Share

Bab 2

Penulis: Jeremy
Tak lama kemudian, pintu gedung sekolah kembali terbuka.

Namun, orang yang berjalan keluar bukan guru tadi, melainkan kepala bidang akademik sekolah ini.

Dia langsung berjalan menghampiriku dengan wajah acuh tak acuh, kemudian mengembalikan akta nikah yang aku serahkan tadi.

"Maaf, Nona Anida."

"Kami baru saja melakukan verifikasi melalui jalur resmi. Dalam sistem catatan sipil, akta nikah ini tidak terdaftar."

"Dengan kata lain, akta nikah ini tidak sah."

Kepalaku hampir meledak, pikiranku pun menjadi kosong.

Aku tanpa sadar membantah. "Tidak mungkin! Itu akta nikah yang saya buat bersama Eric tujuh tahun lalu!"

Bu Desi langsung menatapku dengan ekspresi aneh. "Tapi sistem menunjukkan bahwa Anda bukan pasangan sah Tuan Eric."

Begitu kata-kata itu terucap, para orang tua di sekitar langsung tertawa terbahak-bahak.

"Astaga! Bisa-bisanya menipu pihak sekolah dengan akta nikah? Dia pengen masuk sekolah unggulan sampai segila ini, ya?"

"Sungguh memalukan! Pantas saja pakaiannya terlihat sederhana."

"Sekarang ada banyak wanita yang melakukan cara tercela untuk masuk ke keluarga kaya."

Tiba-tiba, Viona tersenyum sinis.

Viona mendorongku sambil berkata, "Maaf, Bu Desi. Tadi hanya kesalahpahaman, pembantu di rumah suami saya salah mengambil dokumen."

Setelah melirikku sekilas, Viona langsung mengeluarkan akta nikah dari tasnya.

"Ini akta nikah saya dengan Eric, sekaligus jaminan masuk sekolah untuk Edy. Semua berkas sudah lengkap, jadi kami sudah bisa masuk, 'kan?"

Aku bergegas maju dengan panik dan merebut berkas dari tangan Bu Desi.

Tampak selembar kertas tebal berwarna merah. Di dalamnya, terdapat foto Eric bersama Viona yang tersenyum mesra.

Tanggal pencatatan adalah tujuh setengah tahun yang lalu.

Lebih awal enam bulan sebelum aku menikah dan membuat akta nikah yang palsu dengan Eric!

Aku mengangkat akta nikah itu dan melihat Eric dengan tatapan tidak percaya.

Akhirnya, Eric memperlihatkan wajah aslinya dan meremehkanku.

"Anida, sekarang aku akan bicara terus terang. Aku dan Viona adalah pasangan sah. Akta nikah yang kamu pegang itu palsu."

"Palsu…."

Setelah bergumam sejenak, aku merasa dunia seolah-olah berputar.

Orang tua yang menonton keramaian pun mulai bergosip.

"Astaga! Ini adegan istri sah menangkap selingkuhan, ya?"

"Ya Tuhan, sudah 7 tahun jadi selingkuhan, punya anak lagi. Sekarang dia bahkan datang ribut sama istri sahnya. Sungguh tak tahu malu."

"Pakaiannya tampak biasa-biasa saja! Dia pasti seorang wanita pelacur, sekarang Presdir Eric sudah bosan memainkannya."

Aku langsung melihat putraku, Edy yang pernah ada di perutku selama sembilan bulan dan kubesarkan selama 6 tahun. Dia pasti akan memihak padaku.

Namun, Edy justru bersembunyi di belakang Viona. Dia hanya menjulurkan setengah kepalanya dan menatapku dengan penuh jijik.

"Dasar penipu! Ternyata kamu bukan istri papaku! Bagus sekali, aku sudah lama ingin punya ibu seperti Mama Viona!"

"Mama Viona adalah pemilik perusahaan besar, dia bisa membeliku semua mainan yang aku inginkan. Bagaimana denganmu? Kamu hanya bisa menyuruhku belajar tanpa memberikan sesuatu untukku!"

Viona memeluk Edy dengan puas, lalu melihatku dengan tatapan seorang pemenang.

Amarahku sudah meledak. Aku merobek akta nikah Eric dan Viona hingga hancur berkeping-keping.

Wajah Eric langsung memuram dan memarahiku. "Anida, kamu sudah gila, ya?! Tidak punya, malah iri pada orang lain, apalagi sampai merusaknya! Sungguh kelakuan orang picisan!"

