Share

Skandal Pengasuh Tua dan Putraku
Skandal Pengasuh Tua dan Putraku
Penulis: Celine Shifa

Bab 1

Penulis: Celine Shifa
Pembantu rumah tangga di rumahku diam-diam membawa seluruh keluarganya datang untuk makan kerang dan lobster saat aku tidak ada.

Ketika aku memergokinya, dia langsung berlutut memohon ampun dan bersumpah tidak akan mengulanginya lagi.

Bahkan mantan majikannya, yaitu kakak iparku, juga membujukku untuk memaafkannya.

Akhirnya, demi menjaga hubungan kekerabatan, aku hanya menurunkan gajinya sebagai hukuman.

Namun tak disangka, pada hari kedua setelah aku pergi ke luar negeri, anakku yang baru lulus dan sedang mengadakan pesta perayaan di rumah meneleponku sambil menangis.

"Bu, apa yang harus aku lakukan ...."

"Aku ... aku tidur dengan Bi Tati."

...

"A ... aku nggak akan mengulanginya lagi, Nyonya."

Seorang wanita paruh baya berlutut di hadapanku.

Dengan rambut acak-acakan, dia memohon sambil membenturkan dahinya ke lantai.

"Aku mohon, kasihanilah aku, seluruh keluargaku bergantung pada gajiku!"

Aku tetap tenang, tetapi kakak iparku menjadi cemas.

"Anita! Bi Tati pasti nggak sengaja! Waktu dia bekerja denganku dulu, dia nggak pernah membuat kesalahan seperti ini. Dia pasti cuma khilaf."

Aku menatap kakak iparku yang cemas, lalu mendengus dalam hati.

Dari kata-katanya, dia seolah menuduhku memperlakukan Bi Tati dengan buruk.

Dulu, aku terlalu sibuk dengan pekerjaan, dan saat itu anakku sedang dalam masa yang paling penting di SMA.

Aku mendengarkan saran kakak iparku dan mempekerjakan pembantu rumah tangga yang dia perkenalkan.

Gaji selama masa percobaan satu bulan adalah tiga juta. Setelah resmi bekerja, gajinya adalah lima juta.

Pada saat hari raya dan festival, dia juga akan mendapat berbagai hadiah dan uang.

Anakku selalu makan siang di kantin, jadi sehari-hari Bi Tati hanya perlu memasak untuk sarapan dan makan malam. Selain dari itu, dia hanya perlu membersihkan rumah.

Awalnya, aku sangat puas dengan kinerja Bi Tati.

Bukan hanya masakannya yang enak, tetapi dia juga suka memasak aneka ragam makanan.

Bi Tati sangat mengerti tentang hal-hal yang harus dan tidak harus dilakukan, serta apa yang harus dan tidak harus dikatakan.

Saat aku berencana memberi kenaikan gaji, aku menemukan orang asing di rumahku saat aku tiba-tiba pulang untuk mengambil dokumen.

Mereka duduk di meja makan menggunakan peralatan makanku, menikmati kerang dan lobster yang baru saja diimpor. Ekspresi wajah mereka penuh dengan keserakahan dan kepuasan.

Ketika melihatku, mereka semua berhenti makan dan menatap bingung Bi Tati yang tampak cemas di samping.

Bi Tati buru-buru mengusir mereka, lalu sebelum aku sempat bicara, dia mulai memohon maaf tanpa henti.

Aku langsung ingin memecatnya.

Namun, diam-diam dia menelepon kakak iparku, mantan majikannya.

Itulah sebabnya situasi ini terjadi.

"Ya, benar, Nyonya! Aku tadi memang khilaf!" Bi Tati memanfaatkan kesempatan itu dan menangis tersedu-sedu dengan wajah penuh keriput.

"Aku berasal dari keluarga miskin. Aku belum pernah bekerja di tempat sebagus ini dan melihat barang-barang semewah ini. Jadi, aku ingin keluargaku merasakannya juga. Aku benar-benar nggak punya niat buruk!"

"Ya, Anita! Lagipula itu hanya kerang dan lobster! Bukan masalah besar!"

Kakak iparku menarik lenganku dan terus-menerus membelanya.

Aku meliriknya dan merasa aneh.

Biasanya kakak iparku selalu merendahkan pekerja kelas bawah seperti mereka.

