Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Amarah Wakil Ketua

Share

Amarah Wakil Ketua

last update Last Updated: 2025-05-15 13:29:49

"Kau tidak akan membunuh aku, bukan?" tanya ketua Reo takut pada Arya.

"Tergantung! Apakah aku ingin membunuh atau tidak," jawab Arya.

Wajah ketua Reo pucat pasi, jawaban Arya begitu ambigu. Dan itu membuatnya semakin takut pada Arya.

"Hahahaha! Jika kau mau keluar dari sekte naga hitam, dan menjadi orang yang lurus, aku mungkin akan memberikan hidup kedua padamu," kata Arya.

"Kami semua akan keluar dari sekte naga hitam!" teriak anak buah ketua Reo.

Ketua Reo kaget lagi. Tak percaya jika anak buahnya takut pada Arya. Bahkan lebih takut daripada, kepada ketua sekte naga hitam, ketua Chu Cai.

"Apakah benar?" tanya Arya.

"Benar! Aku sudah bosan jadi bagian dari sekte gelap ini, itu membuatku dalam keadaan bahaya secara terus menerus," kata salah satu anak buah ketua Reo sambil membuka pakaian hitam yang jadi simbol sekte naga hitam.

Apa yang dilakukan oleh anak buah ketua Reo itu, diikuti oleh rekannya yang lain. Dan kini tidak ada lagi anak buah ketua Reo yang gunakan pakaian k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Adipati Baru

    Semua hening, itu setelah kematian Adipati Handoko. Semuanya menatap ke arah atas dimana penguasa kota mentari itu terbujur kaku."Sekarang siapa yang akan menguasai dan menjadi Adipati kota ini? Apa kalian bersedia gantikan dia?" teriak seseroang sambil menunjuk ke arah mayat Adipati Handoko.Tidak ada yang menjawab, dan orang itu semakin terlihat angkuh."Aku! Jurangan Junisa, akan menjadi Adipati baru di kota ini, apa kalian akan menentang?" ucap orang yang bernama juragan Junisa itu."Aku menentang!" teriak Arya.Adipati Junisa kaget, tidak percaya akan ada yang berani melawan dirinya. Padahal setelah Adipati Handoko, dia yang paling kaya di kota itu.Bahkan, meskipun sudah ada Adipati Handoko yang berkuasa, tetap saja keberadaannya di kota itu tidak dapat digoyahkan."Sungguh berani kau menolak diriku, anak muda!" kata juragan Junisa."Kenapa tidak! Aku yang heran, apa yang membuatmu merasa pantas jadi Adipati kota ini?" tanya Arya.Juragan Junisa berjalan ke arah Arya, dan dia s

  • Sang Penghancur Langit    Hukuman untuk Adipati

    Brukkkkkk.Ki Sepat mendorong Adipati Handoko yang sudah mereka tangkap, dan tubuh Adipati itu langsung terjerembab di tanah.Adipati Handoko melihat wajah-wajah seram yang benci pada dirinya, dan dia merasa sudah tidak ada lagi jalan untuk kabur dari kepungan warga kota mentari.Mata Adipati Handoko melihat ke arah Sudira yang sudah kesulitan untuk bergerak.Tapi, bagi Adipati Handoko hanya Sudira yang mungkin bisa membantu dirinya."Sudira, jangan hanya berbaring di tanah. Segera bantu aku!" teriak Adipati.Tapi, jangankan untuk membantu, untuk gerakkan badannya saja Sudira sangat kesulitan.Setelah itu, Adipati Handoko melihat ke arah Arya. Orang yang baru saja melukai Sudira. Dan dia melihat Arya satu-satunya jalan baginya untuk hidup.Dengan segera dia berlari ke arah Arya."Anak muda! Tolong aku, mereka akan bunuh aku, mereka akan bunuh Adipati kota ini," kata Adipati Handoko memohon pada Arya."Aku yang mendukung mereka," kata Arya.Adipati Handoko semakin pucat. Berpikir cara

