Share

Bab 4

Penulis: Tenang Dulu
Pasangan ini datang dengan tujuan yang jelas. Jika orang lain yang masuk, mereka pasti sudah melihatku sejak tadi.

Begitu masuk, mereka langsung memilih tempat duduk di sudut, Dosen pun tidak memedulikan mereka dan melanjutkan kelasnya.

Aku tidak bisa menahan diri untuk melirik mereka dan hampir saja berteriak terkejut. Baru saja duduk, tangan di laki-laki sudah merayap masuk ke bawah rok si perempuan.

Si perempuan menggigit bibirnya, berpura-pura serius mendengarkan materi, tapi tubuhnya bergetar pelan.

Gelombang gairahku yang belum surut sepenuhnya, malah kembali bangkit mengikuti mereka.

Tidak sampai dua menit, saat melirik lagi, aku sudah tak melihat mereka di tempat duduk. Tapi, aku mendengar suara irama yang harmonis. Aku melihat ke lantai barisan belakang dan ternyata mereka berdua sedang melakukannya di lantai…

Sementara, diiringi suara latar film, dosen di podium sedang menunduk membaca bukunya sendiri.

Pantas saja meski sengaja menahan suara di barisan belakang, suara pasangan itu tetap terdengar sedikit. Tapi, mahasiswa lain di kelas seolah tidak mendengarnya.

Ternyata pada saat yang sama, layar lebar juga menampilkan adegan yang sama.

Awalnya, si perempuan sengaja ditindih, hanya bisa mengeluarkan suara seperti isakan dari tenggorokan.

Suara itu membuat hatiku geli, seolah ada kucing yang sedang mencakar di dada.

Namun, si pria sengaja membenturkan diri lebih keras ke si perempuan, sampai si perempuan benar-benar mengeluarkan suara dan suara yang membuat pipi memerah itu bergema di belakang kelas.

Suara itu masih tertutup oleh suara dari layar lebar.

Mungkin ada juga yang mendengarnya, tapi mereka mengira itu suara dari film.

Aku menyadari dengan malu, bahwa sensasi menguping orang lain, ditambah dengan adanya kelas yang sedang berlangsung, memberikan perasaan yang jauh lebih kuat dan lebih memacu adrenalin daripada yang pernah kurasakan sebelumnya.

Bagian bawahku sudah basah kuyup.

Aku mendengarkan suara benturan yang keras dan suara si perempuan yang tertahan, sambil berfantasi bahwa diriku sekarang sedang dibentur oleh seorang pria dan dia bahkan mencekik leherku dengan kuat…

Uh…

Aku sama sekali tak berani melepaskan tanganku dari mulut. Ini terlalu nikmat dan luar biasa. Tubuhku bergetar hebat. Bersama pasangan itu, aku mendaki puncak demi puncak klimaks.

Setelah selesai, si perempuan terengah-engah dan si laki-laki menggodanya dengan menanyakan kata-kata memalukan tentang apakah dia merasakan kenikmatan, itu semakin merangsang sarafku.

Dalam hati, aku diam-diam menjawab, nikmat, nikmat sekali.

Mereka berdua merapikan diri, bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa, lalu pergi.

Akhirnya, aku bisa melepaskan tanganku, seluruh tubuhku lemas dan tak berdaya, sambil terengah-engah.

Berpikir bahwa hari ini diriku sudah melampaui perasaan yang kuinginkan, aku memutuskan untuk beristirahat sebentar sebelum pergi.

Tiba-tiba, pintu terbuka lagi. Orang itu masuk dan langsung menatapku. Saat ini, kedua kaki putihku tidak tertutup apa-apa.

Tatapannya pun tampak sayu dan jakunnya bergerak.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Rahasia Di Barisan Belakang kelas   Bab 16

    Setelah tahun baru, hasil ujianku keluar dan aku mendapatkan nilai yang memuaskan.Di hari mengetahui nilai itu, aku mentraktir Rocky makan.Di meja makan, aku menerima pernyataan cintanya.Bagaimanapun, sejak kecil, hanya saat melihatnya untuk pertama kali, aku merasakan perasaan berdebar.Apalagi, setelah aku menolaknya sebelumnya, dia tetap melanjutkan pendekatannya dan aku melihat ketekunannya.Namun, pada bulan September kami harus menjalani hubungan jarak jauh.Aku akan melakukan studi lapangan di luar kota.Selama liburan musim panas, kami hampir bertemu setiap hari, kapanpun dia punya waktu.Namun sebentar lagi, aku harus meninggalkan kota ini menuju kota lain.Sehari sebelum keberangkatan, Rocky terus menemaniku.Aku juga tak ingin berpisah dengannya.Kami menonton film di bioskop. Film belum berjalan lama, kami sudah mulai berciuman di barisan paling belakang.Saat itu, aku menyadari bahwa aku bergairah dan ini bukan yang pertama kali. Sudah beberapa kali saat berciuman, aku

  • Rahasia Di Barisan Belakang kelas   Bab 15

    Karena perbuatan buruknya kali ini, Peter pun langsung dikeluarkan oleh pihak kampus.Selanjutnya, tinggal menunggu kabar vonis hukumannya.Untungnya kejadian ini terjadi menjelang akhir semester dan pihak kampus sengaja menyembunyikannya, sehingga tidak menjadi masalah yang besar.Pokoknya, Peter benar-benar tamat kali ini.Awalnya, aku ragu apakah mau tetap tinggal di asrama selama liburan musim panas untuk melanjutkan ujian sertifikasi. Setelah kejadian ini, aku tidak berani lagi tinggal di sini.Aku terpaksa pulang untuk memulihkan diri.Kejadian itu sedikit banyak meninggalkan trauma psikologis padaku. Tapi, Rocky selalu mengirim pesan dan memberikan dukungan setiap kali ada waktu senggang.Perlahan-lahan, berkat dia dan fokus pada persiapan ujian, aku tidak lagi memikirkan kejadian itu.Lima bulan kemudian, tepat di hari aku menerima penghargaan asisten dosen terbaik, Rocky datang membawa sebuket bunga, merayakan selesainya ujianku dan mengajakku makan.Sebenarnya, aku selalu bis