Padahal, dia sendiri dulunya hanya tukang cuci piring. Kemudian, dia bekerja keras hingga akhirnya dinikahi oleh kakak sepupuku. Barulah status sosialnya bisa setinggi sekarang.

Namun, dia sering berbicara tentang perbedaan kelas dan betapa pentingnya menjaga aturan dan tata tertib.

Para pembantu dan sopir di rumahnya harus bekerja sambil memperhatikan suasana hatinya.

Jika dia merasa tidak puas, pekerjaan mereka pun terancam.

Bahkan ketika dia tahu aku memberi uang tip kepada sopir, dia mengomeliku sepanjang hari.

Dia mengatakan bahwa aku terlalu ramah, sehingga dianggap rendah oleh para pekerja kelas bawah.

Mereka akan menganggapku mudah dimanfaatkan hingga mereka datang mengambil keuntungan.

Namun, dalam kasus Bi Tati, dia justru selalu membelanya seperti ibu kandung.

Melihat dia semakin cemas, aku tiba-tiba menjadi penasaran.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Skandal Pengasuh Tua dan Putraku   Bab 10

    Setelah bercerai, Ina hidup mewah dengan uang yang diberikan Damar.Setelah bertahun-tahun menjadi istri di keluarga kaya, dia sudah tidak bisa lagi hidup hemat.Dia menggunakan uang dengan boros dan menghabiskan semuanya hanya dalam beberapa bulan.Akhirnya, dia tinggal sendiri di apartemen sempit dan berusaha bertahan hidup.Ekstra:Aku membawa Zayyan ke apartemen sewaan Ina yang terletak di bangunan tua.Dinding luar bangunan itu penuh retakan, sampah berserakan di mana-mana, dan lorong-lorong bangunan tempat tinggalnya sangat sempit dan berantakan. Hampir tidak ada ruang untuk melangkah.Setelah beberapa ketukan, Ina membuka pintu sambil mengomel.Saat melihatku, dia tampak marah dan langsung menyerang.Aku dengan cepat menarik tangannya dan membuatnya menjerit kesakitan."Ibu ...?"Terdengar suara Zayyan yang polos dan sedikit ragu namun gembira.Ina baru menyadari anak yang ada di sampingku, dan ekspresinya sedikit terkejut."Ina, kamu belum pernah melihatnya? Tapi kamu pasti ing

  • Skandal Pengasuh Tua dan Putraku   Bab 9

    Kabarnya, keduanya sudah sampai bertengkar di kantor.Akibat kelelahan yang luar biasa, Damar tanpa sengaja kehilangan proyek besar yang telah lama dinegosiasikan perusahaan.Alhasil, mereka mengalami kerugian puluhan miliar.Seiring berjalannya waktu, masalah Damar tampaknya semakin besar.Tekanan internal perusahaan membuatnya terpojok, ditambah lagi dengan opini publik mulai berbalik melawannya.Keluarga Anggara adalah target empuk yang selalu diincar oleh para pesaing di luar sana.Setelah aku mundur, kemampuan Damar yang setengah-setengah tidak layak ditakuti.Seperti yang sudah diperkirakan, baik yang disengaja maupun tidak, media mulai menggali masa lalu Damar.Rahasia-rahasia yang tak diketahui orang mulai meledak satu per satu seperti bom waktu.Mulai dari gadis-gadis yang dipermainkan di masa lalu, berbagai skandal, dan banyak yang mengaku sebagai anak haramnya.Keluarga Anggara langsung jatuh ke dalam masalah besar.Aku membaca berita di ponselku dengan penuh semangat.Tiba-

  • Skandal Pengasuh Tua dan Putraku   Bab 8

    Dia mengecap bibirnya, lalu menghela napas."Aku menceritakan semua ini bukan karena rokok ini, ya!""Kita semua tahu siapa Tati itu. Kalau dia bilang mau menemui kerabat, pasti tujuannya ke Ina.""Kalau kamu ketemu Tati, sampaikan pesanku. Anak itu menderita! Bagaimanapun juga, Tati sudah merawatnya selama tujuh tahun. Nggak seharusnya dia berbuat begitu!"Akhirnya, aku bilang padanya bahwa aku adalah adik ipar Ina.Pria tua itu langsung bersemangat dan bersikeras mengajakku ke rumah Tati.Untuk bertemu dengan anak itu.Anak itu bernama Zayyan. Meskipun usianya sudah delapan tahun, dia masih terlihat seperti anak berusia lima tahun.Dia mengenakan pakaian yang tidak pas. Ketika dia melihat pria tua itu, dia dengan suara lantang memanggilnya 'Kakek Anwar'.Aku memperhatikan anak itu. Dia memang memiliki kemiripan dengan Ina.Kemudian, aku bertanya sambil tersenyum, "Apa kamu ingin bertemu dengan ibumu?"Tidak ada anak yang tidak merindukan ibunya.Awalnya Zayyan tampak takut padaku, te