  • Sang Penghancur Langit    Mendatangi Kediaman Adipati

    "Ki sepat? Atau apakah aku harus panggil kau guru?" ejek Sudira yang tersenyum sinis dengan kehadiran mantan gurunya itu."Malam ini kau akan mati, Sudira. Kau akan mendapatkan balasan atas apa yang kau lakukan selama ini," kata Ki Sepat."Hahahaha! Selama Ki Hasta, dan seluruh anggota Teratai hijau ada di kota ini, kau tidak dapat melakukan apapun padaku, Ki sepat," kata Sudira yang tidak sedikitpun menunjukkan rasa hormat pada Ki sepat, mantan gurunya itu.Puluhan anak buah Adipati Handoko mulai berkumpul di halaman kediaman Adipati Handoko, dan semuanya sudah berdiri dengan senjata lengkap."Kau! Segera minta bantuan pada Ki Hasta dan anak buahnya, katakan kalau warga kota meminta kebebasan," kata Sudira.Sudira adalah mantan murid perguruan beruang biru. Dia memilih menjadi pengkhianat demi koin emas, dan kini dia jadi kepala keamanan bagi rumah Adipati Handoko.Tapi jalan menuju menjadi kepala keamanan itu adalah, dia korbankan rekannya yang ada di perguruan beruang biru.Adipati

  • Sang Penghancur Langit    Meracuni Diri Sendiri

    Bammmmmmm. Tangan Ki Hasta yang penuh dengan racun, itu digunakan oleh Arya untuk memukul tubuh Ki Hasta sendiri. "Haaaaa! Kurang ajar kau!" Ki Hasta berteriak kembali, dan mengayunkan tangan kirinya. Tapi, sama seperti tangan kanannya, Arya menangkap tangan itu, dan kembali mengunakan tangan itu untuk pukul bagian depan Ki Hasta. Aaaaaaaaaaaaaaaaa. Ki Hasta kembali menjerit sangat keras, dia tidak menyangka kalau jurus racunnya tidak berguna sama sekali pada Arya. Ki Hasta menarik paksa kedua tangannya, dan setelah bebas dia mundur ketakutan. "Apa ... Apa yang kau lakukan padaku?" teriak Ki Hasta. "Sebenarnya tidak ada, aku hanya ingin kau merasakan sendiri racun yang kau miliki itu," jawab Arya. "Tidak! Itu tidak mungkin!" ucap Ki Hasta. Arya, saat menangkap tangan Ki Hasta, dengan tenaga dalam yang dia miliki, memaksa masuk racun yang ada di tangan Ki Hasta ke dalam tubuh lelaki itu dan itu berhasil. Ki Hasta mulai merasalan efek dari racun yang masuk ke dalam tubuhnya,

  • Sang Penghancur Langit    Tantangan Ki Sepat

    Ketua Hasta, ketua dari kelompok Teratai hijau yang menjadi pemimpin kelompok teratai hijau di kota Mentari. Ketua Hasta, yang di pilih langsung oleh ketua Harda, ketua kelompok teratai hijau untuk menjadi pemimpin di kota itu. Ketua Hasta langsung membawa anak buah yang banyak ke perguruan beruang biru begitu dia mendapatkan kabar kalau ada orang yang akan membantu orang-orang di perguruan itu. Teriakan Ki Hasta langsung menggelegar di bangunan perguruan itu, dan itu juga membuat bangunan perguruan itu bergoyang, yang menandakan kalau tenaga dalam yang dikeluarkan Ki Hasta sangatlah besar. "Dia datang Arya!" kata Ki Sepat pada Arya. "Ki sepat sebaiknya di sini saja, aku yang akan urus dia," kata Arya. "Dia sangat licik, dan juga racun yang dia miliki sangat mengerikan," kata Ki sepat lagi. "Tenang saja, aku mampu atasi semua itu," kata Arya. Dengan langkah yang pasti, Arya berjalan keluar dari salah satu ruangan yang ada di perguruan beruagn biru, dan semua mata menatap pergin

  • Sang Penghancur Langit    Racun di kota

    Arya saat ini berdiri di depan sebuah bangunan yang sangat luas, dan menurut Arya dahulu itu adalah bekas bangunan sebuah perguruan. Dan benar saja, saat Arya melihat ke arah atas, ada sebuah lambang di sana, sebuah lambang yang sudah tidak terurus lagi. "Perguruan beruang biru!" ucap Arya dan masuk ke dalam perguruan itu. Saat Arya masuk, puluhan orang yang berpakaian Kumal, dan penuh nanah di tubuh mereka menatap ke arah Arya. "Jangan dekati kami anak muda, kami manusia-manusia terkutuk," kata salah satu penduduk kota itu melarang Arya untuk mendekat. "Tidak ada manusia yang terkutuk," kata Arya. Arya mendekat, tapi orang-orang itu malah menjauh, mereka tidak ingin Arya tertular penyakit mereka. "Jangan takut!" kata Arya. "Kami tidak takut padamu anak muda, kami hanya takut aku tertular penyakit aneh ini," kata seseorang dari mereka lagi. "Bukankah sudah aku katakan aku tidak akan tertular, percaya padaku," kata Arya. Tapi, meskipun Arya sudah katakan itu, mereka tetap saja

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status