Share

Bab 5

Penulis: Ina Qirana
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-15 11:21:17

 

"Tunggu bentar ya," titah Hengky, membuatku harus menghirup napas berkali-kali, dada ini mulai sesak serta rasa mual yang semakin kuat, belum lagi jantung yang makin berpacu hebat.

 

Keterlaluan kamu, Andra! Jika saja benar ada perempuan lain yang merusak pernikahan kita maka, aku akan membalasmu lebih pedih lagi, akan kubuat kamu deperesi dan gila.

 

Empat bulan pernikahan kami, harusnya masa itu adalah masa manisnya pernikahan ini, menikmati indahnya pengantin baru, saling berbagi cinta dan kasih sayang tulus dari dalam hati.

 

Menyedihkan sekali kau, Farah, entah sebesar apa dosa kakek buyutku pada keluarga Mas Andra, hingga ia mati-matian membalaskan semua ini padaku yang tak tahu apa-apa.

 

Sefatal apapun kesalahan keluargaku tak selayaknya mereka melampiaskan pada keturunannya yang tak bersalah.

 

"Hallo Farah, kamu masih hidup?" tanya Hengky ngeselin

 

"Masih, mana cepet katanya mau kirim Poto itu." 

 

Aku sudah tak sabar ingin segera melihat wajah wanita yang diperkirakan selingkuhan Mas Andra, aku pun takkan biarkan perempuan itu hidup tenang, jika saja ia mencoba mengusik rumah tangga kami diam-diam.

 

"Duh, potonya kehapus kayaknya sama istriku, maklum dia paling ga suka kalau di hape aku ada Poto cewe, hehe maaf ya, Rah," jawab Hengky sambil terkekeh.

 

Jujur aku kesal pada lelaki ini, harusnya sebelum bicara pastikan dulu potonya ada, jika begini aku bisa mati penasaran 'kan?

 

"Gimana sih lo, cari lagi lah."

 

"Udah dicari, tapi ga ada Farah," jawab Hengky lagi membuatku semakin kesal

 

"Ya sudah, gua matiin telponnya ya," ujarku merasa putus asa.

 

"Ok ok, sabar ya, Rah."

 

Telpon terputus, aku mondar-mandir di kamar memikirkan masalah ini dan solusinya, beruntung adzan isya berkumandang sepertinya ini sebuah tanda jika aku harus meminta padanya Yang Maha Kuasa.

 

'Ku adukan semua masalah hidup ini padanya, meminta segala solusi dan jalan keluar, juga kekuatan hati agar senantiasa tegar menghadapi kenyataan yang lebih menyakitkan lagi.

 

Setelah empat raka'at selesai aku segera melipat sajadah, mencoba untuk terpejam dan mengistirahatkan raga yang terasa lelah, bukan hanya fisik yang lelah tapi juga hati dan fikiran.

 

*

 

Pagi ini aku sarapan pagi tanpa Mas Andra, setiap akhir pekan ia memang selalu menginap di rumah ibunya, kebiasaan itu sudah dijalani rutin setelah kami menikah.

 

Kadang hari sabtu atau minggu ia tak pernah di rumah, dengan alasan ingin menginap dan berbakti pada ibunya, aku tak mempermasalahkan yang terpenting ia selalu kembali tepat waktu.

 

Entah kenapa juga ia tak pernah mengajakku jika menginap, katanya di rumah saja menjaga rumah, aku pun tak masalah karena selalu banyak pekerjaan kantor yang harus dikerjakan.

 

Semalam entah jam berapa ibu pulang ke rumahnya, sejak masuk ke kamar aku tak lagi keluar karena merasa kesal juga ngantuk yang tak tertahan.

 

Aku mengecek ponsel ternyata Mas Andra tak mengirimkan pesan, mungkin ia masih marah tapi itu tak masalah, jemariku bergulir melihat akun warna biru, baru membuka sudah nongol status Dinda yang menyindirku.

 

Katanya:

 

'Istri durhaka itu tempatnya di neraka'

 

Status Dinda sudah dikomentari oleh teman-temannya yang tak kalah alay, sebagai kakak ipar yang baik aku pun ikut mengomentari statusnya yang pedas itu, karena yakin tulisannya itu bermaksud untuk menyindirku

 

'Di dunia ini bukan hanya ada istri durhaka, tapi ada juga keluarga licik yang tak tahu terima kasih, semoga kita dijauhkan dari orang seperti itu ya,' komentarku tak kalah pedas.

 

Beberapa detik kemudian gadis manja itu kembali menuliskan status.

 

'Percuma kaya tapi pelit, duitnya ga berkah.'

 

Tak salah lagi tulisan itu ditujukkan untukku, tak ingin ikutan terpancing emosi aku segera mematikan ponsel, karena hari ini waktunya belanja bulanan, kebutuhan di rumah sudah hampir habis.

