Beranda / Romansa / Sentuhan Hangat Tuan Muda / Bab 14. Dasar Gadis Jahil!

Share

Bab 14. Dasar Gadis Jahil!

Penulis: Mini Yuet
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-28 23:20:12

Karena tidur larut Mei Yan dan Chen Fu bangunnya kesiangan. Dia keluar kamar sambil menggaruk-garuk kepalanya. Mei Yan memanggil Papanya.

"Papa!" teriak Mei Yan

Spontan kedua ajudan Chen Fu berlari menuju depan kamar Mei Yan. Langsung mereka siap siaga sudah rapi dengan jas kompletnya.

Mei Yan hanya nyengir melihat kelakuan dua ajudan tampan dan masih muda yang ada di depannya.

"Good morning. Selamat pagi Austin dan Felix," sapa Mei Yan sangat ramah.

"Selamat pagi, Nyonya Muda. Apakah Tuan Muda sudah bangun?" tanya Felix.

"Nggak tahu tuh. Coba kamu lihat sendiri di kamar. Oh ya tuan mudamu tidur di kursi roda. Badannya terlalu besar. Aku tidak kuat untuk membantu dia. Masuk ke kamarku bantu dia untuk gosok gigi dan ganti baju," ucap Mei Yan santai.

"Oh ya sekarang musim panas. Jangan pakai jas kayak gitu. Pakai aja kaos sama celana pendek."

Mei Yan pergi. Dia menuju ke kamar mandi untuk gosok gigi dan mencuci muka. Sementara itu Hung Mao sudah sibuk di dapur untuk
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 51. Pancake Rasa Cinta

    Selesai mandi, Chen Fu keluar dari kamar mandi hanya mengenakan selembar kain penutup bagian yang sangat sensitif. Badannya yang kekar dengan perut ramping dan rambut yang masih basah terlihat sangat menggoda. Sementara itu Mei Yan merapikan tempat tidur yang semalam sudah dipakai untuk bercinta. Tidak layaknya seorang nyonya muda, dia bersikap biasa saja. Tidak ada yang istimewa. "Hai apa yang kamu lakukan?" tanya Chen Fu ketika melihat istrinya merapikan tempat tidur mereka. "Memang apa yang kamu lihat?"Mei Yan menoleh ambil tersenyum."Kamu bukan kayak nyonya muda. Merapikan tempat tidurmu sendiri?""Aku tidak biasa berantakan. Ranjang adalah tempat terakhir untuk menghilangkan capek dan kesal. Bahkan aku suka tidur seharian kalau lagi kesal. Bajumu di atas tempat tidur."Mei Yan menunjuk pada baju dan setelan jas yang ada di tempat tidur. "Apa kamu tidak mau menolongku? Mendadak aku gak bisa pakai baju dan dasi."Chen Fu bersikap manja dengan istrinya. "Hei, sejak kapan kam

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 50. Firasat Chen Fu

    Malam itu Mei Yan tidur sambil dipeluk oleh suaminya. Walaupun belum ada cinta tapi dia merasa sangat nyaman dan aman. Setelah pelukan Papanya waktu kecil baru kali ini dia merasa aman dipeluk lagi oleh laki laki lain selain pelukan seorang ayah kepada putrinya melainkan dari seorang laki-laki yang sudah menjadi suaminya.Wanita itu tidur sambil tersenyum. Seolah tidak ada apa-apa. Hatinya tenang. Walaupun di hatinya kangen sekali dengan papahnya. Hanya dengkur halus suaminya yang terdengar setelah bercerita tentang hidup Chen Fu. Mei Yan harus bersiap menghadapi kenyataan buruk yang mungkin akan terjadi. Mereka tidur dengan cinta penuh sejuta harapan.@@@Alarm di ponsel Chen Fu berbunyi. Mei Yan bangun dan mencoba meraih benda pipih sambil membuka matanya sedikit. Kayaknya badannya sakit setelah sehari itu berhubungan dua kali dengan suaminya. Pukul tujuh pagi. Dia melihat Chen Fu masih tertidur pulas. Tampan dan sangat menggoda. Itu yang ada dalam pikiran Mei Yan. Untung sejenak

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 49. Menjadi Pendengar Setia

