Share

Bab 38

Beberapa pesan masuk di aplikasi hijau milik Brian. Lelaki itu masih diam enggan membaca apa lagi membalasnya. Dia yakin itu pesan dari Sandra yang menanyakan keberadaannya.

Kriiingg....

Ponsel Brian berbunyi nyaring. Alunan lagu pop terdengar kala Sandra menghubunginya. Sesaat Brian bimbang, diangkat atau dibiarkan hingga akhirnya mati sendiri. Namun dengan ragu ia menggeser gambar telepon ke atas.

"Kamu di mana? Mami menunggu sampai sopnya dingin!" ujar Sandra tanpa mengucap salam terlebih dahulu.

Kebiasaan Sandra selalu begitu. Urung mengucapkan salam saat ingin memastikan sesuatu. Seperti saat ini.

Di restoran milik Hazna, Sandra dan Bagas masih duduk sembari menikmati sop buntut yang mereka pesan. Andre sendiri memilih tak datang karena masih muak dengan perbuatan kedua orang tua mereka. Putra kedua Sandra kian tertutup. Apa lagi di depan kedua orang tuanya. Namun Sandra tak juga mengetahui perubahan sikap sangat putra. Hati dan pikirannya sudah disibukkan dengan Bagaska
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status