Sandiwara Liar Sang Aktor

Sandiwara Liar Sang Aktor

last update最終更新日 : 2025-11-26
作家:  Ayaya Malilaたった今更新されました
言語: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
評価が足りません
21チャプター
207ビュー
読む
本棚に追加

共有:  

報告
あらすじ
カタログ
コードをスキャンしてアプリで読む

概要

Dewasa

Drama

Cinta Terlarang

Arogan

Selebriti

Menerima pinangan seorang pria yang sudah memiliki tunangan adalah kesalahan terbesar Vivianne. Namun, iming-iming materi yang Dylan tawarkan sudah membutakan matanya. Vivianne rela menjadi perusak hubungan orang demi uang dan sebuah pernikahan impian. Akan tetapi, pada kenyataannya pernikahan tak seindah yang dibayangkan. Dylan membuang Vivianne dan mengakhiri pernikahan tatkala semua tujuan sudah dia dapatkan.

もっと見る

第1話

Prom Night

Pesta prom belum selesai, tapi Dylan lebih dulu menuntun Vivianne keluar dari ballroom.

“Kita mau ke mana, Dylan? Pestanya belum selesai,” protes Vivianne.

“Aku punya kejutan untukmu.” Dylan mengedipkan sebelah matanya nakal.

Gadis cantik yang baru berulang tahun ke-18 itu pun pasrah mengikuti ke manapun pemuda itu membawanya.

Ternyata, Dylan mengajak Vivianne ke sebuah hotel termahal yang ada di kota kecil itu. Satu kamar suite telah dipesan untuk dirinya dan sang gadis.

“Ini untuk merayakan usia legal kita, Vi. Kita sudah 18 tahun sekarang. Mulai detik ini, kita bisa melakukan apapun yang kita mau, tanpa ada larangan lagi,” ucap Dylan seraya menarik Vivianne, lalu membaringkannya ke ranjang.

“Ta-tapi Dylan ... a-aku belum siap.” Vivianne begitu gugup. Apalagi saat telapak tangan pemuda itu aktif menelusuri setiap lekuk tubuhnya.

“Tidak apa-apa, Vi. Semua akan baik-baik saja. Kita akan selalu bersama, berjuang berdua mewujudkan mimpi-mimpi kita. Kau mau, kan?” bujuk Dylan.

Vivianne terdiam. Akal sehatnya mulai runtuh seiring tatapan mata biru cerah milik Dylan yang semakin dalam, membius Vivianne dan membawa pergi seluruh kesadarannya.

“Aku mau,” putus Vivianne pada akhirnya. “Tapi kau harus berjanji untuk tidak pernah meninggalkanku. Kita akan berkuliah bersama di Washington,” pintanya dengan nada penuh harap.

“Aku berjanji,” ujar Dylan sebelum mencium bibir Vivianne penuh perasaan hingga gadis itu terbuai. Membuat percikan-percikan dalam hati dua sejoli itu berubah menjadi api gairah tak terbendung.

Satu persatu pakaian dilepas hingga tak tersisa sehelai benang pun di tubuh keduanya.

“Dylan, bagaimana kalau orang tua kita tahu?” resah Vivianne.

Namun, Dylan yang sudah tertutup kabut hasrat, tak menghiraukan perkataan Vivianne. Dia hanya fokus pada satu tujuan, yaitu memiliki sang kekasih seutuhnya.

"Tidak usah memikirkan apapun, Vi. Cukup aku saja yang ada di kepalamu. Ingatlah satu hal. Aku sangat mencintaimu," ucap Dylan di sela helaan napas beratnya.

“Ah, Dylan ....” Desahan Vivianne menggema, sebagai penanda bahwa tubuh mereka telah menyatu secara sempurna.

Detik itu, Vivianne telah memilih sebuah keputusan besar dalam hidupnya dengan memberikan kesuciannya pada Dylan.

Vivianne mengira, hal itu bisa mengikat mereka berdua dalam ikatan abadi. Akan tetapi, sayang. Harapan gadis itu hanyalah mimpi belaka.

Keesokan harinya, setelah Dylan mengantarkan Vivianne pulang, pemuda itu menghilang.

