LOGINPacarku bilang dia tidak gila hubungan pria dan wanita, juga tidak suka disentuh. Kami sudah berpacaran selama lima tahun, tetapi hubungan kami hanya sebatas berpegangan tangan dan berpelukan. Bahkan, meski kami tidur di ranjang yang sama, dia menolak untuk menyentuhku. Aku pikir, dia memang orangnya dingin. Namun, kemudian, dia malah ingin punya anak dengan putri mentor yang pernah berjasa untuknya. Pacarku bilang, "Aku cuma pinjamkan spermaku padanya. Ini permintaan terakhir guru. Aku nggak bisa nolak." "Lagian, cuma aku satu-satunya teman Anna." Aku tersenyum tipis. "Nggak perlu dijelaskan. Aku mendukungmu." Tidak ada gunanya berdebat tentang benar dan salah dengan orang yang sudah tidak dicintai lagi.
View MoreNamun, Ryan malah melakukan sesuatu yang mengejutkan semua orang.Tanpa diduga, Ryan mendorong Anna. Mengabaikan jeritan kesakitan Anna, Ryan melompat dari panggung dan mengejarku."Vania, jangan pergi!"Aku mengerutkan kening. Bukan hanya tidak menghentikan langkahku, aku malah mempercepat langkahku dan masuk ke mobil.Mobil mulai melaju. Dari kaca spion, aku melihat Ryan berlari tergopoh-gopoh mendekat dengan keadaan yang sangat menyedihkan.Matanya memerah dan dia berteriak dengan suara yang pilu juga menyayat hati, "Vania, jangan pergi! Aku tahu, aku salah!"Niko melihat kaca spion. Dia menggelengkan kepala sambil berdecak. "Ckckck, kasihan banget. Kamu nggak mau menghiburnya?"Aku menatapnya sinis, lalu bersiap membuka pintu mobil."Kalau begitu, aku benaran pergi ya?"Niko buru-buru menyingkirkan ekspresi jahilnya, menginjak pedal gas dan melaju kencang.Setelah kembali ke rumah, aku mendengar dari teman bahwa Anna mengalami keguguran.Dorongan Ryan itu sudah menggugurkan bayi di
Menjelang hari pernikahan, aku menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal.Begitu aku mengangkatnya, terdengar suara Ryan yang menahan amarah."Vania, kamu di mana?!""Apa maksudmu dengan putus?"Aku melihat waktu. Ternyata sudah lebih dari setengah bulan berlalu. Baru sekarang dia terpikir untuk menghubungiku?Atau mungkin, dia baru menyadari bahwa aku tidak sedang bercanda?Aku tidak mengatakan apa-apa. Aku langsung menutup teleponnya dan memblokir nomornya.Pernikahanku dan Niko berjalan dengan lancar.Di upacara pernikahan, saat memasangkan cincin di jariku, Niko menangis seperti anak kecil.Niko mengatakan bahwa dia sudah mencintaiku selama bertahun-tahun.Niko juga mengatakan bahwa dia sudah menunggu hari ini selama bertahun-tahun.Air mata Niko bagaikan cambuk yang menghantam hatiku.Aku melangkah pelan ke depan, berjinjit dan menciumnya."Niko, tolong bimbing aku untuk sisa hidupku nanti.""Hem, aku juga memohon bimbinganmu."…Setelah upacara pernikahan selesai, aku mengam
Aku tidak tahu apa yang akan dipikirkan Ryan setelah melihat pesan itu.Setelah mengirimkannya, aku langsung memblokir dan menghapusnya, lalu naik pesawat untuk pulang ke rumah.Begitu keluar dari bandara, aku langsung melihat Niko yang tengah menunggu di pinggir jalan.Niko hampir sama sekali tidak berubah. Dia mengenakan jaket hitam. Garis wajahnya yang tegas tertutup kacamata hitam, sehingga menunjukkan kepribadiannya yang kuat.Setiap wanita yang lewat, pasti tidak akan bisa menahan diri untuk tidak meliriknya.Niko memang begitu menawan.Begitu melihatku, dia langsung melambaikan tangan dengan antusias dan bergegas menghampiriku.Sebelum aku bisa berkata-kata, Niko langsung merentangkan tangannya dan memelukku erat-erat. "Vania!"Terkejut dengan tindakannya yang tiba-tiba, aku pun buru-buru menepuk bahunya.Niko langsung melepaskan pelukannya dan aku menatapnya dengan kesal."Tolonglah, apa kamu nggak tahu kalau pria dan wanita nggak boleh saling bersentuhan?""Cih, kamu kan bukan
Aku mengobrol dengan Niko di balkon selama sekitar setengah jam, sebelum kembali ke kamar.Anna masih belum pergi. Dia malah duduk di sofa dan sedang membicarakan sesuatu dengan Ryan.Ketika melihatku, senyum di wajah Ryan menghilang, digantikan oleh sikapnya yang dingin."Kamu nggak berniat menjelaskan apa pun padaku?"Aku menatap Ryan sambil mengerutkan kening."Menjelaskan apa?""Kenapa kamu menyimpan kontak pria itu dengan nama seperti itu?"Nada bicara Ryan menuntut penjelasan dan rasa tidak puas yang begitu kuat.Aku melirik Ryan dengan agak terkejut.Dari posisi apa dia merasa berhak menanyaiku seperti itu?Bukankah punya anak dengan orang lain merupakan masalah yang lebih serius dibanding mengubah nama kontak orang?Namun, aku tidak berniat berdebat dengannya. Oleh karena itu, aku hanya menjawab sekenanya, "Cuma lelucon."Raut wajah Ryan masih terlihat muram. Kemudian, dia memberi perintah, "Cepat ganti! Apa yang akan dipikirkan orang kalau melihatnya?"Aku menganggukkan kepala






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.