  • Skandal Pengasuh Tua dan Putraku   Bab 7

    Setelah berpikir sejenak, aku membuka blokir kontak Ina.Sejak aku mengusirnya terakhir kali, dia sering mengirim pesan padaku untuk merendahkan dan menghinaku.Akhirnya, aku memutuskan untuk memblokirnya.Dengan begitu aku bisa sedikit tenang.Setelah aku membuka blokirnya, aku melihat kembali percakapan kami sebelumnya.Ina pernah memberiku salinan KTP-nya.Setelah membandingkannya dengan alamat itu, aku tersenyum.Bukankah ini kampung halaman Ina?Aku mengemudi sendirian menuju Desa Bakti Nusa.Jalanan tanah yang rusak beberapa tahun lalu, sekarang sudah dilapisi dengan semen.Sama sekali berbeda dari sebelumnya.Ina adalah istri kedua Damar.Meskipun dia kakak iparku, sebenarnya usianya lebih muda dari aku.Keluarga kami tidak suka Damar menikahi wanita dari desa. Jadi, ketika mereka menikah, hanya aku dan suamiku yang menghadirinya.Kemudian, untuk menyenangkan Ina, Damar membiayai pembangunan jalan di desa ini.Jalan semen yang indah dan rata tampak berkilauan di bawah sinar mata

  • Skandal Pengasuh Tua dan Putraku   Bab 6

    Orang pertama yang mulai menunjukkan ketidakpuasan adalah kakak tertua suamiku, Damar.Sebenarnya, Grup Anggara ini seharusnya diwariskan ke Damar. Hanya saja dia terjerumus pada kesenangan dunia dan dikeluarkan dari daftar penerus oleh kepala Keluarga Anggara, yaitu ayah suamiku.Akhirnya, semua itu jatuh ke tangan suamiku yang hanya pandai dalam seni.Dia tidak bisa mengelola perusahaan, jadi aku yang berlatar belakang keuangan membantunya mengelola perusahaan.Sampai akhirnya, dia mengalami kecelakaan mobil dan meninggal dunia.Ayahnya langsung melewati Damar dan menunjukku sebagai penerus yang baru.Sekarang, Damar membenciku dan merasa tidak senang karena orang luar seperti aku menguasai perusahaan keluarga mereka. Dia selalu mencari masalah serta mengganggu hidupku."Anita, beberapa waktu lalu, Ina sudah memberitahuku soal masalah Nichol! Dia juga bilang kamu ingin melindungi anakmu dan langsung mengusir orang tersebut!""Sekarang, kamu juga sudah nggak mau memberiku bagian atau

  • Skandal Pengasuh Tua dan Putraku   Bab 5

    Sejak aku menikah, aku tidak pernah bersikap buruk pada kakak iparku ini.Lambat laun, hal ini membuatnya berpikir bahwa aku terlalu patuh padanya.Aku bersikap baik padanya karena kami masih 'keluarga'.Namun sekarang, dia malah ingin mengendalikanku.Di tengah tatapannya yang semakin ketakutan, aku dengan cepat berjalan mendekat.Kemudian, terdengar suara tamparan keras.Ina yang tak sempat menghindar kini memiliki bekas tamparan di wajahnya.Aku menamparnya dengan sekuat tenaga.Dalam sekejap, wajahnya langsung bengkak parah."Ibu ...."Anaknya yang ketakutan hanya berdiri di samping dan tidak berani bicara."Kamu ...!"Aku menarik kerah bajunya dengan wajah yang tetap tenang."Ina, selama ini aku menahan diri dan menghormatimu hanya karena kamu adalah istri kakak suamiku. Apa kamu pikir aku takut padamu?"Setelah berkata begitu, aku mengangkat tangan satunya lagi dan siap untuk menamparnya lagi.Namun, dia buru-buru melepaskan diri dari cengkeramanku dan menghindar ke samping.Samb

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status