SUAMI WARISAN
129 – Pingit
Hari pernikahan Rengganis dan Mahesa semakin mendekat.
Rengganis semakin sibuk mengurus persiapan menjelang hari H sembari tetap menyicil pekerjaan sebelum dia benar-bnar mengambil cuti panjang.
Namun di sela-sela kesibukan sebagai calon pengantin, Mahesa dan Rengganis tetap memenuhi kewajiban mereka berbakti kepada orang tua. Maka ketika Ibu Mahesa minta waktu untuk makan siang bersama, keduanya datang dengan senang hati, tidak menyangka bahwa di pertemuan itu Ibu menodong Rengganis untuk melakukan sesuatu sebagai calon manten.
Tak lain, tak bukan… PINGITAN.
“Ibu enggak pernah jalani pingit, sih… tapi impian Ibu punya menantu yang menjalani pingit, jadi ibu bisa ngurus calon menantu ibu sampai hari pernikahan.”
Rengganis dan Mahesa saling bertukar pandang. Mereka tidak mengira acara makan siang bersama Ibu Mahesa ternyata bukan hanya membahas soal pernikahan, na
SUAMI WARISAN130 – PamitanRengganis bimbang.Matanya nyalang memandang jarum jam yang bergerak pelan melewati detik demi detik yang terasa lama. Semakin dia menunda, semakin tegang rasanya.Dia tau maksud Narendra dengan ‘panggilan’ khusus mereka.Namun Rengganis ngeri. Kamarnya berada di paviliun atau rumah tamu yang terpisah dengan rumah utama, sedikit terpencil dan punya privasi tingkat tinggi. Tapi setiap jam ada satpam yang berpatroli.Kalau sampai ada orang yang melihat dia menyeludupkan orang ke dalam kamarnya, apalagi lelaki, tamat sudah riwayatnya.Nama Narendra kembali muncul di layar ponselnya, ini panggilan ke lima dalam satu jam terakhir. Tak satu pun panggilannya diterima oleh Rengganis, dia belum berani mengambil risiko.Narendra tidak menyerah begitu saja, selain membombardir Rengganis dengan panggilannya, dia juga mengiriminya banyak pesan.‘Ini kesempatan terakhir
SUAMI WARISAN131 – Cinta: Sekarang, Nanti dan Selamanya-Hari Pernikahan Rengganis dan Mahesa-“Alhamdulillah wa syukurillah, kalawan ridho Gusti nu Maha Welas tur nu Maha Asih, oge pangdu’a ti sadayana, akad nikah parantos engse kalayan lancar, mugia dua insan nu nembe resmi ngajadi tiada sarendeuk saigel, sabobot sapihanean, sabata sarimbangan dina ngawangun rumah tangga anu Sakinah, mawaddah warohmah. Amiin…”(Alhamdulillah wa syukurillah, dengan takbirAllah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, serta dari hadirin semuanya, akad nikah telah selesai dengan lancar. Semoga dua insan yang baru saja resmi menjadi suami-istri selalu bersama-sama tak pernah bertengkar karena berbeda pendapat, rukun dan saling menghargai dalam membangun rumah tangga yang Sakina, mawaddah warohmah. Amiin…)MC yang fasih berbahasa Sunda itu memimpin setiap prosesi dengan lancar, diikuti oleh MC yang berb
SUAMI WARISAN132 – Malam Pertama“Honey, the tub’s ready…!”Panggilan Mahesa dari kamar mandi bersamaan dengan selesainya Rengganis menghapus makeupnya. Dia tersenyum dan beranjak dari meja rias. Sekali lagi memeriksa penampilannya. Walaupun wajahnya sudah dibersihkan oleh MUA, Rengganis melakukan ‘deep cleansing’ untuk membersihkan residu makeup yang mungkin saja masih tersisa.Sesuai dugaan, mereka baru bisa beristirahat dan masuk ke kamar setelah lewat tengah malam. Mahesa berinisiatif untuk mengisi bathtub untuk mereka mandi bersama sebelum melakukan malam pertama.Ini bukan pertama kalinya mereka melakukan seks, namun rasanya mendebarkan melakukan seks di malam pertama mereka setelah sah sebagai suami-istri.“Ya, sebentar, Sayang…!” balas Rengganis, dia melepaskan bra dan celana dalamnya kemudian memakai baju handuk yang diikat asal-asalan, sengaja menampilkan
