Home / Romansa / Simpanan CEO Beristri / Bab 102 Penawaran Adela Untuk Naka

Share

Bab 102 Penawaran Adela Untuk Naka

Author: Miss Nonce
last update Last Updated: 2025-03-18 15:42:01

Bukannya menurut, Naka malah tersenyum seolah mengejek larangan Lika. Tentu saja dia sudah memikirkannya dengan matang-matang. Naka tidak akan pergi saat itu juga, melainkan dia akan mengulur waktu.

"Aku harus ikut ke sana!" ucap Lika sambil melipat kedua tangannya di dada.

Ucapan Lika membuat Naka memicingkan matanya dan dengan cepat menggeleng secara tegas. "Tidak! Mana ada orang hamil kunjungan ke penjara. Nggak bisa, aku nggak mau anakku terkontaminasi dengan hal-hal buruk," tolak Naka secara tegas.

Jangan bercanda, istrinya sedang hamil besar. Mengandung bayi kembar juga membuat perut Lika membesar dua kali lipat.

"Kalau gitu kamu nggak boleh pergi juga. Gimana, adil 'kan?" Keduanya malah terlibat negosiasi alot, yang akhirnya Naka menyerah dan mengizinkan Lika untuk ikut bersamanya.

Dengan catatan dan kesepakatan kalau Lika tidak akan berbicara sepatah kata pun, dia hanya bertugas menemani Naka saja. Dengan cepat Lika setuju, dia memang hanya harus menemani Naka tak lebih dari i
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Simpanan CEO Beristri   bab 144 Sentuhan yang Mendamba

    Galen dan Iren makan bersama di tempat makan pinggir jalan. Awalnya Galen ingin mengajak Iren makan di tempat yang mewah, tetapi Iren malah menolak dengan alasan takut ada yang melihat mereka. Iren hanya tak ingin mendapatkan interogasi dari orang-orang. Lebih ke Galen, khawatir ada keluarga yang melihat. Jujur saja, Iren sedang tidak mau ada permasalahan berat saja."Enak 'kan? Makanan enak itu gak harus mahal," ucap Iren.Galen hanya menanggapi dengan senyuman. Iren memang sederhana, dia yang menyarankan agar mereka makan di pinggir jalan saja. "Galen!" panggil Iren.Galen langsung mendongak sementara Iren malah tersenyum. Manis. Iren terlihat jauh lebih cantik saat tersenyum seperti itu."Mau nambah sambel ijo nya boleh nggak?" tanya Iren dengan wajah yang masih tersenyum lebar.Pertanyaan itu terdengar lucu di telinga Galen, dia hanya bisa mengangguk sambil terkekeh. Melihat ekspresi Galen, kini giliran Iren yang dibuat membeku sampai senyumannya luntur.Laki-laki di hadapannya in

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 143 Makan Malam

    Anulika sedikit heran dengan anaknya, Galen. Sudah jarang pulang kerumah. Ia tahu, Galen menempati sebuah apartemen dengan alasan dekat dengan kantor. Tapi biasanya sering pulang, tapi kenapa malah jarang."Sayang, Kakak kamu lagi gak ada masalah 'kan?" tanya Lika yang membuat Belinda langsung menegang.Belinda hanya takut kalau Lika mengetahui masalahnya soal tabrakan itu. Lika mengerutkan keningnya, yang membuat Belinda langsung menggelengkan kepalanya."Kamarnya rapih, tapi gak ada aroma parfum kakak kamu. Dia gak pernah tidur di rumah?" tanya Lika lagi.Belinda diam sebentar, mengingat kapan terakhir dia bertemu dengan Galen di rumah. Benar saja, sudah beberapa hari Galen tidak kelihatan di rumah. "Mungkin kakak sibuk di kantor atau—""Dia udah punya pacar?" Pertanyaan Lika membuat Belinda menggeleng, setahunya memang tidak ada."Apa dia tidur di kantor, ya?" gumam Lika.“Enggak mam, palingan di apartemen dia,” sahut Belinda.“Mami kangen ih,” ujar mami Lika sambil meninggalkan pu