    "Jadi apakah kamu masih menyimpan namanya di hatimu?" tanya Mei Yan ingin tahu Sebelum menjawab pertanyaan dari istri mungilnya, Chen Fu menarik nafas panjang. Sesekali dia menatap wanita yang berada di sampingnya seolah mencari jawaban dari pertanyaan itu. "Apa kamu menyentuhku karena hasratmu saja atau karena kamu sudah punya hati denganku?" tanya Mei Yan lagi."Aku dulu memang sangat memuja dan mencintainya bahkan melebihi diriku sendiri karena aku mengenalnya sejak lulus kuliah. Tapi setelah berhubungan lama aku pikir dia wanita yang sangat setia. Rupanya cinta hanya di bibir saja. Padahal dia tahu kalau aku adalah pemilik perusahaan Dinasty Grup. Begitu tahu aku lumpuh dia menjadi lain mendadak pergi begitu saja. Tanpa ada keputusan. Cintanya hanya sekedar fisik dan harta saja padahal aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk dia. Aku belikan mobil dan rumah. Belum perhiasan yang mahal serta pakaian," ujar Chen Fu mulai dengan mata yang berkaca-kaca. "Hah! Kenapa kamu sudah t

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 48. Chen Fu Mulai Bercerita

    "Thanks, Sayang," bisik Chen Fu sambil memeluk Mei Yan. Wanita itu hanya tersenyum sambil memejamkan mata. "Tolong Tuan. Jangan dulu. Stop!" ujar Mei Yan lirih seolah minta belas kasihan. "Maafkan aku tidak bisa menahan hasrat ketika dekat denganmu," ucap Chen Fu. "Dasar Tuan Muda Mesum," gerutu Mei Yan.Mei Yan hanya diam. Ingin sekali menanyakan siapa wanita cantik yang menelpon Chen Fu namun pria itu tidak menjawabnya. Keinginan itu dia urungkan. Tidak ingin menjadi istri yang terlalu ingin tahu kehidupan suami apalagi baru dikenalnya. Chen Fu membelai rambut Mei Yan dan mengecupnya lembut. "Sayang, aku ingin menceritakan sesuatu. Aku merasa akan pergi jauh besok. Jadi kayak gak ada waktu. Apa kamu siap untuk mendengarnya?" bisik Chen Fu di telinga Mei Yan. Wanita itu menggeliat berusaha melepaskan dari pelukan Chen Fu. Dia menatap mata tajam pria itu. Mereka saling tatap. Seperti ada yang akan hilang. Baru saja bertemu, bahkan Mei Yan sudah mulai ada hati tapi mengapa suami

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 47. Mulai Cemburu

    Mei Yan bukannya mengambil ponsel milik Chen Fu. Dia malah tertegun. Hingga Chen Fu bangkit lalu memeluk istrinya dari belakang. "Hei ada apa Mei..Mei? Apa ada yang aneh?" tanya Chen Fu. Mei Yan melepaskan pelukan tangan Chen Fu. Wajah yang tadinya ceria berubah mendung. Dia diam menuju meja makan melanjutkan menghabiskan kuah sup jagung buatannya. Chen Fu mengambil ponsel. Rupanya Dinar Lee yang menghubunginya. Pria itu hanya mendesah pelan kemudian menengok pada Mei Yan. "Hmm, apa dia mulai cemburu denganku? Buktinya dia tidak suka ketika ada wanita lain yang menelponku? Lalu ngapain wanita ini menghubungi aku lagi setelah sekian lama. Salahku sendiri kenapa namanya tidak aku blokir dalam ponselku," batin Chen Fu. Dia tidak ingin mengangkat panggilan dadi Dinar Lee. Dia mengambil ponsel kemudian meletakkan di dekat Mei Yan. "Sayang, apa kamu sudah mulai cemburu?" goda Chen Fu."Ah tidak. Aku hanya tidak suka saja dengan wanita itu. Kayaknya make up-nya terlalu norak," elak Mei

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 46. Dia Siapa?

    Mei Yan menatap suaminya. Dia sangat heran kenapa pria tampan itu malah menangis. Apa ada yang salah dengan masakannya. Mulut Mei Yan melongo masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.Gegas dia melepaskan celemek yang dipakai dan mengambil tisu yang ada di atas meja makan kaca itu. "Hei ada apa, Tuan. Apakah ada yang salah dengan masakanku?" tanya Mei Yan dengan wajah ketakutan.Chen Fu malu gegas dia menghapus air matanya yang sempat menetes di pipi. Dia mengambil tisu pemberian Mei Yan. "Tidak...tidak ... Istriku. Aku teringat seseorang yang sangat berarti dalam hidupku," ucap Chen Fu. "Oh ya? Apakah kamu teringat dengan pacarmu?" tanya Mei Yan menatap Chen Fu. Pria itu diam sejenak. Mungkin sudah saatnya dia menceritakan kisahnya dengan Mei Yan. Kali ini wanita itu sudah jadi pendampingnya hingga perlu tau apa yang terjadi dalan kehidupan Chen Fu. Mei Yan salah tingkah ketika Chen Fu menatapnya lama. Dia membuang muka. Gegas mempersilakan suaminya untuk duduk. "Oh silaka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status