SUAMI WARISAN133 – Sarang CintaSetelah menghabiskan dua malam mengurung diri di dalam kamar bulan madu, akhirnya Mahesa dan Rengganis keluar dari sarang cinta mereka.Keluar untuk berpindah tempat; membuat sarang cinta yang baru.“Aku ke toilet dulu sebentar…” Mahesa melepaskan genggaman tangan mereka dan beranjak dari sofa lounge bandara tempat mereka menunggu jadwal keberangkatan menuju tujuan bulan madu mereka;Rengganis mengangguk, dia menunggu sembari memeriksa ponselnya. Ada banyak notifikasi; pesan ucapan selamat, mention dan tag dari tamu undangan yang memposting foto-foto dan video pernikahan mereka.Kebanyakan dari mereka mengucapkan selamat dan mengagumi pesta pernikahan Mahesa dan Rengganis.Pesan panjang dari WO yang mengucapkan selamat sekaligus terima kasih. Setelah resepsi yang sukses besar, mereka kebanjiran order.Rengganis membalas pesan-pesan yang masuk. Senyum tak bi
SUAMI WARISAN134 – Kerinduan dan Keinginan“Duuhh, Akang…! Gatel Eneng teh, buruan atuh dimasukin …. Ahhh… enak disitu, Kang… hayu, buruan…”“Udah mau keluar belum, Neng?”“Belom, Kang… masukin dulu, nanti Eneng cepet keluarnya.”“Ini udah cukup?”“Ahhh… ah… ahh… eng-enggak, Kang. Jangan pake jari aja. Itunya juga masukin atuh…”Tubuh Eneng menggeliat-geliat di atas tikar, matanya nanar memandang Narendra, memelas ingin permintaannya segera terpenuhi. Namun Narendra tidak mengindahkannya. Dia meremas buah dada Eneng yang terlepas dari branya, berharap dengan begitu Eneng bisa cepat keluar dan menciptakan energi baginya.“Argh… argh… argh, enak, Kang. Di situ. Iya… lagi, Kang… duh, enak banget. Enggak tahan…” rintih Eneng yang ribut.
SUAMI WARISAN135 – Fase Bulan MaduGreece is a muse.Yunani punya sihir yang mengundang inspirasi untuk berkreasi dengan cara yang tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata.Setelah menikmati waktu di Athena, pasangan Rengganis dan Mahesa bertolak ke sebuah pulau romantis Crete. Ibu kotanya bernama Chania (juga disebut Hania), yang dibangun di atas area Minoan Kidonia, di ujung jurang antara semenanjung Akrotiri dan Onicha.“Sejarahnya setelah Arab dan Byzantium ditaklukkan oleh Venesia pada tahun 1252 dan diberikan kepada Turki pada tahun 1669, kemudian pulau ini di aneksasi ke seluruh Negara Yunani pada Desember 1913 di bawah pemerintahan Eleftherios Venizelos dan Raja Konstantinos ke-1. Kota Chania ini merupakan kota tua tempat pemukiman yang dibatasi oleh tembok Venesia yang mengelilinginya.”“Dari mana kamu tau soal sejarahnya?” tanya Rengganis heran. Dia menoleh pada suaminya sembari menyuap se
SUAMI WARISAN136 – Lamunan sang KekasihAtmosfer berbeda langsung terasa begitu mereka menginjakkan kaki di Resort and Spa Stella Island, apalagi dengan aturan ‘Adult Only’.Resort itu memang dimaksudkan sebagai hotel tempat berbulan madu bagi pasangan.Mahesa dan Rengganis mendapatkan kamar dengan private pool dan sunbed pribadi. Hari pertama mereka menginap di sana, Mahesa sama sekali tidak membawa Rengganis keluar kamar.Mereka benar-benar membuat sarang cinta di dalam honeymoon villa. Namun ada yang berbeda dengan Rengganis, Mahesa merasakan itu.Istrinya itu seringkali tepergok melamun, dia juga sering gelisah dalam tidurnya. Satu-satunya waktu Rengganis terlihat seperti dirinya ketika mereka bercinta. Seolah perempuan itu mengalihkan fokusnya pada aktivitas seksual mereka.Tapi lama-kelamaan mereka berdua kelelahan dan pada hari kedua, Mahesa dan Rengganis memilih untuk bersantai dan berjalan-jal
SUAMI WARISAN137 – Tindakan dan KonsekuensiTarikan keras menyedot tubuh Narendra yang melayang-layang di udara. Seolah ada seseorang yang menarik tali tak kasatmata di punggungnya, menarik dan membawanya pergi. Melayang dalam dimensi berwarna-warni, melesat melewati lorong waktu dan kembali ke tubuhnya yang terbaring di lantai.“HAH!” Narendra terbangun dengan tubuh banjir peluh.“Alhamdulillah…!” Ipah menjerit penuh syukur melihat majikannya yang beberapa saat lalu terkapar hampir mati di lantai kini kembali hidup “Makasih, Prabu!”Pandangannya kembali terfokus, Narendra menoleh dan melihat sosok Prabu berdiri di atasnya sambil menunduk.Ada murka dalam sorot matanya.Narendra langsung bersujud di hadapannya, “Saya bersalah, Prabu! Saya pantas mati!”Ipah terhenyak melihat sikap majikannya yang tidak biasa. Lelaki ini baru saja sadar dari pingsannya d