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 142 Main Sembunyi-sembunyi

    Kamar mandi itu kini berubah menjadi tempat kepanikan bagi Iren. Uap air yang sebelumnya menghangatkan ruangan seketika menjadi saksi bisu kecemasan yang terjadi. Keramik lantai yang licin dan dinding yang dilapisi ubin putih kini terasa lebih dingin dari biasanya.“Ahhh pake mati lagi!” kesal Iren terus berusaha menyalakan kran air itu.Saat Iren berusaha keras untuk memperbaiki kran yang rusak, suara gemerisik alat dan deru nafasnya yang tergesa-gesa mengisi kesunyian. Shampo yang masih melumuri rambutnya mulai menetes ke matanya, menambah rasa perih yang terasa semakin menyengat.Di sisi lain, Galen yang datang untuk menolong, terpaku sejenak di ambang pintu, bingung dengan situasi yang tidak terduga. Air dari kran yang seharusnya mengalir deras kini tak lebih dari tetesan yang tak berdaya."Galen, matamu!" teriak Iren yang membuat Galen langsung menutup matanya.Namun, bagaimana bisa dia memperbaiki kran air saat matanya tertutup. Iren tampak frustasi, di satu sisi dia butuh air,

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 141 Memikirkan Istri Rahasia

    Berstatus suami—istri tanpa saling bergantungan adalah hal yang tidak masuk akal. Namun, Iren dan Galen mampu melakukan semua itu. Mereka seperti dua orang asing yang dipaksa tinggal di bangunan yang sama. Canggung, aneh, dan mereka seperti bingung harus melakukan apa padahal mereka sudah sah secara agama dan negara.Kosong.Hampa.Mungkin itu mampu mewakili perasaan mereka yang sebenarnya. Harusnya mereka saling bergantung, saling melengkapi, bahkan layak untuk saling mencintai. Sialnya mereka terlalu enggan untuk mencoba dekat.Mata Iren celingukan saat dia baru pulang dari kampus dan apartemennya terlihat kosong. Sepertinya tak ada tanda kehidupan, mungkin hari ini Galen tak mampir ke apartemen, padahal biasanya Galen selalu datang walaupun di saat Iren tidak ada di sana. Seperti disengaja, dia datang bukan untuk bertemu. Galen terkesan menghindari pertemuan dengan Iren, itu yang ada dipikiran Iren selama ini. Karena Galen memang harus bolak balik antara rumahnya dan apartemen. Hal

  • Simpanan CEO Beristri   BAB 140 Kampus Baru

    Windi kira Galen akan mengantarkan ia pulang seperti biasa, padahal sengaja tidak bawa mobil.“Aku pergi dulu,” pamit Galen, karena masih ada pekerjaan.Windi menunduk, Belinda merasa iba. “Tenang dulu, Kak Galen memang lagi banyak kerjaan,” ucapnya.“Tapi kayanya ada yang beda deh, iya nggak sih, Bel?” tanya Windi, Belinda bingung dia merasa biasa saja. Karena memang sikap Galen yang dingin, baru-baru ini saja dia ramah pada Windi.“Menurut aku sih, selain karena masalah aku. Kak Galen biasa saja ya, Win.”“Tapi Kak Galen sudah enggak pernah balas chat aku. Padahal dulu, dia masih mau membalas,” ucap Windi sedih. Dia begitu menyukai pria itu.Sudah hampir dapat, tapi sikap Galen malah tiba-tiba berubah begini padanya.“Berusahalah lebih keras lagi, semangat!” Belinda tertawa lalu menepuk bahu sang sahabat.Sementara itu, Iren hanya bengong saja di apartemen. Tubuhnya sudah mengurus, karena tidak nafsu makan.Galen mendesah, sekian makanan dia bawa tapi tidak ada juga yang Iren sentuh

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 139 Istri Rahasia Galen

    Belinda menekan tombol panggilan dengan tangan yang gemetar, jantungnya berdegup kencang saat menunggu sambungan telepon dari Galen, kakaknya. Suara Galen yang tenang terdengar di ujung sana, "Halo Bel” sapa Galen lembut.“Kak.. ba- bagaimana, apa pria itu selamat?" tanyanya, suara Belinda tercekat, Hening,Hanya terdengar tarikan napas Galen yang panjang."Tidak, dia... dia meninggal, Gal."Deg,Galen menarik napas dalam, rasa kasihan kepada adiknya membuatnya berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan Belinda, "Tenanglah, aku sudah mengurus semuanya," ucapnya dengan suara yang berusaha tetap stabil.Belinda menghela napas lega, meski perasaan bersalah masih menghantui, Me-mengurus bagaimana.. Lalu aku, kak?” tanyanya lirih sekali.“Semua sudah aku urus, Belinda. Lupakan itu semua, dan fokus pada kuliahmu,” kata Galen."Tolong jangan beritahu mami dan papi," pintanya dengan suara yang hampir tidak terdengar."Tenang, aku tidak akan mengatakan apapun," janji Galen.Dia sangat menyayang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status