Share

Pemuda Yang Ragu

Pada akhirnya Pak Angga kalah argumen, kalah dukungan, tak ada warga yang mendukungnya. Semua mendukung sang adik.

"Baiklah, aku terima opsi pertama tadi, kita selesaikan secara kekeluargaan," kata Pak Angga.

"Jangan mau, Bang!" seorang warga berteriak dari kerumunan orang.

"Aku terima berapa saja pun diberikan," kata Pak Angga lagi.

"Jangan, Pak!" lagi-lagi seorang warga yang menjawab. Mungkin warga desa sudah kesal dengan ulah Angga ini.

Akhirnya Pak Angga memohon supaya dikasih ongkos pulang ke Jawa saja, adiknya itu menyetujui memberikan sejumlah uang. Sidang pun ditutup, lega rasanya, tugasku sebagai kepala desa berjalan lancar.

Aku sudah resmi lulus dari SMA, pengumuman kelulusan sudah lewat. Kini saatnya aku harus melengkapi berkas pendaftaran ulang. Akan tetapi aku mulai ragu. Jabatan kepala desa tak resmi ini mulai kusukai. Ada rasa bangga saat berpapasan dengan warga, mereka akan menunduk seraya menyapa ....

"Pak Kades,"

Padahal ini tidaklah resmi, sesuai hukum yang berla
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (45)
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
Ucok-ucok percuma cemburu kan orang tuamu g setuju kamu sama salsa
goodnovel comment avatar
carsun18106
lah kan sdh diceritakan secara gamblang di bab sebelumnya mengenai sepak terjang salsa
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
Aslinya kita tidak tahu,, banyak orang yang berpakaian serba tertutup tapi perilaku lebih parah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status