 

Melayani gadis manja itu bisa membuatku darah tinggi, untuk apa lebih baik memanjakan diri sendiri, sambil mencari ide bagaimana membalas perbuatan mereka diam-diam tapi menghanyutkan, takkan kubiarkan mereka bersikap semena-mena lagi.

 

Dengan mengenakan gamis sederhana dan kerudung pashmina aku berangkat ke pusat perbelanjaan yang lumayan besar dan terkenal, tak lupa kuajak juga Mbak Surti ART di rumah untuk menemani dan membantu membawakan barang belanjaan.

 

"Ehh Neng Farah, lagi belanja ya," tegur seorang wanita, saat aku menoleh ternyata ia Bu Pipit tetangga ibu mertua.

 

Selain tetangga dekat ia juga kawan ibu dalam bergosip, mereka berdua selalu kompak dalam masalah membicarakan kejelekan orang lain.

 

"Iya, Bu," jawabku singkat.

 

"Sendirian aja, si Andra mana?" tanyanya kepo.

 

"Dia 'kan lagi nginep di rumah ibunya, emang Ibu ga lihat mobilnya parkir di depan?"

 

Karena Ibu tak memilki garasi yang luas maka mobil Mas Andra selalu diparkir di teras.

 

"Ahh engga lihat tuh, kalau Andra ke sana mobilnya pasti ada 'kan di depan," ujar Bu Pipit sambil mengambil barang belanjaan.

 

"Masa sih, bukannya setiap sabtu atau minggu Mas Andra selalu nginap di rumah ibu ya." Aku tak mengerti kenapa Bu Pipit bisa bilang seperti itu.

 

"Haaah, sejak kapan? semenjak Andra nikah sama Neng Farah dia ga pernah tuh nginap di rumah ibunya lagi."

 

Aku tertegun mendengar ucapan si tukang gosip ini, lalu melirik wajahnya memastikan apakah ia sedang berbohong atau tidak.

 

"Ya pokoknya sejak kami menikah, Bu, masa sih Ibu ga pernah lihat?"

 

"Engga, Neng, orang setiap pagi Ibu selalu lewat depan rumah mertuamu kok, kecuali kalau siang iya saya suka lihat, tapi sorenya nanti pulang lagi."

 

Ya Tuhan, jika Mas Andra tak pernah menginap di rumah ibunya lalu ke mana dia selama ini? apakah dia berbohong?

 

 

 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Rencana Busuk Suamiku dan Keluarganya    Tamat

    "Hay, Vin." Aku tersenyum padanya.Virni tersenyum manis padaku sementara Ervin terlihat canggung, padahal seharusnya biasa saja tidak perlu berekspresi seperti itu."Kamu mau ke mana, Rah?" Tanya Virni."Aku mau belanja kebutuhan, duluan ya." Aku tersenyum manis pada mereka."Oke."Beberapa langkah berjalan aku kembali menoleh ke belakang dan ternyata kebetulan sekali Ervin pun sedang menoleh ke belakang hingga kami saling bertatapan beberapa detik.Ah sudahlah, lupakan lelaki itu dan mulai hidup yang baru.*Sudah satu bulan aku tidak pernah bertemu dengan Ervin dan Virni, sengaja menyibukkan diri juga sengaja tidak membalas pesan darinya, aku ingin Ervin bahagia Aku juga berencana untuk tinggal di Amerika dalam waktu satu tahun, itu pun untuk kebutuhan perusahaan, perusahaan kami akan membuka cabang di sana.[Kenapa pesanku engga pernah dibalas? Aku punya salah]Pesan dari Ervin, dia tidak tahu saja jika aku sedang mendamaikan hati saat ini.[Maaf aku sibuk, Vin, ada apa emangnya]

  • Rencana Busuk Suamiku dan Keluarganya    Bab 39

    Sontak saja Virni terlihat begitu bahagia mendengar perkataan Tante Alma, bahkan entah apa maksudnya ia meliriku sekilas setelah itu tersenyum-senyum melirik tante Alma."Boleh, Tante. Kapan mau datang? Nanti aku masakin makanan kesukaan Tante di rumah," sahut Virni."Gimana, Vin? Kapan mau ke rumah Virni?" Tante Alma bertanya pada putranya.Tetapi Ervin malah melirikku setelah itu melirik ibunya sambil menyuapkan makanan, aku tahu Ervin sungkan padaku atau tidak enak hati makanya ia menapku seperti itu."Emm, nanti aku pikirin lagi deh untuk sementara mau istirahat dulu di rumah," jawab Ervin."Iya, Tante, nanti saja nunggu Ervin benar-benar sembuh.""Ya sudah kalau begitu, kamu harus cepat sembuh, Vin," sahut Tante Alma.Di sini aku merasa seperti obat nyamuk, diacuhkan dan dianggap tidak ada, jika tahu akan begini lebih baik aku tadi memaksa untuk pulang."Tapi orang tuaku orang biasa-biasa aja, Tante, bukan orang kaya seperti keluarga Farah," sahut Virni lagi, perempuan itu pasti

