Share

Hujan dan Debaran

Malang bagi kami, saat di perjalanan. Hujan turun dengan lebatnya. Baju blus putih yang dilapisi kardigan itu langsung basah kuyup. Memang, saat di kafe tadi, langit sudah hitam mengandung awan.

"Apa kita berhenti mencari tempat berteduh?" Suara Adit agak keras mengalahkan deru hujan.

"Tanggung! Aku sudah basah!" seruku juga.

"Kau yakin?"

"Ya," sahutku lagi.

Entah kenapa, sejak Adit menawarkan hubungan pertemanan, hatiku merasa sedikit bahagia. Perasaan dibutuhkan dan berharga, itu yang kurasakan. Sudah lama perasaan bangga ini tak kurasakan, bangga saat Adit mengkhawatirkanku.

"Pegang yang erat! Kita ngebut!" serunya lagi.

Aku melingkarkan tanganku ke pinggangnya, menempel tanpa menyisakan jarak. Kulit kami bersentuhan saling meresapi rasa hangat walaupun dibatasi baju basah.

Debaran itu lagi, debaran yang sama saat pertama aku mengiyakan perjodohan kami dulu.

Debaran yang menjanjikan bahagia, yang tak sadar diri bahwa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
ni'matul jannah
kasihan juga yumi.. semoga bayinya selamat..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status