Nomor ponselnya tak aktif. Sosoknya juga tak lagi muncul di sekolah. Dylan bahkan tak menghadiri wisuda.

Merasa sangat khawatir, Vivianne memberanikan diri untuk mendatangi kediaman keluarga Dylan.

“Putraku tak ada di sini, Nak. Dia melarikan diri dari rumah. Kalau saja waktu itu kami tidak ....” Ayahanda Dylan tak melanjutkan kalimatnya.

Raut penyesalan sekaligus kekecewaan terpancar jelas dari wajah pria yang berprofesi sebagai dokter sekaligus pemilik rumah sakit satu-satunya yang ada di kota kecil itu.

“Apa, Tuan? Kenapa anda tidak melanjutkan penjelasan?” kejar Vivianne penasaran.

“Tidak, bukan apa-apa. Pulanglah, Nak. Lupakan putraku,” pinta pria paruh baya itu.

“Tapi, kami berdua sudah berjanji, Tuan Woods,” mohon Vivianne sambil terisak.

Ayahanda Dylan buru-buru menggeleng. “Anggap saja kau tidak pernah mendengar janji-janji yang sudah diucapkan oleh putraku,” putusnya membuat napas Vivianne tercekat.

Hatinya hancur. Vivianne patah sepatah-patahnya. Butuh waktu bertahun-tahun untuk menyembuhkan luka hatinya.

Hingga lima tahun berlalu. Banyak yang sudah berubah. Hidup tak lagi seindah kenangan masa remaja.

Dulu, selepas SMA, Vivianne meninggalkan kota kecil tempat kelahirannya. Dia melanjutkan kuliah di salah satu universitas di California dan lulus dengan nilai yang sangat memuaskan.

Kini, Vivianne harus berjuang mati-matian melunasi utang untuk biaya kuliah sekaligus utang yang ditinggalkan oleh mendiang ayahnya yang pemabuk.

“Nona Vivianne Diaz, mari ikuti saya,” ujar seorang perwakilan kantor agensi, membuyarkan lamunan Vivianne.

“Ah, i-iya. Baik, terima kasih.” Vivianne sempat tergagap sesaat sebelum mengikuti langkah pria tersebut menuju salah satu lift yang terbuka.

“Terima kasih sudah mengirimkan lamaran kerja di kantor kami,” ucap pria itu membuka pembicaraan selama berada di dalam lift.

“Agensi kami sudah berpengalaman dalam menyediakan tenaga profesional untuk kalangan selebriti, eksekutif, dan tokoh publik, dengan standar kerahasiaan serta loyalitas tinggi,” lanjutnya.

“Klien kami adalah figur publik dengan jadwal yang sangat padat. Apakah Anda sudah terbiasa dengan pekerjaan yang menuntut waktu di luar jam normal?” tanya pria itu memastikan.

“Saya terbiasa bekerja keras sejak kecil,” jawab Vivianne percaya diri. “Kalau boleh saya tahu, siapakah klien yang akan saya temui sebentar lagi?”

“Agensi kami memiliki peraturan yang sangat ketat tentang privasi. Para klien tidak pernah mengungkapkan identitas asli. Mereka cukup menggunakan nama samaran,” jelas si pria.

“Oh, baiklah.” Vivianne menghela napas panjang, berharap calon atasannya nanti adalah orang yang baik dan tidak merepotkan.

Dia tidak berbicara lagi sampai pria bersetelan rapi itu mengarahkannya masuk ke sebuah ruangan.

“Silakan tunggu. Sebentar lagi klien kami akan datang,” ujar sang pria sebelum meninggalkan Vivianne sendiri.

Tak berselang lama, suara langkah kaki terdengar mantap dan semakin mendekat.

Posisi Vivianne yang membelakangi pintu masuk membuatnya tak bisa melihat sosok klien itu. Ingin rasanya menoleh, tapi dia lebih dulu salah tingkah.

Sampai akhirnya si pemilik langkah itu bersuara, “Lama tak berjumpa ... Vivianne Diaz.”

もっと見る
次へ
ダウンロード

最新チャプター

続きを読む

読者の皆様へ

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

コメントはありません
21 チャプター
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status