Aku seketika tercengang.

Hawa dingin pun menyebar di sekujur tubuhku.

Saat ini, aku merasa semua pengorbananku selama ini untuk Keluarga Sudrian hanyalah lelucon besar.

Sejak menikah sampai sekarang, Eric bilang perusahaan sangat sibuk karena baru saja masuk ke dunia pasar, jadi aku rela menjaga anak di rumah.

Ketika berada di luar, Eric menjadikanku sebagai pajangan untuk menunjukkan kesuksesan serta punya keluarga yang bahagia. Aku pun menurutinya tanpa membongkar kebenaran.

Namun, sekarang Eric mengira bahwa dirinya sudah bisa meremehkanku sesuka hatinya!

Dia tidak tahu bahwa aku adalah pewaris Keluarga Kusuma, keluarga terkaya di Kota Coasla, sekaligus sosok yang tidak sanggup disinggung olehnya!
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Rahasia Suami Terbongkar di Meja Pendaftaran   Bab 8

    Pada saat ini, Eric tiba-tiba merangkak ke arahku dan bersujud padaku tanpa henti. Bam! Bam! Bam!Tak lama kemudian, lantai sudah dipenuhi dengan noda darah."Anida! Anida, aku sudah salah! Aku benar-benar sudah tahu salah! Tolong maafkan aku, mohon beri aku satu kesempatan lagi!" Eric menangis tersedu-sedu dan memegang pergelangan kakiku dengan erat. "Ini semua salah Viona! Wanita pelacur itu yang menggodaku! Dia bilang setiap pria seharusnya punya ambisi! Anida, aku seketika kehilangan diri! Kamu adalah orang yang aku cintai, hanya kamu yang ada di hatiku!" Eric mengakui kesalahannya, seolah-olah ingin memperlihatkan isi hatinya padaku.Mendengar kata-kata itu, Viona yang berada di sebelahnya tiba-tiba mendongak.Viona melihat pria yang baru saja mengungkapkan cinta padanya dengan tatapan tidak percaya. Kini, pria itu malah melemparkan semua kesalahan padanya.Viona sangat marah hingga seluruh tubuhnya gemetar, tapi dia sudah tidak punya tenaga untuk membantah.Sekarang melihat p

  • Rahasia Suami Terbongkar di Meja Pendaftaran   Bab 7

    Wajah Eric Sudrian seketika memucat.Sementara itu, Viona sepenuhnya menjadi gila. Dia bergumam, "Tidak mungkin… ini sama sekali tidak mungkin! CEO Grup Tianta jelas seorang pria berusia lima puluhan! Aku pernah melihatnya!"Aku tersenyum acuh tak acuh sambil berkata, "Pria tua yang kamu lihat itu Paman Sandra, bukan? Dia bawahan yang sangat dipercayai ayahku. Dia hanya menggantikanku untuk tampil di depan umum. Bagaimanapun, sebelumnya aku masih sangat polos dan hanya ingin hidup sederhana."Pada saat ini, ponsel Eric berdering tanpa henti.Di ujung telepon, terdengar suara sekretarisnya yang panik dan menangis."Tuan Eric! Gawat! Semua mitra bisnis kita, termasuk Grup Kusuma mendadak membatalkan kerja sama sepihak!""Ketua direksi sedang rapat darurat, semua pemegang saham menyarankan agar Anda dicopot dari jabatan sebagai presdir!"Setelah ragu-ragu sejenak, sekretaris itu berteriak, "Harga saham kita… menurun drastis! Hanya dalam waktu sepuluh menit!"Ponsel langsung jatuh dari tan

  • Rahasia Suami Terbongkar di Meja Pendaftaran   Bab 6

    Rafiq memperlihatkan ekspresi muram. Setelah melirik Eric dan Viona dengan tatapan ganas, dia segera menarik pandangannya.Di bawah kawalan para pengawal, Rafiq menembus kerumunan dan bergegas menghampiriku.Setelah itu, semua orang membelalakkan mata mereka. Sosok penguasa bisnis yang pernah menggetarkan dunia itu berjalan ke depanku dan membungkukkan badannya padaku. Dia berkata dengan suara gemetar dan takut, "Bu Anida!" "Maaf! Saya tidak bisa mendidik anak dengan baik, sehingga membuat Anda menderita penghinaan seperti ini!""Mohon Anda tenang dulu! Mohon Anda tenang dulu!"Semua orang langsung tercengang.Wajah Eric seketika memucat. Melihat adegan di depannya dengan tidak percaya, Eric langsung berkata, "Papa! Kamu sudah gila?! Apa kamu sudah pikun?"Pikiran Eric menjadi kosong. Dia berteriak seperti orang kehilangan akal, kemudian bergegas ke depan untuk memapah Rafiq. "Kenapa kamu berlutut padanya?! Dia bukanlah apa-apa!”"Sebutan apa yang kamu panggil untuknya? Bu Anida?

