Share

41. BERAKHIR SENDIRI

Sudah lama Sintia terluka oleh Rahman, Sintia pun sudah kuat memutuskan bercerai dari Rahman, keputusan yang sudah benar-benar bulat. Badanku kian kurus, air mata pun telah habis, berhari-hari dan bertahun-tahun aku selalu menangisi rasa sakit yang seharusnya dan lebih baik tak pernah aku tangisi. Aku akan pergi Rahman, hiduplah dengan dia bukan aku dan anakmu. Hari ini hatiku kuat untuk berkata itu, kata-kata yang mungkin terasa berat terucap dari mulutku 1 tahun lalu saat aku mengetahui kebusukan permainanmu dengan dia.

Dan kini, hampir setiap malam Rahman pulang larut selalu saja dia pulang di atas jam 20.00 WIB, badan kusut, bau bensin dan debu tampak habis melakukan perjalanan jauh. Ke mana dia pergi? padahal sudah tidak kerja lagi.

Temanku yang aku tugaskan untuk mengikuti pun memberi kabar, kalau Rahman sering datang ke kosan selingkuhannya itu, hampir setiap hari dia menghabiskan waktunya di sana, buat apa lagi jika bukan menghabiskan waktu dan bersenang-

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status