Share

11. Perubahan Sikap Gendis 2

"Abang kenapa?" tanya Gendis, berdiri dari tempat duduk panik.

Aku mengangkat tangan sebagai tanda bahwa aku tidak apa-apa. "Nggak papa."

Ia pun kembali duduk.

"Kenapa memang pihak ... apa tadi?"

"Mahesa Tunggal."

"Hem, Mahesa Tunggal menghubungi kamu?" tanyaku seolah tak tahu menahu.

"Ya ... mungkin karena aku nggak masuk magang. Sebentar lagi kan penilaian."

Aku tercekat, bingung harus berkata apa. Terlebih wajah Gendis saat ini terlihat begitu pasrah, seolah menyerah dengan keadaan.

"Apa gunanya masuk atau enggak, toh aku sudah tidak melanjutkannya, Abang." Ucapannya kali ini mampu menyayat hati, terlihat kaca-kaca di mata sayu itu, tapi dengan cepat ia menundukkan kepala. Aku tahu, dia tak ingin rasa sedihnya terlihat orang lain. Dia berusaha menerima keadaan meski sulit. Keadaan bahwa dia harus meninggalkan pendidikan secara paksa.

Lalu bagaimana dengan perasaanku sekarang? Tentu saja semakin merasa bersalah dan merasa bahwa aku adalah orang paling bejat di dunia. Aku yang begi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status