  • Rencana Busuk Suamiku dan Keluarganya    Bab 38

    Karena serangan dari ibunya Mas Andra bagian wajahku terdapat beberapa lebam terkena hantamannya ketika mengamuk usai persidangan Dinda kemarin.Belum lagi kepalaku masih sering berdenyut sakit lantaran dijambak dengan kuat, entah apa yang ada dalam pikiran ibunya Mas Andra, padahal sebelumnya ia sudah minta maaf atas perlakuan anaknya tetapi kenapa sekarang ia yang malah menyerangku.Saat ini Ervin sudah pulang ke rumah setelah beberapa minggu dirawat secara intensif di rumah sakit, tetapi ia mengatakan Satu bulan sekali harus kontrol dan juga meminum obat-obatan tertentu."Gimana keadaanmu sekarang, Vin?" Tanyaku, pulang dari kantor sengaja aku mampir ke rumahnya."Lebih baik, hanya saja aku bosan terus-menerus di rumah pengen kembali bekerja seperti biasanya."Ia memang diberikan jatah cuti satu bulan agar operasi cangkok jantungnya sukses seratus persen."Sabar dong, biar badan kamu pulih juga, kalau bosen bisa nonton TV, main HP, atau main game.""Engga ada yang asyik." Ia tersen

  • Rencana Busuk Suamiku dan Keluarganya    Bab 37

    (POV DINDA)Menyesal, untuk saat ini kata-kata itu selalu terngiang di telinga, Aku menyesal karena telah ikut berambisi pada dendam ibu, dan yang paling menyakitkan adalah aku menyesal karena dengan mudahnya menyerahkan tubuh pada lelaki yang masih belum berstatus suamiku.Aku juga telah menyesal karena mencelakai Kak Farah, padahal selama ini ia sudah baik padaku memberikan barang-barang mahal bahkan juga memberikanku sebuah mobil walaupun pada akhirnya mobil itu diambil olehnya kembali, itu pun juga karena salahku semua orang akan melakukan hal yang sama jika ada di posisi Kak Farah.Bahkan aku mendengar jika pria yang menolong Kak Farah ketika diculik oleh orang suruhanku dalam keadaan sekarat karena membutuhkan donor jantung secepatnya, dan aku sama sekali tidak terima jika harus kakakku sendiri yang memberikan donor jantung pada lelaki ituItu artinya secara tidak langsung Kak Andra menebus semua kesalahanku dengan nyawanya, sekarang aku telah hancur oleh perbuatan sendiri karen

  • Rencana Busuk Suamiku dan Keluarganya    Bab 36

    (POV MAYA)Perlahan-lahan Farah mengetahui rahasia besar Mas Andra dan keluarganya, yang ternyata mereka memiliki rencana busuk di balik pernikahan suci itu.Rupanya Farah bukan wanita bodoh yang bisa dibohongi seperti yang aku kira, padahal aku sudah membayangkan selama hidup dan memiliki anak-anak banyak akan menjalani kehidupan yang bergelimang harta yang bersumber dari Farah.Setelah Farah mengetahui rencana busuk Mas Andra dan keluarganya ia tidak lagi royal baik pada mas Andra ataupun pada keluarganya, perempuan itu seolah-olah menyelidiki semuanya secara diam-diam.Dan benar saja akhirnya pernikahanku pun terbongkar, Farah mengetahui jika aku istri pertamanya Mas Andra, ia nampak kecewa dan marah padaku yang merupakan salah satu karyawan terbaik di kantornya.Dunia ini terasa lebih hancur ketika Mas Andra meninggalkanku untuk selamanya, dalam keadaan aku hamil besar, ditambah Farah pun ternyata memecatku dari kantor lalu ibu mertua yang terlihat seperti membenciku seperti dulu.

  • Rencana Busuk Suamiku dan Keluarganya    Bab 35

    (POV MAYA)Aku menikah dengan mas Andra tanpa restu orang tua, sebenarnya kedua orang tuaku telah menjodohkan aku dengan seseorang yang lebih dari Mas Andra, dia adalah seorang dosen yang mengajar di beberapa kampus ternama.Namun, karena sebuah kesalahan atas nama cinta aku terpaksa harus memilih Mas Andra, berhubungan intim adalah hal lumrah bagiku dan Mas Andra ketika kami pacaran dulu, aku yang terlanjur cinta begitu mudahnya memberikan mahkota pada lelaki yang bukan bergelar suami.Hingga akhirnya aku hamil diluar nikah, jelas saja aku panik melihat hasil tes kehamilan yang kupegang menunjukkan garis dua, tetapi tidak dengan Mas Andra ia terlihat biasa saja karena dirinya berdalih akan bertanggung jawab atas perbuatan yang sudah ia lakukan.Sebenarnya dulu Mas Andra tidak pernah tahu jika kedua orang tuaku tidak merestui kami, aku menyembunyikan hal itu dari Mas Andra agar ia tidak meninggalkanku, kedua orang tuaku pun tidak pernah memperlihatkan ketidaksukaannya pada mas Andra k

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status