apartemen arya yang biasa sunyi kini terdengar ramai, itu semua karena anggota laknatnya yang bertamu sejak sore sampai malam dengan alasan Belajar bersama, karena memang besok adalah hari pertama Ujian kelulusan. " Pulang dah lo pada, pusing gue liatnya. Belajar ngga, rusuh iya. " " Iss pak bos nantilah, masih juga jam 8 biasanya juga kita pulang apa ngga lo ga perduli " revi menjawab dengan mata yang masih terfokus menonton serial boboiboy, tak hanya revi tanpi ardan, kavi dan raka pun sama. Arya memutar matanya malas, dia memejamkan matanya guna menetralisir rasa kesal yang mendera melihat respon temannya, apa