Kinara tidak menyangka kalau malam ini dia berakhir di kamar milik Arjuna. Setelah Safira meminta Kinara untuk menginap, akhirnya Kinara setuju dan harus tidur sekamar dengan Arjuna. Meskipun Arjuna berjanji untuk tidak berbuat macam-macam pada Kinara, namun masih ada kekhawatiran di wajah Kinara.
Kinara melihat Arjuna keluar dari kamar mandi dengan baju lengkap yang pas sekali di tubuhnya. Kinara berharap bisa tidur selama Arjuna di dalam kamar mandi, namun matanya justru enggan tertutup.
"Kenapa, huh?" Arjuna dari tadi memperhatikan Kinara yang juga memperhatikannya.
Kinara menggeleng kemudian menarik selimut dan memposisikan tubuhnya agar tidur dengan nyaman. Kinara memejamkan mata mencari kedamaian namun segera terusik dengan selimut yang tiba-tiba tertarik ke bawa
Kinara bangun lebih awal karena hari ini ada kuliah pagi. Dia bergegas mandi, berganti baju, sarapan dan berpamitan kepada orang tua Arjuna. Bukan hanya Kinara, Arjuna juga melakukan hal yang sama karena dia harus bertemu dosen pembimbing untuk membahas skripsinya yang tertunda.Selama di perjalanan menuju kampus, Kinara terus memikirkan tentang calon kakak iparnya yang tiba-tiba berubah setelah menikah. Apa karena pengaruh Lisa? Atau ada hal lain? Tiba-tiba Kinara ingat perkataan Lisa kemarin di toilet. Lisa pasti sangat membencinya setelah itu, mengingat percakapan mereka kemarin berakhir tidak baik."Jun?""Hm.""Kak Lisa itu, kamu tahu kan, sejak awal bertemu, dia sudah tidak suka denganku. Dan… kemarin a
Kinara segera pulang dari kampus setelah kuliahnya berakhir. Arjuna melarang Kinara untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai office girl. Dia boleh datang ke kantor hanya untuk menemani Arjuna, tidak untuk bekerja. Mendapat perhatian lebih dari Arjuna membuat Kinara memiliki perasaan yang berbeda pada laki-laki itu. Mungkin Kinara memang sudah jatuh hati pada Arjuna dan sebisa mungkin dia menolak mengakuinya. Arjuna tidak mungkin memiliki perasaan yang sama dengan Kinara karena selama ini dia hanya main-main saja.Perkataan Amel tadi siang masih terngiang-ngiang di telinga Kinara. Ingin rasanya dia bertanya langsung pada Arjuna, siapa wanita yang bersamanya tadi siang. Namun, Kinara tidak punya cukup nyali untuk bertanya. Kinara mondar-mandir di kontrakannya, entah kenapa hatinya gelisah. Untuk menenangkan pi
Arjuna mengelus pipi kanannya yang terasa perih akibat tamparan dari Kinara. Arjuna menatap malas pada Kinara yang sejak tadi ingin tertawa. Rasanya ingin dia terkam tubuh mungil Kinara saat itu juga. Baru kali ini Arjuna mendapat tamparan dua kali dari wanita yang sama."Sakit?" tanya Kinara."Menurutmu?""Salah sendiri, kamu gak sopan menyentuhnya … itu … aku kan reflek jadi nampar kamu."Kinara malu mengatakannya. Dia memang reflek menampar Arjuna saat dia menyentuh bukit kembarnya."Bukannya enak?""Diam, Juna! Aku malu. Jangan bahas itu lagi!"