  • Rahasia Suami Terbongkar di Meja Pendaftaran   Bab 5

    Setelah aku melontarkan kata-kata itu, wajah Pak Gino sudah memucat.Pak Gino sadar bahwa dirinya telah menyinggung penguasa tertinggi sekolah ini. Jabatannya sebagai kepala sekolah seharusnya akan segera dicopot. Setelah sadar kembali dari keterkejutan, Viona langsung berteriak, "Tidak mungkin! Kamu bicara omong kosong! Kamu hanya seorang ibu rumah tangga, mana mungkin bisa jadi CEO sekolah unggulan ini? Eric, dia sedang berbohong, 'kan?!"Viona melihat Eric dengan tatapan seakan-akan menunggu jawaban yang bisa menenangkannya. Eric menatapku dengan tatapan penuh kaget, tapi dia segera tersenyum sinis. "Anida, tadi kepalamu terbentur di pintu hingga menjadi bodoh, ya? Bisa-bisanya tidak punya uang tetapi suka pamer. Hanya melihat inisial yang sama, kamu langsung berpura-pura bahwa sekolah ini milikmu? Kalau begitu, aku juga bisa bilang diriku orang terkaya di Kota Coasla!" Mendengar kata-kata Eric, Viona langsung menjadi sombong lagi. "Bagus sekali, ternyata kamu juga pelacur yang

  • Rahasia Suami Terbongkar di Meja Pendaftaran   Bab 4

    Setelah menutup telepon, Pak Gino bahkan tidak bisa berdiri dengan stabil. Saat menoleh ke arahku, tatapan meremahkan di matanya sudah menghilang. Akan tetapi, wajahnya penuh kehormatan dan ketakutan. "Pak Gino, kenapa kamu masih bengong di sana? Cepat uruskan! Waktuku sangat berharga, setiap menit bisa bernilai miliaran." Melihat Pak Gino tidak bergerak, Eric memerintahnya dengan nada penuh ketidaksabaran.Pak Gino tiba-tiba berdiri tanpa menjawab Eric, gerakannya terlalu terburu-buru sampai kursinya terjungkal ke lantai.Setelah berjalan mengitari meja kerjanya, Pak Gino langsung bergegas menghampiriku.Kemudian, Pak Gino melakukan sesuatu yang mengejutkan semua orang.Pak Gino membungkukkan badannya padaku. "Bu CEO…! Kenapa… Anda datang sendiri ke sini?! Saya… benar-benar tidak tahu diri, mohon maafkan kelalaian saya!”Begitu kata-kata itu terucap, suasana di ruangan langsung menjadi sunyi.Senyuman di wajah Eric pun seketika menjadi kaku.Viona bahkan tidak berani percaya hing

  • Rahasia Suami Terbongkar di Meja Pendaftaran   Bab 3

    Aku tersenyum sambil berkata, "Eric, kalau aku orang rendahan, itu berarti kamu hanya pantas jadi pelayan orang rendahan!""Aku menantu yang dipilih ayahmu sendiri. Kamu yakin ingin memperlakukanku seperti ini?!"Kepanikan seketika terlintas di wajah Eric, tetapi dia segera menenangkan dirinya dan kemudian tersenyum dengan penuh ejekan. "Memangnya kenapa kalau ayahku yang memilihmu? Jangan bertindak seperti katak naik junjung. Apa kamu pikir aku menikahimu karena cinta?"Mendengar bantahan Eric, Viona menjadi semakin sombong."Anida, jangan salahkan Eric, tapi salahkan dirimu yang terlalu polos.""Dengan latar belakangmu yang biasa-biasa saja, mana mungkin kamu cocok bersama Eric? Aku bisa memberinya seluruh sumber daya dari Grup Hakana dan membantunya naik pangkat lebih tinggi. Tapi, apa yang bisa kamu berikan? Cintamu, 'kah? Itu sama sekali tidak ada nilainya!"Aku sangat marah hingga seluruh tubuh gemetar, darah sudah mengalir ke kepalaku. Aku mengangkat tangan dan hendak menampar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status