  • Rahasia Di Barisan Belakang kelas   Bab 14

    Brak! Terdengar suara pintu kelas didobrak.Peter pun dengan tegang melirik ke arah pintu.Itu Rocky!"Rocky, tolong aku!" teriakku sambil menangis."Kamu…"Belum sempat Peter bicara, dia sudah dibanting ke lantai oleh Rocky. Rocky segera mengeluarkan borgol dan mengikatnya."Lusia sudah memaafkanmu kemarin, tapi kamu masih saja mengulanginya! Kalau nggak memasukkanmu ke penjara selama dua tahun, kamu nggak akan jera!"Setelah membereskan Peter, Rocky melepaskan jaketnya dan membungkus tubuhku, sekaligus mengambil pakaianku di lantai untuk kukenakan."Kamu pasti sangat ketakutan. Jangan pernah berpikir kamu melakukan kesalahan, ini bukan salahmu."Perkataannya membuatku semakin merasa tertekan. Aku menerjang ke pelukannya dan menangis tersedu-sedu.Tak lama kemudian, pihak kepolisian dan kampus tiba. Aku pun harus pergi ke kantor polisi lagi karena Peter.Kali ini, aku benar-benar tidak akan berhati lembut dan memaafkannya.Apapun penyakit mental yang kumiliki atau tindakan aneh apapun

  • Rahasia Di Barisan Belakang kelas   Bab 13

    Perkataan Peter membuatku merinding. Ternyata dia terus mengawasiku.Dadaku bergerak naik turun, aku marah sekaligus takut. "Itu jelas-jelas karena niat jahatmu. Aku sudah menolakmu dengan tegas!""Wanita jalang sialan sepertimu menolakku, itu sama saja seperti pelacur menolak pelanggan!" kata Peter dengan kesal."Aku sudah cari tahu, hari ini nggak ada siapapun yang pakai ruangan ini. Kali ini, mau melarikan diri ke mana kamu?!"Wajahnya tampak kejam, lalu dia mulai melepaskan pakaiannya.Aku gemetar ketakutan dan menggertakkan gigiku. "Jangan macam-macam, sekarang masa ujian akhir semester, ada yang bisa datang kapan saja…"Dia tertawa meremehkan. "Kamu nggak menyadari, sudah begitu lama nggak ada yang masuk?"Setelah dia mengingatkan, barulah aku menyadarinya."Apa yang kamu lakukan?""Aku hanya menempelkan kertas di pintu yang bertuliskan ruangan sedang dipakai dan mohon nggak diganggu. Dengan begitu, nggak akan ada yang masuk!"Usai bicara, Peter pun langsung menarikku keluar, men

  • Rahasia Di Barisan Belakang kelas   Bab 12

    Aku menerima saran polisi dan pergi ke rumah sakit.Dokter pun memberiku beberapa obat dan menyuruhku meminumnya.Di bawah pengaruh obat dan ujian akhir semester, perlahan-lahan aku tidak lagi memikirkan hal itu sedikit pun.Sebaliknya, aku sering berbincang dengan polisi itu, menceritakan perkembangan kondisiku.Entah mengapa, berbincang dengannya selalu membuatku sangat rileks. Aku bisa berbicara banyak hal tanpa ragu, bahkan topik yang bersifat pribadi.Aku perlahan menyadari bahwa sepertinya diriku mulai menyukainya.Hal ini membuatku cukup senang. Berbincang dengannya sangat menyenangkan dan hal yang paling kunantikan setiap hari adalah berbincang dengannya.Setelah ujian akhir semester selesai, karena aku sudah membuat janji dengan psikolog, aku harus menunggu dua hari, baru bisa pulang. Sementara teman-teman asramaku sudah pergi semua.Masih ada fakultas lain yang sedang ujian, jadi orang di kampus tidak termasuk sedikit.Aku sudah memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang S2, jad

  • Rahasia Di Barisan Belakang kelas   Bab 11

    Setelah kejadian itu, entah karena ketakutan atau karena khawatir akan terulang lagi kejadian dengan Peter, aku tidak pernah lagi mencari ruang kelas kosong.Lagipula, aku harus mempersiapkan ujian sertifikasi, sehingga diriku setiap hari menghabiskan waktu di perpustakaan.Hal itu membuatku tidak sempat memikirkan urusan tersebut.Terkadang berpapasan dengan Peter, dia selalu menatapku dengan penuh kebencian, tapi tidak bisa berbuat apa-apa.Aku hanya bisa berpura-pura tidak melihatnya dan berjalan cepat.Namun, setelah ujian sertifikasi selesai, aku kembali menganggur dan mulai memikirkan hal itu lagi. Kali ini, aku kembali mencari ruang kelas kosong. Begitu bel kuliah berbunyi, aku mulai melepaskan pakaian.Tak disangka, bahkan sebelum aku sempat melepaskan jaket, seseorang mendorong pintu dan masuk.Itu adalah polisi yang mengantarku pulang waktu itu.Aku langsung terkejut. Wajahku terasa panas membara dan pada saat bersamaan, aku juga merasa malu."Aku…" Baru saja aku mulai bicar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status