Setelah bertemu Agatha, Kinara mengajak Arjuna untuk berkunjung ke panti asuhan menemui ibu Diana. Ini pertama kalinya Arjuna berkunjung ke panti asuhan.Setelah sampai di panti asuhan, Kinara langsung menuju ruang ibu Diana beristirahat. Kinara begitu bahagia bisa mengobrol kembali dengan ibu Diana. Segala rasa Kinara curahkan pada wanita yang sudah dianggapnya ibu itu. Kinara juga meminta doa semoga pernikahannya nanti berjalan dengan lancar. Arjuna juga menemui ibu Diana dan meminta restu. Ada debaran dan rasa bahagia melihat Arjuna mengobrol dengan ibu Diana, Kinara merasa benar-benar dilamar oleh seorang laki-laki. Lamunan Kinara buyar seketika, tatkala dia menyadari bahwa semua ini hanya pura-pura.Setelah selesai mengobrol dengan ibu Diana, ibu Linda mengajak Kinara dan Arjuna untuk makan malam bersama anak panti. Suasana maka
Kinara sampai di kampus dan segera menemui Amel di kelas, sementara Arjuna ke kantor dulu baru ke kampus menemui dosen pembimbing. Pagi ini Kinara merasakan tubuhnya sedang tidak baik-baik saja, kepala pusing dan badannya terasa lemas, padahal dia sudah sarapan tadi pagi di panti asuhan. Dia berusaha tidak memperdulikan keadaan tubuhnya, karena hari ini dia harus bertemu Arya untuk mengumpulkan tugas makalah dan meminta maaf karena sudah meninggalkannya di kafe kemarin siang."Kinara." Amel melambaikan tangannya kepada Kinara."Pagi, Mel," sapa Kinara."Tugas sudah selesai, 'kan?" tanya Amel."Sudah, habis kuliah bu Santi aku ke ruang pak Arya." Kinara tertunduk lesu, dia kembali merasa bersa
Suara ketukan pintu membangunkan tidur Kinara. Dia membuka matanya perlahan, lalu beranjak dari kasurnya untuk melihat siapa pagi-pagi begini yang datang berkunjung.Kinara membuka pintu dan melihat Arya berdiri di depannya membawa beberapa kantong plastik."Pak Arya, silahkan masuk."Kinara mempersilahkan laki-laki itu masuk ke ruang tamu kontrakannya. Dia sebenarnya takut jika Arjuna tahu, tapi mengabaikan Arya juga tidak mungkin. Akhirnya Kinara meminta Arya untuk duduk."Maaf Pak, aku berantakan, belum mandi," ucap Kinara malu."Tidak apa-apa Kinara, gimana keadaanmu?" tanya Arya."Alhamd
Hari ini Kinara kuliah jam 10 pagi, jadi dia masih punya waktu untuk membersihkan kontrakan sebelum berangkat ke kampus. Selepas kepergian Arjuna tadi malam, Kinara lebih banyak diam dan melamun. Dia tidak menyangka akan memiliki perasaan lebih pada Arjuna. Awalnya, Kinara pikir, Arjuna akan bersikap cuek, datar dan tidak menyangkut hati. Faktanya, semua berbanding terbalik dengan ekspektasi Kinara.Lamunan Kinara buyar, ketika ponselnya berbunyi. Dia segera mengambil ponsel itu di atas sofa dan melihat nama pengirim pesan, yang ternyata adalah Arjuna. Arjuna meminta Kinara menunggunya setelah kuliah untuk bertemu dengan Safira.Kinara menatap malas layar ponsel yang menampilkan isi pesan dari Arjuna. Rasanya ingin marah meluapkan kekesalannya pada ponsel itu.
Kinara mengirimkan pesan pada Safira untuk share lokasi tempat mereka janjian. Setelah mendapatkan balasan dari Safira, Kinara segera menuju tempat itu.Kinara melihat Safira menunggunya di depan perusahaan WO langganan keluarga Atmaga. Safira tidak sendiri, disampingnya berdiri wanita cantik bernama Agatha. Kinara berlari kecil menuju dua wanita yang menunggunya itu. Senyum sumringah melekat di bibir Kinara. Dia berusaha melupakan rasa kesalnya pada Arjuna, dan beruntungnya Kinara, Agatha ikut bersama Safira. Kinara menyukai Agatha, berbicara dengan Agatha membuat mood Kinara membaik."Kinara, sini," panggil Agatha.Kinara mencium tangan Safira kemudian memeluknya. Setelah itu, gantian Kinara memeluk Agatha. Kinara baru saja bertemu wanita ini tapi rasanya seper